PRAKTIKUM : FITOKIMIA
PERTEMUAN :1
JUDUL PERCOBAAN : EKSTRAKSI DENGAN METODE
SOKLETASI DAN INFUNDASI
NAMA : Novia
NPM/KELAS : 1848401110048/B
GOLONGAN : II
PERCOBAAN I
ESKTRAKSI DENGAN METODE SOKLETASI DAN INFUSDASI
I. Tujuan
Pengambilan suatu senyawa organic dari suatu bahan alam padat disebut
ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam
jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat dengan maserasi,
melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam
keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih
efisien. Isolasi semacam itu di sebut Sokletasi (Djamal,1990)
1. Pelarut yang mudah menguap contoh : heksan, eter, Petroleum eter, metil
klorida dan alcohol
6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akaan diisloasi, polar dan non polar
2. Sampel yang di letakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan bercak lagi
Keunggulan Sokletasi
Kelemahan Sokletasi
Infusa adalah sediaan cair yang terbuat dengan mencari simplisia nabati
yang di rebus dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit kecuali dinyatakan lain
infusa yang mengandung bukan bahan khasiat keras dibuat menggunakan 10%
simplisia .Banyaknya air dibutuhkan dalam pembuatan infusa adakah secukupnya
untuk merendam dalam panci maserasi.
Simplisia segar
Simplisia kering
Informasi yang diperoleh dari pendekatan ini juga dapat digunakan untuk
keperluan bahan yang mempunyai nilai ekonomi lain seperti tannin, minyak untuk
industri, seperti gum, dan lain lain. Metode yang telah dikembangkan dapat
mendeteksi adanya golongan senyawa alkaloid, Flavanoid, Fenolat, Tanin,
Saponin, Kumarin, Quinon, Steroid/Terpenoid (Teyler V.E, 1998).
Sederhan cepat
Alatnya sederhana
Alat
Alat soklet
panci infusa
Kertas saring
botol penampung/elemeyer
Api bunsen
Oven
Batu didih
Bahan
Pelarut ekstraksi
Serbuk simplisia
identifikasi metabolit sekunder
IV.Cara Kerja
1. Rangkai alat sokletasi yang akan digunakan dan menyiapkan bahan yang
diperlukan
6. Proses soxhletasi dihentikan jika cairan pada pipa kapiler soxhletasi telah
jernih, tampung pada elemeyer
Identifikasi Tanin
Bahan :
1. Air
2. FeCl3 3%
a. 1 ml Filtrat + 3 ml Gelatin 10%, bila ada endapan putih maka (+) mgd
Tanin
b. 1 ml Filtrat + 2 tts FeCl 3%, bila tjd warna hijau violet maka (+) mgd
Tanin
c. 1 ml Filtrat + 3 ml NaCl –Gelatin, bila tjd endapan putih maka (+) mgd
Tanin
Identifikasi Flavonoid
Bahan :
2. HCl 2N
3. HCl pekat
4. Etanol 95%
5. Aseton
6. Dietil Eter
8. AlCl3
Cara Kerja :
Ekstrak (+) mgd Flavonoid bila tjd warna merah dalam waktu 2-5 menit.
Ekstrak (+) mgd Flavonoid bila tjd warna kuning jingga (flavon, kalkon,
auron).
Ekstrak (+) mgd Flavonoid bila tjd warna merah jingga / merah ungu
(Flavonoid)
1. Aquades
2. HCl 2N
3. H2SO4 pekat
Cara Kerja :
1. Uji Buih
2. Reaksi Warna
Uji Liebermann-Burchard
2. larutan IIB sebanyak 5 ml ditambah 3 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes
H2SO4 pekat, lalu dikocok perlahan dan diamati terjadinya perubahan
warna.
Pengamatan, jika terjadi :
a. Uji Salkowski
Pengujian Terpenoid
b. Identifikasi Alkaloid
Bahan :
1. Ekstrak Etanol simplisia “X”
2. Aquades
3. HCl
4. Dragendorf
5. Mayer
6. Wagner
Cara Kerja :
Identifikasi Fenol
Bahan :
2. FeCl3 1%
Cara kerja :
b. Skema Infusa
Uji Tanin
Uji Flavonoid
Uji Terpenoid
Uji Alkoloid
UJi Fenol
1. Identifikasi fenol
(+) ekstrak berwarna hijau dan hitam dan hitam , mengandung fenol
2. indentifikasi flavonoid
3. indentifikasi tanin
D. =>mengandung tanim
Uji buih
B. Reaksi warna
*uji salkowski
C. Pengujian terpenoid
(+)warna coklat
5. Indenfikasi alkaloid
VII.PEMBAHASAN
Dari hasil KLT ini, kedua senyawa terelusi dan pada titik B ada senyawa
yang tidak terelusi dan tetap berada pada dasar lempeng KLT, hasil ini
menunjukan adanya kuersetin yang sudah terpisah dan rutin, tetapi karena kedua
spot terelusi maka hidrolisis yang dilakukan tidak berjalan dengan sempurna,
ataupun ada pengotor singkong (Manihot utilissima Pohl.) muda tua dan kuning.
Secara KLT spektrofotodensiometri kadar rutin daun singkong muda adalah
adalah 0,71%(b/b), daun singkong tua 0,35%(b/b) dan daun singkong kuning
0,16%(b/b) dan secara gravimetri kadar rutin daun singkong muda adalah 0,56%
(b/b) , daun singkong tua 0,32%(b/b) dan daun singkong kuning tidak terdeteksi.
Telah dilakukan pula isolasi rutin dan daun singkong muda dengan cara maserasi
dengan natrium hidroksida 1% dan rutin yang didapat dari maserasi ini adalah
0,027%(b/b).
Pada praktikum kali digunakan daun singkong yang sudah agar tua
sehingga kadar yang didapat tidak maksimal. Dan untuk terbentuknya kristal rutin
dibutuhkan waktu yang sangat lama sekali kurang lebih selama 2 minggu. Dan
kristal rutin yang terbentuk sangat sedikit sekali, dan tercampur dengan endapan
lainnya.
VIII. KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilakukan didapat kandungan zat aktif dalam
simplisia daun singkong berdasarkan metode yang telah dilakukan adalah (+)
Tanin, Flavonoid, Saponin,Terpenoid, dan Fenol ( negatif) mengandung Alkaloid
.
DAFTAR PUSTAKA
Underwood, A. L dan Day A.R. 1998. Analisis Kimia Analitik Edisi kelima.
Jakarta : Erlangga