Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIK PRENERS

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II


SMASTER VI

LAPORAN RESUME KEPERAWATAN PADA Tn. S


DENGAN DIAGNOSA MEDIS TETRAPARESIS + INKONTINENSIA URINE +
ALKALOSIS RESPIRATORIK
DI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

OLEH :
NAMA : SAHRIL SIDIK
NPM : 1714201110056
KELOMPOK : 14

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN,
TA 2019 - 2020
LAPORAN RESUME KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : SAHRIL SIDIK


NPM : 1714201110056
Rumah Sakit/Ruangan : Islam Banjarmasin/Ruang IGD

A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. S
Usia : 45 tahun
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Banjarmasin
Agama : Islam
Suku : Banjar
Diagnosa Medis : Tetraparesis, Inkontinensia Urine, Alkalosis respiratorik
Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2020

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada tanggal 20 juli 2020 pukul 08.00 wita Tn. S masuk RS Islam banjarmasin dengan
keluhan utama kelemahan anggota gerak sejak 5 hari yang lalu.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian Tn. S mengeluh kelemahan anggota geraknya semakin
memberat. Pasien mengalami kelemahan pada keempat anggota gerak dan nyeri hebat di
area leher bagian belakang kepala dan dipasangcolar neck, jika buang air kecil (BAK)
pasien selalu ngompol..
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa satu bulan sebelum masuk RS Islam, pasien mengalami
kecelakaan mobil. Kepala pasien terbentur atap mobil berkali-kali. Saat itu pasien
mengatakan bahwa ia pingsan sekitar 20 menit lamanya. Perdarahan THT tidak ada, tidak
ada muntah dan pasien masih mengingat peristiwa sebelum kejadian. Sebelumnya pasien
juga mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus.
C. Pengkajian
1. Data Subjektif :
1) Pasien mengeluh kelemahan anggota gerak yang semakin memberat.
2) Pasien mengeluh kelemahan pada keempat anggota gerak
3) Pasien mengeluh nyeri hebat di area leher bagian belakang kepala
4) Jika buang air kecil (BAK) pasien selalu ngompol

2. Data Objektif :
a) Tanda-tanda Vital:
1) TD : 100/60 mmHg
2) RR : 29 kali/menit
3) Nadi : 80 kali/menit
4) Temperatur : 37 °C
b) Kesadaran Composmentis, kapilari refile kembali <3 detik
c) Klien tampak lemah.
d) Klien tampak hanya dapat berbaring di tempat tidur.
e) Klien tampak meringis menahan nyeri.
f) Klien tampak gelisah.
g) Klien tampak memegangi leher bagian belakang kepala.
h) Klien tampak ada sesak saat bernafas.
i) Klien tampak terpasang cplar neck
j) Klien tampak terpasang kateter

3. Data Penunjang:
a. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan

LEUKOSIT 16.500 3.5-11.9 103/uL


HEMOGLOBIN 13,2 10.5-15.7 g/dl
HEMATOKRIT 36 32.7-46.7 %
TROMBOSIT 244 169.8-473.4 103/uL
LED 25 mm

KARBOHIDRAT
GLUKOSA SEWAKTU 126 <200 mg/dL
FAAL GINJAL
KREATININ 0.6 0.6-1.1 mg/dL
No Nama Obat Rasional Indikasi dan Kontraindikasi Dosis Cara
. Pemberian
1. Inf. NS  Klien tampak lemah Indikasi : ketidak seimbangan elektrolit 25tt IV
 Klien tampak hanya dapat berbaring di tempat tidur. Kontraindikasi : hipersensittif /mnt
2. Inj. Antrain  Pasien mengeluh nyeri hebat di area leher bagian belakang Indikasi : meredakan nyeri parah 3x1 amp IV
kepala Kontraindikasi : hipersensitif metamizole,
 Klien tampak meringis menahan nyeri penderita aasma, gangguan fungsi ginjal dan
 Klien tampak gelisah. hati parah, anak anak di bawah umur 3 thn,

 Klien tampak memegangi leher bagian belakang kepala. ibu hamil dan menyusui
3. Inj.  Klien tampak ada sesak saat bernafas Indikasi : menekan sekresi asam lambung 3x1 Vial IV
omeprazole serta reflux esofagistis
Kontraindikas :hipersensitife
4. Inj. Lasix  Klien tampak ada sesak saat bernafas Indikasi :terapi tambahan pada edema 1x1 amp IV
 Alkalosis respiratorik pulmonari akut /hari
Kontraindikasi: gangguan fungsi ginjal dan
hati
5. Inj.  Klien tampak terpasang kateter Indikasi : antibiotik, infeksi saluran nafas, 2x1 gr IV
cefriaxone  Dengan diagnosa medis Alkalosis respiratorik infeksi saluran kemih,

 Dengan diagnosa medis tetraparesis Kontraindikasi : hipersesitife, Neonatus


D. Analisa Data
Data Etiologi Problem
Data Subjektif : Gangguan neuromuscular Hambatan Mobilitas Fisik
1) Pasien mengeluh kelemahan anggota
gerak yang semakin memberat.
2) Pasien mengeluh kelemahan pada
keempat anggota gerak
Data Objektif :
1. Tanda-tanda Vital:
a. TD : 100/60 mmHg
b. RR : 29 kali /menit (Buku NANDA-I Saku
c. Nadi : 80 kali/menit Diagnosis Keperawatan
d. Temperatur: 37 °C Definisi dan Klasifikasi
2. Klien tampak lemah hal 217)
3. Klien tampak hanya dapat berbaring di
tempat tidur.
4. Klien tampak gelisah.
Data Subjektif : Agen cedera fisik Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri hebat di area leher
bagian belakang kepala.
a. P: Pasien mengatakan nyeri saat
bergerak
b. Q: Klien mengatakan nyeri seperti
tertekan
c. R: Klien mengatakan nyeri pada area
leher bagian belakang kepala
d. S: Klien mengatakan nyeri hebat skala 7
dari rentang 1-10
e. T: Klien mengatakan nyeri hilang
timbul

Data Objektif :
1. Tanda-tanda Vital:
a. TD : 100/60 mmHg
e. RR : 29 kali /menit
f. Nadi : 80 kali/menit
g. Temperatur: 37 °C (Buku NANDA-I Saku
2. Klien tampak lemah. Diagnosis Keperawatan
3. Klien tampak meringis menahan nyeri. Definisi dan Klasifikasi
4. Klien tampak gelisah hal 445)
5. Klien tampak terpasang cplar neck
Data subjektif : kelelahan otot-otot Ketidakefektifan pola
Pasien mengatakan ada sedikit sesak saat pernapasan napas
bernafas
Data objektif :
1. Tanda-tanda Vital
a. TD : 100/60 mmHg
b. RR : 29 kali /menit
c. Nadi : 80 kali/menit
d. Temperatur: 37 °C
(Buku NANDA-I Saku
Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi
hal 228)
Data subjektif : Keterbatasan neuromuscular Inkontinensia urinarius
buang air kecil (BAK) pasien selalu fungsional
ngompol
Data objektif :
1. Tanda-tanda Vital
a. TD : 100/60 mmHg
b. RR : 29 kali /menit
c. Nadi : 80 kali/menit
d. Temperatur: 37 °C (Buku NANDA-I Saku
2. Pasien tampak menggunakan kateter Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi
hal 188)

E. Diagnosa Keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik b.d Penurunan Kekuatan Otot ( Domain 4. Kelas 2. Kode
diagnosa 00085)
2. Nyeri akut b.d agen cidera fisik (Domain 12, Kelas 1. Kode Diagnosis 00132)
3. Ketidakefektifan pola napas b.d kelelahan otot-otot pernapasan (Domain 4, Kelas 4, Kode
Diagnosis 00032)
4. Inkontinensia urinarius fungsional b.d keterbatasan neuromuscular (Domain 3. Kelas 1.
Kode diagnosis 00020)
F. Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Hambatan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan asuhan a. Monitoring vital sign
sebelum/sesudah latihan dan lihat
Penurunan Kekuatan Otot keperawatan 1x8 jam diharapkan
respon pasien saat latihan
hambatan mobilitas fisik dapat b. Konsultasikan dengan terapi fisik
tentang rencana ambulasi sesuai
berkurang dibuktikan dengan
dengan kebutuhan
kriteria hasil : c. Bantu klien untuk menggunakan
a. Pasien meningkat dalam tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera
aktivitas fisik d.  Ajarkan pasien atau tenaga
( Domain 4. Kelas 2. Kode b. Mengerti tujuan dan kesehatan lain tentang teknik
ambulasi
diagnosa 00085) peningkatan mobilitas e. Kaji kemampuan pasien dalam
c.  Memverbalisasikan perasaan mobilisasi
f.   Latih pasien dalam pemenuhan
dalam meningkatkan kekuatan kebutuhan ADLs secara mandiri
dan kemampuan berpindah sesuai kemampuan
g. Dampingi dan Bantu pasien saat
d. Memperagakan penggunaan mobilisasi dan bantu penuhi
alat Bantu untuk mobilisasi kebutuhan ADLs pasien.
h. Berikan alat bantu jika klien
(walker) memerlukan.
i. Ajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan.
2. Nyeri akut b.d agen injury Setelah dilakukan asuhan a. Kaji skala nyeri
fisik keperawatan selama 1x8 jam nyeri b. Kaji TTV
dapat teratasi, dengan kriteria hasil : c. Berikan posisi yang nyaman untuk
a. Memperlihatkan teknik relaksasi klien.
secara individual yang efektif d. Ajarkan manajemen nyeri (teknik
(Domain 12, Kelas 1. Kode untuk mencapai kenyamanan relaksasi napas dalam dan teknik
Diagnosis 00132) b. Melaporkan kesejahteraan fisik distraksi).
dan psikologis e. Ciptakan lingkungan yang nyaman
c. Mengenali faktor penyebab dan dan tenang
menggunakan tindakan untuk
memodifikasi faktor tersebut
3. Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan asuhan a. Monitor vital sign
b.d kelelahan otot-otot keperawatan 1x8 jam diharapkan b. Auskultasi suara nafas, catat
pernapasan ketidakefektifan pola napas dapat adanya suara tambahan.
teratasi dengan kriteria hasil: c. Posisikan pasien semi fowler untuk
a. Menunjukkan jalan napas yang memaksimalkan ventilasi
(Domain 4, Kelas 4, Kode paten d. Identifikasi klien perlunya
Diagnosis 00032) b. Pasien tidak merasa sesak dipasangkan alat bantu pernafasan.
c. Pernafasan dalam rentang e. Kolaborasi dengan tim medis dalam
normal pemberian terapi
d. Tidak ada suara nafas abnormal
4. Hambatan eliminasi urine b.d  Setelah dilakukan asuhan a. Lakukan penilaian kemih yang
gangguan sensori motoric keperawatan 1x8 jam diharapkan komprehensif berfokus pada
hambatan eliminasi urine dapat inkontinensia (misalnya, output
teratasi dengan kriteria hasil : urin, pola berkemih kemih, fungsi
a. Kandung kemih kosong secara kognitif, dan masalah kencing
penuh praeksisten)
b. Tidak ada residu urine > 100- b. Pantau penggunaan obat dengan sifat
(Domain 3. Kelas 1. Kode 200 cc antikolinergik
diagnosis 00020) c. Intake cairan dalam rentang c. Pantau intake dan output
normal d. Memantau tingkat distensi kandung
d. Bebas dari ISK kemih dengan palpasi dan perkusi
e. Tidak ada spasme bladder e. Sediakan waktu yang cukup untuk
f. Balance cairan seimbang pengosongan kandung kemih (10
menit
f. Membantu dengan toilet secara
berkala
g. Kateterisasi jika perlu
       

Anda mungkin juga menyukai