Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

“ PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH


DAN UJI ALKAOID ”

Disusun Oleh :

Nama : Bella Resiana Widagda


NIM : 19012014
Dosen Pengampu : Lilik Sulastri,M.Farm

LABORATORIUM FARMASETIKA
JURUSAN FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat, kemudahan, dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan Makalah Laporan Praktikum Kimia Organik mengenai Pemisahan
Senyawa Organik : Isolasi Kafein dari Daun Teh dan Uji Alkaloid sesuai yang di
harapkan.
Dalam proses pengerjaan tugas ini, kami melakukan berbagai penelitian yang
tak lupa mendapatkan bimbingan, arahan dan pengetahuan hingga kami mampu
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah laporan praktikum ini, dan terutama rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada para Dosen pembimbing mata kuliah Kimia Organik ini.
Kami berharap, makalah laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, menambah pengetahuan dan mempermudah percobaan yang hendak
dilakukan.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah laporan praktikum ini, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kelompok kami.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi
kesempurnaan makalah laporan praktikum ini untuk ke depannya.

Bogor, 27 Juli 2020

Bella Resiana Widagda

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................
1.3 Tujuan Praktikum...............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori.........................................................................................................2
BAB III ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat.....................................................................................................................6
3.2 Bahan..................................................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kelengkapan Resep............................................................................................7
4.2 Monografi Bahan................................................................................................8
4.3 Perhitungan Bahan..............................................................................................9
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
LAMPIRAN............................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kafein merupakan alkaloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa
amina organik. Kafein dapat larut dalam pelarut organik seperti CaCo3 dalam air. Kafein juga
dapat terikat oleh senyawa nonpolar seperti kloroform. Kloroform dapat memisahkan
kafein dari zat lain didalam teh. Teh merupakan tanaman yang biasa tumbuh didaerah
perkebunan yang dipanen secara manual dan dapat tumbuh pada ketinggian 2000-2300 M
diatas permukaan laut. Teh mempunyai nama lain Simplisia Teha Falium. Pemisahan kafein
dari teh dilakukan dengan cara ekstraksi (Corinne, 2004). Ekstraksi sendiri adalah pemisahan
suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak
dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Dalam melakukan ekstraksi bisa dilakukan dengan tiga metode dasar pada ektraksi cair yaitu
ekstraksi bertahap (batch), ekstraksi kontinyu, dan ekstraksi counter current.
Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun
teh, dan biji coklat. Dalam proses ekstraksi dilakukan ekstraksi bertahap atau batch. Kafein
pada minuman biasanya dapat menyebabkan ketergantungan, banyak yang mempercayai
setelah mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein maka akan lebih bersemangat dan
energik. Khasiat dari teh sendiri untuk stimulan, adstringen, diuretik dan untuk
minuman penyegar. Kafein memiliki manfaat farmakologis yang bermanfaat secara
klinis seperti stimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos terutama otot polos bronkus
dan stimulasi otot jantung. Dengan adanya beberapa manfaat tersebut maka diperlukan isolasi
kafein dari daun teh dengan menggunakan metode ekstraksi, kristalisasi dan rekristalisasi untuk
mendapatkan kafein murni .

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah melatih ekstraksi dan isolasi kafein dari daun teh.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar teori


Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan  pembagian sebuah
zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair
(misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan
mekanis. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur dengan sangat erat,  peka
terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang
terlalu rendah (Suparni, 2009).
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam
pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut (Medicafarma, 2010). Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara
alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa
minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 gr/mol dengan rumus kimia
C8H10N8O2 dan pH 6,9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari
kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak
langsungnya seperti menstimulasi  pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping
berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak
beraturan (tachycardia) (Hermanto, 2007).
Alkaloid adalah basa organik yang mengandung amina sekunder, tersier atau siklik.
Diperkirakan ada 5500 alkaloid telah diketahui, yang merupakan golongan senyawa
metabolit sekunder terbesar dari tanaman. Tidak ada satupun definisi yang memuaskan
tentang alkaloid, tetapi alkaloid umumnya mencakup senyawa-senyawa bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya sebagai bagian dari sistem siklik.
Secara kimia, alkaloid adalah golongan yang sangat heterogen berkisar dari senyawa-
senyawa yang sederhana seperti coniine sampai ke struktur pentasiklik strychnine. Banyak
alkaloid adalah terpenoid di alam dan beberapa adalah steroid (Utami, 2008).
Kromatografi merupakan metode analisis campuran atau larutan senyawa kimia dengan

2
absorpsi memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat
penyerap, misalnya kapur, alumina dan semacamnya sehingga penyusunnya terpisah
menurut bobot molekulnya, mula-mula memang fraksi-fraksi dicirikan oleh warna-
warnanya (Puspasari, 2010).
Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi
cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase
diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-
komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. Pelaksaanan kromatografi lapis
tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah
lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase
diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang
mana dapat berpendar dalam sinar ultraviolet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran
pelarut yang sesuai (Clark, 2007).

3
BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
1. Erlenmeyer
2. Kertas Saring
3. Corong Pisah
4. Pipet
5. Bunzen
6. Kaki Tiga
7. Kawat Kasa

3.2 Bahan
1. Daun Teh
2. Es batu
3. Aquadest
4. CaCo3
5. Koloform
6. Etanol 95%
7. Plat KLT
8. Etil Asetat
9. Metanol
10. Pereaksi Dragendorff
11. Pereaksi Mayer

4
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

 Hermanto. 2007. Kafein, Senyawa Bermamfaat atau Beracunkah?


 Medicafarma. 2010.  Prinsip Ekstraksi.
 Clark, Jim. 2007.  Kromatografi Lapis Tipis. "http://chem-is-try.org ”diakses  pada
tanggal 24 April 2014.
 Utami, Nurul. 2008.   Identifikasi Senyawa Alkohol dan Heksana Daun. FMIPA UNILA,
Lampung. Hal: 136.
 Puspasari, Dian. 2010.  Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Dwi Media Press, hal. 159

5
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai