Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

“METODE EKSTRAKSI SOXHLETASI DAUN KEMANGI (Ocimum


basilicum L)”

Disusun Oleh :
Nama Anggota :
- Monica Cahyaning Rosari (10120109)
- Nadila Putri Alifia (10120118)
- Najwa Elmadina Adhim (10120119)
- Neny Nirmalasari (10120120)
Kelompok :E
Prodi : S1 Farmasi
Angkatan : 2020

FAKULTAS FARMASI
IINSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2022
PERTEMUAN II
METODE EKSTRAKSI & PENAPISAN FITOKIMIA ACC NILAI

TANGGAL PRAKTIKUM :

TOPIK : Metode Ekstrasi Sokhletasi

TUJUAN : Mahasiswa mampu memahami dan melakukan

cara metode ekstraksi Sokhletasi

A. PENDAHULUAN
1. Klasifikasi Tanaman
Menurut Rukmana dan Yudirachman (2016) kedudukan tanaman kemangi dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan di klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( tumbuhan berpembuluh )
Super divisi : Spermathophyta ( menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae atau Magnoliopsida (berkeping dua)
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Labiate ( Lamiceae)
Genus : Ocimum sp.
Spesies : Ocimum basilicum forma citratum
2. Kandungan Tanaman

Menurut Hafsah dkk, 2015 Kandungan bahan kimia yang terdapat pada daun
kemangi yaitu :

1. Flavonoid
Flavonoid atau yang sering disebut sebagai bioflavonoid merupaka kelompok
pigmen tanaman yang melindungi dari serangan radikal bebeas yang merusak.
Flavonoid merupakan komponen fenol, yaitu bioaktif yang dapat merubah
reaksi tubuh terhadap senyawa lain seperti virus, alergen, dan zat pengerat lainnya.
Oleh sebab itu, flavonoid memiliki kemampuan sebagai antivirus, antiperadanagn,
antioksidan, antialergi, antiarsiogenik, menghambat kolesterol darah, serta
memperlambat penuaan dini.
2. Saponin
Saponin dalam insektisida alami berfungsi sebagai racun perut yang masuk
melalui cetah, lubang, atau kulit pada serangga dan lansung kemulut serangga.
Saponin bertindak sebagai racun perut yang dapat mempengaruhi larva, sehingga
mengakibatkan kematian larva. Saponin sebagai racun perut bekerja dengan cara
merusak traktus digestivus. Saponin dapat menurunkan tegangan traktus digestivus
larva, sehingga mengakibatkan dinding traktus digestivus menjadi korosif.
3. Tanin
Tanin merupakan antioksidan berjenis polifenol yang menyatu dan mudah
teroksidasi menjadi asam tanat. Tanin merupakan antioksidan yang dapat mencegah
efek radikal bebas yang merusak. Tanin meyebabkan beberapa tumbuhan maupun
buah-buahan mempunyai rasa pahit. Tanin juga mudah teroksidasi melalui udara
ataupun jika terkena air panas.
4. Triterpenoid
Triterpenoid merupakan insektisida alami bekerja dengan cara menghambat
proses petumbuhan serangga, menghambat pergantian kulit pada serangga (moulting
inhibition), sebagai penolak makan, dan dapat mengakibatkan kematian pada
serangga.
5. Minyak Atsiri
Minyak atsiri atau sering disebut dengan minyak terbang yang memiliki
banyak manfaat. Minyak atsiri memiliki ciri khas mudah menguap dan memiliki
aroma yang khas dan aroma ini tidak disukai serangga.
Tanaman kemangi juga memiliki kandungan bahan aktif yaitu minyak atsiri.
Minyak dalam tanaman ini berkisar antara 0.008-0.38% dengan bahan aktif utama
euganol sekitar 64%. Euganol bersifat racun perut yang bekerja dengan cara
menganggu pencernaan serangga. Selain sebagai racun perut, euganol bekerja
dengan cara menghambat reseptor perasa pada mulut larva yang dapat
mengakibatkan larva gagal medapat stimulus, sehingga larva kelaparan dan akhirnya
mati.
3. Khasiat Tanaman
Daun kemangi (Ocimum basilicum L) mengandung senyawa flavonoid, fenol,
saponin dan misyak atsiri. Kemangi dalam dunia kesehatan dapat berfungsi sebagai
antipiretik, antifungi, analgesik, antiseptik, antibakteri, hepatoprotektor,
imunomodulator, antireppelent dan antiekspektoran.
Tanaman beraroma khas ini dapat mengatasi panu, mengobati sariawan dan
diare, meransang kekebalan tubuh, melebarkan pembuluh darah kapiler,dan
meransang aktivitas saraf pusat. Manfaat lainnya untuk meransang keluarnya ASI,
menguatkan hati, meransang keluarnya hormon, serta mencegah pengentalan darah,
Mencegah keropos tulang, membantu relaksasi otot polos,memperkuat daya tahan
hidup sperma, dan mencegah kemandulan. Selain itu,kemangi juga berfungsi untuk
menurunkan gula darah, antihepatitis, memiliki efek diuretik, mencegah bau badan,
dan mengatasi ejakulasi dini.
4. Metode Ekstraksi Soxhletasi
Soxhletasi merupakan metode ekstraksi panas dan termasuk dalam penyarian
berkesinambungan. Penyarian berkesinambungan adalah proses penggabungan dari
pembuatan ekstrak cair dan proses penguapan. Prinsip kerja soxhletasi adalah
ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru umumnya dilakukan dengan alat
khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relative konstan
dengan adanya pendingin balik.
Cara kerja soxhletasi adalah menghaluskan sampel lalu sampel dibungkus
dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam timbal, memasukkan batu didih ke
dalam labu alas buat. Pelarut dituangkan ke dalam timbal sampai sampel terendam
(tidak boleh melebihi sifon). Sisa pelarut dimasukan kedalam labu alas bulat,
kemudian alat dirangkai dan dilakukan pemanasan pada pelarut dengan acuan pada
titik didihnya, uapnya akan menguap melalui pipa f dan akan menabrak dinding
kondensor hingga akan terjadi proses kondensasi, setelah itu pelarutnya akan
memenuhi sifon, dan ketika sifon penuh pelarut akan turunke labu alas bulat, proses
ini dinamakan 1 siklus, semakin banyak siklus diasumsikan bahwa senyawa yang
larut dalam pelarutmjuga maksimal
5. Metabolit Tanaman

Metabolit Sekunder pada tumbuhan kemangi (keseluruhana herba)


Mengandung minyak atsiri terdiri dari osmonen, α-pinene, 1,8 sineol, eukaliptol,
linalool, geraniol, limonen, metilkavikol, eugenol, eugenol metil eter, anetol, metil
sinamat, furfural.
B. PRINSIP KERJA
1. Metode Ekstraksi Soxhletasi
Prinsip kerja soxhletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan
jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik.
C. PROSEDUR KERJA (DIAGRAM ALIR)
1. Metode Ekstraksi Soxhletasi

Menimbang simplisia 400 gram Memasukkan simplisia kedalam alat


dan menyiapkan etanol 50% 4 sokletasi yang sudah dirangkai sesuai
kapasitas alat sampai serbuk habis
Liter digunakan

Setelah 24 jam, dinyalakan alat Direndam dengan etanol 50%


sokletasi, hingga diperoleh sebanyak 4 Liter (selama 24
ekstrak cair jam)

Ekstrak cair di freeze dry hingga Dilakukan penetapan kadar


diperoleh ekstrak kering kemangi air, kadar abu, dan rendemen
simplisia

D. HASIL DAN PENGAMATAN


1. Perhitungan Bobot Konstan dan Rendemen
Bobot Ekstrak
%Rendemen= x 100 %
Bobot simplisia
43 gram
%Rendemen= x 100 %
400 gram
= 10,75 %
E. PEMBAHASAN
Daun kemangi (Ocimum basilicum L) di ekstraksi menggunakan metode
soxhletasi. Karena metode soxhletasi efetif digunakan karena menggunakan pelarut yang
relative sedikit. Pelarut yang digunakan sedikit karena proses ekstraksi soxhletasi
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah
pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik.
proses ekstraksi diawali dengan menimbang simplisia seberat 400 gram dan
mengukur etanol 50% sebanyak 4 liter. Setelah itu memasukkan serbuk simplisia
kedalam alat soxhletasi yang sudah di rangkai, kemudian menuang etanol yang sudah
disiapkan kedalam tabung soxhletasi dan direndam selama 24 jam. Langkah selanjutnya
yaitu menyalakan alat soxhletasi hingga didapat ekstrak cair. Setelah didapat ekstrak cair,
ekstrak cair freeze dry hingga diperoleh ekstrak kering.
Berdasarkan jurnal yang diacu, hasil ekstrak kering dari proses ekstraksi
soxhletasi adalah 43gram. Proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol 50% sebanyak 4
liter dan bobot simplisia yang diguanakan adalah 400gram. Setelah dilakukan ekstraksi
didapat ekstrak cair sebanyak 4liter, setelah dikeringkan menggunakan freeze dry didapat
ekstrak kering sebanyak 43 gram. Setelah dilakukan perhitungan, diketahui %
rendemennya adalah 10,75%.
F. KESIMPULAN
Serbuk simplisia Daun Kemnagi (Ocimum basilicum L). seberat 400gram jika
dilakukan ekstraksi mengguanakan metode soxhletasi dapat menghasilkan bobot ekstrak
kering sebanyak 43 gram dengan % rendemen 10,75%.
G. DAFTAR PUSTAKA
Hafsah dkk. (2015). Uji Kemampuan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum)
dalam bentuk Granul sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti. Universitas
Negeri Semarang. Semarang.
Mei L. F. K & Funsu A. (2020). Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Kemangi
(Ocimum basilicum L). Indonesian Journal for Health Sciences, 4, 39-44.
Densi S. S & Dede W. Y. (2018). Skrining Fitokimia dan Profil KLT Metabolit
Sekunder dari Daun Ruku-Ruku (Ocimum tenulforum L) dan Daun Kemangi
(Ocimum sanctum L). Scientica Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 8, 44-52.
Rukmana, Rahmat H. (2016). Untung Berlipat dari budidaya kemangi dan selasih-
tanaman multi manfaat. Lily Publisher. Yogyakarta
Rustiani, Erni, dkk. (2013). Pemanfaatan Herba Kemangi (Ocimum basilicum L)
Sebagai Antioksidan Dalam Sediaan Tablet dan Masker Gel. Fitofarmaka
Vol 3 No 2

Anda mungkin juga menyukai