BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah ekstraksi dalam farmakognosi dan
ekstraksi itu sebagai sebuah proses pembuatan jus. Padahal ekstraksi itu
mengekstrak suatu zat tanpa melarutkan material lainnya, yang paling sering
dari suatu bahan alam dengan menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi bisa
dilakukan dengan berbagai metode yang sesuai dengan sifat dan tujuan
ekstraksi.
Pada proses ekstraksi ini dapat digunakan sampel dalam keadaan
segar atau yang telah dikeringkan, tergantung pada sifat tumbuhan dan
terdapat dalam bahan tumbuhan dapat digunakan pelarut yang cocok. Untuk
ekstraksi yang diperlukan dengan sifat-sifat dan zat aktif dari bahan alam
1. Maksud Percobaan
maserasi.
2. Tujuan Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylm : echinodermata
Kelas : echinoidea
Ordo : cidaroidea
Famili : diadematidea
Genus : diadema
tanpa lengan, dan berduri. Duri melekat pada otot yang menyerupai
oleh lima buah gigi yang berkumpul di dalam bibir berbentuk corong.
madreporit.
3. Kandungan Kimia bulu babi
Komponen kimia yang terkandung dalam bulu babi yaitu
B. Tinjauan ekstraksi
1. Pengertian Maserasi
nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu
terlindung dari cahaya. Cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati
dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara
tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan
sel.
3. Modifikasi ekstraksi
1. Digesti
lemah, yaitu pada suhu 40o 50oC. Cara maserasi ini hanya dapat
pengadukan.
c. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolute dan
3. Remaserasi
yang kedua.
4. Maserasi Melingkar
tertentuk selama beberapa hari sambil sesekali diaduk, lalu disaring dan
pelarut yang cocok. Pelarut-pelarut tersebut ada yang bersifat bisa campur
air (contohnya air sendiri, disebut pelarut polar) ada juga pelarut yang
bersifat tidak campur air (contohnya aseton, etil asetat, disebut pelarut
pelarut non air atau pelarut non-polar. Teorinya, ketika simplisia yang akan
cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam sel yang
penuh dengan zat aktif dan karena ada pertemuan antara zat aktif dan
penyari itu terjadi proses pelarutan (zat aktifnya larut dalam penyari)
luar sel belum terisi zat aktif (nol%) akibat adanya perbedaan konsentrasi
zat aktif di dalam dan di luar sel ini akan muncul gaya difusi, larutan yang
konsentrasi antara zat aktif di dalam dan di luar sel. Proses keseimbangan
jenuh).
benzene, kloroform, eter (dietil eter), etil asetat, piridina, aseton, etanol,
dan methanol.
4. Gambar ekstraksi
Penutup
BAB III
METODE KERJA
B. Cara Kerja
3. Skema kerja
Sampel
(yang telah di potong kecil )
Tambahkan lar.
Penyari (etanol 70%)
Proses pengdukan
Sampel diperas
ekstrak
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan ekstraksi senyawa bahan alam dengan
menggunakan teknik maserasi, yaitu suatu teknik ekstraksi dingin dengan cara
merendam sampel bahan alam dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Pada
percobaan ini digunakan sampel bahan alam bulu babi hitam. Hal yang
dalam cangkang bulu babi. Setelah itu merendam sampel bulu babi hitam yang
sempurna dalam melarutkan metabolit sekunder yang ada pada sampel bulu
Metode ini dipilih karena zat aktif yang terdapat pada simplisia tidak tahan
dengan adanya pemanasan oleh karena itu maserasi merupakan metode yang
baik karena tidak melibatkan pemanasan dalam prosesnya dan juga metode ini
metabolit sekunder dan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah untuk
Ditimbang sampel bulu babi hitam sebanyak 170,45 gram, ditambah etanol
alfol dan dibalut dengan lakban, dengan alasan untuk menghindari proses
penguapan yang terjadi oleh pelarut serta terhindar dari cahaya sinar matahari
langsung. Sampel yang telah direndam dengan etanol 70% didiamkan selama 5
hari dan terlindung dari cahaya. Didiamkan selama 5 hari karena secara teori
proses maserasi dapat memperoleh ekstrak dalam keadaan jenuh setelah 5 hari.
pengeluaran zat aktif secara merata. Setelah 5 hari sampel disaring, kemudian
dimasukkan kedalam botol kaca gelap, ditutupi dengan aluminium foil dan
Volume ekstrak yang diperoleh dari proses maserasi daun sirsak adalah
sebanyak 820 mL, volume akhir tidak sesuai dengan volume awal yaitu 1000
mL karena adanya penguapan yang terjadi dari pelarut, dan saat proses
penyaringan hasil akhir tidak tersaring secara sempurna. Warna yang diperoleh
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu
adalah sebanyak 820 mL, volume akhir tidak sesuai dengan volume
awal yaitu 1000 mL karena adanya penguapan yang terjadi dari pelarut,
dan saat proses penyaringan hasil akhir tidak tersaring secara sempurna.
pemisahan zat aktif atau metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
EGC.Jakarta
Indonesia. Makassar.
LAMPIRAN
1. Pengadukan Sampel
3. Penuangan sampel
6. Hasil akhir