Anggota Kelompok 8 :
1. Winda Setiani (A1M020030)
2. Rian Rahma Putra (A1M020046)
3. Sindy Mandari (A1M020060)
Pengertian ekstraksi
Ekstraksi adalah pengambilan bahan aktif dari tumbuhan dengan pelarut yang sesuai.
Pada saat melakukan ekstraksi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu bahan
awal, pelarut yang digunakan, serta cara dan metode melakukan ekstraksi. Ekstraksi
merupakan tahap awal dalam melakukan isolasi senyawa tertentu dari sampel tumbuhan
untuk kemudian dapat dilakukan identifikasi lebih lanjut.
PEMBAGIAN EKSTRAK
2. Cairan pelarut
Faktor utama pertimbangan untuk pemilihan cairan pelarut.
• Selektivitas
• Kemudahan bekerja dan proses dengan cairan tersebut
• Ekonomis
• Ramah lingkungan
• Aman
Pada prinsipnya cairan pelarut harus memenuhi syarat kefarmasian atau dalam perdagangan dikenal
dengan kelompok spesifikasi pharmaceutical grade. Sampai saat ini berlaku aturan bahwa pelarut yang
diperbolehkan adalah air, dan alcohol (etanol) serta campurannya. Jenis pelarut lain seperti metanol
(alcohol turunannya), heksan (hidrokarbon alifatik), toluene (hidrokarbon aromatic), kloroform
umumnya digunakan sebagai pelarut untuk tahap separasi dan tahap pemurnian (fraksinasi).
3. Separasi dan pemurnian
Tujuan dari tahalpan ini dalah menghilangkan (memisahkan) senyawa yang tidak
dikehendaki semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawa kandungan yang
dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni.
5. Pengeringan ekstrak
Pengeringan berarti menghilangkan pelarut dari bahan sehingga menghasilkan sebuk,
masa kering rapuh, tergantung proses dan peralatan yang digunakan. Ada berbagai proses
pengeringan ekstrak, yaitu dengan cara :
• Evaporasi
• Vaporasi
• Sublimasi
• Konveksi
• Kontak
• Radiasi
• Dielektrik
6. Rendemen
Rendemen adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan simplisia awal.
METODE PEMBUATAN EKSTRAK
Ekstraksi Dengan Menggunakan Pelarut
CARA DINGIN
1. MASERASI
Maserasi adalah proses pengektrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperature ruangan (kamar). Secara
teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada
keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu (terus-menerus).
Remaserasi berarti dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya.
Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut
dalam cairan penyari, tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari,
tidak mengandung benzoin, stirak, dan lain-lain.
Alat Maseras
2. PERKOLASI
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya
dilakukan pada temperature ruangan. Proses terdidi dari tahapan pengembangan bahan, tahap
maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus menerus
sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
Alat perkolasi
CARA PANAS
1. REFLUX
Reflux adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu
dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya
dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk
proses ekstraksi sempurna.
Alat Reflux
3. INFUSA
Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperature penangas air (bejana infuse
tercelaup dalam penangas air mendidih, temperature terukur 96-98°C) selama waktu tertentu
(15-20 menit).
Alat infusa
4.DEKOK
Dekok adalah infusa pada waktu yang lebih lama (30 menit) dan temperature sampai titik didih
air.
(Depkes RI, 2000 ; Depkes RI, 1986)