Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 1

1. DEBORA ALLOLINGGI (PO713251181.056)


2. HIJJATUL AKBAR (PO713251181.062)
3. MUTMAINNA (PO713251181.068)
4. NURHALISAH (PO713251181.076)
5. RESALDI ANANDAR (PO713251181.087)
6. RASMAH (PO713251181.086)
7. SINTA (PO713251181.092)

EKSTRAK DAN EKSTRAKSI


PENGERTIAN EKSTRAK
Depkes RI Dirjen
Farmakope Indonesia
POM, 2000
Edisi III

Ekstrak adalah sediaan kental yang Ekstrak adalah sediaan kering, kental,
di peroleh dengan mengekstraksi atau cair dibuat dengan menyari
senyawa aktif dari simplisia nabati simplisia nabati atau simplisia hewani
atau simplisia hewani menggunakan menurut cara yang cocok, diluar
pelarut yang sesuai. pengaruh cahaya matahari langsung.
Ekstrak kering harus mudah digerus
menjadi serbuk.
JENIS-JENIS EKSTRAK

Berdasarkan Konsistensinya

Ekstrak Cair adalah ekstrak hasil penyaringan


bahan alam dan masih mengandung pelarut.

Ekstrak kental adalah ekstrak yang telah


mengalami proses penguapan dan sudah
tidak mengandung cairan pelarut lagi, tetapi
konsistensinya tetap cair pada suhu kamar.

Ekstrak Kering adalah ekstrak yang telah


mengalami proses penguapan dan tidak lagi
mengandung pelarut dan berbentuk padat
(kering)
JENIS-JENIS EKSTRAK

Berdasarkan Komposisinya

Ekstrak murni yaitu ekstrak yang tidak


mengandung pelarut maupun bahan tambahan
lainnya.

Sediaan ekstrak yaitu pengolahan lebih lanjut dari ekstrak


murni untuk dibuat sediaan ekstrak, baik kental maupun
serbuk kering untuk selanjutnya dibuat sediaan obat.
JENIS-JENIS EKSTRAK
Berdasarkan Senyawa Aktif

Adjusted/standardised extracts merupakan ekstrak yang diperoleh dengan


mengatur kadar senyawa aktif (menambahkan dalam batas toleransi) yang
aktivitas terapeutiknya diketahui dengan tujuan untuk mencapai komposisi
yang dipersyaratkan.

Quantified extract merupakan ekstrak yang diperoleh


dengan mengatur kadar senyawa yang diketahui berperan
dalam menimbulkan khasiat farmakologi dengan tujuan
agar khasiatnya sama.
CARA PEMBUATAN EKSTRAK

1. Pembuatan serbuk simplisia


2. Pemilihan pelarut atau cairan penyari
3. Proses ekstraksi atau pemilihan cara ekstraksi
4. Separasi dan pemurnian
5. Penguapan atau pemekatan
6. Pengeringan ekstrak
7. Penentuan rendaman ekstrak
PENGERTIAN EKSTRAKSI

Menurut Harbone 1987 Ekstraksi adalah pemisahan zat


target dan zat tidak berguna dimana teknik pemisahan
didasarkan pada ditribusi zat terlarut antara dua atau lebih
pelarut campuran.
Sedangkan menurut Dirjen POM Ekstraksi adalah prosedur
yang dilakukan untuk mendapatkan kandungan senyawa
kimia dari jaringan tanaman atau hewan dengan pelarut yang
sesuai dalammetode ekstraki standar.
PRINSIP EKSTRAKSI
TUJUAN EKSTRAKSI

Adapun tujuan daripada ekstraksi adalah untuk


menarik semua komponen kimia yang terdapat
didalam simplisia. Basic daripada ekstraksi ini
adalah perpindahan massa komponen zat padat ke
dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi
pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut.
METODE EKSTRAKSI
1. Metode Maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana
yang dilakukan dengan cara merendam serbuk
simplisia dalam cairan penyari selama beberapa
hari pada temperatur kamar dan terlindung dari
cahaya.
METODE EKSTRAKSI
2. Metode Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian dengan
mengalirkan penyari melalui serbuk
simplisia yang telah dibasahi.
METODE EKSTRAKSI
3. Metode Refluks
Refluks adalah teknik destilasi yang melibatkan
kondensasi uap dan berbaliknya kondensat ini ke dalm
sistem asalnya
METODE EKSTRAKSI
4. Metode destilasi uap
Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi
minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman.
Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia
yang mengandung minyak menguap atau mengandung
komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada
tekanan udara normal.
METODE EKSTRAKSI
5. Pengocokan
Metode ekstraksi ini pada prinsipnya menggunakan corong
pisah dan menggunakan dua pelarut yang saling tidak
bercampur sehingga dengan demikian dapat diperoleh
distribusi komponen senyawa pada kedua pelarut tersebut.
Metode ekstraksi ini tidak menggunakan pemanasan sehinga
bisa untuk bahan simplisia yang tidak tahan panas.
METODE EKSTRAKSI
6. Soxhlet
Prinsip ekstraksinya adalah dengan
menguapkan pelarut kemudian pelarut
tersebut apabila mendekati kondensor
maka akan mengalami kondensasi
sehingga kembali dalam bentuk
cairannya dan ketika mengenai simplisia
maka akan terjadi proses pengekstraksian
yang kemudian hasil ekstraksi akan
keluar dari tabung berpori tersebut
menuju tabung siifon dan setelah itu hasil
ekstrak ditampung dalam wadah.
METODE EKSTRAKSI
7. Digesti
Merupakan metode ekstrasi yang dilakukan sama seperti
maserasi hanya saja memerlukan temperatur pada suhu
lebih tinggi dari suhu ruangan pada proses maserasi yaitu
sekitar 40-50 derajat selsius.
METODE EKSTRAKSI
8. Infusa
Metode ekstraksi ini dilakukan dengan pemanasan pelarut
hungga 90 derajat selsius menggunakan panci khusus
yang dilakukan selama 15 menit. Metode ekstraksi ini
digunakan untuk bahan yang lunak dan tahan terhadap
pemanasan. Pelarut yang digunakan adalah air.
METODE EKSTRAKSI
9. Dekokta
Memiliki prinsip ekstraksi yang sama seperti infusa,
hanya saja proses ekstraksi dilakukan lebih lama sekitar
30 menit dengan suhu antara 90 sampai 98 derajat selsius.
Metode ini biasa digunakan untuk bahan yang keras dan
tahan terhadap pemanasan.
PELARUT EKSTRAKSI

1. N-heksan
2. Etil Asetat
3. Etanol
4. Metanol
5. Air
6. Kloroform (Pelarut organik)
7. Karbon Tetraklorida

Anda mungkin juga menyukai