Anda di halaman 1dari 2

3.

Maserasi
Metode maserasi berasal dari bahasa latin yang berarti merendam. Maserasi adalah salah satu metode
ekstraksi bahan nabati dengan sediaan cair. Cara pembuatannya yaitu dengan merendam bahan
tersebut dengan pelarut non polar (pelarut selain air) atau setengah air. Pelarut yang biasa digunakan
yaitu etanol encer.

Maserasi umumnya menggunakan bahan non air atau non polar sebagai. Ketika bahan nabati direndam,
maka cairan akan menembus ke dinding sel lalu masuk ke bagian sel yang penuh dengan zat aktif.
Akibat adanya perbedaan konsentrasi pada bagian dalam dan luar sel, maka akan muncul gaya difusi.
Kondisi ini akan menunjukkan bahwa proses ekstraksi telah selesai.

4. Digesti
Digesti adalah cara ekstraksi dengan pamanasan lemah, yaitu sekitar suhu 400-500 derajat celcius.
Metode ekstraksi ini hanya dapat digunakan pada bahan nabati yang zat aktifnya tahan akan
pemanasan. Dengan adanya pemanasan, pada metode digesti terdapat keuntungan diantaranya :

1. Kekentalan bahan pelarut berkurang, sehingga meminimalisir terbentuknya lapisan batas


2. Koefisien difusi perbandingannya lurus terhadap suhu, akan tetapi berbanding terbalik terhadap
kekentalan

5. Sokletasi
Sokletasi adalah salah satu metode ekstraksi atau pemisahan senyawa yang ada pada zat padat dengan
cara penyaringan yang dilakukan berulang. Metode ekstraksi ini menggunakan zat pelarut tertentu agar
komponen yang diinginkan akan terpisah dengan sempurna.

Melalui penyaringan yang dilakukan secara berulang-ulang, sokletasi hanya membutuhkan bahan pelarut
dalam jumlah sedikit. Sehingga hasil yang didapat akan sempurna. Jika proses ekstraksi telah selesai,
pelarutnya akan dibiarkan hingga menguap. Dari proses tersebut akan menyisakan zat tersari hasil dari
penguapan.

6. Perkolasi
Bahan nabati yang akan diekstraksi disebut juga dengan simplisa. Dengan metode perkolasi simplisa
akan disaring dengan pelarut menggunakan waktu yang cukup lama. Tujuannya adalah agar dapat
menghasilkan zat yang berkhasiat yang tahan panas maupun tidak tahan panas.

Cairan yang berperan sebagai pelarut atau penyari dialirkan ke simplisa dari bagian atas ke bawah.
Dengan cara tersebut penyari akan melarutkan zat aktif sel yang dilewatinya hingga mencapai keadaan
yang jenuh. Gaya yang berperan selama proses perkolasi diantaranya gaya berat, tegangan permukaan,
difusi, osmosis, adesi, dan lain-lain.

7. Refluks
Metode refluks merupakan salah satu cara ekstraksi dari senyawa anorganik. Metode ini digunakan
dengan menyintesis senyawa tersebut menggunakan pelarut yang bersifat volatil. Kondisi campuran tadi,
apabila dipanaskan maka pelarut akan menguap sebelum reaksi selesai.

Prinsipnya adalah, pelarut akan menguap pada suhu yang tinggi. Akan tetapi selanjutnya pelarut
didinginkan dengan kondensor. Sehingga melalui tahapan ini akan terjadi perubahan larutan yang semula
berbentuk uap akan menjadi embun. Pada tahapan ini juga dialirkan gas N2 yang berfungsi sebagai
penahan uap air ataupun oksigen yang akan masuk.
8. Infus dan Dekokta
Infus merupakan salah satu cara ekstraksi yang menggunakan sediaan cairan. Cairan ini dibuat dengan
cara mengekstraksikan bahan nabati dengan air. Suhu yang dibutuhkan sekitar 90 derajat celcius, dalam
waktu kurang lebih 15 menit.

Pembuatan campuran simplisa dengan air harus menggunakan derajat dan waktu yang tepat seperti
yang sudah disebutkan di atas. Waktu terhitung mulai ketika suhu sudah mencapai 90 derajat celcius.
Lalu dalam keadaan demikian campuran sesekali diaduk.

Dekokta atau dekok adalah sediaan cair yang terbuat dari simplisa dan air pada suhu yang sama dengan
infus. Perbedaannya terletak pada waktu yang dibutuhkan, yaitu lebih lama daripada infus sekitar 30
menit. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih banyak.

9. Estrasksi Ultrasonik
Ekstraksi dengan metode ultrasonik, memanfaatkan bantuan dari getaran lebih dari 20.000 Hz. Melalui
getara ultrasonik ini akan memberikan efek peningkatan pada permeabilitas dinding sel. Sehingga
dihasilkan banyak zat yang dapat ditarik oleh pelarut atau penyari.

10. Destilasi Uap


Pengertian destilasi uap, seperti namanya menggunakan metode penguapan pada proses ekstraksi. Uap
air akan dialirkan pada bahan nabati atau simplisa. Umumnya digunakan pada kandungan simplisa kimia
yang bersifat mudah menguap, contohnya minyak atsiri.

Uap air pada proses ekstraksi akan menarik kandungan zat yang ada di dalam simplisa. Selanjutnya uap
yang tercampur dengan kandungan zat simplisa akan terkondensasi secara bersamaan. Tahapan ini
akan menghasilkan campuran atau ekstrak cair.

Anda mungkin juga menyukai