Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FITOKIMIA

Disusun Oleh Kelompok 1:

Cut Nurhayati 201020110008


Putrya Fhonna 201010220002
Zaisar Fahmi 201010220040
Syarifah Raisy 201010220039
Andika Nasrullah 201010220006
Puji Lestari Agusti 201010220034
Karunia Damayana 201010220013
Keke Dziroh Nurfatimah 201010220078
Anita Muliyanti Khotimah 201010220034

Dosen Pengampu:
Syarifah Yanti Astryna, S.Si .M. Si

PROGRAM STUDI S-I FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UVIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA
BANDA ACEH
2022
PERCOBAAN II

EKSTRAKSI DAUN BIDURI DAN DAUN KAKAO

A. Latar belakang

di dalam jenis bahan tanaman terdapat di alam memiliki jenis bentuk yang beragam dari bahan
untuk dapat mengambil atau memperoleh dari zat, bisa dilakukan dengan berbagai proses salah
satunya ialah ekstraksi. ekstraksi di mana proses pemisahan di mana suatu komponen dari suatu
campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling
bercampuran ekstraksi ini umumnya pelarut digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang
diinginkan dan mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara keseluruhan
kadang-kadang gugus pengganggu ini diekstraksi secara selektif.
proses ekstraksi dapat dibedakan menurut bentuk campurannya menjadi dua macam yaitu padat
dan cair zat yang diekstraksi dalam ekstraksi padat cair yaitu berbentuk padatan sedangkan pada
ekstraksi cair zat yang diekstraksi merupakan berbentuk padatan sedangkan pada ekstraksi cair
zat yang diekstraksi merupakan bentuk cairan ekstraksi cairan Inilah yang disebut dengan
ekstraksi pelarut. ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan
yang paling baik dan terpopuler alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik
dalam tingkat makro ataupun mikro prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut
dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti benzen
karbon tetraklorida dan kloroform batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah
yang berbeda dalam kedua fase
Rumusan Masalah:

1. Metode apa yang digunakan pada pembuatan ekstak?

2. Bagaimana proses pembuatan ekstrak?

Tujuan:

1. Untuk mengetahui metode yang digunakan pada pembuatan ekstrak

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan ekstrak


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya menggunakan pelarut. Pelarut
yang digunakan harus dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material
lainnya.Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan sifat tertentu,
terutama kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda. Pada umumnya
ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut yang didasarkan pada kelarutan komponen
terhadap komponen lain dalam campuran, biasanya air dan pelarut organik lainnya. Yang akan
diekstrak biasanya berupa bahan kering yang telah dihancurkan, biasanya berbentuk bubuk atau
simplisia (Sembiring, 2007).
B.Jenis-jenis ekstraksi

1. Ekstraksi padat cair


Ekstraksi padat cair atau leaching merupakan metode pemisahan satu atau beberapa komponen
(solute) dari campurannya dalam padatan yang tidak dapat larut (inert) dengan menggunakan
pelarut (Solvent) berupa cairan. Pemisahan dapat terjadi karena adanya driving force perbedaan
konsentrasi solute di padatan dengan pelarut dan adanya perbedaan kemampuan melarut
komponen dalam campuran.
a. Metode ekstraksi padat cair
Metode ekstraksi padat cair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu ekstraksi cara dingin dan
ekstraksi secara panas.
- Ekstraksi cara dingin
Ada beberapa jenis ekstraksi cara dingin yaitu:
1. Maserasi atau despersi

Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut diam atau dengan adanya
pengadukan beberapa kali pada suhu ruangan. Dapat dilakukan dengan cara merendam bahan
dengan sekali-sekali dilakukan pengadukan. Pada umumnya perendaman dilakukan selama 24
jam, kemudian pelarut diganti dengan pelarut baru.

2. . Perkolasi
Perkolasi merupakan metode ekstraksi dengan bahan yang disusun secara unggun dengan
menggunakan pelarut yang selalu baru prosesnya sempurna dan umumnya dilakukan pada suhu
ruangan prosedur metode ini yaitu bahan direndam dengan pelarut, kemudian pelarut baru
dialirkan secara terus-menerus sampai warna pelarut tidak lagi berwarna atau tetap bening yang
artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut.

- ekstraksi cara panas


Beberapa jenis metode ekstraksi secara panas yaitu:

1. Ekstraksi refluk
Ekstraksi refluk merupakan metode ekstraksi yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut,
selama waktu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor).

2. Ekstraksi soxhlet
Ekstraksi soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan
menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik
(kondensor). Pada metode ini, padatan disimpan dalam alat soxhlet dan dipanaskan, sedangkan
yang dipanaskan hanya pelarutnya.

b. Ekstraksi cair-cair
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan dengan
bantuan pelarut. Pada ekstraksi cair-cair, zat terlarut dipisahkan dari cairan pembawa (diluen)
Menggunakan pelarut cair. Campuran cairan pembawa dan pelarut ini adalah heterogen, jika
dipisahkan terdapat dua fase yaitu fase diluen (rafinat) dan fase pelarut (ekstrak).

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi


1. Jenis pelarut
2. Suhu
3. Rasio pelarut dan bahan baku
4. Ukuran partikel
5. Pengadukan
6. Lama waktu
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan tempat

Hari / tanggal :senin / 6 juni 2022


Pukul : 08.00 – 12.00
Tempat : laboratorium Farmasi Univesrsitas ubudiyah indonesia

 Alat Dan Bahan


1. Alat :Maserator,RE,labu ukur,cawan penguap,dan kertas saring
2. Bahan:simplisia kulit kakao dan daun biduri

B. PROSEDUR KERJA EXTRAKSI

1.maserasi 

2.esktraksi dg alat sokletasi 

3.esktraksi dengan cara refluks 

Pemeriksaan parameter ekstrak: 

1.organoleptik estrak 

Pemeriksaan menggunakan panca idera untuk mendeskripsikan bentuk,bau dan rasa dari estrak
yang diperoleh. 

2.rendemen estrak 
Rendemen dapat diperoleh dengan rumus sbb: 

Rendemen estrak = berat estrak totalx100%

Berat simplisia 
Cara kerja : 

Sebanyak 100 gram serbuk kering dimasukkan ke dalam maserator,ditambahkan etanol 96%
sebanyak 7,5 kali bobot serbuk lalu diaduk.dimaserasi 3x24 jam dalam keadaan tertutup setelah
itu disaring maserat dari ampas dg menggunakan corong buchner.maserat  dipekatkan dengan
menggunakan RE shg diperoleh estrak kental.

PEMBAHASAN

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat atau beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan
bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larutan yang berbeda dari komponen-
komponen tersebut. Ekstraksi biasa digunakan untuk memisahkan dua zat berdasarkan perbedaan
kelarutan. Pada pelarut nya kita menggunakan etil asetat seharusnya enheksa , karena tidak ada kita
harus menggunakan etil

KESIMPULAN
Dari pratikum kita kali ini bahwasanya keberhasil pada buah kakau dilihat dari
kepekatan pada garis klt dan hasilnya dimasukan ke botol fial dari f1-f10 semakin lama
semakain jernih ekstraksinya sedangkan pada ekstrak biduri kurang efektif karena
pelarut nya sama dan tidak terlalu banyak mengeluarkan ekstrak pada saringan dan
penurunaan ekstrak nya sangat lama

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin, 2007, Teknologi Bahan Alam. Penerbit ITB, Bandung. Candrika, 2006,
Hypoglycaemic Action Of The Flavanoid Fraction of Artocarpus heterophyllus Leaf, Afr. J.
Trad. CAM, 3 (Ditjen POM, 1992) : 42-50.
Purwanti, Elly. 2010. Profil Komponen Bioaktif Tanaman Kava-Kava (Piper Methysticum,
Forst, F) Dari Berbagai Lokasi. Jurnal GAMMA, Volume 6, Nomor 1, September 2010 : 35 –
39. Tobo, Fachruddin, 2001, BukuPegangan

Anda mungkin juga menyukai