Anda di halaman 1dari 31

BAKTERI

DAN JAMUR

By, Zulia Ananda, M.Si


Reproduksi Bakteri
Secara seksual
1. Tranduksi - pemindahan sebagian materi
genetik melalui perantara virus dari satu bakteri
ke banteri lain. Masuknya virus ke dalam
bakteri yang berkembang biak, menyebabkan
sel bakteri yang tersebut mengalami pecah.
Kemudian terbentuknya virus yang baru yang
akan berhamburan keluar dari sel bakteri. Virus
tersebut misalnya virus T atau bakteriofag.
 Transformasi - pemindahan sedikit materi genetik berupa
AND atau gen dari bakteri satu ke bakteri lainnya yang
sejenis melalui proses fisiologis yang kompleks. Repsoduksi
seksual secara transformasi hanya terjadi pada beberapa
spesies saja, misalnya pada streptococcus neumoniae,
bakteri penyebab pneumonia.
 Konjugasi - pemindahan sebagian bakteri genetis dari
bakteri ke bakteri yang lain melalui satu kontak langsung.
Konjugasi merupakan proses perkawinan antara sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina. Dengan adanya rambut halus
(fili) pada permukaan dinding sel kelamin jantan yang dapat
berikatan pada suatu tempat khusus di permukaan sel betina.
Contoh bakteri yang bereproduksi secara konjugasi terjadi
pada bakteri gram negatif seperti Escherichia coli,
Salmonella sp, dan Pseudomonas sp
Reproduksi Aseksual
 Perkembangbiakan secara aseksual bakteri adalah dengan cara
membelah diri (Binary fission). Hal ini dapat berlangsung melalui tiga
fase yaitu:
 1) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak
lurus.
 2) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
 3) Fase ketiga, terbentuk dua sel baru yang identik. Bakteri akan
membelah menjadi
 2 sel anakan, dari 2 menjadi 4 kemudian seterusnya. Setelah
terbentuknya dinidng sel, maka pembelahan biner tidak akan terjadi.
Bakteri akan membelah diri setiap 15-20 menit dalam kondisi yang
ideal. Selain mampu berkembang biak secara cepat, pertumbuhan
bakteri juga dipengaruhi oleh faktor suhu, sinar matahari, kelembapan,
dan zat kimia
Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi bakteri, mengikuti beberapa kriteria
sebagai berikut:
1. Sumber energi: fototropik, kemotropik,
autotropik, dan heterotrofrik.
2. Kebutuhan gizi: sederhana, atau rumit.
3. Kemampuan untuk tumbuh dalam jaringan hidup:
saprofit atau parasit.
4. Suhu pertumbuhan: psikrofilik, mesofilik, dan
termofilik.
5. Kebutuhan oksigen: aerob atau anaerob.
 1. Klasifikasi biologis
 Klasifikasi ini, didasarkan pada sifat-sifat yang diamati, misalnya
 sifat-sifat fisiologis, imunologis, dan ekologis.
 2. Klasifikasi morfologis
 Dalam klasifikasi ini, bakteri dapat dibagi dalam dua kelompok.
 a. Membentuk filamen dan tumbuh dengan membuat cabang
membentuk miselium; misalnya Actinomyeces. Organisme yang
berbentuk miselium sejati di antara Actinomycetales, dibagi dalam
dua kelompok, yaitu. 1) Miselium vegetatif terpotong-potong
menjadi fragmen-fragmen berbentuk basil atau kokus yang
bersifat Gram negatif. 2) Miselium vegetatif tidak terpotong-
potong menjadi bentuk basil atau kokus.
b. Bakteri lebih rendah atau bakteri sejati, terdiri
dari satu sel dan tidak pernah membuat miselium.
Kelompok ini dibagi bagi lagi berdasarkan
bentuknya. 1) Kokus = berbentuk bulat
2) Basil = berbentuk batang
3) Vibrio = berbentuk koma
4) Spirilum = berbentuk ulir tidak dapat
membengkok
5) Siproketa = berbentuk ulir langsing dapat
membengkok
TERIMAKASIH   

Anda mungkin juga menyukai