3. Oksigen
4. Zat makanan
5. Kelembapan
REPRODUKSI BAKTERI
o Bakteri melakukan reproduksi dengan 2 cara, yaitu lewat pertukaran
materi genetik (seksual) dan reproduksi aseksual.
o Pertukaran materi genetik (seksual) dilakukan lewat konjugasi, transduksi
dan transformasi.
o Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner.
A. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual bakteri bisa terjadi melalui mekanisme rekombinasi
gen melalui 3 cara yaitu:
1) Konjugasi
Tahap reproduksi seksual pada bakteri yang ditandai dengan
pemindahan materi genetik secara langsung.
Pemindahan itu terjadi dari satu bakteri ke bakteri lain melalui
jembatan konjugasi.
Contoh bakteri yang melakukan konjugasi adalah Salmonella typhi
dan Escherichia coli.
Adapun tahapan yang terjadi di dalam konjugasi adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
Dua sel bakteri salng mendekat hingga akhirnya terbentuk
struktur jembatan yang menghubungkan antara kedua sel.
Terjadi transfer kromosom dan plasmid.
Untuk bakteri yang menerima kromosom dan plasmid, materi
genetiknya menjadi materi genetik rekombinan.
Bakteri dengan materi genetik rekombinan akan memisahkan
diri. Akibatnya, terbentuk dua sel anakan dengan sifat baru
(rekombinan).
2) Transduksi
Melibatkan peran organisme lain, yaitu virus.
Rekombinasi gen antara dua bakteri dijembatani oleh virus fab
(bakteriofag).
Virus yang sesuai digunakan untuk proses transduksi ini adalah
virus fag temperat.
Virus tersebut mampu bereplikasi secara litik dan lisogenik.
Adapun tahapan dalam transduksi adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
Bakteri diinfeksi oleh virus fag, sehingga vius
mengandung DNA bakteri tersebt
Virus fag tersebut kemudian akan menginfeksi bakteri-
bakteri lainnya. Akibatnya, akan terbentuk bakteri baru
dengan rekombinasi gen sesuai dengan rekombinasi gen
pada virus penginfeksinya.
Terbentuklah bakteri-bakteri rekombinan.
3) Transformasi
Materi genetik akan dipindahkan oleh bakteri secara langsung
atau tidak melalui jembatan penghubung (jembatan konjugasi).
Bakteri yang mampu bertransformasi adalah bakteri yang
memproduksi enzim tertentu.
Contoh bakterinya adalah Rhizobium, Neissera, Bacillus, dan
Pneumococcus.
Adapun tahapan dalam transformasi adalah sebagai berikut:
B. Reproduksi Aseksual
Merupakan reproduksi yang hanya melibatkan satu individu tanpa
adanya proses pertukaan materi genetik dengan individual lain secara
seksual.
Kecepatan pembelahan ditentukan oleh waktu generasi.
Waktu yang digunakan adalah waktu yang dibutuhkan sel untuk
membelah, tergantung pada spesies dan kondisi pertumbuhan.
Bakteri dapat bereproduksi dengan membelah diri menjadi dua
secara langsung dan spontan atau disebut pembelahan biner secara
amitosis.
Adapun tahapan dalam pembelahan biner adalah sebagai
berikut:
PERHITUNGAN BAKTERI
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung
jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan.
Ada 2 cara perhitungan bakteri, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Metode perhitungan secara langsung
- Direct Microscopic Count (Petroff-hausser counting chamber)
Metode ini dengan menggunakan alat kamar hitung kemudian dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Kamar hitung terdiri dari 9 kotak besar
(1 mm2 ¿, 25 kotak sedang (0,2 mm2 ), dan 16 kotak kecil. Sel bakteri yang
tersuspensi akan memenuhi ruang hitung, sehingga jumlah bakteri
persatuan volume dapat dihitung:
Rumus kotak besar
Jumlah sel/ml=Jumlah sel × 2,5× 105
Rumus kotak kecil
Jumlah sel/ml=Jumlah sel ×4× 105
Metode perhitungan secara tidak langsung
- Total Plate Count (TPC)
Adalah semua koloni yang tumbuh pada media NA. Jumlah koloni
yang dihitung pada cawan petri adalah berjumlah antara 25-250 koloni.
Rumus:
TPC= Jumlah bakteri pada cawan petri × 1/faktor pengenceran
- Spread Plate dan Pour Plate
Cara menghitung sel relative/CFU ' s per ml:
CFU ' s/ml = Jumlah koloni × faktor pengenceran
Misal:
Penanaman dilakukan dari tabung pengenceran 10−6 dengan metode
spread plate dan pour plate.
a. Spread Plate
Koloni=50 = 50 × 106 CFU ' s/0,1 ml
Fp=1/10−6 = 50 000 000 CFU ' s/0,1 ml
SP= 0,1 ml = 5 × 108 CFU ' s/ml
b. Pour Plate
Koloni= 50 = 50× 106 CFU ' s/1 ml
Fp= 1/10−6 = 50 000 000 CFU ' s/0,1 ml
Sp=0,1 ml = 5 × 107 CFU ' s/ml
- Dillution (Pengenceran)
- Most Probable Number (MPN)
Adalah metode yang digunakan untuk menghitung mikroorganisme
yang masih hidup yang hidupnya di dalam sampel yang diuji.
- Membran filter
Digunakan untuk mikroorganisme yang jumlahnya sedikit. Suspensi
bahan mula-mula disaring sejumlah volume tertentu kemudian disaring
dengan filter membrane yang telah disterilkan dahulu. Dengan
menghitung jumlah sel rata-rata tiap kesatuan luas pada filter membrane
dapat dihitung jumlah sel dari volume suspensi yang disaring.
- Kekeruhan (turbidity)
Perhitungan dengan metode ini menggunakan alat spektrofotometer.
- Aktifitas metabolik
- Berat kering
Rumus umum untuk menghitung bakteri dalam satuan CFU/mL (g)
adalah sebagai berikut:
Jumlah koloni
CFU/Ml (g) =
jumlah sampel yang diinokulasikan (ditanam)
Misalnya:
Cawan menghasilkan 50 koloni dari tingkat pengenceran 1/100 dengan
jumlah sampel yang diinokulasikan 0,1 mL (Spread Plate).
Jawab:
Jumlah koloni
CFU/mL (g) =
jumlah sampel yang diinokulasikan (ditanam)
50CFU
=
¿¿
= 50.000 CFU /mL
Keterangan:
Archaea
Merupakan domain mikroorganisme bersel satu.
Tergolong prokariota.
Kelompok mikroba yang tidak memiliki inti sel dan organel
yang dibatasi membrane.
Archaea dibagi menjadi 3 kelompok yaitu methanogenic
(mampu menghasilkan gas metana), halofilik (tinggal di tempat
dengan kadar garam sangat tinggi), dan thermoacidofilik
(ditempat dengan suhu sangat tinggi dan asam).
Bacteria
Merupakan organisme bersel tunggal.
Tidak memiliki membrane inti sel (bersifat prokariotik).
Memiliki ukuran mikroskopik.
Anggota domain bacteria adalah kingdom monera yang terbagi
menjadi cyanobacteria (kelompok ganggang hijau biru, mampu
berfotosintesis menghasilkan materi organik) dan bakteria
(kelompok heteretrof).
Eukarya
Merupakan domain yang anggotanya organisme uniseluler dan
multiseluler.
Anggota dari domain ini adalah kingdom protista (protista
mirip jamur, tumbuhan dan hewan), kingdom fungi
(basidiomycota, ascomycota, zigomycota, dan deutromycota),
kingdom plantae (briofita/ lumut, pteridofita, spermatofita),
kingdom animalia (porifera, coelenterate, platyhelminthes,
nemathelminthes, annelida, molusca, Echinodermata,
arthropoda dan chordata).
II. Taksonomi Bakteri
Ilmu yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup
berdasarkan klasifikasi, identifikasi, dan tata nama.
Klasifikasi
Praktek taksonomi yaitu proses penataan organisme ke dalam suatu
kelompok (takson) berdasarkan kekerabatan hubungan kemiripan
(similaritas) atau hubungan kekerabatan (evolusioner).
Identifikasi
Proses dan hasil penentuan apakah suatu organisme yang belum
dikenal merupakan anggota kelompok yang sudah diketahui
sebelumnya atau bukan.
`
Tata Nama
Cara pemberian nama ilmiah makhluk hidup menurut kode tata
nama.
Konsep Spesies
Nomenspecies : Bebagi jenis tekanan yang sama.
Taxospecies : Indeks kesamaan ≥ 70 (taksonomi numerik).
Genospecies : Pertukaran genetik.
Genomic species : Nilai keterkaitan DNA ≥ 70%.
Contoh taksonomi bakteri
Kingdom : Bacteria
Divisio : Protophyta
Class : Bacili
Ordo : Cocacceae
Familia : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus aureus
B. Identifikasi Bakteri
o Tindakan yang bertujuan untuk mengetahui jenis dan tipe dari bakteri
yang ingin diteliti dari spesimen yang sudah diambil.
o Metode identifikasi bakteri dapat dilakukan berdasarkan morfologi sel,
uji biokimia, analisis DNA, dan uji serologis.
o Beberapa Langkah yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi bakteri:
1. Pengambilan spesimen
Spesimen CSF, Sputum, darah, luka (pus, absen), feses, urine, cairan
sendi, pleura fluid.
2. Isolasi dan kultu baktei
Metode yang dapat digunakan:
- Pour plate
- Streak Plate
- Spread plate
3. Media kultur
- Media pata : NA, BA, CA
- Semi Solid
- Media cair : Pepton water, NaCl Broth.
- Media sintesis, semi sintesis, dan nonsintesis
- Media pertumbuhan
- Media selektif (mengkultur bakteri spesifik)
4. Pewarnaan/ Staining
Pewarnaan gram (menunjukkan bakteri tersebut termasuk dalam
golongan gram (+) atau gram (-).
5. Uji Reaksi
- Uji Katalase
- Uji Koagulase
- Uji Biokimia Reaksi
Misalnya Gula-gula (Glukosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa)
TSI, MIU, Citrate.