Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS MICROBIOLOGI:

1. JUDUL BAHASAN :
a. Pertumbuhan dan perkembangan bakteri
b. Bakteri yang mempengaruhi wanita dalam bidang kebidanan
c. Obat antimikroba , resistensi mikroba
2. DISUSUN OLEH :
a. KELAS : 1.A
b. KELOMPOK : 3 (TIGA)
c. ANGGOTA :
 JESISKA SIHOTANG
 SITI HERLINDAWATI
 SITI USWATUN KHASANAH
 SYIFA AULIA

3. TINJAUAN PUSTAKA :
a. Pertumbuhan dan perkembangan bakteri

pertumbuhan bakteri

Pertumbuhan Bakteri adalah reproduksi aseksual menggunakan cara pembelahan sel,


dimana bakteri menjadi dua sel anak, dalam proses yang disebut sebagai binary fission .
Zat makanan yang diserap bakteri, sebagian akan digunakan untuk membangun
protoplasmanya, sehingga tumbuh mencapai besar tertentu,kemudian membelah diri
(berkembang biak).
Pertumbuhan bakteri secara batch memiliki beberapa fase, yaitu:

 Fase Lag (Fase Penyesuaian)

Fase Lag merupakan fase penyesuaian bakteri dengan lingkungan yang baru. Lama fase lag
pada bakteri sangat bervariasi, tergantung pada komposisi media, pH, suhu, aerasi, jumlah sel
pada inokulum awal dan sifat fisiologis mikro organisme pada media sebelumnya. Ketika sel
telah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru maka sel mulai membelah hingga
mencapai populasi yang maksimum. Fase ini disebut fase logaritma atau fase eksponensial.
Pada fase ini tidak ada pertambahan populasi, sel mengalami perubahan dalam komposisi kimia
dan bertambah ukuran, substansi intraseluler bertambah.

 Fase Logaritma / Exponensial

Fase Logaritma / eksponensial ditandai dengan terjadinya periode pertumbuhan yang cepat.
Setiap sel dalam populasi membelah menjadi dua sel. Variasi derajat pertumbuhan bakteri pada
fase eksponensial ini sangat dipengaruhi oleh sifat genetik yang diturunkannya. Selain itu,
derajat pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kadar nutrien dalam media, suhu inkubasi, kondisi
pH dan aerasi. Ketika derajat pertumbuhan bakteri telah menghasilkan populasi yang
maksimum, maka akan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang mati dan jumlah sel yang
hidup.
 Fase Stasioner

Fase stasioner terjadi pada saat laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju
kematiannya.Sehingga jumlah bakteri keseluruhan bakteri akan tetap. Keseimbangan jumlah
keseluruhan bakteri ini terjadi karena adanya pengurangan derajat pembelahan sel. Hal ini
disebabkan oleh kadar nutrisi yang berkurang dan terjadi akumulasi produk toksik sehingga
mengganggu pembelahan sel. Fase stasioner ini dilanjutkan dengan fase kematian yang
ditandai dengan peningkatan laju kematian yang melampaui laju pertumbuhan, sehingga secara
keseluruhan terjadi penurunan populasi bakteri.

 Fase Kematian

Fase Kematian merupakan fase dimana laju kematian lebih besar.


Perkembangbiakan bakteri

Bakteri berkembang biak dengan jalan membelah diri, 1 menjadi 2, 2 menjadi 4 dan
seterusnya. Interval waktu yang dibutuhkan bakteri untuk membelah diri, berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Misalnya:

- Escherichia coli membelah diri setiap 15-29 menit

- Salmonella typhy membelah diri setiap 23-24 menit


- Staphylococcus aureus membelah diri setiap 27-30 menit

- Mycobactorium tuberculosis membelah diri setiap 792-932 menit


- Treponema pallida membelah diri setiap 1.980 menit

Bila suatu jenis bakteri dalam keadaan yang baik dan makanan yang cukup dan
membelah diri setiap 30 menit, maka dari 1 bakteri yang membelah diri mulai jam 9.00 maka
pada jam 12.00 akan menjadi 64, pada jam 24.00 menjadi 17.000.000 dan pada jam 9.00 besok
harinya menjadi 280.000.000.000.000. Untunglah perkembangbiakan secepat ini tidak terjadi di
alam karena banyak sekali faktor luar yang mempengaruhi kehidupan bakteri.

Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan perkembangan bakteri

1.Pengaruh suhu
a . Pengaruh suhu rendah
     Suhu rendah sampai dibawah suhunya minimumnya, menyebabkan bakteri tidak dapat
berkembang biak , pada umumnya tidak segera mematikan bakteri, bahkan ada yang tahan
bertahun-tahun pada suhu minus 70C. Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat
mati pada suhu 0C.

b . Pengaruh suhu tinggi


      Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila
bakteri dipanaskan pada suhu diatas suhu maksimumnya, akan segera mati. Semua bakteri,
baik yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 menit pada
suhu 60C - 65C. Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:

 Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan
suhu optimum 15°C.
 Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° — 55°C, dengan
suhu optimum 25° — 40°C.
 Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° —
75°C, dengan suhu optimum 50–65°C
 Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber
air panas bersuhu 93° - 500°C.

2.Cahaya
    Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak
sel mikro organisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya
ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan
bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat
kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium
yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel
yang disebut endospora.

Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air.
Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora
dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau
pada salah satu ujungnya.

3.Pengeringan (kelembaban)
    Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya
pada proses pembekuan dan pengeringan.

4.Keasamaan (pH)
    Beberapa bakteri dapat hidup pada suasana asam, misalnya bakteri yang hidup pada gusi
manusia, yaitu Streptococcus mutans. Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap
pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral atau sedikit
basa tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5.

5.Pengaruh O2 dari udara


    Berdasarkan responnya terhadap terhadap O2 bebas ini, bakteri dapat dibagi dalam 3
golongan, yaitu:
a. Bakteri aerob (obligate aerob)
    Yaitu bakteri yang hanya hidup di dalam lingkungan yang mengandung O2 bebas. Misal:
Vibrio cholera, Corynebacterium diphtheriae dan Bacillus anthracis.
b. Bakteri anaerob (obligate anaerob)
Yaitu bakteri yang hanya dapat hidup di dalam lingkungan yang tidak mengandung O2 bebas.
Misalnya: clostridium tetani, Treponema pallida.
c. Fakultatif aerob
    Yaitu bakteri yang hidup didalam lingkungan, baik yang mengandung O2 bebas ataupun
tidak. Misal : Salmonella typhi, Neisseria meningitidis dan Streptococcus pyogenes.

6.Pengaruh tekanan osmotik

Air keluar masuk sel bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotik
antara cairan yang ada di dalam dengan yang diluar sel bakteri. Untuk kelangsungan hidupnya
bakteri tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan osmotik cairan di sekitarnya, karena mempunyai
membran cytoplasma yang secara aktif mengatur keluar masuknya zat kedalam sel bakteri,
termasuk air.

7.Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya

8.Pengaruh zat kimia

Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat
bahkan mematikan bakteri

9. Nutrisi

Semakin banyak nutrisi maka semakin meningkat pertumbuhan dari bakteri dalam hal
melakukan pembelahan
B.Bakteri yang mempengaruhi wanita dalam bidang kebidanan

Bakteri yang mempengaruhi wanita dalam bidang kebidanan

Bakteri-bakteri terbagi atas baketri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik adalah bakteri
yang membantu menjaga atau memperlancar sistem dalam tubuh, bakteri baik ini salah satunya
kita kenal dengan nama probiotik. Di sisi lain, bakteri jahat, adalah bakteri yang mengancam
kesehatan kita dengan berbagai macam jenis penyakit, termasuk penyakit kelamin wanita.
bakteri penyebab penyakit kelamin wanita antara lain sebagai berikut :

1.Gonorrhea
gonorrhea adalah salah satu jenis baketri penyebab penyakit kelamin wanita yang dinamai
sama dengan nama bakteri ini, yaitu "Gonorrhea". Bakteri gonnorhea menginfeksi organ vital
wanita yang jika dibiarkan akan mengakibatkan kemandulan ladies.

2.Chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteria jahat yang menyebabkan penyakit kelamin wanita "vaginitis".
Vaginitis ini merupakan infeksi pada organ vital wanita dan mengakibatkan keluarnya cairan
keputihan yang berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

3.Klebsiellagranulomatis
Klebsiellagranulomatis adalah jenis bakteri yang mengakibatkan penyakit kelamin wanita
bernama donovanosis. Penyakit kelamin wanita ini dapat diketahui melalui gejala yang meliputi:

-Luka pada daerah anal.


-Benjolan merah kecil yang tumbuh pada alat kelamin atau di sekitar anus.
-Hilangnya pigmen kulit pada alat kelamin dan daerah sekitarnya.
C.Obat antimikroba , resistensi mikroba

Obat Antimikroba , Resistensi Mikroba

Antimikroba adalah kemampuan mikroorganisme seperti bakteri,virus dan beberapa parasit


untuk tidak merespon kerja antimikroba dalam melawan mikroorganisme tersebut atau dalam
kata lain anti mikroba menjadi tidak mempan terhadap mikroorganisme.

Pada kondisi tersebut pengobatan standar tidak efektif lagi, dan infeksi penyakit itu tetap
berlangsung pada tubuh,bahkan dapat menular pada orang di sekitar kita. Antibiotik merupakan
bagian dari anti mikroba. Jika antibiotik di tunjukan pada obat-obatan untuk membunuh
bakteri,virus dan beberapa parasit.

Berdasarkan laporan Review On Antimicrobial Resistence pada tahun 2014. Angka


kematian akibat resistensi antimikroba mencapai 700.000pertahun.Bisa kita bayangkan
bagaimana virus dan bakteri itu berkembang sangat cepat pada tubuh.

Cepatnya penyebaran infeksi penyakit ini tanpa di dukung tindakan yang nyata untuk
mengurangi laju resistensi maka tahun 2050 angka kematian di perkirakan 10jt/jiwa.Resistensi
antimikroba terjadi ketika mikroorganisme terpapar oleh antimikroba.

Mikroorganisme yang telah lemah akan menyerah.namun, meninggalkan mikroorganisme


yang lebih resisten/tidak mempan dengan antimikroba. Penggunaan yang terlalu berlebihan
pada penyalahgunaan obat antimikroba akan meningkatkan jumlah organisme yang tidak
mempan dengan antimikroba.

Selain penyalahgunaan antimikroba pada manusia dan perternakan sumber penyebaran


mikroorganisme resisten adalah pada pasien rawat inap. Karena pasien yang dalam tubuhnya
terdapat mikroorganisme resisten berperan sebagai pembawa dan dapat menyebarkan infeksi
pada tubuh.

Anda mungkin juga menyukai