PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
OLEH
NIM : 754840119025
KELOMPOK : VI (ENAM)
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Bunsen
2. Cawan petri
3. Gelas ukur
4. Inkubator
5. Jarum ose
6. Penggaris
7. Pinset
8. Spatula
b. Bahan
1. Alkohol 70%
2. Aquadest steril
3. Kertas saring steril
4. Limbah minyak/oi
5. Suspensi bakteri (Isolat)
B. Posedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dituang 30 ml aquadest steril ke dalam cawan petri.
3. Dituang 10 ml minyak/oli ke dalam cawan petri “tuangkan 10 ml
minyak/oli ke dalam cawan petri yang sudah berisi aquadest”.
4. Dipindahkan suspensi bakteri ke kertas saring “sebelum pemindahan
bakteri, gesekkan jarum ose ke tutup cawan petri untuk menurunkan suhu
pada jarum ose”.
5. Dipindahkan suspensi bakteri ke kertas saring “sebaiknya jarum ose
disterilkan sebelum maupun sesudah digunakan”.
6. Diletakkan kertas saring yang sudah tersuspensi dengan bakteri tadi, yang
sudah berisi campuran antara minyak/oli dan aquadest.
7. Diletakkan kertas saring di tengah cawan petri.
8. Diberi label pada cawan petri.
9. Dibungkus cawan petri menggunakan kertas bekas.
10. Diinkubasi pada suhu 26-270 C selama 1-2 hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
FAKTOR LINGKUNGAN
SUHU PH LOGAM BERAT
NO NAMA ISOLAT
4-50 C pH 3 50 ppm
370 C pH 5 75 ppm
1. ISOLAT MEDIS
450 C pH 7 100 ppm
550 C pH 8
B. Pembahasan
Kehidupan mikroorganisme pada umumnya sangat tergantung pada
faktor ingkungan. Faktor lingkungan itu meliputi faktor abiotik dan faktor luar
seperti suhu, pH, tekanan osmotik, dan lain-lain. Sedangkan faktor biotik dari
mikroorganisme itu sendiri (Anonim, 2014).
Mikroorganisme mempunyai kemampuan yang besar untuk
beradaptasi terhadap lingkungan barunya, sehingga mikroorganisme tersebut
akan bertahan hidup dalam keadaan lingkungan yang berbeda (Subandi,
2010).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan mikroba
antara lain faktor suhu yaitu sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu
tubuh optimal pada suhu tubuh manusia, faktor tekanan osmotic yaitu bakteri
memperoleh semua nutrisi dan cairan disekitarnya, faktor kimia yaitu unsure
penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme antara lain
(Karbon, Nitrogen, Sulfur, Fosfor, dan unsur Keumit misalnya Cu, zn, dan
Fe), faktor pH yaitu derajat keasaman suatu larutan, dan faktor oksigen yaitu
mikroorganisme yang menggunakan oksigen menghasilkan lebih banyak
energy dari nutrient yang diperoleh dari pada mikroba yang menggunakan
aksigen (Maksum Radji, 2011).
Pada praktikum kali ini, kita melakukan praktikum tentang pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Langkah pertama yang
kita lakukan yaitu Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Langkah
kedua yaitu dituang 30 ml aquadest steril ke dalam cawan petri. Selanjutnya
dituang 10 ml minyak/oli ke dalam cawan petri “tuangkan 10 ml minyak/oli
ke dalam cawan petri yang sudah berisi aquadest”. Setelah itu, dipindahkan
suspensi bakteri ke kertas saring “sebelum pemindahan bakteri, gesekkan
jarum ose ke tutup cawan petri untuk menurunkan suhu pada jarum ose”.
Langkah ketiga yaitu dipindahkan suspensi bakteri ke kertas saring
“sebaiknya jarum ose disterilkan sebelum maupun sesudah digunakan”. Dan
diletakkan kertas saring yang sudah tersuspensi dengan bakteri tadi, yang
sudah berisi campuran antara minyak/oli dan aquadest. Langkah keempat
yaitu diletakkan kertas saring di tengah cawan petri. Kemudian diberi label
pada cawan petri. Langkah selanjutnya yaitu dibungkus cawan petri
menggunakan kertas bekas. Setelah itu, diinkubasi pada suhu 26-27 0 C selama
1-2 hari.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan mikroba
antara lain faktor suhu yaitu sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu
tubuh optimal pada suhu tubuh manusia, faktor tekanan osmotic yaitu bakteri
memperoleh semua nutrisi dan cairan disekitarnya, faktor kimia yaitu unsure
penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme antara lain
(Karbon, Nitrogen, Sulfur, Fosfor, dan unsur Keumit misalnya Cu, zn, dan
Fe), faktor pH yaitu derajat keasaman suatu larutan, dan faktor oksigen yaitu
mikroorganisme yang menggunakan oksigen menghasilkan lebih banyak
energy dari nutrient yang diperoleh dari pada mikroba yang menggunakan
aksigen.
B. Saran
Sebaiknya praktikkan hadir semua pada saat pengamatan lanjutan,
agar praktikkan dapat mengetahui dan memahami penjelasan yang berkaitan
dengan kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Noverita, Dinnah F dan Ernawati S., 2009. Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri
Jamur Endofit dari Daun dan Rimpang Zingiber Ottensi. Jurnal Farmasi
Indonesia, Vol.4, No.4.