MODUL C
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP
PERTUMBUHAN MIKROBA
TANGGAL PRAKTIKUM
MINGGU, 9 AGUSTUS 2020
Disusun Oleh :
Mega Indah
1141820024
KELOMPOK VI
Naharuddin
Nana Indri Yani
Nova Dewi Herawati
Rizki Romadhon Akbar
Debora Firiyana S.
1) Psikofilik adalah kelompok mikroba yang dapat hidup dan tumbuh pada daerah
dengan suhu 0⁰C sampai 30⁰C dengan temperature optimumnya 15⁰C.
2) Mesofilik adalah kelompok mikroba yang dapat tumbuh dan bertahan hidup
pada keadaan dengan suhu optimum antara 25⁰C-37⁰C, minimum 15⁰C, dan
maksimum di sekitar 55⁰C.
3) Termofilik adalah kelompok mikroba yang hidup pada suhu yang tinggi. Suhu
optimum untuk mikroba kelompok ini adalah 55⁰C-60⁰C. minimum 40⁰C, dan
maksimum 75⁰C. bakteri ini biasanya terdapat pada sumber air panas dan
tempattempat denga keadaan suhu tinggi.
Setiap organisme memiliki pH hidup yang berbeda-beda. Kebanyakan
organisme dapat tumbuh pada kisaran pH 5-8. Berdasarkan pH yang ada, mikroba
dibagi menjadi tiga kelompok mikroba yaitu asidofil, neutrofil, dan alkalifil.
Asidofil adalah mikroba yang dapat tumbuh dengan kisaran pH 2-5. Nutrofil adalah
bakteri yang hidup pada pH 5,5-8,0.
Sementara alkalifil dapat tumbuh pada kisaran pH 8,4-9,5. Bakteri meiliki
pH minimum, optimum dan maksimum. pH optimum bakteri adalah kisaran 6,5-
7,5, sedangkan jamur memiliki kisaran pH yang lebih luas (Suriawiria, 2003).
Semua bakteri dan jamur tumbuh baik pada media yang basah dan udara
yang lembab. Kenyataan ini merupakan dasar pengawetan bahan makanan dengan
proses pengeringan. Air sangat penting bagi kehidupan, karena mikroorganisme
hanya dapatr mengambil makanan dari luar ke dalam larutan (holophytis)
(Suhartini, 2006).
Sebagian besar bakteri adalah chemothrope, karena itu pertumbuhannya
tidak tergantung pada adanya cahaya matahari. Pada beberapa spesies, cahaya
matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar UV. Pada beberapa mikroba
lainnya, intensitas cahaya bukan merupakan factor terpenting yang membatasi
pertumbuhan mikroba tersebut (Entijang, 2003).
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, dan memperbanyak
jumlah, menguji sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba, dimana
proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media (Sumarsih, 2003).
Dalam pertumbuhan mikroorganisme, perlu dibedakan antara pertumbuhan
masing-masing sel (sel individu) dan pertumbuhan kelompok sel-sel, baik pada
medium padat maupun pada medium cair. Pertumbuhan pada medium cair,
biasanya pertumbuhannya homogen, tetapi tergantung dari jenis
mikroorganismenya. Kapang atau jamur biasanya tumbuh pada permukaan medium
berupa gumpalan-gumpalan miselium yang melayang-layang dalam medium.
Sedangkan pada medium padat terjadi pertumbuhan pada permukaan mediumnya,
biasanya dalam bentuk koloni ( Drs. M. Natsir Djide, MS dan Dra. Sartini, Msi ;
194).
Antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat atau
mematikan mikroorganisme pada jaringan hidup, yang mempunyai efek membatasi
dan mencegah infeksi agar tidak menjadi lebih parah. Desinfektan adalah senyawa
kimia yang digunakan untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme, yang
digunakan pada benda mati dan dengan cepat menghasilkan efek letal yang tidak
terpulihkan. Antiseptika dan desinfektansia dapat merusak sel dengan cara
koagulasi atau denaturasi protein sel atau menyebabkan sel mengalami lisis, yaitu
dengan mengubah struktur membran sitoplasma sehingga menyebabkan kebocoran
sel (Drs. M. Natsir Djide, MS dan Dra. Sartini, Msi : 254).
B. Pengaruh Faktor pH
1) Dipersiapkan 9 buah tabung reaksi yang sudah berisi media glucose broth
1. 2 tabung pertama di beri label E.coli pH 5, Serratia Marcescens
pH 5
2. 2 tabung kedua di beri label E.coli pH 7, Serratia Marcescens pH 7
3. 2 tabung ketiga di beri label E.coli pH 9, Serratia Marcescens pH
9
4. 1 tabung untuk kontrol pH
2) Dimasukkan suspensi bakteri masing masing 0.2 ml ke semua tabung
kecuali tabung kontrol
3) Ditutup semua tabung dan di vortex
4) Kemudian diinkubasi di dalam suhu ruang
5) Lalu diamati
V. DATA PENGAMATAN
1) Pengaruh pH dan Suhu
NO Perlakuan Pertumbuhan Mikroba
E.coli Serratia Kontrol
Marcescens
1 Suhu
5⁰C Tidak Tumbuh Tidak Tumbuh Tidak Tumbuh
(Bening) (Bening) (Bening)
30⁰C Tumbuh Tumbuh Tidak Tumbuh
(Keruh) (Keruh) (Bening)
50⁰C Tumbuh Tumbuh Tidak Tumbuh
(Sedikit Keruh) (Sedikit Keruh) (Bening)
2 pH
5 Tidak Tumbuh Tidak Tumbuh Tidak Tumbuh
(Bening) (Bening) (Bening)
7 Tumbuh Tumbuh Tidak Tumbuh
(Sedikit Keruh) (Sedikit Keruh) (Bening)
9 Tumbuh Tumbuh Tidak Tumbuh
(Keruh) (Sedikit Keruh) (Bening)
a. Pengaruh suhu
b. Pengaruh pH
pH 5 pH 7 pH 9
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
A. E.colli dan Serratia Marcescens tumbuh dengan baik pada temperature
30ᵒC,tumbuh namun tidak maksimal pada 50ᵒC dan tidak tumbuh sama sekali
pada 5ᵒC.
B. Menunjukkan bahwa aquades steril tidak memiliki kemampuan menghambat
bakteri sama sekali. Pada praktikum Serratia Marcescens betadine memiliki
daya hambat terbaik dengan diameter zona bening 7mm, kemudian alcohol 0
mm, dan kemudian Lysol 2. Sedangkan pada bakteri E.Coli betadine juga
memiliki daya hambat terbaik dengan diameter zona bening 6mm, kemudian
Lysol 2 mm, dan kemudian alcohol 0 mm.