Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

MODUL B
TEKNIK ISOLASI MIKROBA

TANGGAL PRAKTIKUM
MINGGU, 9 AGUSTUS 2020

Disusun Oleh :
Mega Indah
1141820024

KELOMPOK VI
Naharuddin
Nana Indri Yani
Nova Dewi Herawati
Rizki Romadhon Akbar
Debora Firiyana S.

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
TANGERANG SELATAN
2020
I. TUJUAN
Tujuan pada praktikum ini adalah :
1) Dapat mengetahui dan mempelajari isolasi suatu biakkan campuran menjadi
biakkan murni.
2) Mengetahui prinsip kerja isolasi bakteri dengan berbagai metode

II. DASAR TEORI

Isolasi merupakan proses untuk memisahkan jenis jenis mikroba tertentu dari
kumpulan mikroba lainnya, sehingga diperoleh biakan yang benar-benar murni.
Proses isolasi dilakukan pembuatan isolat tunggal dari isolat campuran. Isolat
tunggal atau biakan murni merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel
(tunggal). Isolasi mikroba memiliki beberapa cara yaitu goresan (streak plate), tuang
(pour plate), sebar (spread plate), pengenceran (dilution plate), agar miring, agar
tegak, dan micromanipulator.
Dalam praktikum kali ini akan dipelajari 3 cara isolasi suatu biakkan murni
dari biakkan campuran, yaitu :
1) Teknik penggoresan agar (streak plate)
2) Teknik agar tuang (pour plate)
3) Teknik sebar (spread plate)
Dalam setiap metode isolasi tersebut, dilakukan pengenceran untuk
konsentrasi biakkannya, sehingga nantinya akan diperoleh koloni yang mengandung
satu macam bakteri.
1) Teknik penggoresan
Metode penggoresan ini paling sering digunakan karena lebih
menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawan petri
dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat
sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni (Volk, 1993).
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk
lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam
pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi
tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng
medium pembiakan. Ada beberapa teknik dalam metode goresan yaitu goresan
T, goresan radian, goresan quadran dan goresan langsung (zig-zag).
2) Teknik tuang
Cara taburan/tuang (pour plate),metode cawan tuang merupakan teknik
lain yang dapat digunakan untuk mendapatkan koloni murni mikroorganisme
(Volk, 1993).
Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan bahan yang lama
dan banyak, akan tetapi tidak memerlukan keterampilan tinggi. Biakan campuran
diencerkan dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang
kemudian di cawankan.
3) Teknik Sebar
Cara sebar (spread plate), adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur
bakteri atau menghapuskannya di atas media agar yang telah memadat,
sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika media masih cair (belom
memadat). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat
tersebar merata pada bagian permukaan agar. (Volk, 1993).

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1) Batang L
2) Pipet ukur steril
3) Rak tabung reaksi
4) Tabung reaksi
5) Pembakar Bunsen
6) Jarum ose
7) Cawan petri steril
8) Bunsen
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1) Alkohol 70%
2) Bakteri E.Coli
3) Bakteri serratia marcescens
4) Aquadest
5) Media NA

IV. CARA KERJA

a. Pembuatan Suspensi
1) Meja dan lingkungan disterilkan dengan alkohol 70%
2) Ose difiksasi hingga membara, dan didiamkan sejenak sebelum
digunakan untuk inokulum
3) Diambil satu ose biakan bakteri E.colli
4) Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi aquadest steril ±10 mL
5) Ose kembali difiksasi hingga membara, dan didiamkan sejenak sebelum
digunakan untuk inokulum
6) Diambil satu ose bakteri B. Substilis
7) Biakan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang sama
8) Suspensi campuran divortex hingga homogen
b. Spread Plate Method ( Cara Tebar/Sebar )
1) Meja dan lingkungan disterilkan dengan alkohol 70%
2) Dituangkan media Nutrient agar pada cawan petri dan tunggu hingga
mengeras
3) Dipipet 0.2 mL suspensi campuran dengan pipet ukur ke dalam media
NA yang sudah mengeras
4) Suspensi diatas media agar di ratakan dengan Batang drigalsky steril
5) Diinkubasi pada ± 30ᵒC selama ±2 hari

c. Streak Plate Method ( Cara Gores )


1) Meja dan lingkungan disterilkan dengan alkohol 70%
2) Dituangkan media Nutrient agar pada cawan petri dan tunggu hingga
mengeras
3) Ose difiksasi hingga membara, dan didiamkan sejenak sebelum
digunakan untuk inokulasi
4) Dicelupkan ose pada suspensi campuran
5) Digoreskan ose pada media nutrient agar
6) Inkubasi pada suhu ± 30ᵒC selama ±2 hari

d. Pour Plate Method ( Cara Tuang )


1) Meja dan lingkungan disterilkan dengan alkohol 70%
2) Dipipet 1 mL suspensi campuran dengan pipet ukur ke dalam cawan petri
steril
3) Di tuangkan media Nutrient agar kedalam cawan petri dan homogenkan
dengan menggerakkan petri dengan perlahan membentuk angka 8
4) Diinkubasi pada ± 30ᵒC selama ±2 hari

V. DATA PENGAMATAN

No Gambar Keterangan
.

1. Pour plate
Warna : Cream merah
Konsistensi : Tumbuh pada permukaan
media, tengah media dan di bawah media
2.

3. Spread Plate
Warna : Cream merah
Konsistensi : Koloni tumbuh pada
permukaan media

4.

5. Streak Plate
Warna : Cream merah
Konsistesi : Tumbuh disketiar streak/
goresan

6.

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum isolasi bakteri bertujuan untuk dapat mengetahui dan


mempelajari isolasi suatu biakkan campuran menjadi biakkan murni, dan
mengetahui prinsip kerja isolasi bakteri dengan berbagai metode.
Prinsip yang mendasari percobaan ini adalah inokulasi bakteri dengan
konsepsi biakan murni. Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah
pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri
(inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya
dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi.

Pada praktikum kali ini dilakukan tekhnik isolasi dengan menggunakan 3


metode yaitu streak plate, pour plate, dan spread plate. Pada metode streak plate atau
metode goresan terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini digunakan
Suspensi campuran serratia marcescens dan Escherichia coli. Mula-mula media NA
dengan suhu 45- 50 oC dituangkan pada cawa petri steril. Setelah media NA padat,
ambil 1 ose bakteri dari suspensi kemudian goreskan pada permukaan agar selama
menggores tutup cawan dibuka secukupnya. Perlu diperhatikan ketika
menggoreskan pada permukaan medium agar dimulai dari satu ujung (Perhatikan
teknik / tipe penggoresan). Hati-hati saat menggores, jangan sampai medium rusak!
Ose yang disentuhkan pada permukaan medium sebaiknya tidak ditekan terlalu
dalam. Setiap kali menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, pijarkan ose
terlebih dahulu dan biarkan dingin.
Pada percobaan isolasi bakteri dengan menggunakan media NA ini
didapatkan hasil yaitu bakteri tumbuh disekitar goresan dan goresan awal lebih tebal
dari goresan selanjutnya. Tipe goresan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
goresan sinabung namun karena teknik kerja yang kurang sempurna, menyebabkan
tidak adanya koloni terpisah yang membuat hasil menjadi bias dan perbedaan warna
dapat di simpulkan bahwa goresan konsisten adalah Escherichia Coli yaitu warna
dominan yaitu warna krem merah.

Pada metode pour plate atau metode tuang terdiri dari penginokulasian
biakan murni dalam hal ini digunakan Suspensi campuran serratia marcescens dan
E.coli. Setelah inkubasi akan Nampak koloni tumbuh pada agar tersebut. Inkubasi
dilakukan dengan kondisi cawan terbalik untuk mencegah air kondensasi jatuh di
atas permukaan sehingga dapat terjadi penyebaran koloni. Tujuannya adalah
memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain sehingga terbentuk menjadi koloni-
koloni yang terpisah dalam medium yang padat. Kemudian dapat diambil sel-sel
dari satu koloni utntuk mendapatkan biakan murni. Pada percobaan isolasi bakteri
dengan menggunakan media NA ini didapatkan bentuk koloni menyebar tidak
teratur dibawah, diatas dan ditengah media dimana terlihat sekali hasil
pertumbuhan bakteri yang berbentuk koloni menyebar. Dan konsisten berwarna
krem merah yaitu Escherichia coli.
Pada metode spread plate atau metode sebar dengan menyebarkan suspensi
bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni. Media yang digunakan terlebih
dulu dipadatkan pada cawan petridis dan baru sampel dituangkan ke dalam cawan
yang telah berisi media padat kemudian diratakan dengan menggunakan batang
L atau dengan memutar angka 8. Sampel yang digunakan dalam media NA ini
berupa suspensi campuran serratia marcescens dan Escherichia coli yang dituang
sebanyak 0.2 ml pada cawan. Alasan dituang sebanyak 0.2 ml karena pada teknik
spread plate hanya ditunjukan untuk menumbuhkan bakteri di permukaannya saja.
Pada waktu inokulasi pipet volume yang digunakan untuk memindahkan mikroba
harus dilewatkan diatas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan.
Pemanasan ini menghancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada permukaan
pipet volume atau alat pemindahan, setelah di inokulasi biakan bakteri disimpan
dan diinkubasi dalam lingkungan yang sesuai untuk petumbuhan dengan suhu
37ᵒC. Pada percobaan isolasi bakteri dengan menggunakan media NA ini
didapatkan bentuk koloni yang tumbuh di permukaan media, yakni konsisten
berwarna krem merah yaitu adalah Escherichia coli.

VII. KESIMPULAN
1) Pada metode streak plate koloni yang didapatkan pada praktikum ini kurang
terpisah, namun sesuai dengan arah goresan dimana goresan awal akan
menumbuhkan koloni yang lebih banyak/padat.
2) Pada metode pour plate didapat koloni yang menyebar di permukaan, tengah dan
dibawah media.
3) Pada metode spread plate di dapat koloni yang menyebar data pada permukaan
media agar.
Dari semua metode yang digunakan berdasarkan data hasil pengamatan koloni
E.colli yang terlihat jelas dengan warna krem merah.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Brown, A. E. 2005. Benson’s Microbiological Appllications Complete Version:
Laboratory Manual in General Microbiology, Ninth Edition. USA: Mc Graw
Hill
Thayib, Soeminarti dkk. 1997. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum. Serpong :
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Teknologi Indonesia
Waluyo, L. 2007. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. UMM Press,
Malang.
Thayib, Soeminarti dkk. 1997. PetunjukPraktikum Mikrobiologi Umum. Serpong :
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Teknologi Indonesia
https://dokumen.tips/documents/isolasi-bakteri 561aaca253d46.html
(diakses : 14 agustus 2020)
IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai