I. Tujuan Percobaan :
Mahasiswa dapat mempelajari proses isolasi dan seleksi mikroorganisme.
Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni yaitu,
cara pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara
penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan.
c. Spread Plate
Medium agar dicairkan, didinginkan pada suhu 45 C, dituang ke dalam
cawan petri steril dan dibiarkan sampai menjadi padat. Kemudian dengan kawat
gelang menginokulasi yang penuh dengan biakan campuran (misalnya specimen
ludah atau bahan lain), goresan dilakukan diatas permukaan agar. Ada beberapa
metode penggorean yang berbeda, namun kesemua metode bertujuan untuk
meletakkan sebagian besar organism pada beberapa goresan pertama. Apabila
sebaran dilakukan dengan menggerakkan kawat gelang kian kemari dari satu
bagian ke bagian lain. Cawan petri, bakteri yang tertinggal pada kawat gelang
semakin berkurang. Jika dilakukan secara sempurna, goresan akhir akan
meninggalkan bakteri individual cukup terpisah satu sama lain, sehingga setelah
mengalami pertumbuhan, koloni yang berasal dari bakteri individual akan benar-
benar terpisah satu sama lain. Kemudian koloni tunggal dapat ditinggalkan
kemedium steril, dan akan tumbuhlah biakan murni.
START
Sterilisasi media
FINISH
B. Pembuatan GYEA
START
Sterilisasi media
FINISH
C. Proses Isolasi dan Seleksi
V. Data Pengamatan :
A. Tabel Pengamatan Isolasi Tahap Pertama
Media Pengamatan
VI. Pembahasan :
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi dan selesi mikroorganisme
yang berasal dari campuran mikroorganisme (mix culture). Metode yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah metode pengenceran sehingga
campuran mikroorganisme (mix culture) dalam bentuk suspense atau cair hal ini
dikarenakan metode ini sangat memudahkan dalam melihat dan menetukan
jumlah koloni mikroorganisme yang ada. Pada praktikum isolasi dan seleksi kal
ini digunakan NA dan GYEA sebagai media yang digunakan.
Dari hasil yang diperoleh, dapat kita lihat pada foto yang dilampirkan
bahwa pada media NA maupun GYEA mikroorganisme yang memiliki tingkat
pengenceran yang lebih tinggi memiliki jumlah koloni dari mikroorganisme lebih
sedikit dan bisa dikatakan kultur yang lebih murni. Namun dilihat dari jenis
mikroorganisme yang tumbuh dikedua media tersebut memiliki hasil yang
berbeda, yang tumbuh pada media NA adalah bakteri sedangkan yang tumbuh
pada media GYEA adalah ragi. Hasil ini sesuai dengan literatul yang menjelaskan
bahwa media agar NA merpakan media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri
sedangkan media agar GYEA merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan
ragi.
Setelah mendapatkan hasil kultur yang benar-benar murni maka dapat
disimpulkan bahwa mikroba yag diisolasi sangat cocok untuk tumbuh di kedua
media yang kita gunakan.
VII. Kesimpulan :
Dari praktikum isolasi dan seleksi dari mix culture didapat hasil isolasi
berupa sel bakteri dan sel ragi.
VIII. Daftar Pustaka :
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.
Lampiran