Anda di halaman 1dari 10

Laporan Bioproses

Isolasi, Seleksi, dan Screening Mikroorganisme

Pembimbing : Emmanuela Maria Widyanti, Ir., MT.


Praktikan :
Kelompok VIII
Yuliana Nur Amanah 161411061
Yurike Dwiayu Rahmaningsih 161411062
Yuzvan Fauzi Darmawan D. 161411063
Zayyin Kamil Biliman 161411064
Kelas 2B - TK

Tanggal Praktikum : 9 Oktober 2017


Tanggal Penyerahan Laporan : 6 November 2017

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
Laporan Bioproses

I. Tujuan Percobaan :
Mahasiswa dapat mempelajari proses isolasi dan seleksi mikroorganisme.

II. Dasar Teori :


Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan
mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu
medium di laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari
identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi. Sedangkan pengujian
sifat-sifat tersebut di alam terbuka sangat mustahill untuk dilakukan. Prinsip kerja
isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokulasikan sejumlah kecil
bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan bakteri.

Istilah pertumbuhan umumnya dipergunakan bakteri dan mikroorganisme


yang lainnya dan biasanya lebih mengacu pada perubahan di dalam hasil panen
sel dan bukanlah dilihat. Dari pertambahan jumlah individu mikroorganisme
tersebut. Suatu proses pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah atau massa
yang melebihi dari yang ada di dalam inokulum asalnya.

Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni yaitu,
cara pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara
penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan.

Berikut adalah beberapa teknik isolasi dalam mikroorganisme :

1. Teknik Pengenceran Suspensi

Pengenceran industry bakteri dari sampel sumber dari lingkungan


dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kuantitas bakteri dalam jumlah yang
dapat terhitung. Seperti yang telah diketahui bahwa dalam sampel lingkungan
komunitas bakteri berada dalam kuantitas yang sangat melimpah. Selain
mendapatkan kuantitas yang dapat terhitung, pengenceran industry bakteri dari
sampel/ sumber industri dari alam juga diperlukan dalam rangka memudahkan
dalam pengamatan koloni, terutama dalam kegiatan bertahap pemurnian industr
(sub-kultur). Koloni yang tumbuh terpisah dalam kuantitas yang dapat dihitung
memudahkan peneliti untuk memilih koloni yang akan dipisahkan (disub-
kultur).Pengenceran industry bakteri dari sampel/ sumber industr dari lingkungan
pada umumnya dilakukan dengan teknik pengenceran berseri (series of dilution).

Gambar 1. Pengenceran Serial

2. Teknik Isolasi Bakteri

Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan dilakukan dengan cara


mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel
tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan media universal atau media
selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jika menggunakan media universal
akan diperoleh biakan mikroba campuran.

Untuk proses identifikasi maupun isolasi jenis tertentu saja, dilakukan


proses pembuatan industr tunggal dari industr campuran tersebut. Isolat tunggal
atau biakan murni merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel
tunggal. Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari industri
campuran. Dua di antaranya yang sering digunakan adalah teknik cawan gores
dan teknik cawan tuang. Prinsip dari kedua teknik tersebut sama, yaitu
mengencerkan biakan campuran hingga setiap individu spesies dapat dipisahkan,
sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil dari pembelahan satu sel.
a. Metode Cawan Gores Kuadran (Strike Plate)
Metode ini praktis, hemat biaya dan waktu, hanya membutuhkan
keterampilan. Hasil penggoresan diharapkan tampak seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2. Cawan Goresan Kuadran

Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan dalam metode ini antara lain


: (1) tidak memanfaatkan permukaan medium untuk digores sehingga
pengenceran kurang optimal, (2) penggunaan yang terlalau banyak sehingga
menyulitkan pemisahan sel waktu digores.

b. Metode Cawan Tuang (Pour Plate)


Metode cawan tuang merupakan teknik lain yang dapat digunakan untuk
mendapatkan koloni murni mikroorganisme. Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak
memerlukan keterampilan tinggi. Biakan campuran diencerkan dengan
menggunakan medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan. Pengenceran
dilakukan dalam beberapa tahap hingga diperoleh koloni tunggal

Gambar 3. Metode Cawan Tuang

c. Spread Plate
Medium agar dicairkan, didinginkan pada suhu 45 C, dituang ke dalam
cawan petri steril dan dibiarkan sampai menjadi padat. Kemudian dengan kawat
gelang menginokulasi yang penuh dengan biakan campuran (misalnya specimen
ludah atau bahan lain), goresan dilakukan diatas permukaan agar. Ada beberapa
metode penggorean yang berbeda, namun kesemua metode bertujuan untuk
meletakkan sebagian besar organism pada beberapa goresan pertama. Apabila
sebaran dilakukan dengan menggerakkan kawat gelang kian kemari dari satu
bagian ke bagian lain. Cawan petri, bakteri yang tertinggal pada kawat gelang
semakin berkurang. Jika dilakukan secara sempurna, goresan akhir akan
meninggalkan bakteri individual cukup terpisah satu sama lain, sehingga setelah
mengalami pertumbuhan, koloni yang berasal dari bakteri individual akan benar-
benar terpisah satu sama lain. Kemudian koloni tunggal dapat ditinggalkan
kemedium steril, dan akan tumbuhlah biakan murni.

Gambar 4. Metode Spread Plate

III. Alat dan Bahan :


Alat : Bahan :
1. Tabung Reaksi 1. Mix Culture
2. Pipet Seukuran 2. Air Steril
3. Labu Erlenmeyer 3. Media NA
4. Cawan Petri 4. Media GYEA
5. Gelas Kimia
6. Pembakar Spirtus
IV. Prosedur Kerja :
A. Pembuatan NA

START

Timbang padatan media NA

Timbang Bacto Agar

Larutkan dalam Aquadest

Panaskan hingga mendidih

Masukan ke dalam tabung reaksi


masing masing 10 mL

Sterilisasi media

FINISH

B. Pembuatan GYEA

START

Timbang padatan media GYEA

Larutkan dalam Aquadest

Panaskan hingga mendidih

Masukan ke dalam tabung reaksi


masing masing 10 mL

Sterilisasi media

FINISH
C. Proses Isolasi dan Seleksi

.START Bungkus lalu inkubasi pada suhu 24-


25C.
Lakukan pengenceran dari mix
culture dari 10-1 hingga 10-9 dalam Inokulasi bakteri yang tubuh pada
air garam steril 9 mL. agar miring NA dan ragi ke agar
miring GYEA.
Pipet 1 mL hasil pengenceran 10-3 ke
dalam media NA. Homogenkan. Inkubasi pada suhu 24-25C.

Masukan campuran ke dalam cawan Amati pada media apa mikroba


petri. tumbuh

Lakukan hal yang sama pada media FINISH


GYEA.

Ulangi percobaan pada pengenceran


10-6 dan 10-9

V. Data Pengamatan :
A. Tabel Pengamatan Isolasi Tahap Pertama

Pengenceran Media NA Media GYEA


Tumbuh Tumbuh
10-3 Koloni berbentuk kecil, Koloni berbentuk kecil,
dan sangat banyak dan sangat banyak
Tumbuh Tumbuh
10-6 Koloni berukuran lebih Koloni berukuran lebih
besar besar
Tumbuh Tumbuh
10-9 Koloni berukuran lebih Koloni berukuran lebih
besar dan terpisah besar dan melebar
B. Tabel Pengamatan Isolasi Tahap Kedua

Media Pengamatan

NA Ada mikroba yang tumbuh.


GYEA Ada mikroba yang tumbuh.
Kesimpulan Mix culture mengandung ragi dan bakteri.

VI. Pembahasan :
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi dan selesi mikroorganisme
yang berasal dari campuran mikroorganisme (mix culture). Metode yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah metode pengenceran sehingga
campuran mikroorganisme (mix culture) dalam bentuk suspense atau cair hal ini
dikarenakan metode ini sangat memudahkan dalam melihat dan menetukan
jumlah koloni mikroorganisme yang ada. Pada praktikum isolasi dan seleksi kal
ini digunakan NA dan GYEA sebagai media yang digunakan.
Dari hasil yang diperoleh, dapat kita lihat pada foto yang dilampirkan
bahwa pada media NA maupun GYEA mikroorganisme yang memiliki tingkat
pengenceran yang lebih tinggi memiliki jumlah koloni dari mikroorganisme lebih
sedikit dan bisa dikatakan kultur yang lebih murni. Namun dilihat dari jenis
mikroorganisme yang tumbuh dikedua media tersebut memiliki hasil yang
berbeda, yang tumbuh pada media NA adalah bakteri sedangkan yang tumbuh
pada media GYEA adalah ragi. Hasil ini sesuai dengan literatul yang menjelaskan
bahwa media agar NA merpakan media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri
sedangkan media agar GYEA merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan
ragi.
Setelah mendapatkan hasil kultur yang benar-benar murni maka dapat
disimpulkan bahwa mikroba yag diisolasi sangat cocok untuk tumbuh di kedua
media yang kita gunakan.

VII. Kesimpulan :
Dari praktikum isolasi dan seleksi dari mix culture didapat hasil isolasi
berupa sel bakteri dan sel ragi.
VIII. Daftar Pustaka :
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.

Lim, D. 1998. Microbiology. WCB McGraw-Hill. Missouri.

Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lampiran

Hasil Inokulasi pada Media NA dan GYEA

Media NA 10-3 Media NA 10-6


Media NA 10-9 Media GYEA 10-3

Media GYEA 10-6 Media GYEA 10-9

Anda mungkin juga menyukai