Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk : Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran suspensi bakteri sebelum melakukan kegiatan isolasi bakteri Mengenal dan memahami teknik-teknik isolasi bakteri BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Isolasi Bakteri
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat atau media cair, sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Sutedjo,1996). Bila sel-sel itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam media padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri- cawan petri yang terpisah (Sutedjo, 1996). Berdasarkan (Dwidjoseputro, 1998) beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah sifat dan jenis mikroorganisme, habitat mikroorganisme, medium pertumbuhan, cara menginokulasi dan inkubasi, cara mengidentifikas, serta cara pemeliharaannya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran. Jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua jenis.
2.2 Tinjauan Umum Kultivasi dan Inokulasi Bakteri
Kultivasi adalah proses pemeliharaan mikroba. Melakukan kultivasi adalah menumbuhkan bakteri dalam biakan murni. Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe bakteri diperlukan suatu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai. Kondisi fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan meliputi : suhu, atmosfer gas, dan keasaman atau kebasaan. Metode kultivasi merupakan metode untuk melipatgandakan jumlah mikroba dengan membiarkan mereka berkembang biak dalam media biakan yang telah disiapkan dibawah kondisi laboratorium terkendali. Metode ini biasa digunakan untuk mengidentifikasi jenis mikroba dan peran yang ditimbulkannya. Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Teknik inokulasi ada menggunakan metode gores, metode tebar, metode tuang dan metode tusuk.
2.3 Tinjauan Umum Medium Pembiakkan Mikroba
Medium pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel-nya. Medium berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.
2.3.1 Medium Padat (Nutrient Agar)
Nutrien Agar (NA) adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif (mikroorganisme heterotrof). NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
2.3.2 Medium Cair (Nutrient Broth)
Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahan dasar adalah ekstrak beef dan peptone. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan medium yang berwarna coklat yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA.
2.4 Tinjauan Umum Sumber Isolat Mikroba
2.4.1 Sedimen Danau
2.4.2 Air Laut
2.5 Macam-Macam Teknik Kultivasi dan Inokulasi Bakteri
Untuk berhasilnya kultivasi mikroba diperlukan suatu kombinasi nutrisi serta lingkungan fisik yang sesuai. Ada 5 parameter lingkungan yang utama yang perlu diperhatikan dalam menumbuhkan mikroba yaitu temperatur, kelembaban (RH), kadar oksigen, pH dan osmosis. Mikroba yang hidup di alam terdapat sebagai populasi campuran dari bebagai jenis mikrobia yang berbeda prinsip dari isolasi mikrobia dalam memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari lingkungannya dialam dan ditumbuhkan dalam medium buatan. Pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dalam medium padat, karena dalam medium padat sel-sel mikroba akan terbentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya, ada beberapa teknik isolasi mikroba yakni (Wati, 2013): Teknik Penggoresan (Streak Plate) Gambar . Jenis-Jenis Goresan Teknik Streak Plate (Sumber : )
Teknik Penanaman dengan teknik goresan (streak) bertujuan untuk
mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Ada beberapa teknik goresan yang biasa dipakai yaitu goresan sinambung, goresan T, dan goresan kuadran (streak quadrant). Teknik Taburan (Pour Plate)
Gambar . Teknik Pour Plate
(Sumber : )
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk
dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung oksigen. Pada teknik pour plate diteteskan bakteri sebanyak 1 ml membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari pada spread plate. Teknik Sebar (Spread Plate) Gambar . Teknik Spread Plate (Sumber : ) Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni. Pada teknik spread plate hanya diteteskan bakteri sebanyak 0,1 ml, karena spread plate ditujukan untuk menumbuhkan dipermukaanya saja. Teknik Pengenceran (Dilution Method) Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut. Teknik Micromanipulator Mengambil satu bakteri dengan mikropipet yang ditempatkan dalam mikro manupulator, kemudian ditempatkan dalam mikromanupulator. Kemudian ditempatkan dalam medium encer untuk dibiakkan. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Praktikum Mikrobiologi Laut ini dilaksanakan hari Jumat tanggal 11 November pada pukul 08.00 sampai 10.00. Bertempat di Laboratorium Bioteknologi Kelautan, Lantai 3, Gedung 4, UNPAD.
3.2 Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat dan bahan sebagai berikut : 3.2.1 Teknik Pengenceran Suspensi Bakteri No. Nama Alat Fungsi Mortar Untuk menggerus atau menghaluskan 1 Keramik dan suatu zat. Penumbuk Sebagai wadah untuk mereaksikan dua Tabung 2 atau lebih larutan, sebagai wadah Reaksi pengembanagan mikroba. Rak Tabung 3 Sebagai tempat menyimpan tabung reaksi. Reaksi Pipet Untuk memindahkan larutan dengan 4 Volumetrik volume tertentu secara teliti. Untuk mengaduk senyawa kimia yang ada 5 Vortex dalam tabung reaksi atau wadah. Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat 6 Bunsen dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose. Untuk mensterilkan alat dan bahan dengan 7 Autoclave menggunakan uap air panas bertekanan tinggi. Tabel 1. Alat Alat Praktikum Teknik Pengenceran Suspensi Bakteri
No. Nama Bahan Fungsi
Sumber Berperan sebagai bakteri yang ingin 1 Isolat/Sampel dibiakkan. Lingkungan NaCl 2 Fisiologis/Air Sebagai larutan untuk pengenceran. Laut 3 Spiritus Sebagai bahan bakar bunsen. 4 Kapas Untuk menutup lubang pada tabung reaksi. 5 Kasa Untuk menutup lubang pada tabung reaksi. 6 Tissue Untuk membersihkan alat. Plastik Tahan Untuk membungkus alat dan bahan yang 7 Panas akan disterilisasi dengan autoclave. 8 Karet Gelang Untuk mengikat bahan setelah dipakai. 9 Kertas Label Untuk memberi tanda pada wadah sampel. Tabel 2. Bahan-Bahan Praktikum Teknik Pengenceran Suspensi Bakteri 3.2.2 Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium) No. Nama Alat Fungsi Cawan Petri Sebagai wadah penyimpanan dan 1 Steril pembuatan kultur media. Untuk menampung larutan, untuk kultivasi Erlenmeyer 2 mikroba dalam bentuk cair, untuk Steril menghomogenkan bahan kompoisi media. Untuk memindahkan atau mengambil 3 Jarum Ose koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Pipet Untuk memindhakan larutan dengan 4 Volumetrik volume tertentu secara teliti. Untuk menyebarkan cairan di permukaan 5 L-Glass media agar bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut dengan merata. Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat 6 Bunsen dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose. Untuk mengaduk senyawa kimia yang ada 7 Vortex dalam tabung reaksi atau wadah. Untuk mengikubasi mikroba pada suhu 8 Inkubator yang terkontrol Untuk mengocok suatu campuran bahan Shaking kimia yang memerlukan temperatur dan 9 Inkubator kecepatan konstan (dalam proses maserasi dan inkubasi mikroba) Untuk mensterilkan alat dan bahan dengan 10 Autoclave menggunakan uap air panas bertekanan tinggi. Tabel 3. Alat Alat Praktikum Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium)
No. Nama Bahan Fungsi
Medium Nutrient Agar 1 (NA) [+Bahan Sebagai tempat mikroba tumbuh. tambahan} Steril Medium Nutrient Broth 2 (NB) [+Bahan Sebagai tempat mikroba tumbuh. tambahan} Steril Seri 3 Pengenceran Untuk mengurangi kepadatan bakteri. 10-6 4 Tissue Untuk membersihkan alat. 5 Plastik Wrap Untuk membungkus cawan petri. Tabel 4. Bahan-Bahan Praktikum Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium)
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Teknik Pengenceran Suspensi Bakteri
Dimasukkan NaCl Fisiologis/Air Laut ke dalam masing-masing
tabung reaksi dengan ketentuan sebagai berikut : satu tabung pertama diisi dengan 10 mL NaCl Fisiologis/Air Laut dan enam tabung berikutnya masing-masing diisi dengan 9 mL NaCl Fisiologis/Air Laut Disterilisasi seri tabung pengenceran di atas beserta mortar keramik dan penumbuknya serta pipet volumetrik ke dalam autoclave
Digerus sumber isolat/sampel lingkungan dengan bantuan
NaCl Fisiologis/ Air laut steril di atas mortar keramik steril.
Ditimbang 1 (satu) gram sampel (di atas alumunium foil),
kemudian masukkan ke dalam tabung I, vortex sebentar agar suspense homogen
Diambil sebanyak 1 mL suspensi dari tabung I dengan pipet
volumetrik steril, kemudian dimasukkan ke dalam tabung II, divortex sebentar agar suspense homogen.
Dilakukan langkah no. 5 untuk tabung III, IV, V, VI, dan VII.
Dituangkan medium Nutrient Agar (NA) yang telah mencair
(dipanaskan/dicairkan terlebih dahulu di atas hot plate) sebanyak 20 mL ke dalam cawan petri steril, diratakan. Didiamkan dan dibiarkan memadat di dekat bunsen.
Dituangkan sebanyak 500 L suspense dari tabung
pengenceran ke VII ke atas plate agar yang sudah padat, diratakan dengan L-Glass di dekat bunsen.
Dibuatlah peta kuadran di balik cawan petri dengan spidol
marker.
Dituangkan medium Nutrient Agar (NA) yang telah
mencair (dipanaskan/dicairkan terlebih dahulu di atas hot plate) sebanyak 20 mL ke dalam cawan petri steril, diratakan. Didiamkan dan dibiarkan memadat di dekat bunsen
Dengan jarum ose, diambil 1 loop suspense dari tabung
pengenceran ke VII, digoreskan ke atas Agar Plate di daerah sektor 0
Dipijarkan jarum ose dan biarkan dingin. Digoreskan jarum
ose pada sektor 0 disusul gerakan ke tepi luar sektor 1 lalu kembali ke sektor 0. Dilakukan bolak-balik sebanyak 3 kali. Kemudian diselesaikan penggoresan di sektor I tanpa disentuh sektor 0 kembali hingga seluruh permukaan sektor I penuh goresan yang tidak bertumpang tindih.
Diputar cawan petri hingga sektor I berada di
sebelah kiri anda. Diulangi kegiatan 5 untuk sektor II dan III. (jangan lupa jarum ose dipijarkan kembali setiap akan berpindah sektor).
Diseal cawan petri dengn plastik wrap.
Diinkubasi dengan posisi terbalik di dalam inkubator
(10/25/60 0C) selama 24 48 jam. Diamati dan dihitung koloni yang tumbuh
Diambil sebanyak 1 mL suspense bakteri dari tabung
pengenceran ke VII dengan menggunakan pipet volumetrik steril, dituangkan ke dalam 100 mL medium NB (Cair).
Digoyangkan secara perlahan agar suspense bercampur
Diinkubasi pada inkubator (10/25/60 0C) dengan shaking 150 rpm
selama 24 48 jam.
Diamati kekeruhan medium (sebagai indikator tumbuhnya bakteri)
dan dihitung densitasnya dengan spektofotometri pada panjang gelombang 600 nm. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.Media Mikrobiologi.Diakses dari
http://www.kimia.clas.web.id/2014/11/materi-praktikum-mikrobiologi- media.html pada tanggal 5 November 2016 pukul 20.30 WIB. Bestria Ruth.2013.Praktikum Mikrobiologi Laut Teknik Isolasi Bakteri. Diakses dari https://www.academia.edu/8740785/PRAKTIKUM_MIKROBIOLO GI_LAUT-_Teknik_Isolasi_Bakteri pada tanggal 5 November 2016 pukul 21.15 WIB. Dwijoseputro, D. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta. Hadioetomo, R.1993.Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.Gramedia, Jakarta. Suriawiria, U. 2005.Mikrobiologi Dasar.Papas Sinar Sinanti, Jakarta.