Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM III

TEKNIK PENANAMAN MIKROBA

Disusun Oleh

Nama : Kadek Ira Suhendri

Nim : 2020E0B004

Kelas : 2A D3 Farmasi

Kelompok : A2.3

Dosen pengampu : apt. Anna Pradiningsih, M.Sc

PROGRAM STUDI DIII FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

TAHUN AJARAN 2021/2022


A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu melakukan cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis.


2. Mahasiswa mampu melakukan teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba.

B. DASAR TEORI
Untuk menanam suatu mikroba perlu diperhatikan faktor- faktor nutrisi serta
kebutuhan akan oksigen (gas, O2 atau udara). Cara menumbuhkan mikroba yang
anaerob sangat berbeda dengan yang aerob. Mengisolasi suatu mikroba ialah
memisahkan mikroba tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya
sebagai biakan murni dalam medium buatan. Untuk isolasi harus diketahui cara-cara
menanam dan menumbuhkan mikroba pada medium biakan serta syarat-syarat lain
untuk pertumbuhannya (Jutono dkk, 1980).
Mikroba jarang terdapat di alam dalam keadaan murni. Kebanyakan
merupakan campuran bermacam-macam spesies mikroba. Macam-macam cara
mengisolasi dan menanam mikrobia adalah : 1). Spread plate method (cara
tebar/sebar), 2). Streak platemethod (cara gores), 3). Pour plate method (cara tabur).
1. Spread Plate Method (Cara Tebar/Sebar)
Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi
kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah
memadat. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba.
Karena konsentrasi sel-sel mikroba pada umumnya tidak diketahui, maka
pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap, sehingga sekurang-kurangnya ada
satu dari pengenceran itu yang mengandung koloni terpisah (30-300 koloni).
Koloni mikrobia yang terpisah memungkinkan koloni tersebut dapat dihitung.

Alat dan bahan:


1. Spreader/batang bengkok/batang Drigalsky

2. Pipet volume, lampu bunsen

3. Media NA dalam cawan petri

4. Kultur murni bakteri

5. Larutan pengencer (BPW atau NaCl fisiologis 0,9%)


Cara kerja:
1. Buatlah pengenceran 10-1 – 10-6 dari kultur murni bakteri dengan larutan
pengencer.
2. Ambil tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri, buka dan
bakar leher tabung.
3. Pindahkan 0,1 ml kultur bakteri secara aseptis ke permukaan media NA
dalam cawan petri.
4. Bakar spreader yang sebelumnya telah dicelupkan dalam alkohol, biarkan
dingin.
5. Tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan spreader secara merata dan
biarkan sampai permukaan agar mengering (lihat Gambar 2).
6. Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya inkubasikan secara
terbalik selama 24 jam pada suhu kamar dan amati pertumbuhannya.
7. Bandingkan pertumbuhan dari tiap-tiap pengenceran dan bandingkan
pertumbuhannya dengan hasil teknik spread plate pada percobaan 2
(sterilisasi secara filtrasi).

Gambar 1. Spread Plate Method


2. Pour PlateMethod (Cara Tabur)
Cara ini dasarnya ialah menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada
temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril. Setelah inkubasi akan terlihat
koloni-koloni yang tersebar di permukaan agar yang mungkin berasal dari 1 sel
bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk, 1980)

Alat dan bahan:


1. Media NA dalam tabung reaksi (hasil percobaan 1)

2. Cawan petri steril


3. Kultur murni bakteri

4. Pipet volume, lampu bunsen

Cara kerja:
1. Dinginkan mediaNA dalam tabung reaksi sampai suhu ± 45 – 50oC
(cirinya : terasa hangat di kulit).
2. Buka tutup tabung yang mengandung kultur murni bakteri, dan bakar
leher botol.
3. Pindahkan 1 ml kultur murni bakteri ke dalam tabung reaksi yang
mengandung NA secara aseptis.
4. Bakar leher tabung di atas bunsen, dan tuangkan media NA yang telah
mengandung kultur murni bakteri ke dalam cawan petri.
5. Goyangkan perlahan-lahan untuk mencampur kultur bakteri dengan NA
sampai homogen.Penggoyangan petri jangan terlalu kuat. Pada saat
penuangan media, petri bisa diletakkan dalam radius maksimal 20 cm dari
sumber api (zona steril) (lihat Gambar 3).
6. Setelah agar memadat diinkubasi terbalik pada suhu kamar selama 24
jam. Inkubasi terbalik dilakukan setelah agar memadat. Amati
pertumbuhannya.
Gambar 2. Pour Plate Method
3. Streak Plate Method (Cara Gores)
Cara gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada cawan
agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini
dasarnya ialah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada
permukaan medium agar yang sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi maka
pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal
dari 1 sel mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk, 1980).
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Bakteri
yang memiliki flagella seringkali membentuk koloni yang menyebar terutama
bila digunakan lempengan yang basah. Untuk mencegah hal itu harus digunakan
lempengan agar yang benar-benar kering permukaannya (Lay, 1994).

Alat dan bahan:


1. Media NA dalam cawan petri

2. Kultur murni bakteri


3. Jarum ose

4. Lampu bunsen

Cara kerja:
1. Panaskan jarum ose hingga memijar di atas bunsen, kemudian dinginkan.
Gunakan ose yang telah dingin untuk menggores pada permukaan media
agar dalam cawan petri.
2. Ambil 1 ose kultur murni bakteri dan goreskan pada permukaan media
agar dimulai pada satu ujung. Perhatikan teknik penggoresan! (lihat
Gambar 4,5,6,7).
3. Ose disentuhkan pada permukaan media agar dalam cawan petri,
sewaktu menggores ose dibiarkan meluncur di atas permukaan agar.
4. Setiap kali menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, pijarkan ose
terlebih dahulu dan biarkan dingin.
5. Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 jam dan amati
pertumbuhannya.
Gambar 3. Streak Plate Method secara Goresan Sinambung

Gambar 4. Streak PlateMethod secara Goresan T


Gambar 5. Streak PlateMethod dengan lebih banyak sector

Gambar 6. Contoh Hasil Isolasi Streak Plate Metho

C. Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu tentang “Teknik penanaman mikroba”.. Pada
praktikum terdapat tiga teknik yaitu, teknik sebar, teknik swab, teknik gores. Masing-
masing teknik ini berbeda pada saat praktikum. Dalam percobaan ini digunakan
metode tuang untuk mengenceran sampel. Sampel yang telah diencerkan dengan
akuades dituangkan ke dalam cawan petri yang kemudian dituangkan ke media agar.
Setelah dilakukan penuangan sampel, cawan petri digerakkan seperti angka delapan.
Tujuan dilakukannya cara ini yaitu untuk menyebarkan sel-sel mikroba secara merata.
Sampel atau media yang telah padat diinkubasi dengan posisi terbalik. Inkubasi ini
dilakukan selama 24 jam. Dari hasil inkubasi selama 24 jam akan terlihat beberapa
bentuk koloni yang tumbuh
Pada percobaan inokulasi, mikroorganisme menggunakan media padat dan cair, hal
pertama yang harus di lakukan adalah mensterilisasikam alat-alat yang digunakan.
Hal ini bertujuan agar pertumbuhan mikroorganisme yang akan diinokulaso tidak
terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya ysng menggangu hasil pengamatan.
Alat-alat yang tahan pemanasan sebelum digunakan terlebih dahulu harus diflambir
(di panaskan sampai pijar) untuk menjaga kesterilannya. Kemudian jarum ose
diflambir sampai membara. Untuk tabung reaksi, Flambir hanya cukup dilakukan
lewat mulut tabung reaksi beberapa kali diatas spiritus kemudian alat-alat tersebut
didiamkan selama beberapa detik agar suhunya sedikit turun Agar bakteri tidak mati
akibat suhu yang terlalu tinggi.

Media merupakan bahan nutrisi yang disiapkan untuk menumbuhkan atau


mengembangkan mikroba pada suatu substrat. Medium yang digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai
susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Dalam hal ini agar
digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh
mikroorganisme. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna
coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari
sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri.
Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke
mediumyang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. untuk melakukan
penanaman bakteri(inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada
dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril. Hal ini agar menghindari
terjadinya kontaminasi. Tujuan inokulasiadalah untuk mengetahui cara pembuatan
medium pembiakan bakteri dan untuk mengetahuistruktur bakteri pada medium
pembiakan.
Pada teknik sebar,Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar
nutrien dalam cawan petri dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan
steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan
untuk menginokulasikan penyebaran bakteri yang merata dengan baik. 'ada beberapa
cawan petri akan muncul koloni-koloni yang terpisah. untuk tehnik sebar, kita harus
nyalakan api Bunsen terlebih dahulu bertujuaan untuk sterilisasi alat. Cara melakukan
sterilisasi yaitu dengan cara di putar pada pijar bunsen kemudiaan tuangkan nutrient
agar ke dalam cawan sebanyak 15 ml hingga merata Ambil biakan mikroba pada
nutrient broth yang berbentuk cairan, kemudian lepas kapas penutup dengan
dijepitkan pada jari dan tidak diletakkan di meja Kemudian tuangkan nutrient broth
pada cawan lalu homogenkan dengan cara goyangkan dengan merata seperti pada
gambar di samping. Kemudian sterilisasikan kembali cawan petri dengan cara di
putar pada pijar Bunsen kemudian diamkan hingga memadat.
Teknik gores mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu,
tetapi memerlukan ketrampilan ketrampilan. prinsip dari metode ini, yaitu
mendapatkan koloni yang benar benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga
mempermudah proses inokulasi. Inokulum digoreskan di permukaan media agar
nutrien dalam cawan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi, diantara garis garis
goresan akan terdapat sel-selyang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi
koloni dan beberapa teknik dalam metode goresan, yaitu goresan T,goresan kuadran,
goresan radian dan goresan sinambung. Cara teknik gores yang pertam yaitu kita
Sterilisasi jarum ose pada pijar Bunsen sampai memijar, kemudian diamkan hingga
pijar mereda, ambil biakan bakteri pada media nutrient agar miring dengan
menggunakan jarum ose.Kemudian Goreskan secara zikzak pada media agar yang
sudah memadat (perlakuan penggoresan dengan metode zigzag bertujuan untuk
memperluas bidang permukaan koloni bakteri ) sterilisasi cawan petri dengan di putar
pada pijar, terakhir kemudian sterilisasi jarum ose hingga memijar.
Kemudian teknik swab (ulasan) yaitu menggunakan cotton bud steril pada
sampel yang memiliki permukaan luas dan umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu
pada benda tersebut.contohnya sendok,gelas,batang,kayu dan meja.Caranya yaitu
dengan mengusapkan cotton bud memutar sehingga seluruh permukaan kapas dari
cotton bud kontak dengan permukaan sampel.Swab akan lebih baik jika dicelupkan
ke larutan. Cara inokulasi teknik ulasan yaitu pertama ambil biakan bakteri pada
nutrient broth, jepit kapas penutup dengan jari kemudian sterilisasi mulut tabung
dengan pijar Bunsen, sterilisasi batang swab dengan pijar Bunsen, Kemudian
tuangkan nutrient broth pada cawan lalu homogenkan dengan cara goyangkan dengan
merata, kemudian masukan batang swab kedalam biakan tekan kapas swab pada
dinding tabung agar biakan tidak menetes, sterilisasi tabung dan tutup dengan kapas
Swab perlahan diatas permukaan agar yang telah memadat hingga merata, kemudian
sterilisasi kembali batang swab dengan pijar Bunsen

D. Kesimpulan
1. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya di media buatan
sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Pengambilan sampel
dilakukan di beberapa lokasi sumber air panas Kegiatan ini bertujuan
mendapatkan kandidat bakteri proteolitik hasil isolasi. Koloni yang tumbuh
dimurnikan dengan metode penggoresan kuadran berulang sampai didapatkan
koloni bakteri yang tunggal dan seragam. Isolat-isolat koloni tunggal yang sudah
murni selanjutnya masing-masing dikultur di media TSA tabung miring dengan
pengkodean sesuai sampel yang didapat.
2. Pada praktikum terdapat tiga teknik yaitu, teknik sebar, teknik swab, teknik gores.
Masing-masing teknik ini berbeda pada saat praktikum. Dalam percobaan ini
digunakan metode tuang untuk mengenceran sampel. Sampel yang telah
diencerkan dengan akuades dituangkan ke dalam cawan petri yang kemudian
dituangkan ke media agar. Setelah dilakukan penuangan sampel, cawan petri
digerakkan seperti angka delapan. Tujuan dilakukannya cara ini yaitu untuk
menyebarkan sel-sel mikroba secara merata. Sampel atau media yang telah padat
diinkubasi dengan posisi terbalik. Inkubasi ini dilakukan selama 24 jam. Dari hasil
inkubasi selama 24 jam akan terlihat beberapa bentuk koloni yang tumbuh.
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba
di luar dari lingkungan alamiahnya untuk memproleh biakan murni. Medium yang
digunakan untuk biakan murni adalah medium NA dan NB untuk biakan bakteri.
Tiap mikroorganisme pada sampel memiliki jumlah bakteri yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai