Anda di halaman 1dari 26

Kamis, 8 Agustus 2019

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Qathrin Qusyairiyah PO.62.31.3.18.227


2. Rada Wati PO.62.31.3.18.228
3. Rusnida Shopia PO.62.31.3.18.229
4. Ruth Cynthia Kasih PO.62.31.3.18.230
5. Septri Winta PO.62.31.3.18.231

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN PANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA


MANUSIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu
seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak
dapat di lihat dengan mata telanjang (berukuran kecil). Dari hal inilah muncul ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan
mikrobiologi. Para peniliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandung pada
mikroorganisme tersebut. Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya
menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja
pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan
karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium
mikrobiologi, teknik atau cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian
tersebut serta cara pemeliharaannya. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Aziz, 2016).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Oleh sebab itu, penting dilakukannya
pengenalan alat-alat laboratorium agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir
sedikit mungkin (Alaydrus, 2013). Alat diruang praktikum pada dasarnya memiliki nama
yang menunjukan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya (Jumadi, 2009)
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat laboratorium mikrobiologi ialah :
1. Mahasiswa mampu mengenal berbagai jenis alat-alat dan bagian-bagian alat yang
dibutuhkan dalam praktikum mikrobiologi pangan
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat tersebut.
3. Mahasiswa mampu memelihara alat tersebut
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari


mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk hidup yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan archaea
(Zulkarnain, 2012). Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, uji
pembusukan, secara mikrobiologi, uji potensi untuk antibiotik dan senyawa anti spesifik
lainnya, serta penyiapan dan pemantauan media biakkan pada kondisi lokal metode-
metode yang digunakan untuk pengawasan produk alam serta penggunaan teknik
mikroskopik untuk mengidentifikasi tanaman juga dimasukkan (Faisal, 2007).
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium
bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat
laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan
agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan
dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi
mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis,
biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula
yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi,
sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau
penentuan (Moningka, 2008).
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja
dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan
sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan
ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi,
1990).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya
diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan
alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan
alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau
langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi
kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan
dilaboratorium (Mardani, 2007).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau
pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun
sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas
dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
produktif, dan efesien (Khasani, 1990)
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium
terutama laboratorium mikrobiologi, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan alat dan bahan mikrobiologi, peralatan yang dapat berbahaya dan
merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan
dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium juga
mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor
ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pengenalan alat
laboratorium mikrobiologi ialah :
1. Autoclave 14. Kaca preparat
2. Cawan petri 15. Cover glass
3. Tabung reaksi 16. Mikropipet
4. Tabung durham 17. Spatula
5. Thermometer 18. Spiritus lamp
6. Laminar air flow cabinet 19. Batang pengaduk
7. Incubator 20. Refrigator
8. Erlenmeyer 21. Neraca analitik
9. Beaker glass 22. Waterbath
10. Pipet volumetrik 23. Mikroskop
11. Pipet ukur 24. Jarum inokulasi
12. Pipet tetes 25. Pinset
13. Mortar dan pastle 26. Colony counter

B. Prosedur (Diagram Alir)


Alat-alat laboratorium

Disiapkan

Diamati

Didengarkan penjelasan oleh petugas laboratorium

Dicatat hasil pengamatan pada logbook


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

No Nama Alat Bagian Alat Gambar Fungsi Cara Penggunaan Pemeliharaan


1 Autoclave 1. Tombol Untuk Periksa volume air Setelah
pengatur mensterilkan dalam autoclave, penggunaan
waktu peralatan dan pastikan tinggi air autoclave matikan
(timer) perlengkapan pada batas yang alat, keluarkan
2. Katup uap dengan uap sudah ditentukan. air, lalu bersihkan
3. Pengukur tekanan Masukkan peralatan bagian dalam
tekanan tinggi pada atau bahan. Tutup autoclave, dan
4. Katup suhu 121 °C autoclave dengan simpan autoclave
pengamana selama rapat dan kencang pada tempat
n sekitar 15-20 agar uap tidak kering dan bersih.
5. Tombol menit. keluar. Klep bagian
on/off pengaman autoclave
6. Termomete jangan dikencangkan
r dahulu. Nyalakan
7. Lempeng auotclave, kemudian
sumber atur timer minimal
panas 15 menit dengan
8. Skrup suhu 121 ˚ C.
pengamana Tunggu air mendidih
n untuk menciptakan
9. Angsa uap. Kencangkan
klep pengaman
sampai selesai .
Tunggu waktu 15
menit. Setelah
selesai tunggu
tekanan dalam
kompartemen sama
dengan
dilingkungan.
Angkat isi autoclave
dengan hati – hati.
2 Cawan 1. Wadah Untuk wadah Meletakan medium Setelah
petri 2. Tutup penyimpanan di dalam cawan penggunaan
, pembuatan petri. Lalu, tutup bersihkan cawan
kultur media, cawan petri dengan petri, kemudian
dan penutup cawan. sterilkan, dan
pembiakan simpan pada
mikroorganis tempat kering dan
me bersih.
3 Tabung 1. Dinding Untuk wadah Sterilisasikan, Setelah
reaksi tabung pengembanga masukkan tabung penggunaan
2. Penampung n mikroba, reaksi yang telah bersihkan tabung
an dasar misalnya disterilkan pada rak reaksi, kemudian
dalam tabung reaksi, dan sterilkan, dan
pengujian masukkan bahan simpan pada
jumlah yang akan dilarutkan tempat kering dan
bakteri. pada tabung reaksi. bersih.
4 Tabung 1. Dinding Untuk Tempatkan t abung Setelah
durham tabung menampung durham pada tabung penggunaan
2. Penampung atau reaksi dengan posisi bersihkan tabung
an dasar menjebak gas terbalik. durham,
yang kemudian
terbentuk sterilkan, dan
akibat simpan pada
metabolisme tempat kering dan
pada bakteri bersih.
yang
diujikan.
5 Termomet 1. Tabung Untuk Bersihkan Setelah
er gelas mengukur termometer, penggunaan
2. Pipa kaca suhu suatu masukkan termometer
(pipa cairan/larutan termometer pada dibersihkan, lalu
kapiler) atau ruang suhu yang ingin kembalikan pada
3. Skala inkubator. diukur, tunggu kotak
4. Zat cair sesaat, dan lihat penyimpanan, dan
pengisi garis merah yang simpan pada
termometer menujukkan ukuran tempat kering dan
(raksa) suhu. bersih.
5. Lekukan
6. Tandon
(reservoir)
6 Laminar 1. Tombol Untuk Nyalakan lampu UV Membersihkan
air flow blower membuat selama 30 menit. Hal semua sisa
cabinet 2. Tombol ruang kerja yang perlu potongan eksplan
lampu tetap steril diperhatikan saat dengan tissue.
3. Power dengan lampu UV menyala Bakarlah(pisau
4. Keran gas mengambil antara lain, pastikan scalpel,pinset)
5. Tempat udara dari lampu penerangan dengan
kerja luar laminar dan blower tidak menyemprotkan
disaring dinyalakan; tutup terlebih dahulu
dengan filter front window secara dengan alkohol
khusus penuh, jika 95% dan
sehingga memungkinkan tutup tempatkan
udara dari front window kembali dalam
luar tidak dengan tirai; hindari keadaan siap
dapat kontak dengan mata pakai. Matikan
mengkontami dan kulit. Setelah 30 blower dengan
nasi ruang menit, matikan memijit tombol
kerja yang lampu UV. Nyalakan off. Semprot
ada dilaminar blower dan buka ruang kerja
air flow. front window dengan alkohol.
sebanyak 15 – Tutup kembali
20cm. Hidupkan pintu laminar air
blower selama 15 – flow cabinet.
30 menit. Matikan lampu
Laminar Air Flow TL. Nyalakan
Cabinet siap kembali lampu
digunakan. Pastikan UV.
peralatan yang
masuk ke dalam
kabin Laminar
dalam keadaan steril
(lebih baik
disterilkan
menggunakan lampu
UV pada tahap 2).
Pastikan juga tangan
operator dalam
keadaan steril.
Setelah penggunaan
Laminar, matikan
blower, bersihkan
kabin menggunakan
alkohol 70%
(kecuali bagian atas,
karena bagian atas
terdapat HEPA
Filter).
Tutup front window,
matikan lampu
penerangan dan
nyalakan lampu UV
selama 15menit.
Matikan lampu UV.
7 Incubator 1. Pintu Untuk Siapkan sampel yang
1. Bersihkan alat
incubator penumbuhan akan diinkubasi hanya dengan lap
2. Tombol bakteri pada kemudian letakkan bersih atau lap
panel suhu pada rak dalam yang dibasahi air
3. Rak tertentu,menu ruang incubator kemudian lap
incubator mbuhkan ragi kemudian tutup dengan kain
dan jamur pintu inkubator. Set kering setiap
dan TIMER dengan selesai digunakan
penimpanan memutar tombol 2. Rak dapat dilepas
biakan murni TIMER sesuai waktu untuk
mikroorganis yang diinginkan, di memudahkan
me pada suhu set awal per 10 jam , membersihkan
rendah, atau jadi jika ingin dengan cara
tempat menginkubasi ditarik.
penyimpan selama 24 jam putar
hasil tombol pada posisi 2
penanaman lebih 4 strip
mikroba 3.Untuk set suhu,
tekan tanda <
kemudian digit hijau
akan berkedip.
Naikkan atau
turunkan dengan
menekan ^/v
kemudian tekan MD
(enter). Catatan: SV
: digit hijau suhu
yang diinginkan PV:
digit merah, suhu
yang ada sekarang.
8 Erlenmeye 1. Dinding Untuk Menyiapkan Membersihkan
r erlenmeyer menampung Erlenmeyer yang dengan cara
2. Skala larutan, sudah bersih dan membilas dahulu
volume bahan atau masukkan isi dengan dengan air
3. Tempat cairan. benda cair dengan kemudian dicuci
penampung jumlah besar dan menggunakan
an larutan berskala. sabun dan bilas
(dasar dengan air suling.
erlenmeyer)
9 Beaker 1. Dinding Untuk Masukkan larutan Setelah
glass gelas beaker preparasi kedalam beaker penggunaan
Skala media media, glass. dibersihkan,
volume menampung sterilkan dengan
2. Tempat akuades, autoclave, simpan
3. penampung mengaduk, pada tempat
an mencampur, kering dan bersih.
dll
10 Pipet 1. Mulut atas Untuk Sebelum Setelah selesai
volumetrik pipet mengambil menggunakan pipet digunakan, dicuci
2. Gondok cairan dengan volum kita harus dengan air
3. Mulut volume pastikan bahwa Direndam dalam
bawah pipet tertentu kondisi pipet dalam larutan pencuci
dengan keadaan kering dan selama 24 jam
ketelitian bersih. Lalu sediakan Dicuci lagi
lebih tinggi. bola hisap yang dengan air
bagus dan pasangkan Dikeringkan
ke pipet bagian atas. dalam
Usahakan ujung oven/tabung
pipet masuk kedalam penyimpanan
bagian dalam bola pipet dengan
hisap sehingga pipet posisi tegak lurus
ridak mudah lepas dan bagian dasar
dari bola hisap. tabung diberi
Untuk menyedot kertas saring
cairan kita harus
memencet uruf A
yang terdapat pada
bola hisap
sedangkan untuk
mengeluarkan cairan
kita tinggal
memencet tombol E
pada bola hisap.
Pastikan cairan harus
pas dengan garis
batas cairan.

11 Pipet ukur 1. Mulut atas Untuk Sedot cairan yang Bersihkan pipet
pipet memindahka ingin dipindahkan ke dengan
2. Skala n cairan dari wadah lain menggunakan air
volume satu wadah menggunakan pipet bersuhu hangat,
3. Mulut ke wadah ukur dan dibantu bilas dengan air
bawah pipet lainnya. filler untuk keran 3-4 kali
menghisap cairan bilasan
masuk ke dalam
pipet ukur. Sedot
hingga sesuai
dengan volume yang
diinginkan dan
jangan lupa untuk
memperhatikan garis
ukuran di pipet ukur.
Jika sudah tepat, bisa
dipindahkan cairan
tersebut ke wadah
lain yang sudah
disiapkan.
12 Pipet tetes 1. Karet Untuk Tekan bagian karet Buanglah
penghisap membantu untuk mengeluarkan larutan yang
2. Badan pipet memindahka udaranya terlebih mungkin tersisa.
3. Mulut n cairan dari dahulu sebelum Kemudian
bawah pipet wadah yang dimasukkan ke dilakukan
satu ke dalam zat cair. pencucian.
wadah yang Kemudian masukkan Keringkan
lain dalam ujung pipet kedalam dengan tisu atau
jumlah yang cairan yang akan lap khusus
sangat kecil diambil, lepaskan sehingga bisa
yaitu setetes karet penghisap langsung
demi tetes. dibagian atas saat digunakan
ujung pipet sudah kembali atau
berada di dalam disimpan dalam
cairan. Angkat pipet, keadaan terbalik
kemudian keluarkan agar airnya bisa
perlahan dengan cara turun dan cepat
menekan kembali kering setelah
karet sesuai yang dicuci.
dibutuhkan, cairan
akan keluar perlahan
berupa tetesan.
13 Mortar 1. Mortar Untuk Letakkan bahan Dicuci
dan pastle adalah menghancurk yang akan menggunakan air
bagian an atau dihancurkan didalam hingga bersih lalu
wadahnya menghaluska mortar. Hancurkan dikeringkan dan
2. Pestle n suatu bahan padatan tersebut disimpan di
adalah atau zat yang dengan tempat yang
bagian masih menggunakan pastle. aman, mudah
batang yang bersifat padat dicari dan mudah
dipegang. atau kristal. diambil agar tidak
Seperti daun, pecah karena
biji-bijian, bahannya yang
akar, protein, terbuat dari
DNA, RNA keramik.
dll.

14 Kaca Untuk tempat Bersihkan preparat Setelah


preparat objek atau terlebih dahulu. digunakan, kaca
preparat yang Letakkan obyek obyek dibersihkan
akan diamati yang akan diamati menggunakan
sehingga dibawah mikroskop. kertas saring atau
objek akan Tutup dengan cover lap katun. Setelah
lebih jelas glass/ kaca penutup dibersihkan, kaca
ketika obyek disimpan
diamati. di tempat/wadah
khusus.
15 Cover Untuk Kaca penutup Setelah
glass menjaga dimiringkan 45 digunakan, kaca
spesimen derajat diatas kaca penutup yang
padat ditekan preparat. Jatuhkan menempel di kaca
datar, dan kaca penutup pada obyek dibersihkan
sampel cair objek di preparat menggunakan
dibentuk tersebut hingga kertas saring atau
menjadi objek tertutup lap katun. Setelah
lapisan datar dengan baik dibersihkan,kaca
bahkan penutup yang
ketebalan . terdapat di kaca
Hal ini obyek disimpan
diperlukan di tempat/wadah
karena khusus.
mikroskop
resolusi
tinggi
memiliki
wilayah yang
sangat sempit
di mana
mereka
fokus.
16 Mikropipe 1. Tombol Untuk Sebelum digunakan Memeriksa secara
t penekan memindahka thumb knob rutin kondisi
(pluger n cairan yang sebaiknya ditekan pipet.
button) bervolume berkali-kali untuk Bersihkan pipet
2. Tombol cukup kecil, memastikan setiap sebelum
pelepas tip biasanya lancarnya dan sesudah
(tip ejector kurang dari mikropipet. pemakaian.
button) 1000 µl. Masukkan tip bersih Mensterilkan
3. Penunjuk ke dalam Nozzle / komponen-
skala ujung mikropipet. komponen pipet
volume Tekan thumb knob yang dapat
(scale sampai hambatan disterilkan. Dan
volume) pertama/first stop, pastikan kehati-
4. Batang jangan ditekan lebih hatian selama
mikropipet ke dalam lagi. menggunakan
(shaft) Masukkan tip ke mikropipet.
5. Ujung pipet dalam cairan
(pipette tip) sedalam 3-4 mm.
Tahan pipet dalam
posisi vertikal
kemudian lepaskan
tekanan dari thumb
knob maka cairan
akan masuk ke tip.
Pindahkan ujung tip
ke tempat
penampung yang
diinginkan. Tekan
thumb knob sampai
hambatan
kedua/second stop
atau tekan
semaksimal mungkin
maka semua cairan
akan keluar dari
ujung tip.
17 Spatula 1. Sendok Untuk Ambil objek atau Setelah
bulat mengambil bahan menggunakan penggunaan
2. Batang obyek atau ujung spatula, spatula bersihkan,
badan bahan dan kemudian pindahkan sterilkan dengan
3. Sendok mengaduk. ke tempat yang telah autoclave, dan
pipih disediakan. simpan pada
tempat bersih dan
kering.
18 Spiritus 1. Sumbu Untuk Menyalakan Bunsen. Simpan pada
lamp/Buns 2. Gelas memanaskan Memanaskan alat- tempat bersih dan
en spiritu medium, alat tersebut di atas kering.
3. Tutup mensterilkan api sampai pijar.
lampu jarum
spiritus inokulasi dan
alat-alat yang
terbuat dari
platina dan
nikrom
seperti jarum
platina dan
ose.
19 Batang 1. Batang Untuk Masukkan batang Setelah
pengaduk 2. Bola mencampurk pengaduk pada penggunaan
pengaduk an atau media yang ingin batang pengaduk
mengaduk zat dicampurkan, bersihkan,
cair. kemudian aduk. sterilkan dengan
autoclave, dan
simpan pada
tempat bersih dan
kering.
20 Refrigator 1. Pintu Untuk Pintu refrigerator di Secara rutin
refrigator menyimpan buka, bahan atau bersihkan dan
2. Tombol bahan yang sampel diletakkan di kalibrasi
panel membutuhka dalam refrigerator, refrigator.
3. Rak n suhu dingin pintu refrigerator
refrigator serta sebagai ditutup rapat-rapat,
tempat dan bahan atau
penyimpanan sampel dikeluarkan
untuk dari refrigerator
menghambat ketika ingin
pertumbuhan digunakan
mikroba.
21 Neraca 1. Tombol Untuk Meletakkan bahan Setelah
analitik panel menimbang pada timbangan penggunaan
2. Layar bahan yang tersebut. Melihat bersihkan neraca
digital akan angka yang tertera analitik, kalibrasi
3. Tempat digunakan pada layar, dan secara rutin, dan
menimbang dalam angka itu merupakan simpan pada
4. Pintu kaca praktikum berat dari bahan tempat kering dan
dengan yang ditimbang. bersih.
tingkat
ketelitian
yang tinggi.
22 Waterbath 1. Pengatur Untuk Air dimasukkan ke Bersihkan alat
suhu menciptakan dalam bejana. Atur hanya dengan lap
2. Pengaman suhu yang suhu yang bersih yang
kedudukan konstan dan dikehendaki dan dibasahi air
tinggi air digunakan hidupkan water bath. kemudian lap
3. Penangas untuk Masukkan benda dengan kain
air bisa inkubasi pada yang akan kering setiap
dilengkapi analisis dipanaskan ke dalam selesai
motor mikrobiologi. air (untuk tangas air) menggunakan
penggerak letakkan benda pada alat. Box kontrol
untuk alat salah satu lubang jangan sampai
pengocok (untuk tangas uap), tersiram atau
4. Elemen ingat lubang lain kemasukkan air
pemanas yang tidak karena dapat
dengan digunakan tetap berakibat
listrik ditutup tersengat
5. Tangas uap tegangan listrik
mempunyai (berbahaya) atau
satu hingga alat akan menjadi
enam buah rusak. Secara
lubang rutin air dapat
untuk diganti atau
menaruh/m ditambahi +/-2
eletakkan bulan sekali.
benda yang
akan
diuapkan
23 Mikroskop 1. Lensa Untuk Letakkan mikroskop Disimpan di
Okuler melihat dan pada meja tempat yang
2. Lensa mengamati sedemikian rupa sejuk, kering,
Objektif benda-benda agar kamu lebih bebas debu, dan
3. Tabung yang mudah melakukan bebas dari uap
Mikroskop berukuran pengamatan melalui asam. Tempat
(Tubus) sangat kecil tabung mikroskop. penyesuaian yang
4. Makromete (mikroskopis Pastikan mikroskop sesuai ialah kotak
r (Pemutar ) yang tidak terletak pada tempat mikroskop yang
Kasar) mampu yang aman, atur dilengkapi dengan
5. Mikrometer dilihat secara pencahayaan dan silica gel atau
(Pemutar kasat mata. peralatan yang telah diletakkan dalam
Halus) siap dipakai, lemari yang diberi
6. Revolver kemudian lakukan lampu untuk
Mikroskop pengaturan mencegah
7. Reflektor pencahayaan. tumbuhnya jamur.
Mikroskop Bagian mikroskop
8. Diafragma non optik, terbuat
9. Kondensor dari logam atau
10.Cermin plastik, dapat
11.Meja dibersihkan
Mikroskop dengan
12.Penjepit menggunakan
Kaca kain fanel. Untuk
Mikroskop membersihkan
13.Lengan debu yang terselip
Mikroskop di bagian
14.Bagian mikroskop, dapat
Kaki digunakan kuas
Mikroskop kecil atau kuas
15.Sendi lensa kamera.
Inklinasi Lensa-lensa
(Pengatur mikroskop
Sudut) (okuler, objektif,
dan kondensor)
dibersihkan
dengan
menggunakan tisu
lensa yang diberi
alkohol 70%.
Hindari
membersihkan
lensa dengan
menggunakan
sapu tangan atau
lap kain.
Sisa minyak
imersi pada lensa
objektif dapat
dibersihkan
dengan xilol atau
alkohol. Pada
penggunaan xilol
harus hati-hati,
jangan sampai
cairan xilol
menempel pada
bagian mikroskop
non optik karena
akan merusak cat
atau merusak
bahan plastik, dan
juga hindari
menggunakan
larutan xilol pada
bagian lensa.
Sebelum
menyimpan,
bersihkan
mikroskop selalu,
terutama
bersihkan semua
minyak imersi di
permukaan lensa
sehingga partikel
yang halus tidak
menempel dan
menggumpal serta
mengering.
Minyak dan
partikel halus
pada lensa dapat
mengaburkan dan
menyebabkan
goresan sehingga
dapat
menurunkan
ketajaman lensa.
Meja mikroskop
sebelum
disimpan, diatur
lagi dan lensa
objektif dijauhkan
dari meja preparat
dengan memutar
alat penggerak ke
posisi semula,
kondensor
diturunkan
kembali, lampu
dikecilkan
intensitasnya lalu
dimatikan
(apabila
mikroskop
listrik).
24 Jarum 1. Batang Untuk Disentuhkan pada Dibersihkan
inokulasi pemegang memindahka bagian mikroba sebelum dan
2. Jarum n atau kemudian sesudah
mengambil menggosokkan pada penggunaan.
koloni suatu kaca preparat untuk
mikrobia ke diamati.
media yang
akan
digunakan
kembali.
25 Pinset Untuk Mainkan tubuh Dibersihkan
menjepit, pinset untuk sebelum dan
baik benda menjepit dan sesudah
kecil atau melepaskan nya menggunakan.
jaringan
26 Colony 1. Saklar Untuk Hubungkan Kabel Dibersihkan
counter on/off menghitung Power ke sumber sebelum dan
2. Fuse jumlah koloni listrik. Tekan tombol sesudah
3. Wolffugel mikroba. di sebelah kiri penggunaan
disk belakang sampai
4. Saklar beep lampu colony
5. Knop counter menyala dan
Sensifitas stabil. Letakkan
6. Kaca cawan petri dengan
pembesar posisi terbalik.
Tekan tombol set
agar angka pada
display
menunjukkan angka
0. Hitung jumlah
colony mikroba
dengan menekan
koloni yang terlihat.
Jumlah yang tertera
pada display
menunjukkan jumlah
koloni yang telah di
hitung.

B. Pembahasan
Laboratorium adalah suatu tempat untuk melakukan percobaan. Percobaan yang
dilakukan menggunakan bahan, peralatan, dan instrumentasi khusus yang dapat
menyebabkan kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu
dapat terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut
cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Oleh karena itu, pengenalan alat-alat
laboratorium ini sangat penting dilakukan untuk mengoperasikan dan pemeliharaan alat
dengan baik dan tepat. Adapun alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum ini ialah
autoclave, cawan petri, tabung reaksi, tabung durham, termometer, laminar air flow
cabinet, inkubator, erlenmeyer, beaker glass, pipet volumetrik, pipet ukur, pipet tetes,
mortar dan pastle, kaca preparat, cover glass, mikropipet, spatula, spiritus lamp/bunsen,
batang pengaduk, refrigator, neraca analitik, waterbath, mikroskop, jarum inokulasi,
pinset, dan colony counter.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi, dapat
disimpulkan bahwa jenis, fungsi, penggunaan, dan pemeliharaan setiap alat berbeda-
beda. Hal ini perlu diketahui agar meminimalisir kecelakaan kerja dan terciptanya data
yang akurat saat praktikum dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Azlan. 2016. Laporan Praktikum Pengenalan Alat-alat Mikrobiologi.


http://azlan16.blogspot.com/2016/05/laporanpraktikum-mikrobiologi_19.html. Diakses 13
Agustus 2019.

Aziz, Muhammad. 2016. Makalah Tentang Pengenalan Laboratorium Mikrobiologi.


https://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2016/10/makalah-tentang-pengenalan-
laboratorium.html. Diakses 13 Agustus 2019.

Dahlia, Ami. 2011. Nama, Fungsi, dan Cara Kerja Alat-alat Laboratorium Mikrobiologi.
https://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-cara-kerja-alat-alat-
laboratorium-mikrobiologi/. Diakses 13 Agustus 2019.

Andriani, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-alat Laboratorium Mikrobiologi untuk Mengatasi


Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. https://docplayer.info/72905351-Jurnal-
mikrobiologi-vol-1-no-1-maret-2016.html. Diakses 13 Agustus 2019.

Baharudin. 2015. Laporan Praktikum Mikrobiologi Pengenalan Alat-alat Laboratorium.


https://www.academia.edu/17017778/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI-
PENGENALAN_ALAT_ALAT_LABORATORIUM. Diakses 13 Agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai