PENGENALAN ALAT-ALAT DI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Disusun oleh :
Kelompok 2
Elsania PO.62.31.3.18.207
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari
Mikroorganisme. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan
menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pateur dapat
menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies.
Mikroorganise ataumikroba adala organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantu berupa mikroskop.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengenal berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologi
b. Untuk mengetahui fungsi dan pengoperasian dari peralatan yang dibutuhkan dalam
pengujian mikrobiologi
3. TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme yang berukuran
mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus,bakteri, ragi/jamur, dan
beberapa organisma kecil yang harus dilihatdengan menggunakan mikroskop.
Organisme tersebut melimpah disekitar kita dan bahkan hidup sebagai flora normal
pada permukaan tubuh manusia, tidak terkecuali sejenis jamur Candida albicans yang
sering menimbulkan masalah seperti gatal pada organ kewanitaan
(Prahatamaputra,2009).
Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di dalamnya
adalah bakteri, virus, khamirdan protozoa, mikroba dapat merugikan dan
menguntungkan, mikroba memainkan peranan penting dalam bioteknologi.
Mikrobiologi termasuk salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik, karena
sifatilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi (Herlanti, dkk.,2012).
Mikroorganisme terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan
selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain.
Mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar ke mana-mana karena
ukuranselnya kecil dan ringan.Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak kerusakan.
Pengendalian mikroorganisme ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit,
membasmi mikroorganisme pada inang, serta mencegah pembusukan dan kerusakan
bahan. Mikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh secara fisik dan kimia. Secara
fisik melalui suhu, tekanan, radiasi dan penyaringan, misalnya sterilisasi, pembakaran
atau sanitasi (Susilowati dan Shanti,2001)
Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan
dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan
eksperimen dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. kemampuan
menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien untuk
memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan menggunakan alat
laboratoriumnya rendah (Manasikana, dkk.,2012) .
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek untuk
mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari mikroskop optik
yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang cahaya
tampak agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop petrografik, mikroskop
medan-gelap, mikroskop rasa,mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat dan
mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk mengiluminasi obyek (
Ardisasmita, 2000).
Alat-alat dari gelas, logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti
pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan
mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan dibilas
dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian dimasukkan
ke dalam autoklaf, untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus dengan
kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish. Temperatur
yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121°C,tekanan 15 psi
selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi dengan cara mengovennya
selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alat-alat ini bisa langsung digunakan
atau disimpan dalam lemari. (Nurmayulis,dkk.,2011).
Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu
diketahuifungsinya, prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja mikroskop
yangmerupakan alat utama yang sering digunakan di laboratorium mikrobiologi dengan
pertolongan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan bendayang dilihat sehingga
membantu untuk mengamati benda yang renik.!elain peralatan gelas tersebut pada
laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alatkhususnya antara lain autoklave,
oven , mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, inkubator, lamina air flow,
spektrofotometer untuk mengukur kepekaansuspensi atau larutan.
Pada saat malakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita
perlumengetahui jenis-jenis alat yang akan digunakan pada praktiukum tersebut. Selain
itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersihan dan fungsi
dari masing-masing alat tersebut. Pada saat ini alat merupakan salah satu pendukung
dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium !ehinggauntuk memudahkan
berlangsungnya praktikum , pengetahuan mengenai alat sangat diperlukan.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2. PROSEDUR
Prosedur yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan
b. Memahami fungsi dari masing-masing alat
c. Mengetahui bagian-bagian dari masing-masing alat
BAB III
1. HASIL
Nama Cara
No Bagian alat Gambar Fungsi pemeliharaan
Alat penggunaan
1 Autoclave 1. Penutup Untuk Sebelum Apabila autoklaf
autoclaf mensteril melakukan telah selesai
2. Klep kan alat sterilisasi cek digunakan, maka
pengaman dan dahulu air aquadest yang
3. Keranjang bahan. banyaknya air ada di dalam
autoklaf dalam autoklaf sebaiknya
4. Lempeng autoclave. Jika dibersihkan atau
suhu air kurang dari dikuras bagian
berpanas batas yang dalamnya
ditentukan, menggunakan lap
maka dapat kering. Selanjutnya
ditambah air simpan autoklaf
sampai batas pada tempat yang
tersebut. kering dan bersih
Gunakan air
hasil destilasi,
untuk
menghindari
terbentuknya
kerak dan karat.
Masukkan
peralatan dan
bahan. Jika
mensterilisasi
botol bertutup
ulir, maka tutup
harus
dikendorkan.
Tutup autoclave
dengan rapat
lalu kencangkan
baut pengaman
agar tidak ada
uap yang keluar
dari bibir
autoclave. Klep
pengaman
jangan
dikencangkan
terlebih dahulu.
Nyalakan
autoclave,
diatur timer
dengan waktu
minimal 15
menit pada suhu
121oC.
Tunggu sampai
air mendidih
sehingga
uapnya
memenuhi
kompartemen
autoclave dan
terdesak keluar
dari klep
pengaman.
Kemudian klep
pengaman
ditutup
(dikencangkan)
dan tunggu
sampai selesai.
Penghitungan
waktu 15’
dimulai sejak
tekanan
mencapai 2 atm.
Jika alarm
tanda selesai
berbunyi, maka
tunggu tekanan
dalam
kompartemen
turun
hingga sama
dengan tekanan
udara di
lingkungan
(jarum pada
preisure gauge
menunjuk ke
angka nol).
Kemudian klep-
klep pengaman
dibuka dan
keluarkan isi
autoclave
dengan hati-
hati.
2 Cawan 1. Cawan Sebagai 1. Meletakan Cuci hinnga bersih
petri bagian wadah medium di setelah digunakan
atas penyimpa dalam cawan dan keringkan
2. Cawan nan dan petri.
bagian pembuata 2. Menutup
bawah n kultur Cawan petri
media. dengan
penutup ca
wan.
1.
2. Hasil
a. Autoklaf
b. Cawan Petri
Cawan petri merupakan alat yang fungsinya untuk planting dan isomikroba.
Prinsip kerja dengan menggunakan alat ini yaitu medium dituangkan terlebih
dahulu pada cawan petri yang sudah dilengkapi dengan penutupnya sehingga
mikroba yang akan diisolasi dapat dibiakkan didalam cawan petri ini.
c. Tabung Reaksi
Tabung reaksi yaitu alat yang paling sering digunakan sebagai tempat media
pertumbuhan mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat
terlebih dahulu pada lubang tabung.
d. Incubator
e. Erlenmeyer
Gelas beaker merupakan alat atau wadah yang memiliki banyak fungsi
termasuk tahan terhadap suhu panas. Gelas beaker dapat digunakan sebagai tempat
larutan atau zat cair, dapat juga digunakan sebagai preparasi media dan lain
sebagainya.
g. Pipet Volume
h. Pipet ukur
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui.
i. Pipet tetes
Pipet tetes yaitu pipet dilengkapi dengan karet hisap pada bagianujung
atasnya. Pipet ini digunakan untuk mengambil dan memindahkanlarutan yang akan digunakan
dengan volume yang tidak diketahui atau dengan kata lain dengan tetes per tetes. Salah satu
penerapannya adalahdalam menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH
media,penambahan reagen ada uji biokimia, dan penambahan larutan lainnyadengan volume
yang tidak diketahui
k. Mikropipet
m. Refrigator
n. Neraca analitik
Neraca analitik alat ini berfungsi untuk menimbang bahan kimia dan lain-lain yang
ukurannya sangat terbatas. Timbangan ini memiliki batas maksimal oenimbangan, sehingga jika
bahan yang ditimbang melewati batasan tersebut makan perhitungan ketelitiannya berkurang.
Teknik penggunaanya yaitu pertama menresetnya kemudian memasukkan bahan pada timbangan
ini dan melihat ukuran timbangannya
o. Water bath
Water bath merupakan alat yang fungsinya untuk menciptakan suhu yang konstan dan
digunakan untuk inkubasi pada analisa mikrobiologi. Prinsip kerjanya yaitu menciptakan kondisi
yang steril dengan jalan menginkubasi dalam bentuk merebus. Teknik penggunaannya yaitu
dengan cara memasukkan bahan pada alat ini dan menyalakan tombol on nya dan mengatur suhu
yang diperlukan.
p. Mikroskop
Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk melihat objek renik dengan bantuan
elektron dan cahaya lampu. Lat ini terdiri dari empat lensa objektif dengan empat perbesaran
10x, 25x, 40x dan 100x. Prinsip kerjanya yaitu dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga ke lensa objektif. Sehingga benda yang tidak dapat dilihat kasat mata dapat
diamati dibawah mikroskop
q. Jarum inokulum/ose
Ose lurus dan ose bulat berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara
pemijaran. Prinsip kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan terlebih dahulu dipijarkan,
kemudian membiarkan ose menjadi dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri.
Prinsip kerja dari ose adalah ose disentuhkan pada bagian mikrobia yang akan
diambil kemudian meletakkan kembali pada suatu tempat untuk diamati. Ose ada
dua macam yaitu ose lurus dan ose bulat, pada dasarnya prinsip kerja dari kedua ose
tersebut adalah sama.
r. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya yaitu untuk mengambil dan memindahkan
benda atau media dengan cara menjepit. Spoit berfungsi untuk mengambil cairan sesuai dengan
volume yang diinginkan, karena alat ini dilengkapi dengan skala. Cara
menggunakannya yaitu dengan menyedot cairan yang diinginkan kemudian menekan
kembali ujung spoit untuk mengeluarkan cairan tersebut.
s. Colony counter
Colony counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah mikroba
pada cawan petri menggunakan sinar dan kaca pembesar. Perhitungan mikroba dapat
juga dilakukan dengan perbesaran dengan menggunakan lup atau dengan menandai beberapa
koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony counter
dan juga menggunakan tombol check. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran
yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah
koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Adapun
cara penggunaannya yaitu setelah menekan tombol ON, menyimpan cawan petri
yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posis dan
mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada
layar hitung. Prinsip kerja dari alat ini adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan
bantuan pulpn atau tombol hitung. f.
t. Biological Safety Cabinet (BSC) / Laminar Air Flow (LAF)
Biological Safety Cabinet (BSC) atau LAF (Laminar Air Flow) merupakan
alat yang digunakan untuk sterilisasi aliran udara. Alat ini digunakan untuk pengerjaan secara asptis
dengan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Teknik penggunaan dari Biological
Safety Cabinet (BSC) yaitu sebelum menggunakannya terlebih dahulu harus disterilkan
dengan cara menyemprot alkohol, kemudian sebelum bekerja menggunakan alat ini
prosedurnya menyalakan tombol sinar UV kemudian tombol angin untuk kesterilan alat ini
kemudian siap digunakan dalam proses aseptis.
BAB IV
KESIMPULAN
Ardisasmita, M. S., 2000, Pengolahan Citra Digital Dan Analisis Kuantitatif Dalam
Karakterisasi Citra Mikroskopik, Jurnal Mikroskopi Dan Mikroanalisis , 3(1) :25
Herlanti,Y., Rustaman, N.Y., Rohman, I. dan Fitriani,A., 2012, Kualitas Argumentasi Pada
Diskusi Isu Sosiosaintifik Mikrobiologi Melalui Weblog, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
1(2) :16
Manasikana,O. A., Ashadi dan Haryono, 2012, Pembelajaran Ipa Melalui Metode Inkuiri
Terbimbing Dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Menggunakan Alat
Laboratorium , Jurnal Inkuiri, 1(1) : 28-29
Nurmayulis.,Susiyanti dan Ali,Z.A.,2011,Pemberian Benzil Amino Purin Dan Air Kelapa Pada
Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum daisy L.) Secara In Vitro, ISSN Jerami,4(2).