Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT-ALAT DI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Disusun oleh :

Kelompok 2

Elsania PO.62.31.3.18.207

Esti Widia Lestari PO.62.31.3.18.208

Evania Syifa Zachary PO.62.31.3.18.209

Fajriatul Eka Sri Wardani PO.62.31.3.18.210

Ferisa Wanda Gebriella PO.62.31.3.18.211

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari
Mikroorganisme. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan
menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pateur dapat
menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies.
Mikroorganise ataumikroba adala organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantu berupa mikroskop.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengenal berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologi
b. Untuk mengetahui fungsi dan pengoperasian dari peralatan yang dibutuhkan dalam
pengujian mikrobiologi

3. TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme yang berukuran
mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus,bakteri, ragi/jamur, dan
beberapa organisma kecil yang harus dilihatdengan menggunakan mikroskop.
Organisme tersebut melimpah disekitar kita dan bahkan hidup sebagai flora normal
pada permukaan tubuh manusia, tidak terkecuali sejenis jamur Candida albicans yang
sering menimbulkan masalah seperti gatal pada organ kewanitaan
(Prahatamaputra,2009).
Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di dalamnya
adalah bakteri, virus, khamirdan protozoa, mikroba dapat merugikan dan
menguntungkan, mikroba memainkan peranan penting dalam bioteknologi.
Mikrobiologi termasuk salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik, karena
sifatilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi (Herlanti, dkk.,2012).
Mikroorganisme terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan
selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain.
Mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar ke mana-mana karena
ukuranselnya kecil dan ringan.Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak kerusakan.
Pengendalian mikroorganisme ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit,
membasmi mikroorganisme pada inang, serta mencegah pembusukan dan kerusakan
bahan. Mikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh secara fisik dan kimia. Secara
fisik melalui suhu, tekanan, radiasi dan penyaringan, misalnya sterilisasi, pembakaran
atau sanitasi (Susilowati dan Shanti,2001)
Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan
dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan
eksperimen dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. kemampuan
menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien untuk
memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan menggunakan alat
laboratoriumnya rendah (Manasikana, dkk.,2012) .
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek untuk
mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari mikroskop optik
yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang cahaya
tampak agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop petrografik, mikroskop
medan-gelap, mikroskop rasa,mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat dan
mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk mengiluminasi obyek (
Ardisasmita, 2000).
Alat-alat dari gelas, logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti
pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan
mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan dibilas
dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian dimasukkan
ke dalam autoklaf, untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus dengan
kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish. Temperatur
yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121°C,tekanan 15 psi
selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi dengan cara mengovennya
selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alat-alat ini bisa langsung digunakan
atau disimpan dalam lemari. (Nurmayulis,dkk.,2011).
Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu
diketahuifungsinya, prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja mikroskop
yangmerupakan alat utama yang sering digunakan di laboratorium mikrobiologi dengan
pertolongan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan bendayang dilihat sehingga
membantu untuk mengamati benda yang renik.!elain peralatan gelas tersebut pada
laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alatkhususnya antara lain autoklave,
oven , mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, inkubator, lamina air flow,
spektrofotometer untuk mengukur kepekaansuspensi atau larutan.
Pada saat malakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita
perlumengetahui jenis-jenis alat yang akan digunakan pada praktiukum tersebut. Selain
itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersihan dan fungsi
dari masing-masing alat tersebut. Pada saat ini alat merupakan salah satu pendukung
dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium !ehinggauntuk memudahkan
berlangsungnya praktikum , pengetahuan mengenai alat sangat diperlukan.
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

1. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah

a. Autoclave n. Cover glass


b. Cawan petri o. Mikropipet
c. Tabung reaksi p. Spatula
d. Tabung durham q. Bunsen
e. Thermometer r. Batang pengaduk
f. Inkubator s. Refrigrator
g. Erlenmeyer t. Neraca analitik
h. Beaker glass u. Water bath
i. Pipet volumetrik v. Mikroskop
j. Pipet ukur w. Jarum inokulasi
k. Pipet tetes x. Pinset
l. Mortar with pastle y. Colony conter
m. Deck glass z. Laminar air flow cabinet

2. PROSEDUR
Prosedur yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan
b. Memahami fungsi dari masing-masing alat
c. Mengetahui bagian-bagian dari masing-masing alat
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL

Nama Cara
No Bagian alat Gambar Fungsi pemeliharaan
Alat penggunaan
1 Autoclave 1. Penutup Untuk Sebelum Apabila autoklaf
autoclaf mensteril melakukan telah selesai
2. Klep kan alat sterilisasi cek digunakan, maka
pengaman dan dahulu air aquadest yang
3. Keranjang bahan. banyaknya air ada di dalam
autoklaf dalam autoklaf sebaiknya
4. Lempeng autoclave. Jika dibersihkan atau
suhu air kurang dari dikuras bagian
berpanas batas yang dalamnya
ditentukan, menggunakan lap
maka dapat kering. Selanjutnya
ditambah air simpan autoklaf
sampai batas pada tempat yang
tersebut. kering dan bersih
Gunakan air
hasil destilasi,
untuk
menghindari
terbentuknya
kerak dan karat.
Masukkan
peralatan dan
bahan. Jika
mensterilisasi
botol bertutup
ulir, maka tutup
harus
dikendorkan.
Tutup autoclave
dengan rapat
lalu kencangkan
baut pengaman
agar tidak ada
uap yang keluar
dari bibir
autoclave. Klep
pengaman
jangan
dikencangkan
terlebih dahulu.
Nyalakan
autoclave,
diatur timer
dengan waktu
minimal 15
menit pada suhu
121oC.
Tunggu sampai
air mendidih
sehingga
uapnya
memenuhi
kompartemen
autoclave dan
terdesak keluar
dari klep
pengaman.
Kemudian klep
pengaman
ditutup
(dikencangkan)
dan tunggu
sampai selesai.
Penghitungan
waktu 15’
dimulai sejak
tekanan
mencapai 2 atm.
Jika alarm
tanda selesai
berbunyi, maka
tunggu tekanan
dalam
kompartemen
turun
hingga sama
dengan tekanan
udara di
lingkungan
(jarum pada
preisure gauge
menunjuk ke
angka nol).
Kemudian klep-
klep pengaman
dibuka dan
keluarkan isi
autoclave
dengan hati-
hati.
2 Cawan 1. Cawan Sebagai 1. Meletakan Cuci hinnga bersih
petri bagian wadah medium di setelah digunakan
atas penyimpa dalam cawan dan keringkan
2. Cawan nan dan petri.
bagian pembuata 2. Menutup
bawah n kultur Cawan petri
media. dengan
penutup ca
wan.

3 Tabung 1. Mulut Banyak Cara Mengantisipasi air


reaksi tabung digunaka menggunakan kapur dan kerak
2. Bawah n oleh tabung reaksi yang melekat pada
tabung ahli kimia adalah tabung, pengaduk
untuk dibersihkan kaca dibalut kapas
menahan, terlebih dahulu dibasahi larutan
campuran lalu dikalibrasi asam lalu
, atau dengan aqua dikorokkan
jumlah DM setelah itu kedalam tabung,
kecil lap dengan lap setelah bersih lalu
panas atau kertas isap. dibilas air.
bahan Kemudian
kimia sampel yang
padat akan
atau cair, direaksikan
terutama dimasukkan
untuk kedalam tabung
percobaa reaksi.
n
kualitatif
dan tes.
4 Inkubator 1. layar Tempat 1. Siapkan 1. Untuk
2. pintu menyimp sampel yang perawatan
inkubator an hasil akan bersihkan alat
3. pengantur penanam diinkubasi hanya dengan
suhu an kemudian lap bersih atau
4. timer mikroba. letakkan lap yang
5. tombol pada rak dibasahi air
on/off dalam ruang kemudian lap
incubator dengan kain
kemudian kering setiap
tutup pintu selesai
inkubator digunakan
2. Set TIMER 2. Rak dapat
dengan dilepas untuk
memutar memudahkan
tombol membersihkan
TIMER dengan cara
sesuai waktu ditarik
yang
diinginkan,
di set awal
per 10 jam ,
jadi jika
ingin
menginkuba
si selama 24
jam putar
tombol pada
posisi 2 lebih
4 strip
3. Untuk set
suhu, tekan
tanda
< kemudian
digit hijau
akan
berkedip.
Naikkan atau
turunkan
dengan
menekan ^/v
kemudian
tekan MD
(enter).
Catatan: SV :
digit hijau
suhu yang
diinginkan
PV: digit
merah, suhu
yang ada
sekarang

5 Erlenmeye 1. dinding Untuk 1. Menyiapkan Erlenmeyer dicuci


r erlenmeye menampu Erlenmeyer dengan larutan
r ng yang sudah pembersih umum,
2. skala larutan, bersih. lalu dikeringkan
volume bahan 2. Isi dan diletakkan
3. tempat atau dengan ben pada lemari
penampun cairan. da cair penyimpanan
gan dengan
larutan jumlah besar
dan berskala.
7 Beaker 1. Dinding Untuk Bersihkan gelas Penanggulangan
glass gelas memabas dengan aquadest sisa sisa bahan
kimia kan sebanyak tiga kimian dan bekas
2. Skala larutan kali, kemudian bahan pembakaran
volume sebagai masukkan yang melekat pada
3. Tempat wadah, larutan gelas, pengaduk
penampun untuk percobaan dan kaca dibalut kapas
gan tiltrasi, simpan gelas dibasahi larutan
dan diatas kasa asam lalu
sebagai asbes diatas digosokkan
perkemba kakitiga untuk kebagian gelas
ngbiakan melakukan yang mengerak.
bakteri. pembakaran
8 Pipet pipet Masukkan piper Pipet harus dijaga
volume volume volume ke kebersihan dan
memiliki dalam wadah keutuhannya
ukuran berisi cairan Setelah selesai
yang sampai ujung digunakan
lebih pipet tercelup harus segera
besar dicuci
sehingga Cara pencucian
mampu pipet:
meminda Setelah selesai
hkan digunakan,
cairan dicuci dengan
dari air
wadah ke Direndam dalam
wadah. larutan pencuci
selama 24 jam
Dicuci lagi
dengan air
Dikeringkan
dalam
oven/tabung
penyimpanan
pipet dengan
posisi tegak
lurus dan
bagian dasar
tabung diberi
kertas saring

9 Pipet ukur 1. Filler Fungsi Untuk bersihkan dengan


2. Dinding Pipet menggunakan air bersih kmudian
pipet ukur pipet ukur, keringkan
3. Ukuran adalah dibutuhkan
(mL) untuk rubber bulb
4. Nozzle meminda berupa karet
hkan yang digunakan
larutan untuk
secara menghisap
terukur larutan dari
sesuai dalam pipet
dengan ukur. Berikut
volume. cara
Pada menggunakan
pipet ini pipet ukur
juga adalah
terdapat Pasang/hubung
skala kan pipet ukur
yang dengan rubber
menunju bulb. Pastikan
kan terpasang
volume dengan benar.
tersebut. cairan disedot
Ukuran dengan pipet
volume ukur dengan
terbesat bantuan filler
pipet sampai dengan
ukur volume yang
sendiri diinginkan.
adalah 50 Volume yang
ml. dipindahkan
dikeluarkan
mengikuti skala
yang tersedia
(dilihat bahwa
skala harus tepat
sejajar dengan
meniscus
cekung cairan)
dengan cara
menyamakan
tekanan filler
dengan udara
sekitar.
10 Pipet tetes 1. Filler Yang Penggunaan bersihkan dengan
2. Dingding berfungsi pipet tetes yang air bersih kmudian
pipet meminda tepat adalah keringkan
3. nozzle hkan dengan
cairan menekan bagian
dalam karet untuk
jumlah mengeluarkan
yang udaranya
sangat terlebih dahulu
kecil sebelum
yaitu dimasukkan ke
berupa dalam zat cair.
tetesan. Apabila Anda
menekan bagian
karet pada saat
pipet di dalam
zat cair, maka
udara yang
keluar dari pipet
mungkin saja
bereaksi dengan
zat cair yang
akan diambil.
11 Mortal 1. pastle Berfungsi masukkan yang bersihkan dengan
with pastle 2. mortal untuk ingin ditumbuk air bersih kmudian
menghan kedalam mortal keringkan
curkan lalu tumbuklah
atau dengan pestle.
menghalu
skan
suatu
bahan
atau zat
yang
masih
bersifat
padat
atau
kristal.
14 Mikropipe 1. Tombol Meminda 1. Sebelum Setelah
t penyempr hkan digunakan penggunaan,alat
ot cairan Thumb Knob dibersihkan hingga
2. Tombol yang sebaiknya tidak ada lagi
ejektor tip bervolum ditekan cairan atau zat
e cukup berkali-kali yang melekat
kecil, untuk
3. Knop biasanya memastikan
pengatur kurang lancarnya
volume dari 1000 mikropipet.
4. Skala µl. 2. Masukkan
volume Tip bersih ke
5. Nozzle dalam
6. tip Nozzle /
ujung
mikropipet.
3. Tekan
Thumb Knob
sampai
hambatan
pertama /
first stop,
jangan
ditekan lebih
ke dalam
lagi.
4. Masukkan
tip ke dalam
cairan
sedalam 3-4
mm.
5. Tahan pipet
dalam posisi
vertikal
kemudian
lepaskan
tekanan dari
Thumb Knob
maka cairan
akan masuk
ke tip.
6. Pindahkan
ujung tip ke
tempat
penampung
yang
diinginkan.
7. Tekan
Thumb Knob
sampai
hambatan
kedua /
second stop
atau tekan
semaksimal
mungkin
maka semua
cairan akan
keluar dari
ujung tip.
8. Jika ingin
melepas tip
putar Thumb
Knob searah
jarum jam
dan ditekan
maka tip
akan
terdorong
keluar
dengan
sendirinya,
atau
menggunaka
n alat
tambahan
yang
berfungsi
mendorong
tip keluar.

15 Spiritus 1. sumbu Untuk 1. Menyalakan setelah digunakan


lamp / 2. tempat memanas Bunsen. tutup kemali
bunsen spiritus kan 2. Memanaska bunsen dengan
medium, n alat-alat penutupnya dan
mensteril tersebut di letakkan di tempat
kan jaru atas api yang aman
m sampai pijar.
inokulasi
dan alat-
alat yang
terbuat
dari
platina
dan
nikrom
seperti
jarum
platina
dan ose
17 Refrigator 1. freezer Untuk Dengan 1. pintu
2. pintu menyimp memasukkan harus
refrigator an, dan medium secara tertutup
3. rak pintu mengawe langsung rapat
4. rak lemari tkan kedalamnya,
5. keranjang media kemudian 2. atur
yang mengatur temperatu
lebih suhunya sesuai r secara
dengan berkala
ketentuan 3. isi sesuai
kapasitas
4. perhatika
n tempat
meletakk
annya
5. bersihkan
dalam
bagian
refrigator
18 Neraca 1. pintu Menimba 1. Meletakkan 3. Matikan
analitik neraca ng bahan bahan pada timbangan
2. piringan yang timbangan jika tidak
timbanga akan tersebut. digunakan
n digunaka 2. Melihat dengan
3. tombol n dalam angka yang cara
mode praktiku tertera pada melepas
4. tombol m dengan layar, dan baterai dan
on/off tingkat angka itu mencabut
5. tombol ketelitian merupakan stop
rezero yang berat dari kontak.
6. layar tinggi. bahan yang 4. Sering-
ditimbang. sering
membersih
kan
timbangan
dari debu
dan
kotoran.
5. Selalu
meletakkan
timbangan
pada
tempat
yang datar.
6. Hindarkan
menaruh
benda
diatas
timbangan
bila sedang
tidak
digunakan.
7. Jauhkan
timbangan
pada alat
elektronik
lainnya
8. Simpan
pada
tempat
yang sejuk
dan jauhi
dari sinar
matahari
secara
langsung.
9. Lakukan
tera ulang
pada
timbangan
sebelum
pemakaian.

19 Waterbath 1. tangas uap Memanas Ditekan tombol


1. Untuk
2. tombol kan power. Di atur perawatan,
on/off media temperature bersihkan alat
3. tombol padat yang di inginkan hanya dengan
pengantur lap bersih yang
suhu dibasahi air
4. layar kemudian lap
dengan kain
kering setiap
selesai
menggunakan
alat
2. Box kontrol
jangan sampai
tersiram atau
kemasukkan air
karena dapat
berakibat
tersengat
tegangan listrik
( berbahaya )
atau alat akan
menjadi rusak
3. cara rutin air
dapat diganti
atau ditambahi
+/-2 bulan
sekali
20 Mikrosko 1. lensa Untuk Menyalakan lampu mikroskop mesti
p okuler melihat dan atur disimpan di tempat
2. tabung benda- kekuatannya. yang kering, bebas
okuler bendayan 1. debu, sejuk serta
3. pemutar g sangat Menempatkan bebas uap asam
lensa kecil spesimen pada serta uap basa.
objektif sepertimi meja benda Tempat untuk
4. lensa kroorgani kemudian menyimpan
objektif sme, sel, dijepit dan cari mikroskop yang
5. meja danbenda bagian dari sesuai adalah kotak
benda -benda objek glas yang mikroskop itu
6. penjepit lain terdapat sendiri yang
spesimen yangbersi preparat ulas. dilengkapi dengan
7. sekrup fat 2. silica gel, yang
pengatur mikrosko Memfokuskan mempunyai sifat
vertikal pis.Bayan lalu higroskopis
8. sekrup gan putar Revolving sehingga area
fokus benda nosepiece setela sekitar mikroskop
halus padamikr h fokus tidak akan lembab.
9. sumber oskop ini perbesaran 4 x Tidak hanya itu
cahaya bersifat 10 didapatkan, saja mikroskop
10. kondensur 2dimensi. maka putar juga bisa disimpan
11. sekrup lensa di dalam lemari
fokus objektifnya yang diberi lampu
kasar kemudian putar guna mencegah
sekrup halus tumbuh atau
(untuk munculnya jamur.
mendapatkan
fokusnya.
Lakukan hal
yang sama jika
menggunakan
perbesaran yang
lebih tinggi.

21 Jarum 1. lingkaran Untuk Jarum Ose bersihkan dengan


inokulasi menutup meminda disentuhkan tissu setelah
(loop hkan atau pada bagian digunakan
closeu) mengamb mikrobia
2. gagang il koloni kemudian
ose suatu mi menggosokkan
krobia ke pada kaca
media preparat untuk
yang diamati.
akan
digunaka
n
kembali.
22 Pinset 1. ujung Untuk Bahan yang bersihkan dengan
pinset mengamb akan diambil, tissu setelah
2. gagang il benda dijepit dengan digunakan
pinset dengan pinset yang
menjepit tengah-
misalnya tengahnya
saat ditekan.
meminda
hkancakr
am
antibiotik
.
23 Colony 1. lup Untuk 1. Hubungkan 1. Bersihka
counter 2. layar menghitu Kabel Power n
3. tombol ng jumlah ke sumber menggun
penghitun koloni listrik. akan lap
g mikroba. kering.
koloni/ska 2. Tekan 2. Simpat
la tombol di ditempat
4. tombol sebelah kiri yang
on/off belakang kering
5. tempat sampai dan
cawan lampu bersih.
petri colony
counter
menyala dan
stabil.
3. Letakkan
cawan petri
dengan
posisi
terbalik.
4. Tekan
tombol set
agar angka
pada display
menunjukka
n angka 0.
5. Hitung
jumlah
colony
mikroba
dengan
menekan
koloni yang
terlihat.
6. Jumlah yang
tertera pada
display
menunjukka
n jumlah
koloni yang
telah di
hitung.

24 Laminar 1. layar Untuk Yaitu dengan Membersihkan


air flow 2. tombol bekerja cara hidupkan semua sisa
cabinet on/off secara lampu UV potongan
3. tombol aseptispa selama 2 jam, eksplan dengan
lampu UV da suatu selanjutnya tissue.
4. tombol ruangan. matikan segera
b. Bakarlah (pisau
lampu sebelum mulai
scalpel, pinset)
neon bekerja.
dengan
5. tombol Pastikan kaca
menyemprotka
pengatur penutup
n terlebih
angin terkunci dan
dahulu dengan
6. kaca pada posisi
alkohol 95%
penutup terendah.
dan tempatkan
7. interior Nyalakan lampu
kembali dalam
LAF neon dan
keadaan siap
blower. Masuk
pakai.
kan alat dan
bahan yang akan
c. Matikan blower
dikerjakan,
dengan memijit
jangan terlalu
tombol “off”.
penuh
(overload) d. Semprotkan
karena ruang kerja
memperbesar dengan alkohol.
resiko
e. Tutup kembali
kontaminan.
pintu Laminar
Atur alat dan
bahan yang
telah dimasukan Air Flow
ke laminar air Cabinet.
flow sedemikian
f. Matikan lampu
rupa sehingga
TL.
efektif dalam
bekerja dan
g. Nyalakan
tercipta areal
kembali lampu
yang benar-
UV.
benar steril.
Kerja secara
aseptis dan
jangan sampai
pola aliran udara
terganggu oleh
aktivitas
kerja. Setelah
selesai bekerja,
biarkan 2-3
menit supaya
kontaminan
tidak keluar dari
laminar air flow.

1.
2. Hasil
a. Autoklaf

Autoklaf merupakan alat elektrik yang digunakan sebagai alatsterilisasi untuk


berbagai macam alat dan bahan yang akan disterilkan. Alatini menggunakan uap air
panas bertekanan untuk proses sterilisasinya,sehingga alat ini paling sering digunakan
untuk sterilisasi alat, bahanmaupun medium dari mikroba. Prinsip dari autoklaf adalah
terjadinyakoagulasi yang lebih cepat dalam keadaan basah dibandingkan
dengankeadaan kering. Harus diperhatikan bahwa dalam sterilisasi dengan autoklaf udara harus
dikeluarkan terlebih dahulu sebelum klep ditutup, sehingga didalamnya hanya terdapat uap panas,
uap panas inilah yang memiliki dayakerja sterilisasi. Bila terdapat udara selain uap panas,
maka suhu yangdicapai tidak dapat mematikan spora. Panas lembab sangat efektif
meskipunpada suhu yang tidak begitu tinggi, karena ketika uap air berkondensasipada bahan-
bahan yang disterilkan, dilepaskan panas sebanyak 686 kaloriper gram uap air pada suhu 121 °C.
Panas ini yang akan mendenaturasikanatau mengkoagulasikan protein pada mikrooragnisme
hidup dan dengandemikian mematikannya. Maka sterilisasi basah dapat digunakan
untukmensterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan
pada suhu 120°C selama selang waktu 15 menit.

b. Cawan Petri

Cawan petri merupakan alat yang fungsinya untuk planting dan isomikroba.
Prinsip kerja dengan menggunakan alat ini yaitu medium dituangkan terlebih
dahulu pada cawan petri yang sudah dilengkapi dengan penutupnya sehingga
mikroba yang akan diisolasi dapat dibiakkan didalam cawan petri ini.

c. Tabung Reaksi

Tabung reaksi yaitu alat yang paling sering digunakan sebagai tempat media
pertumbuhan mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat
terlebih dahulu pada lubang tabung.

d. Incubator

Incubator digunakan untuk menginkubasi bakteri-bakterianaerob sesuai


masa inkubasi dan suhu pertumbuhannya. Prinsip kerjanya sama dengan incubator
aerob hanya pada incubator anaerob udara yang ada didalam incubator diisap keluar sehingga
menjadi vakum.

e. Erlenmeyer

Erlenmeyer merupakan alat yang digunakan sebagai tempat penyimpanan


medium, memanaskan larutan dan menampung hasil dari penyaringan. Alat ini juga
digunakan sebagai wadah larutan yang akan disterilkan dengan cara ditutup terlebih
dahulu mulut erlenmeyer dengan menggunakan kapas dan alumiun foil lalu
disterilisasikan dengan memasukkannya kedalam autoklaf.
f. Gelas Beaker

Gelas beaker merupakan alat atau wadah yang memiliki banyak fungsi
termasuk tahan terhadap suhu panas. Gelas beaker dapat digunakan sebagai tempat
larutan atau zat cair, dapat juga digunakan sebagai preparasi media dan lain
sebagainya.

g. Pipet Volume

Pipet volume digunakan untuk memindahkan cairan / larutan dengan skala


kecil yang akurat

h. Pipet ukur

Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui.

i. Pipet tetes

Pipet tetes yaitu pipet dilengkapi dengan karet hisap pada bagianujung
atasnya. Pipet ini digunakan untuk mengambil dan memindahkanlarutan yang akan digunakan
dengan volume yang tidak diketahui atau dengan kata lain dengan tetes per tetes. Salah satu
penerapannya adalahdalam menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH
media,penambahan reagen ada uji biokimia, dan penambahan larutan lainnyadengan volume
yang tidak diketahui

j. Mortar dan Pastle

Sebagai bahan untuk menghancurkan bahan padatan

k. Mikropipet

Mikropipet merupakan alat yang digunakan untuk memindahkancairan yang bervolume


cukup kecil. Fungsinya hampir sama dengan pipet tetes dan pipet ukur, bedanya mikropipet
dapat memindahkan cairan ataumemipet cairan hingga kurang dari 1000 µm. Teknik
penggunaan yaitudengaan cara mengukur beberapa volume cairan yang akan di ambil
danmemasangkan tip.
l. Pembakar Bunsen

Lampu pembakar bunsen merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran


serta dapat juga digunakan sebagai alat sterilisasi mikroba.
spritus juga mempunyai fungsi lain yaitu mengamankan praktikan pada saat
melakukan penanaman medium. Cara menggunakan bunsen ini yaitu dengan membakar sumbu
lalu memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar. Selain itu, alat ini juga
digunakan dalam penegerjaan secaraaseptik yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat
pengerjaan mikrobauntuk menghindari terjadinya kontaminasi.

m. Refrigator

Refrigerator adalah alat yang digunakan untuk pengerjaan medium seperti


proses isolasi atau penanaman bakteri dalam kondisi ruangan yang aseptis agar tidak
terkontaminasi dengan udara luar. Adapun prinsip kerja dari lemari pendingin adalah untuk
mengawetkan mikroba atau medium sesuai pada suhu yang diinginkan.

n. Neraca analitik

Neraca analitik alat ini berfungsi untuk menimbang bahan kimia dan lain-lain yang
ukurannya sangat terbatas. Timbangan ini memiliki batas maksimal oenimbangan, sehingga jika
bahan yang ditimbang melewati batasan tersebut makan perhitungan ketelitiannya berkurang.
Teknik penggunaanya yaitu pertama menresetnya kemudian memasukkan bahan pada timbangan
ini dan melihat ukuran timbangannya

o. Water bath

Water bath merupakan alat yang fungsinya untuk menciptakan suhu yang konstan dan
digunakan untuk inkubasi pada analisa mikrobiologi. Prinsip kerjanya yaitu menciptakan kondisi
yang steril dengan jalan menginkubasi dalam bentuk merebus. Teknik penggunaannya yaitu
dengan cara memasukkan bahan pada alat ini dan menyalakan tombol on nya dan mengatur suhu
yang diperlukan.

p. Mikroskop

Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk melihat objek renik dengan bantuan
elektron dan cahaya lampu. Lat ini terdiri dari empat lensa objektif dengan empat perbesaran
10x, 25x, 40x dan 100x. Prinsip kerjanya yaitu dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga ke lensa objektif. Sehingga benda yang tidak dapat dilihat kasat mata dapat
diamati dibawah mikroskop

q. Jarum inokulum/ose

Ose lurus dan ose bulat berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara
pemijaran. Prinsip kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan terlebih dahulu dipijarkan,
kemudian membiarkan ose menjadi dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri.
Prinsip kerja dari ose adalah ose disentuhkan pada bagian mikrobia yang akan
diambil kemudian meletakkan kembali pada suatu tempat untuk diamati. Ose ada
dua macam yaitu ose lurus dan ose bulat, pada dasarnya prinsip kerja dari kedua ose
tersebut adalah sama.

r. Pinset

Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya yaitu untuk mengambil dan memindahkan
benda atau media dengan cara menjepit. Spoit berfungsi untuk mengambil cairan sesuai dengan
volume yang diinginkan, karena alat ini dilengkapi dengan skala. Cara
menggunakannya yaitu dengan menyedot cairan yang diinginkan kemudian menekan
kembali ujung spoit untuk mengeluarkan cairan tersebut.

s. Colony counter

Colony counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah mikroba
pada cawan petri menggunakan sinar dan kaca pembesar. Perhitungan mikroba dapat
juga dilakukan dengan perbesaran dengan menggunakan lup atau dengan menandai beberapa
koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony counter
dan juga menggunakan tombol check. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran
yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah
koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Adapun
cara penggunaannya yaitu setelah menekan tombol ON, menyimpan cawan petri
yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posis dan
mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada
layar hitung. Prinsip kerja dari alat ini adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan
bantuan pulpn atau tombol hitung. f.
t. Biological Safety Cabinet (BSC) / Laminar Air Flow (LAF)

Biological Safety Cabinet (BSC) atau LAF (Laminar Air Flow) merupakan
alat yang digunakan untuk sterilisasi aliran udara. Alat ini digunakan untuk pengerjaan secara asptis
dengan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Teknik penggunaan dari Biological
Safety Cabinet (BSC) yaitu sebelum menggunakannya terlebih dahulu harus disterilkan
dengan cara menyemprot alkohol, kemudian sebelum bekerja menggunakan alat ini
prosedurnya menyalakan tombol sinar UV kemudian tombol angin untuk kesterilan alat ini
kemudian siap digunakan dalam proses aseptis.
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasar praktikum pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi, maka dapat di


tarik kesimpulan bahwa jenis dan fungsi dari setiap alat berbeda-beda, dan setiap selesai
menggunakan alat maka setiap alat harus di sterilkan agar tidak terkontaminasi dengan
benda lain sehingga saat digunakan data yang didapatkan merupakan data yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Ardisasmita, M. S., 2000, Pengolahan Citra Digital Dan Analisis Kuantitatif Dalam
Karakterisasi Citra Mikroskopik, Jurnal Mikroskopi Dan Mikroanalisis , 3(1) :25

Herlanti,Y., Rustaman, N.Y., Rohman, I. dan Fitriani,A., 2012, Kualitas Argumentasi Pada
Diskusi Isu Sosiosaintifik Mikrobiologi Melalui Weblog, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
1(2) :16

Manasikana,O. A., Ashadi dan Haryono, 2012, Pembelajaran Ipa Melalui Metode Inkuiri
Terbimbing Dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Menggunakan Alat
Laboratorium , Jurnal Inkuiri, 1(1) : 28-29

Nurmayulis.,Susiyanti dan Ali,Z.A.,2011,Pemberian Benzil Amino Purin Dan Air Kelapa Pada
Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum daisy L.) Secara In Vitro, ISSN Jerami,4(2).

Prahatamaputra, A., 2009, Karakteristik Jamur Candida Albicans Berbasis Fermentasi


Karbohidrat Pada Air Bak Wc Sekolah Menengah Dikelurahan Alalak Utara, Jurnal Wahana-
Bio, 2(2).

Susilowati, A. Dan Shanti, L., 2001, Keanekaragaman Jenis Mikroorganisme Sumber


Kontaminasi Kultur In Vitro Di Sub-Lab. Biologi Laboratorium Mipa Pusat Uns, Biodiversitas,
2(1) : 110

Anda mungkin juga menyukai