Anda di halaman 1dari 12

SEPTIARA PUTRI

1207020071
BIOLOGI B/2

PENGENALAN ALAT DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM


MIKROBIOLOGI

I. PENDAHULUAN
A. Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Maret 2021
Waktu : 16:45 s/d Selesai
Tempat : Rumah
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari setiap alat yang
tersedia di laboratorium.
2. Agar mahasiswa mengetahui keselamatan kerja ketika berada di
laboratorium.
C. Dasar Teori
Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang
organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi)
khamir dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoology), beberapa ganggang dan
beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukan kedalam
kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut
mikroorganisme (Volk,1993).

Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-


alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya
digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung
reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer,
gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spirtus,
kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas
tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus
antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose(inokulum), jarum preparat,
gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk
membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yangkostan, spektrofoto
meter untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk
mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham
untuk penelitian fermentasi (Anonym,2012).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami
cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi
dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna (Walton.1998).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-


namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap
alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain danm
mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk
percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun
peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat
untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan
gelas atau membuat peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imam khasani,
2005).
Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril.
Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada
praktikum yang dilakukan. Selain itu diperlukan juga keselamatan laboratorium.
Keselamatan laboratorium merupakan keadaan terbaik dalam bekerja ditempat
yang dilengkapi peralatan untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan.
Keselamatan kerja di laboratorium perlu diutamakan untuk mencegah
kecelakaan kerja. (Sudarmadji, 2005).

II. METODE
A. Alat dan Bahan
No Nama Alat Elektrik
1 Mikroskop
2 Autoklaf Elektrik
3 Incubator
4 Hot Plate & Stirrer
5 Colony Counter
SEPTIARA PUTRI
1207020071
BIOLOGI B/2
6 Biological Safety
Cabinet
7 Mikropipet
Tabel 2.1. Alat Elektrik

No Nama Alat Gelas


1 Cawan Petri
2 Pipet Ukur
3 Pipet Tetes
4 Tabung Reaksi
5 Labu Enlenmeyer
6 Glass beads
7 Mortar & pestle
8 Beaker Glass
9 Buncen Burner
10 Gelas Ukur
11 Batang L / Drugalsky
12 Tabung Durham
Tabel 2.2. Alat-Alat Gelas

No Nama Alat non Gelas


1 Jarum Inokulum / ose
2 Pinset
3 Rubber Bulb
4 PH Meter Universal
Tabel 2.3. Alat-Alat non Gelas
B. Prosedur Kerja

Siapkan handphone Buka link lalu pelajari


atau laptop dengan materi mengenai pengenalan
koneksi internet alat dan keselamatan kerja.

Susun laporan mengenai Catat hal-hal penting


pengenalan alat dan keselamatan untuk dijadikan
kerja berdasarkan materi bahan laporan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

No Nama Alat Gambar Fungsi


1 Mikroskop Untuk mengamati
objek yang ukurannya
sangat kecil hingga
mata manusia tidak
akan mampu
Gambar 3.1 melihatnya.
Sumber : Padli, 2018
2 Inkubator Untuk menginkubasi
atau memeram
mikroba pada suhu
yang terkontrol

Gambar 3.2
Sumber :Sulaiman,2013
3 Mikropipet
Untuk memindahkan
cairan yang
bervolume cukup
kecil
Gambar 3.3
Sumber :Dawan.S.,2019
4 Autoklaf Untuk mensterilisasi
suatu benda
menggunakan uap
bersuhu dan
bertekanan tinggi

Gambar 3.4
Sumber : Padli, 2018
5 Biosafety cabinet Untuk bekerja secara
/ Laminar air septis karena
flow mempunyai pola
pengaturan dan
penyaringan aliran
udara sehingga
menjadi steril dan
Gambar 3.5
aplikasi sinar UV
Sumber :Sulaiman,2013
beberapa jam
sebelum digunakan
6 Colony counter Untuk mempermudah
menghitung koloni
yang tumbuh setelah
diinkubasi didalam
cawan petri
Gambar 3.6
Sumber :Sulaiman,2013
SEPTIARA PUTRI
1207020071
BIOLOGI B/2
7 Hot plate & Untuk
stirrer menghomogenkan
suatu larutan dengan
pengadukan

Gambar 3.7
Sumber: Sulaiman,2013
8 Pipet tetes Untuk membantu
memindahkan cairan
dari wadah yang satu
ke wadah yang
lainnya dalam jumlah
Gambar 3.8 yang sangat kecil
Sumber :Heri,2017 yaitu setetes demi
setetes
9 Cawan petri Untuk
menumbuhkan,
memelihara serta
membiakkan
(kultivasi)
Gambar 3.9 mikroorganisme
Sumber :Aji.P.,2020
10 Pipet ukur Untuk memindahkan
larutan dengan
volume yang
diketahui

Gambar 3.10
Sumber :Aji.P.,2020
11 Tabung reaksi Untuk menyimpan
mikroorganisme
dalam medium cair
atau padat, alat
pengenceran, untuk
Gambar 3.11 pengujian
Sumber :Heri,2017 mikrobiologis
12 Labu Erlenmeyer Untuk menaruh dan
mencampurkan bahan
kimia dan
mentetrasikan
Gambar 3.12
Sumber :Heri,2017
13 Glass beads Untuk meratakan
suspensi biakan
dengan menyebarkan
beberapa butir diatas
Gambar 3.13 permukaan dan
Sumber : Padli, 2018 digoyangan merata
14 Mortar & pestle Untuk
menghancurkan suatu
bahan atau sample

Gambar 3.14
Sumber :Heri,2017
15 Beaker glass Untuk mengaduk,
mencampur dan
memanaskan cairan,
mencegah
kontaminasi atau
Gambar 3.15 hilangnya cairan
Sumber :Heri,2017 dapat digunakan gelas
arloji sebagai penutup
16 Buncen burner Untuk menciptakan
kondisi yang steril.
Untuk mensterilkan
jarum ose atau yang
lain
Gambar 3.16
Sumber :Sulaiman,2013
17 Gelas ukur Untuk mengukur
volume suatu cairan

Gambar 3.17
Sumber :Heri,2017
18 Batang L / Untuk menyebarkan
Drugalsky cairan dipermukaan
media agar bakteri
yang tersuspensi
dalam cairan tersebut
Gambar 3.18
tersebar merata
Sumber :Sulaiman,2013
19 Tabung durham Untuk menampung
hasil fermentasi
mikroorganisme
berupa gas
Gambar 3.19
Sumber : Padli, 2018
20 Jarum inokulum Untuk memindahkan
/ ose biakan untuk ditanam
atau ditumbuhkan ke
media baru
Gambar 3.20
Sumber:Widiantoko,2018
SEPTIARA PUTRI
1207020071
BIOLOGI B/2
21 Pinset Untuk mengambil
benda dengan
menjepit, misalnya
saat memindahkan
cakram antibiotik
Gambar 3.21
Sumber : Mastha, 2018
22 Rubber bulb Untuk menyedot
larutan yang data
dipasang pada
pangkal pipet ukur
Gambar 3.22
Sumber :Revia.M.,2020
23 Ph meter Untuk mengukur atau
universal mengetahui pH suatu
larutan

Gambar 3.33
Sumber : Padli, 2018

B. Pembahasan
Dalam praktikum ini yaitu pengenalan alat-alat laboratorium hal yang
perlu diperhatikan adalah bagaimana kita dapat mengenal dan mengetahui
fungsi dari alat-alat laboratorium. Dalam praktikum mikrobiologi banyak sekali
kita menggunakan alat-alat laboratorium baik alat-alat gelas maupun peralatan
mekanik dan optik. Alat-alat gelas yang digunakan, terutama cawan petri,
tabung reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas piala, gelas erlenmeyer, dan
lain-lain. Kebersihan alat-alat gelas tersebut sangat menentukan keberhasilan
kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari kontaminasi maupun untuk
kejelasan dan ketetapan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan
sebagai jernih, kering, serta bebas dari debu dan lemak.
Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek,
sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang
digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan bersih. Untuk
memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya dikelompokkan menurut jenis
dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat gelas juga harus dibersihkan dulu dari
segala bentuk kotoran, seperti medium kultur (media biakan), selotip, marker,
dan lain-lain. Marker permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas
yang telah dibasahi aseton pada bagian yang dibersihkan.
Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang telah disebutkan di
atas, dalam pekerjaan mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan
mekanik dan paralatan optik yang tidak kalah penting dari peralatan gelas.
Peralatan mekanik ini misalnya otoklaf, sentrifuge, penghitung koloni,
incubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi dan mikroskop.
Seperti yang telah disebutkan diatas alat-alat dilaboratorium
mikrobiologi terbagi menjadi 3, berikut penjelasannya: Alat-alat elektrik yang
digunakan yaitu inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi
mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu
dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk incubator produksi Heraeus B5042
misalnya adalah 10-70C. Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu dengan
memasukan atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian
mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhu tertentu. Mikroskop
adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan
perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan
jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali.
Mikroskop memiliki prinsip kerja yakni dengan memantulkan cahaya melalui
cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Autoklaf adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk membunuh dan
menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang
akan digunakan dalam praktikum atau percobaan. Laminar Air Flow atau
Biological Safety Cabinet berfungsi untuk pengerjaan secara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan
aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur alat dan
bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril. Coloni counter
berfungsi untuk menghitung koloni mikrobia dalam kulit. Cara
menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan cawan petri didalamnya yang
berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada
posisi 000 dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil
melihat jumlah pada layar hitung. Kulkas atau lemari pendingin yaitu suatu alat
elektronik yang digunakan untuk menyimpan bahan atau alat yang telah
SEPTIARA PUTRI
1207020071
BIOLOGI B/2
disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan
mikroba atau medium sesuai pada suhu yang diinginkan. Hot plate berfungsi
untuk memanaskan larutan dan mencairkan media yang padat. Mikropipet
adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil. Alat-alat
gelas seperti tabung reaksi yang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan
penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat dapat diisi
dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang
ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring
diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita
atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup
dengan kapas atau alumunium foil. Tabung durham prinsip kerjanya yaitu
tabung durham dicuci, kemudian diisi dengan medium yang terdapat pada
tabung reaksi dengan mikropipet, atau dapat juga di tancapkan (secara terbalik)
ke medium yang mengandung mikroba. Fungsinya adalah untuk menampung
atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari metabolisme pada bakteri yang
diujikan. Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata.
Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup. Pembakar bunsen, prinsip kerjanya yaitu
menyalakannya dengan membakar bagian sumbu (pada pembakar bunsen)
dengan korek api atau dengan memberi api pada bagian atas (dari pembakar
bunsen yangberbahan bakar gas). Bunsen ini ada yang berbahan bakar gas atau
methanol. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Gelas ukur berguna
untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu enlenmeyer, gelas ukur
memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Batang L, prinsip
kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk
menyebarkan permukaan cairan. Mortar dan pestle digunakan untuk menumbuk
atau menghancurkan materi, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih
lanjut. Pipet ukur berguna untuk memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui, cara penggunaannya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan
bantuan filler sampai dengan volume yang diinginkan. Pipet tetes fungsinya
sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Alat-
alat non gelas yang digunakan yaitu pinset prinsip kerjanya adalah menjepit
benda yang akan diambil atau dipindahkan. Fungsi untuk mengambil benda
dengan menjepit, misalnya saat memindahkan cakram antibiotik. Jarum Ose
adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk
lurus dan ada pula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil
koloni suatu mikrobia kemedia yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya
yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca
preparat untuk diamati. Rubber bulb atau pipet filler berguna untuk menyedot
larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Filler mempunyai 3
saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. pH indicator universal
prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas pH indicator ini ke benda
yang akan diuji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakan nilai
atau tingkatan pH-nya. Pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga
ruangan dan tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu
keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen
maupun yang non patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah
sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja.
Selain mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium mikrobiologi,
seorang praktikan juga harus mengetahui bagaimana pelaksanaan keselamatan
kerja di laboratorium, agar dapat melaksanakan praktikum dengan aman dan
lancar. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan
penggunaan alat laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikum
dan lingkungannya serta cara-cara melakukan praktikum. Berikut tata tertib
keselamatan kerja di laboratorium :
1. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas.
2. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
3. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya.
4. Memakai peralatan pelindung diri lengkap.
5. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan segera lapor ke petugas.
6. Jangan bermain-main didalam laboratorium.
7. Menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan laboratorium.
8. Dilarang makan, minum dan merokok didalam laboratorium.
Ruangan laboratorium yang memenuhi standar adalah salah satu faktor
untuk menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi kondisi ruangan,
susunan ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor telepon penting
(pemadam kebakaran, petugas medis) dan lain sebagainya. Ruangan
SEPTIARA PUTRI
1207020071
BIOLOGI B/2
laboratorium memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk udara
yang stabil. Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketersediaan alat
keselamatan kerja, termasuk kotak P3K dan pemadam kebakaran. Laboratorium
harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya memiliki dua
pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.

IV. KESIMPULAN
1. Pengenalan alat – alat laboratorium sangat penting dilakukan agar praktikan
mengetahui alat apa yang harus dipakai ketika melakukan percobaan atau
pengamatan terhadap suatu objek penelitian. Alat yang terdapat dilaboratorium
mikrobiologi ada yang terbuat dari gelas, non gelas dan elektrik. Setiap alat yang
terdapat dilaboratorium memiliki fungsi masing-masing dan memiliki prinsip
yang beda dalam penggunaannya, walaupun ada beberapa alat yang memiliki
fungsi hampir sama.
2. Keselamatan kerja laboratorium juga sangat penting untuk diketahui agar para
praktikan tahu tata tertib, cara penanganan dn pencegahan apabila terjadi hal yag
tidak diinginkan. Keselamatan kerja ini dibuat untuk dipatuhi, agar nantinya
tercipta lingkungan yang aman dan nyaman.

V. DAFTAR PUSTAKA
Suharman, Arif. 2018. PH meter alat instrument kimia. https://www.kimiapost.
net/2018/04/ph-meter.html?m=1 (diakses pada 14 maret 2021) [gambar]
Widiantoko. 2018. Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi. https://www.google.com
/amp/s/lordbroken.wordpress.com/2018/06/09/alat-alat-laboratorium-
mikrobiologi/amp/ (diakses pada 14 maret 2021) [gambar]

Maya, Revia. 2020. Fungsi Alat Rubber bulb dan Cara Menggunakannya. https://
hariannusantara.com/26824/fungsi-alat-rubber-bulb-dan-cara-
menggunakannya/ (diakses pada 14 maret 2021)
Sulaiman. 2013. Mengenal Peralatan Laboratorium Mikrobiologi. https://
sulaiman-analis.blogspot.com/2013/09/mengenal-peralatan-laboratorium_
19.html? m=1 (diakses pada 14 maret 2021)
Heri. 2017. 30+ Alat-Alat Laboratorium Beserta Fungsinya (+Gambar)
Terlengkap!!. https://salamadian.com/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/
(diakses pada 14 maret 2021)
Pangestu, Aji. 2020. Pengertian Pipet Ukur dan Pipet Volume serta Cara
Menggunakannya. https://www.pakarkimia.com/pipet-ukur-dan-volume/
(diakses pada 14 maret 2021)
Anonym. 2012. Pengenalan Alat Mikrobiologi. Jakarta. Erlangga.

Andriani, ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi Vol.1 No.1
Supriansyah. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengantar Kecelakaan
Kerja di Laboratorium. http://himatekkim.ulm.ac.id/id/kesehatan-dan
keselamatan-kerja-pengentar-kecelakaan-kerja-di-laboratorium/ (diakses
pada 14 maret 2021)
Mastha, Medica. 2018. Pinset Dan Jenis-Jenisnya. https:/mastha.com/blog/pinset-
dan-jenis-jenis-nya/ (diakses pada 14 maret 2021) [gambar]
Almeganews. 2019. Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium Yang Wajib
Diketahui. https://almeganews-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/
s/almeganews.wordpress.com/2019/02/27/prosedur-keselamatan-kerja-di-
laboratorium-yang-wajib-diketahuiamp/ (diakses pada 14 maret 2021)
Imam, Khasani. 2005. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Volk, Wesley. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
Sudarmadji. 2000. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Lepdikbud. Jakarta
Pratama, padli. 2018. Pengenalan alat dan keselamatan kerja di laboratorium
mikrobiologi. https://padlipratama.wordpress.com/pengenalan-alat-dan-
keselamatan-kerja-di-laboratorium-mikrobiologi (diakses pada 14 maret
2021)

Anda mungkin juga menyukai