MIKROBIOLOGI LAUT
DISUSUN OLEH
2.2 Sterilisasi
Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri
masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi
berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten
dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan. (Waluyo, 2005)3
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu cara untuk mematikan dan
menghilangkan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Pemindahan
biakan bakteri secara aseptik menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu
pembakaran. Namun, ada pula beberapa peralatan dan media yang menjadi rusak
apabila dibakar. Tiga cara utama yang biasa dipakai dalam sterilisasi yaitu
penggunaan panas atau fisika, bahan kimia, dan penyaringan atau filtrasi. (Cahyani,
2014)4
1
Walton, Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia (Bandung: Ganeca, 2005).
2
Imamkhasani, Penuntun Dasar Dasar Kimia (Jakarta: Lepdikbud, 1998).
3
Waluyo, Mikrobiologi Umum (Malang: MM Press, 2005).
4
Vita Cahyani, ‘Sterilisasi’, 2014 <http://vita-r-cahyani.staff.uns.ac.id/files/ 2015/03/Bk-Petjk-MikroP-Agrotek-
agust2014-Jan15-Vita.pdf> [accessed 15 February 2022].
2.2.1 Sterilisasi Fisika
Sterilisasi fisika dapat dilakukan dengan cara pemanasan dan penyinaran.
Pada penyinaran atau radiasi, dapat menggunakan sinar UV dan gamma. Pada
pemanasan, dapat dilakukan dengan cara pemijaran (dengan api langsung), panas
kering (oven), uap air panas, dan uap air panas bertekanan atau dengan
menggunakan autoklaf. (Daisy, 2012)5
Autoklaf merupakan suatu alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap dengan temperatur 121⁰C sampai
134⁰C dan tekanan maksimum 2 bar(g) (3 bar(abs)) dengan waktu kurang lebih
45 menit waktu pemanasan dan 15 menit untuk proses sterilisasi. Autoklaf yang
sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke
dalam autoklaf. Pemanasan air dapat dilakukan menggunakan kompor atau api
bunsen. (Deni, 2014)6
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi
dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi
selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga
mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
(Amane, 2012)7
5
Daisy, Autoklaf (Bandung: Penerbit Kanisius, 2012).
6
Gilang Deni, ‘Autoklaf’, 2014 <http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/71/ jbptppolban-gdl-gilangdeni-3518-3-bab2-
-1.pdf> [accessed 15 February 2022].
7
Lina Amane, ‘Autoklaf’, 2012 <https://www.scribd.com/doc/79656284/ AUTOKLAF> [accessed 15 February 2022].
8
Sasongko Hiasinta, Sterilisasi (Jakarta: Seminar Universitas Indonesia, 2001).
9
Elektromedik, Jenis Sterilisasi (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011).
pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
panas, misalnya larutan serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel dan lain-lain.
(Fauzi, 2013)10
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
10
Hikmah Fauzi, Sterilisasi Dan Macam-Macamnya (Bogor: Lembaga Sumber Daya, 2013).
pertumbuhan mikroorganisme
3 Safranin Untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
warna
4 Crystal Violet Untuk mewarnai dalam metode gram sebagai
mengklasifikasikan bakteri
5 Kertas Buram Untuk membungkus alat yang akan di sterilisasi
6 Alumunium Foil Untuk alas sebelum melakukan timbangan media
7 Aquades Untuk membersihkan alat-alat laboratorium
Gambar 13. Laminary Flow 1 Gambar 14. Erlenmeyer 1 Gambar 15. Gelas Ukur 1
V. PEMBAHASAN
5.1 Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Laut dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi
google meet dan didampingi oleh asistem dosen dari mata kuliah mikrobiologi laut.
Pada acara I dijelaskan mengenai alat apa saja yang akan digunakan serta kegunaan
alat dalam melaksanan praktikum mikrobiologi laut. Peralatan yang digunakan dalam
praktikum meliputi object glass, jarum ose, sendok spatula, pipet tetes, hocky stick,
tabung reaksi, mortar, api bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, mikroskop, hotplate dan
magnet, mikrotip, mikro pipet, timbangan, cawan petri, inkubator, laminary flow, dan
autoklaf. Selain alat banyak bahan yang harus disiapkan juga seperti lugol, alkohol,
safranin, crystal violet, kertas buram, alumunium foil, plastik bening, dan aquades.
Alat dan bahan ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam
menyelenggarakan praktikum.
5.2 Sterilisasi
Setelah diamati, sterilisasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah sterilisasi
fisika, dimana hal tersebut sesuai yang dikemukakan oleh (Cahyani, 2014). Yang
menyatakan bahwa Sterilisasi Fisika dilakukan dnegan menggunakan bantuan panas,
meliputi penggunaan panas atau uap yang berasal dari alat sterilisasi yaitu autoklaf.
VI. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum ini yaitu:
1. Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang
atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai
fungsi yang sangat spesifik. Peralatan yang digunakan dalam praktikum meliputi
object glass, jarum ose, sendok spatula, pipet tetes, hocky stick, tabung reaksi,
mortar, api bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, mikroskop, hotplate dan magnet,
mikrotip, mikro pipet, timbangan, cawan petri, inkubator, laminary flow, dan
autoklaf.
2. Sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua bentuk mikroorganisme, baik
yang berbentuk vegetatif maupun yang berbentuk spora. Mikroorganisme yang
dimaksud dapat berupa kuman, virus, maupun jamur. Adapun alat yang
digunakan pada proses sterilisasi adalah autoklaf. Pada praktikum kali ini
sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi fisika.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Hikmah . 2013. Sterilisasi dan Macam-Macamnya. Bogor: Lembaga Sumber Daya.