Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI LAUT

DISUSUN OLEH

NI MADE ETHA ASTRINITA


2113511031
KELAS B
KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1.1 Untuk mengenal bermacam-macam alat praktikum dan bagaimana cara
pengunaanya secara benar.
1.2 Untuk mempelajari macam-macam teknik sterilisasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengenalan Alat
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara
kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing
alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. (Walton, 2005)1
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alatdirancang atau
dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang
sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam
laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap
dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala
diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus
sesuai dengan kebutuhan. (Imamkhasani, 2000)2

2.2 Sterilisasi
Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri
masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi
berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten
dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan. (Waluyo, 2005)3
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu cara untuk mematikan dan
menghilangkan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Pemindahan
biakan bakteri secara aseptik menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu
pembakaran. Namun, ada pula beberapa peralatan dan media yang menjadi rusak
apabila dibakar. Tiga cara utama yang biasa dipakai dalam sterilisasi yaitu
penggunaan panas atau fisika, bahan kimia, dan penyaringan atau filtrasi. (Cahyani,
2014)4

1
Walton, Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia (Bandung: Ganeca, 2005).
2
Imamkhasani, Penuntun Dasar Dasar Kimia (Jakarta: Lepdikbud, 1998).
3
Waluyo, Mikrobiologi Umum (Malang: MM Press, 2005).
4
Vita Cahyani, ‘Sterilisasi’, 2014 <http://vita-r-cahyani.staff.uns.ac.id/files/ 2015/03/Bk-Petjk-MikroP-Agrotek-
agust2014-Jan15-Vita.pdf> [accessed 15 February 2022].
2.2.1 Sterilisasi Fisika
Sterilisasi fisika dapat dilakukan dengan cara pemanasan dan penyinaran.
Pada penyinaran atau radiasi, dapat menggunakan sinar UV dan gamma. Pada
pemanasan, dapat dilakukan dengan cara pemijaran (dengan api langsung), panas
kering (oven), uap air panas, dan uap air panas bertekanan atau dengan
menggunakan autoklaf. (Daisy, 2012)5
Autoklaf merupakan suatu alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap dengan temperatur 121⁰C sampai
134⁰C dan tekanan maksimum 2 bar(g) (3 bar(abs)) dengan waktu kurang lebih
45 menit waktu pemanasan dan 15 menit untuk proses sterilisasi. Autoklaf yang
sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke
dalam autoklaf. Pemanasan air dapat dilakukan menggunakan kompor atau api
bunsen. (Deni, 2014)6
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi
dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi
selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga
mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
(Amane, 2012)7

2.2.2 Sterilisasi Kimia


Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan
antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan
menguap seperti halnya alkohol. Proses sterilisasi antiseptik kimia ini biasanya
dilakukan dengan cara langsung memberikan pada alat atau media yang akan
disterilisasi. Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan dari
tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki. (Hiasinta, 2001)8

2.2.3 Sterilisasi Mekanik


Sterilisasi mekanik adalah sterilisasi bahan yang tidak tahan panas, seperti
misalnya ekstrak tanaman, media sintetik tertentu, dan antibiotik dilakukan
dengan penyaringan. Sterilisasi jenis ini adalah proses mekanis yang
membersihkan larutan atau suspensi dari segala organisme hidup dengan
melewatkannya pada suatu saringan, misalnya menggunakan saringan Seitz.
(Elektromedik, 2011) 9
Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan

5
Daisy, Autoklaf (Bandung: Penerbit Kanisius, 2012).
6
Gilang Deni, ‘Autoklaf’, 2014 <http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/71/ jbptppolban-gdl-gilangdeni-3518-3-bab2-
-1.pdf> [accessed 15 February 2022].
7
Lina Amane, ‘Autoklaf’, 2012 <https://www.scribd.com/doc/79656284/ AUTOKLAF> [accessed 15 February 2022].
8
Sasongko Hiasinta, Sterilisasi (Jakarta: Seminar Universitas Indonesia, 2001).
9
Elektromedik, Jenis Sterilisasi (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011).
pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
panas, misalnya larutan serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel dan lain-lain.
(Fauzi, 2013)10

III. SKEMA KERJA


3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:

Tabel 1. Alat yang digunakan

No Nama Alat Kegunaan


1 Object Glass Untuk wadah proses pewarnaan gram
2 Jarum Ose Untuk menanam mikroba dengan metode gores
3 Sendok Spatula Untuk mengambil bahan praktikum
4 Pipet Tetes Untuk mmeindahkan cairan dalam volume kecil
5 Hocky Stick Untuk meratakan biakan dengan metode spread
6 Tabung Reaksi Untuk wadah pengenceran bakteri
7 Mortar Untuk menghancurkan object yang akan diamati
8 Api Bunsen Untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada
praktikum
9 Erlenmeyer Untuk wadah pembuatan media
10 Gelas Ukur Untuk mengukur volume aquades yang akan digunakan
11 Mikroskop Untuk mengamati hasil dari pewarnaan gram
12 Hotplate dan Magnet Untuk melarutkan dan memanaskan media sebelum
dilakukan proses sterilisasi
13 Mikrotip Untuk menampung cairan
14 Mikro Pipet Untuk memindahkan cairan bakteri
15 Timbangan Untuk menimbang berat bubuk media atau sampel
16 Cawan Petri Untuk wadah pembiakan bakteri
17 Inkubator Untuk menumbuhkan mikroorganisme atau kultur
jaringan
18 Laminary Flow Untuk tempat pengkluturan bakteri
19 Autoclaf Untuk mensterilkan alat dan bahan

3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:

Tabel 2. Bahan yang digunakan

No Nama Bahan Kegunaan


1 Lugol Untuk antiseptik dan desinfektan sebagai reagen untuk
melaacak pati dalam uji rutin laboratorium dan medis.
2 Alkohol Untuk antiseptik untuk membunuh atau menghambat

10
Hikmah Fauzi, Sterilisasi Dan Macam-Macamnya (Bogor: Lembaga Sumber Daya, 2013).
pertumbuhan mikroorganisme
3 Safranin Untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
warna
4 Crystal Violet Untuk mewarnai dalam metode gram sebagai
mengklasifikasikan bakteri
5 Kertas Buram Untuk membungkus alat yang akan di sterilisasi
6 Alumunium Foil Untuk alas sebelum melakukan timbangan media
7 Aquades Untuk membersihkan alat-alat laboratorium

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Pengenalan Alat
Pengenalan alat dilakukan secara online melalui aplikasi google meet yang di
pandu oleh asisten dosen mata kuliah mikrobiologi laut. Pada proses ini dijelaskan
satu persatu mengenai alat-alat apa saja yang diperlukan dalam melakukan
praktikum mikrobiologi laut dan apa saja kegunaan dari alat dan bahan yang akan
digunakan nantinya.

3.3.2 Sterilisasi dengan autoklaf


Adapun prosedur kerja penggunaan autoklaf adalah:

Siapkan terlebih dahulu semua alat yang akan di


sterilisasikan menggunakan autoklaf

Bungkus semua alat yang telah disiapkan menggunakan


alumunium foil atau kertas buram

Kemudian lapiskan menggunakan plastik bening dan ikat


kuat agar tidak ada rongga udara didalamnya

Buka autoklaf lalu tambahkan 5 liter aquades

Masukkan alat dan bahan yang akan disterilisasi

Tutup autoklaf rapat-rapat


Atur autoklaf menggunakan suhu normal yaitu 121° C
selamat 15 menit dengan tekanan 1 atm

Jika sudah selesai atur kembali timer selama 15 menit

Sterilisasi akan berhenti jika alarm sudah berbunyi

Jika alarm sudah berbunyi matikan autoklaf lalu tunggu


hingga tekanan turun

Jika tekanan dalam autokklaf sudah menunjukkan angka


0 bukalah autoklaf

Sterilisasi telah selesai dilakukan

IV. HASIL PENGAMATAN


4.1 Pengenalan Alat

Gambar 1. Api Bunsen 1 Gambar 2. Inkubator 1 Gambar 3. Mikro Pipet 1

Gambar 4. Cawan Petri 1 Gambar 5. Mikrotip 1 Gambar 6. Object Glass 1


Gambar 7. Pipet Tetes 1 Gambar 8. Mikroskop 1 Gambar 9. Timbangan 1

Gambar 12. Sendok Spatula 1


Gambar 10. Autoklaf 1 Gambar 11. Mortar 1

Gambar 13. Laminary Flow 1 Gambar 14. Erlenmeyer 1 Gambar 15. Gelas Ukur 1

Gambar 17. Hocky stik 1


Gambar 16. Tabung Reaksi 1 Gambar 18. Hotplate dan Magnet 1

Gambar 19. Aquades Gambar 20. Lugol, Alkohol, Safranin,


Crystal Violet Gambar 21. Media Lb,
Emba,TCBS
4.2 Sterilisasi

Proses Sterilisasi 1 Saat media sudah selesai di sterilisasikan

V. PEMBAHASAN
5.1 Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Laut dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi
google meet dan didampingi oleh asistem dosen dari mata kuliah mikrobiologi laut.
Pada acara I dijelaskan mengenai alat apa saja yang akan digunakan serta kegunaan
alat dalam melaksanan praktikum mikrobiologi laut. Peralatan yang digunakan dalam
praktikum meliputi object glass, jarum ose, sendok spatula, pipet tetes, hocky stick,
tabung reaksi, mortar, api bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, mikroskop, hotplate dan
magnet, mikrotip, mikro pipet, timbangan, cawan petri, inkubator, laminary flow, dan
autoklaf. Selain alat banyak bahan yang harus disiapkan juga seperti lugol, alkohol,
safranin, crystal violet, kertas buram, alumunium foil, plastik bening, dan aquades.
Alat dan bahan ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam
menyelenggarakan praktikum.

5.2 Sterilisasi
Setelah diamati, sterilisasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah sterilisasi
fisika, dimana hal tersebut sesuai yang dikemukakan oleh (Cahyani, 2014). Yang
menyatakan bahwa Sterilisasi Fisika dilakukan dnegan menggunakan bantuan panas,
meliputi penggunaan panas atau uap yang berasal dari alat sterilisasi yaitu autoklaf.

VI. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum ini yaitu:
1. Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang
atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai
fungsi yang sangat spesifik. Peralatan yang digunakan dalam praktikum meliputi
object glass, jarum ose, sendok spatula, pipet tetes, hocky stick, tabung reaksi,
mortar, api bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, mikroskop, hotplate dan magnet,
mikrotip, mikro pipet, timbangan, cawan petri, inkubator, laminary flow, dan
autoklaf.
2. Sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua bentuk mikroorganisme, baik
yang berbentuk vegetatif maupun yang berbentuk spora. Mikroorganisme yang
dimaksud dapat berupa kuman, virus, maupun jamur. Adapun alat yang
digunakan pada proses sterilisasi adalah autoklaf. Pada praktikum kali ini
sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi fisika.
DAFTAR PUSTAKA

Amane, Lina. 2012. Autoklaf. https://www.scribd.com/doc/79656284/ AUTOKLAF. Diakses


pada: 15 Februari 2022.

Cahyani, Vita. 2014. Sterilisasi. http://vita-r-cahyani.staff.uns.ac.id/files/ 2015/03/Bk-Petjk-


MikroP-Agrotek-agust2014-Jan15-Vita.pdf. Diakses pada: 15 Februari 2022.

Daisy. 2012. Autoklaf. Bandung : Penerbit Kanisius

Deni, Gilang. 2014. Autoklaf. http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/71/ jbptppolban-gdl-


gilangdeni-3518-3-bab2--1.pdf. Diakses pada: 15 Februari 2022.

Elektromedik. 2011. Jenis Sterilisasi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Fauzi, Hikmah . 2013. Sterilisasi dan Macam-Macamnya. Bogor: Lembaga Sumber Daya.

Hiasinta. Sasongko. 2001. Sterilisasi. Jakarta. Seminar Universitas Indonesia.

Imamkhasani. 1998. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarta: Lepdikbud.

Walton. 2005. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Bandung: Ganeca.

Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: MM Press.

Anda mungkin juga menyukai