1.Tujuan Percobaan
- Mahasiswa dapat menentukan berat jenis zat cair dengan piknometer
- Mahasiswa dapat menentukan berat jenis zat padat dengan pikniometer
- Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis
3.Dasar Teori
3.1 Massa Jenis
Massa jenis dari material didefinisikan sebagai massa per satuan
volume.Simbol yang sering digunakan untuk densitas adalah 𝜌 (huruf yunani rho).Secara
matematis,dirumuskan sebagai
𝑚
𝜌=
𝑣
Dimana
M= massa(g/kg)
V=volume(𝑚3 atau c𝑚3 )
P=densitas(kg/𝑚3 atau g/c𝑚3 )
Umumnya,densitas dapat berubah dengan mengubah tekanan maupun
temperatur.Menaikan tekanan akan menyebabkan naiknya densitas
zat.Sedangkan,menaikkan temperatur justru menurunkan densitas dari zat
tersebut.Sebagai contoh,berikut disajikan tabel dari densitas air (𝐻2 𝑂) diberbagai
temperatur pada 1 atm
Sumber:(https://resources.saylor.org)
𝑚 𝐻2 𝑜
V= [2]
𝜌 𝐻2 𝑂
Dimana
m 𝐻2 𝑂 merupakan berat air yang ditimbang (berat total-berat kosong)
𝜌 𝐻2 𝑂 massa jenis 𝐻2 𝑂 pada suhu tertentu
𝑀𝐿
V= [3]
𝜌𝐿
𝑚 𝐻2 𝑂 𝑀𝐿
= [4]
𝜌 𝐻2 𝑂 𝜌𝐿
Sehingga berlaku:
𝑚𝐿
𝜌𝐿 = .𝜌 𝐻2 𝑂 [5]
𝑚 𝐻2 𝑂
3.3 Menentukan Densitas benda padat dengan piknometer
Piknometer juga dapat digunakan untuk menghitung/menentukan zat padat yang
tidak larut dalam air.Hal yang dilakukan ialah menghitung (menimbang berat piknometer
dan benda didalamnya (𝑚𝑜 + 𝑚𝑠 ).Lalu,menambahkan air aquades untuk mengisi sela
sela zat padat,didapat berat total 𝑚𝑡 (𝑚𝑜 +𝑚𝑠 +𝑚𝐻2 𝑂 ).Selanjutnya,𝑚𝐻2 𝑂 dapat diperoleh
dengan pengurangan (𝑚𝑜 + 𝑚𝑠 + 𝑚𝐻2 𝑂 ) dan (𝑚𝑜 +𝑚𝑠 ).Oleh karena itu,U’𝐻2 𝑂 dapat
diperoleh dari
𝑚 𝐻2 𝑂
V𝐻2 𝑂= [6]
𝜌 𝐻2 𝑂
Vs=V-V’𝐻2 𝑂
𝑚 𝐻2 𝑂 𝑚′𝐻2 𝑂
Vs= -
𝜌 𝐻2 𝑂 𝜌 𝐻2 𝑂
𝑚 𝐻2 𝑂−𝑚′ 𝐻2 𝑂
Vs= [7]
𝜌 𝐻2 𝑂
𝑚𝑠
𝜌𝑠 =
𝑣𝑠
𝑚𝑠
𝜌𝑠 = 𝑚𝐻 𝑂 −𝑚′𝐻2 𝑂
( 2 )
𝜌 𝐻2 𝑂
𝑚𝑠
𝜌𝑆 = . 𝜌𝐻2 𝑂 [9]
𝑚𝐻2 𝑂−𝑚′𝐻2 𝑂
4.Langkah Kerja
4.1.Penentuan Volume Piknometer
- Menimbang piknometer kosong,bersih dan kering (a)
- Mengisi piknometer dengan aquades pada sushu 18℃ yang telah diketahui
densitasnya
- Menimbang piknometer yang berisi aquades tepat pada suhu 20℃ (b-a)
𝑏−𝑎
- V aquades =
𝜌 20℃
- V piknometer = V aquades
5. Data Pengamatan
5.1.Penentuan Volume Piknometer
- Berat piknometer kosong(a) =36,8173 gram
- Berat piknometer + aquades(b) =61,6761 gram
- Berat aquades/volume piknometer(b-a) =24,8588 gram
6.Perhitungan
=0,8175 gr/c𝑚3
6.3 Penentuan berat jenis pasir kuarsa
Dik berat zat padat (f-e) =23,912 gr
berat aquades (g-f)=15,5767 gr
𝜌𝑎𝑖𝑟 20℃ =0,9982 gr/c𝑚3
Dit V zat padat
𝜌 zat padat
Penyelesaian
𝑔−𝑓
V zat padat =
𝜌𝑎𝑖𝑟 20℃
15,5767 𝑔𝑟
=
0,9982 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
=15,60 c𝑚3
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡
𝜌 zat padat =
𝑣 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡
23,912 𝑔𝑟
=
15,60 𝑐𝑚3
=1,53 gr/c𝑚3
6.4 Persen kesalahan
-𝜌 etanol
Secara teori : 0,7893 gr/c𝑚3
Secara praktik : 0,8175 gr/c𝑚3
𝑇−𝑃
% kesalahan : × 100%
𝑇
0,7893−0,8175
: × 100%
0,7893
=3,57%
-𝜌 zat padat
Secara teori : 1,2 gr/c𝑚3
Secara praktik : 1,53 gr/c𝑚3
𝑇−𝑃
% kesalahan : × 100%
𝑇
1,2−1,53
: × 100%
1,2
=27,39 %
7. Analisa Data
Pada praktikum kali ini,dilakukan untuk mengukur berat jenis pada 2 fasa yang
berbeda yaitu zat cai dan zat padat,dengan menggunakan alat bernama piknometer.Hal
ini dikarenakan piknometer merupakan alat yang sangat teliti dalam menghitung berat
jenis suatu zat.Zat yang digunakan ialah etanol pada/untuk zat cair dan pasir kuarsa untuk
zat padat.
Hal yang sangat pentinng dilakukan ialah pengeringan piknometer tersebut.Hal
ini dikarenakan sisa-sisa zat cair yang menempel dapat mempengaruhi penimbangan
piknometer.Selain itu,dapat juga mempengaruhi berat jenis ketika penghitungan sehingga
membuat persentase semakin besar.Pengeringan dilakukan dengan pengeringan
(dryer).Namun,dalam penggunaanya justru membuat suhu piknometer meningkat dan
mengakibatkan sisa-sisa zat cair menguap.Namun,zat cair yang menguap dan menempel
didinding piknometer.Sehingga,ketika suhu turun atau kembali normal menyebabkan uap
tersebut terkondensasi.Untuk zat cair yang sama,hal ini tidak menjadi masalah berbeda
apabila zat cair yang digunakan berbeda.
Selain itu,suhu zat cair yang digunakan diturunkan hingga 18℃.Namun,proses
penimbangan dilakukan pada 20℃.Hal ini dilakukan agar suhu zat cair tidak berubah
drastis/terpengaruh bersuhu lingkungan.Selanjutnya,proses pemilihan suhu ini diambil
agar lebih teliti dalam perhitungannya.Hal-hal ini yang dipertimbangkan ialah lamanya
proses pendinginan.
Pada penentuan berat jenis,Vpiknometer harus diketahui/dicari terlebih dahulu
yaitu sebesar 24,9 c𝑚3 atau 24,9 ml.Selanjutnya,berat jenis etanol dapat diperoleh,yaitu
0,8175 gr/c𝑚3 dimana melenceng 3,57% dari berat jenis teoritisnya yaitu 0,7893
gr/c𝑚3 .Selain itu,berat jenis pasir kuarsa diperoleh sebesar 1,53 gr/c𝑚3 melenceng
27,39% dari berat jenis teoritisnya,yaitu 1,2 gr/c𝑚3 .
8.Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
- Terdapat hubungan antra berat jenis(𝜌) dengan temperatur,semakin rendah suhu
zat maka semakin tinggi massa jenisnya
- Faktor-faktor yang mempengaruhi praktikum ialah massa,dan temperatur
- Berat jenis yang didapat diantaranya etanol (0,8175 gr/c𝑚3 );pasir kuarsa (1,53
gr/c𝑚3 ).
- Persentase kesalahan yang didapat diantaranya etanol (3,57%) dan pasir kuarsa
(27,39%)
9. Daftar Pustaka
- Anonim.2011.Density.https://resouces.saylor.org diakses pada sabtu,23 maret
2019
- Anonim.Measurement of density.https://www.baruch.cuny.edu diakses pada
sabtu,23 maret 2019
- Anonim,density determination by pyenometer.https://www.feharm.uniba.jk
diakses pada sabtu,23 maret 2019
LAMPIRAN
GAMBAR ALAT
piknometer