IODOMETRI
6.1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami cara dan tahapan dari iodometri.
2. Menetapkan konsentrasi larutan tiosulfat.
3. Mengetahui perubahan yang terjadi pada saat titrasi.
4. Mengetahui sifat dari larutan.
5. Mengetahui warna titik akhir pada saat titrasi.
6. Menentukan kadar tembaga dalam larutan CuSO 4 .5 H 2 O.
116
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat
tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari massa - volume
larutan). Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan
dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif
rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi (Day Underwood,
1999). Standardisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan standar
sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan standar
primer (John Kenkel, 2003). Titran atau titer adalah larutan yang digunakan untuk
mentitrasi (biasanya sudah diketahui secarapasti konsentrasinya). Dalam proses
titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat. Titrat adalah
larutan yang dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu. Titik
ekivalen adalah titik yg menyatakan banyaknya titran secara kimia setara dengan
banyaknya analit. Analit adalah spesies (atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang
dianalisis atau ditentukan konsentrasinya atau strukturnya.Titik akhir titrasi adalah
titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan. Dalam titrasi biasanya diambil sejumlah
alikuot tertentu yaitu bagian dari keseluruhan larutan yang dititrasi kemudian
dilakukan proses pengenceran (W Haryadi, 1990). Pengenceran adalah proses
penambahan pelarut yg tidak diikuti terjadinya reaksi kimia sehingga berlaku
hukum kekekalan mol. Metode titrasi dibagi menjadi tiga yaitu titrasi langsung,
titrasi tidak langsung dan titrasi pergantian
1. Titrasi langsung
Titrasi langsung adalah titrasi dimana contoh langsung dititar dengan larutan
standar
2. Titrasi tidak langsung
Titrasi tidak lansung adalah titrasi dimana contoh tidak dapat bereaksi
langsung dengan larutan standar atau bereaksisangat lambat sehingga perlu
direkasikan terlebih dahulu
3. Titrasi pergantian
Titrasi pergantian adalah titrasi yang dilaksanakan bila ion yang ditetapkan
a. Tidak bereaksi langsung dengan larutan baku
b. Tidak bereaksi secara stokiometri dengan larutan baku
c. Tidak saling mempengaruhi dengan larutan standar
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 117
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 118
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 119
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
2. Oksidasi oleh oksigen atmosfer pada reaksi oksidasi KI dalam suasana asam
kuat dapat menghasilkan nilai titer yang salah sehingga menyebabkan
kesalahan estimasi atau perkiraan.
3. Iodometri tidak pernah dilakukan dalam Iod (I) dengan hidroksida karena
akan menghasilkan ion Hipoidit dan iodat akan menjadi 2I 2-. Dimana 2 mol
I akan mengoksidasi parsial Tiosulfat menjadi bentuk oksidasi yang lebih
tinggi seperti SO.
Hal hal penting yang harus diperhatikan dalam iodometri adalah
1. Indikator kanji
2. Instrument
3. Warna iod
Iodometri adalah analisis titrimetric yang secara tidak langsung untuk zat
yang bersifat oksidatir seperti besi (III) dan tembaga (II), dimana zat ini akan
mengoksidasi iodide yang ditambahkan iodin. Iodin akan ditentukan dengan
larutan baku Tiosulfat.
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 120
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
konsentrasi. Istilah ini berarti banyaknya massa yang terlarut dihitung sebagai
berat setiap satuan volume atau satuan larutan.
Dalam menentukan kadar unsur dan konsentrasi dapat menggunakan
persamaan dengan rumus Normalitas dan untuk menetukan kadar jumlah maka
dapat menggunakan persamaan persen kadar
6.3 Metodologi praktikum
6.3.1 Skema Proses
a. Standarisasi Larutan Na 2 S2 O3
Tambahkan 10 mL HCl 4 N
Tambahkan 10 mL KI 10%
Kocok Larutan
A
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Kesimpulan
Tambahkan 10 mL HCl 4 N
Tambahkan 10 mL KI 10%
Kocok Larutan
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 122
Hitung Kadar Cu
Kesimpulan
a. Standarisasi Larutan Na 2 S2 O3
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 123
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 124
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Gambar Keterangan
Masukan larutan Na 2 S2 O3
kedalam buret
Larutan K 2 Cr 2 O7 kedalam
Erlenmeyer asah dengan pipet
volume dan ball pipet
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 125
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Tambahkan KI 10 mL yang
sudah diukur dengan gelas ukur
Kocok larutan
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 126
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Gambar Keterangan
Masukan larutan Na 2 S2 O 3
kedalam buret
Tambahkan KI 10 mL yang
sudah diukur dengan gelas ukur
Kocok larutan
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 127
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 128
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
3. K 2 Cr 2 O7 1 N : 40 mL
4. Amilum 1% : 28 tetes
5. CuSO 4 .5 H 2 O : 20 mL
6. HCl 4N : 40 mL
7. KI 10% : 40 mL
6.5 Pengamatan Data
a. Zat pada Iodometri
Tabel 6.1 Zat Pada Iodometri
Ditambahkan Indikator
Titrasi Volume Volume Warna Titik
Amilum
Ke- Awal Akhir Akhir
Sebelum Sesudah
Biru Tua Biru Tua
1 0.00 Ml 5.68 Ml Coklat Tua
Kecoklatan
Biru Tua
2 10.40 Ml 15.5 Ml Coklat Tua Biru Tua
Kecoklatan
Ditambahkan Indikator
Titrasi Volume Volume Warna Titik
Amilum
Ke- Awal Akhir Akhir
Sebelum Sesudah
Coklat
1 0.00 Ml 5.00 Ml Coklat Tua Putih Susu
Kekuningan
Coklat
2 5.00 Ml 9.78 Ml Coklat Tua Putih Susu
Kekuningan
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 129
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Diketahui : Mg K 2 Cr 2 O 7 : 2451 Mg
Mr tiosulfat : 248
Ditanyakan : N?
Jawab :
Mr tiosulfat
bstTio=
ekuivalen
248
bstTio=
1
bstTio=248
Vtiosulfat
=Vakhir – Vawal (percobaan pertama) + Vakhir-Vawal (percobaan kedua)
:2
= 10,78 : 2
= 5,39 mL
Mg K 2 Cr 2 O 7
N =
VTio × NTio ×bstTio
2451
N =
5,39 × 1 ×248
2451
N =
1336,72
N = 1,83 N
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 130
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
VCu
=Vakhir – Vawal (percobaan pertama) + Vakhir-Vawal (percobaan kedua)
:2
= 9,78 : 2
= 4,89 mL
= 0,00489 L
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 131
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
massa Cu
4. % Cu = ×100%
massa Sampel
28,25
% Cu = ×100%
63,375
% Cu = 0,44 × 100 %
% Cu = 44 %
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 132
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 133
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 134
BAB VI IODOMETRI KELOMPOK 4
larutan. Dan juga peranan setiap larutan yang ditambahkan tetap sama dimana
HCl berperan sebagai katalis dan memberikan suasana asam juga mempercepat
reaksi, KI berperan sebagai reduktor dan amilum beerperan sebagai indikator atau
larutan yang memiliki sensitivitas terhadap warna yang tinggi. Hanya saja pada
penentuan kadar Cu larutan K 2 Cr 2 O7 diganti dengan CuSO 4 .5 H2 O.
Titrasi iodometri akan lebih optimal jika dilakukan dalam suasana asam oleh
karena itu perlu ditambahkan larutan asam seperti HCl sebagai katalis dan peranan
HCl sangat berperan penting untuk mempercepat reaksi. Titik akhir dalam
penentuan kadar Cu pada larutan CuSO 4 .5 H 2 O adalah warna putih.
6.8 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
1. Iodometri termasuk titrasi tidak langsung karena larutan standar tidak bia
bereaksi langsung dengan larutan contoh.
2. Konsentrasi dari larutan Na 2 S2 O3yang sudah dilakukan dengan metode
titrasi Iodometri adalah 1,83 N.
3. Kadar Cu dari larutan CuSO4.5H2O yang telah ditetapkan dengan metode
titrasi iodometri adalah 44%.
4. Warna titik akhir standarisasi Na2S2O3 adalah biru.
5. Warna titik akhir dari penentuan kadar Cu dari larutan CuSO 4 .5 H 2 O adalah
putih susu.
6. Pada iodometri, K 2 Cr 2 O7 bersifat oksidator, HCl bersifat asam, KI bersifat
reduktor, Na 2 S2 O 3 bersifat reduktor, CuSO 4 .5 H 2 O bersifat oksidator dan
amilum sebagai indikator yang memiliki sensitivitas warna yang tinggi.
7. Iodometri lebih optimal dilakukan dalam suasana basa.
8. Mengetahui reaksi yang terjadi pada iodometri yaitu reaksi reduksi oksidasi.
Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 135