(PERCOBAAN ARGENTOMETRI)
Oleh :
KELOMPOK IV:
Rahmiyati (2320201045)
KELAS B
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kimia analitik dengan judul Percobaan Analisa kadar NaCl metode
Kelompok : IV (Empat)
Kelas :B
disetujui oleh asisten, maka dengan ini dinyatakan diterima dan dapat mengikuti
percobaan berikutnya.
Dosen
Laporan Kimia analitik dengan judul Percobaan Analisa kadar NaCl metode
Kelompok : IV (Empat)
Kelas :B
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya kuasa dan
mohr.
Dengan ini penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan
baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini. Penulis
penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
3.2 Analitik.........................................................................................................9
4.1 Hasil.............................................................................................................11
4.2 Pembahasan..................................................................................................11
ii
BAB V PENUTUP 14
5.1 Kesimpulan..................................................................................................14
5.2 Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
LAMPIRAN............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
baku sekunder yang mengandung unsure perak. Larutan baku sekunder yang
perak yang bisa terlarut dalam air. Produk yang dihasilkan dari titrasi ini
mudah larut antara titran dengan analit, sebagai contoh yang banyak dipakai
adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan
ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl.
Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak
akan bereaksi dengani indikator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion
kromat dimana dengan indikator ini ion perak akan membentuk endapan
berwarna coklat kemerahan schingga titik akhir titrasi dapat diamati. Indikator
lain yang bisa dipakai adalah tiosianida dan indikator adsorbsi. Selain
ckuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang terbentuk dari reaksi antara
1
Syarat terjadinya reaksi argentometri :
Pentiter
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip
dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar yang
yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi
yang mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
(Mulyono, 2005)
1. Metode fajans
gunakan titrasi ion klorida dengan larutan standar Ag+. (Mulyono, 2005)
3
Endapan perak klorida membentuk endapan yang bersifat koloid.
counter ion bermuatan positif dari Ag+ yang terabsorbsi dengan gaya
terdapat lagi ion CI- yang terabsorbsi pada endapan sehingga endapan
2. Metode Volhard
3. Metode Mohr
ditentukan dengan cara titrasi dengan larutan standar perak nitrat. Endapan
putih perak klorida akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan
klorida mengendap maka kelebihan ion Ag+ pada saat titik akhir titrasi
4
dicapai akan bereaksi dengan indikator membentuk endapan coklat
dan bromide. Pada titrasi suatu larutan netral dari ion klorida dengan larutan
sebagai indikator. Pada titik akhir, ion kromat ini bergabung dengan ion perak
untuk membentuk perak kromat merah yang sangat sedikit sekali dapat larut.
Titrasi ini hendaknya dilakukan dalam suasana netral atau sangat sedikit sekali
BM/RM : AgNO3/169,73
95%
RM/BM : KCrO4/194
5
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air
RMBM : NaCl/S8,44
RM/BM : H20/18,02
tidak berasa.
6
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi endapan hasil titrasi Argentometri
argentometri adalah :
1. Temperatur
pelarut organik seperti alkohol atau asam asetat. Perbedaan kelarutan suatu
campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki kapasitas yang berbeda
dalam melarutkan suatau zat, begitu juga dengan zat yang berbeda
yang mengandung ion sejenis dibandingkan dalam air saja. Sebagai contoh
kelarutan Fe(OH)3 akan menjadi kecil jika kita larutkan dalam larutan
disebabkan dalam larutan NH4OH sudah terdapat ion sejenis yaitu OH-
7
4. Pengaruh pH
I- membentuk HI.
5. Pengaruh hidrolisis
Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan
kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
Erlenmeyer, Beaker Glass 100 ml, Corong, Labu ukur 100 ml, Botol
timbang, Pipet tetes, Batang pengaduk, Pipet volume 10 ml, Pipet pump,
3.2.2 Bahan
2.5 Analitik
80 mg NaCl yang telah bebas dari air, larutkan dalam 50 mL akuades,
9
indikator K2CrO4 5% hingga terbentuk warna coklat merah lemah.
BE NaCl x V AgNO3
Metode Mohr : Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Bilas
menggunakan akuades sebanyak 100 ml, sampai tanda batas labu ukur. 6.
terjadi perubahan warna dari kuning sampai terdapat endapan merah bata,
Adapun langkah kerja pada tahap pasca analitik ialah sebagai berikut :
10
BAB IV
4.1 Hasil
No Perlakuan Hasil
1. Timbang Nacl pa 100 ml larutan standar primer Nacl 0,01 N
sebanyak 0,0585, tuang
larutan Nacl kedalam labu
ukur 100 ml dan
tambahkan aquades,
homgenkan
2 Tuang larutan AgNo3 Endapan berwarna merah bata.
kedalam buret, tuang Mol ekuivalen AgNO3 = mol ekuivalen NaCl
larutan Agno3 bilasan,
V titrasi x N AgNO3 = V NaCl x N NaCl
kemudian isi buret hingga
tanda batas 0, pipet 10 ml 10,60 x N AgNO3 = 10 x 0,01
larutan Nacl yang telah N AgNO3 = 10 x 0,01
dibuat tadi, tuang di 10,60
erlenmeyer, tambahkan N AgNO3 = 0,0094 N
indikator kalium kromat
sebanyak 5 tetes,
homogenkan, kemudian
titrasi menggunakan
Agno3 yang ada didalam
buret.
3. Timbang sampel kurang Terbentuk endapan berwarna merah bata.
11
larutkan sampel garam
%NaCl = (9,40 x 0,0094) x 58,5 x 100/10
dapur tersebut, masukkan
100%
kedalam labu ukur
0,0576 x 1000
sebanyak 100 ml, = 89,74%
tambahkan aquades,
homogenkan, pipet 10 ml
erlenmeyer, tambahkan
buret.
Be
Sampe Volume N (Bobot Fp (Factor Massa Kadar
l AgNo3 AgNo3 ekuivalen pengenceran) Sampel NaCl
NaCl)
4.2 Pembahasan
reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip
12
diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi. Hanya reaksi
dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar yang
yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi
yang mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Volhard, dan metode Mohr. Yang pertama adalah Metode Fajans, pada titrasi
argentometri dengan metode fajans ada 2 tahap untuk menerangkan titik akhir
dipakai untuk titrasi argentometri. Yang kedua yaitu metode volhard. Pada
larutan standart perak nitrat. Dan yang ketiga adalah metode Mohr. Metode
Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri, yaitu metode
titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
metode mohr. Adapun alat yang digunakan pada praktikum argentometri yaitu
Erlenmeyer, Beaker Glass 100 ml, Corong, Labu ukur 100 ml, Botol timbang,
Pipet tetes, Batang pengaduk, Pipet volume 10 ml, Pipet pump, Buret
13
sinar matahari). Dan bahannya adalah AgNO3, aquadest, NaCl, larutan
K₂CrO₄.
larutan AgNO3 0,1 N. Timbang secara seksama AgNO3 Murni sebanyak 8,5
gr, larutkan dengan akuades sebanyak 50 mL dalam gelas piala, aduk sampai
takar.
mg NaCl yang telah bebas dari air, larutkan dalam 50 mL akuades, titrasi
dan bahan yang akan digunakan, Bilas buret dengan menggunakan akuades
menggunakan AgNO3 0,1 N, Timbang garam dapur dengan seksama 0,3 gr,
Larutkan dengan menggunakan akuades sebanyak 100 ml, sampai tanda batas
sampai terjadi perubahan warna dari kuning sampai terdapat endapan merah
bata, Catat volume AgNO3 yang digunakan, ulangi percobaan sebanyak 2 kali
14
yang mempengaruhi endapan hasil titrasi argentometri yaitu : Temperatur,
sifat alami pelarut, pengaruh ion sejenis, pengaruh pH, pengaruh hidrolisis,
analisa kadar NaCl metode Argentometri mohr yaitu pada perlakuan pertama
100 ml larutan standar primer Nacl 0,01 N, hasil perlakuan kedua yaitu
terdapat endapan endapan berwarna merah bata, dan perlakuan yang terakhir
terbentuk endapan berwarna merah bata dengan hasil penetapan kadar NaCl
15
BAB V
5.1 Kesimpulan
tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar yang diperlukan dari
setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang
mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. Metode yang
ada pada percobaan argentometri yaitu metode Mohr, Fajans, dan Volhard.
5.2 Saran
melakukan praktikum dengan melihat video saja dan tidak dapat melihat
16
DAFTAR PUSTAKA
Handjadi, 2002. Ion - ion gang ada dalam analisis argentometri (24 Oktober
2019). https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/
123456789/17587/112410062.pdf%3Fsequence%3D1%26isAllowed
%3Dy&ved=2ahUKEwjThrGdnujtAhUXIbcAHQ3dBy4QFjABegQIBhA
B&usg=AOvVaw01d6v-K0eZwVmptEV5WmIb&cshid=1608868799559
17
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : DOKUMENTASI
18
LAMPIRAN 2 : PERHITUNGAN KADAR
LAMPIRAN 3 : VIDEO
https://youtu.be/IGgwuS528-8
19