Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, segala puji hanya milik Allah SWT
atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,salam
serta salawat senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW juga kepada umat beliau
yang tetap isqamah di jalan Allah SWT dalam mengarungi bahterta kehidpuan dan melaksanakan
tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.
Laporan ini berjudul “KROMATOGRAFI KERTAS”, kami menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang
bersifat membangun, senantiasa kami harapkan dari semua pihak sebagai bahan masukan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada bapak Adnan Malaha, S.Pd,M,Si yang telah
memberi tugas kepada kami,serta rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Akhirnya kami berharap agar kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Aamiin.

Gorontalo, Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................……………1
DAFTAR ISI.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................……3
1.2 Tujuan Praktikum……………………………………………....4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kromatografi…….………….…..................................................5
2.2 Kromatografi kertas ……………………………………………7
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat…………………………………..........................................9
3.2 Bahan..………………………………………………………....9
3.3 Prosedur Kerja…………………………………………………9.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil………………………………………………………….. 11
4.2 Pembahasan…………………………………………………11
4.3 Perhitungan...............................................................................11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………….......12
5.2 Saran……………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..13
DOKUMENTASI …………………………………………………………14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kromatografi adalah salah satu bentuk metode pemisahan campuran dimana metode
ini menggunakan sistem dua fase, yakni fase diam dan fase gerak. Fase diam pada umumnya
berupa padatan sedangkan fase gerak merupakan cairan atau gas. Kromatografi dapat
digunakan pada skala kecil seperti laboratorium.

Kromatografi dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis fase gerak dan
mekanisme pemisahannya. Jika ditinjau dari fase geraknya meliputi kromatografi cair,
kromatografi gas, kromatografi adsorpsi, dan  kromatografi partisi. Jika ditinjau dari
mekanismenya meliputi kromatografi pertukaran ion dan kromatografi gel. Jika ditinjau dari
fase stasionernya berupa kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis, dan kromatografi
kertas.

Dalam kromatografi pemisahan komponen komponennya dapat kita lihat dengan


cara menghitung faktor retensi (Rf). Rf itu sendiri adalah nilai dari pembagian jarak tempuh
komponen terhadap jarak tempuh pelarutnya. Harga Rf dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu jenis pelarutnya, suhu, sifat dari campuran itu sendiri, serta properti dari fase diamnya.
Seperti misalnya dalam kromatografi kertas jenis kertas yang digunakan mempengaruhi
harga Rf nantinya.
Oleh karena itu perlu kita lakukan praktikum kali ini untuk mengetahui komponen-
komponen dan dari tinta spidol biru hijau dan merah saat dipisahkan dengan teknik
kromatografi kertas mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap hasil kromatografi dan
mengetahui prinsip kerja dari kromatografi kertas.

Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok kromatografi planar,dimana pemisah
annya menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang(umumnya bidang datar yaitu 
bentuk kertas. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan
yang didukung pada padatan dan fase gerak (cairan atau gas.) fase gerak mengalir melalui

3
fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-
komponen yang berbeda akan bergerak pada lalu yang berbeda pula.

Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona realtif terhadap garis depan pengembang.
Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan oleh nilai-nilai Rf. Nilai Rf
didefinisikan oleh hubungan:

Jarak (cm) dari garis awal ke pusat zona

Jarak (cm) dari garis awal ke garis depan


Rf = pelarut

Pengukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan (pusat zona
campuran awal) ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tiap zona. Nilai Rf harus
sama baik pada descending maupun ascending. Nilai Rf akan menunjukkan identitas suatu
zat yang dicari, 

1.2 Tujuan

Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mempelajari Ag (II) dengan


menggunakan metode kromatografi kertas.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

.1 Kromatografi

Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada
perbedaan partisi zat pada fase diam dan fase gerak. Tujuan kromatografi preparatif biasanya
untuk memisahkan senyawa dalam campuran dan kromatografi analitik digunakan untuk
mengetahui perbandingan senyawa dalam suatu campuran. Kromatografi dibagi menjadi dua
yaitu kromatografi preparatif dan kromatografi analitik. Dan juga memang terdapat banyak
metode pemisahan tetapi kromatografi sendiri dikerjakan dan lebih sering dilakukan karena
metode ini dapat dilakukan dengan sederhana dan cepat yaitu hanya dengan beberapa menit
saja dan hanya menggunakan peralatan yang relatif sederhana (Sastroamidjojo, 1985).

Kromatografi juga merupakan suatu metode pemisahan yang belakangan ini banyak
digunakan. Dibandingkan dengan metode lain seperti destilasi, kristalisasi, ekstraksi,
pengendapan, dan lain sebagainya. Kromatografi mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan
hal yang lebih sederhana terutama penggunaan waktu yang singkat, mempunyai kepekaan
yang tinggi, serta mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi. Metode ini dapat
digunakan bila metode lain tidak dapat atau sulit dilakukan misalnya karena jumlah cuplikan
yang sangat sedikit ataupun campuran yang kompleks (Chang, 2005).

Fase diam (Fase Stasioner) dan fase gerak mempunyai arti masing-masing. Fase diam
merupakan salah satu fase komponen yang penting di mana terjadinya perbedaan
kromatografi karena adanya interaksi dengan fase diam yang menyebabkan terjadinya
perbedaan waktu retensi (Rf) dan terpisahnya komponen-komponen dari suatu senyawa. Fase
gerak merupakan pembawa anlit dapat bersifat berinteraksi dengan analitik tersebut. Fase
gerak dapat berupa bahan cair dan berupa gas yang umumnya dapat dipakai sebagai gas
nyawa yang mudah menguap. Fase diam juga merupakan proses yang dilalui oleh fase gerak
untuk mengetahui jarak antara noda dengan jarak pelarutnya (Basri,2003).

5
Kromatografi sendiri juga bisa dibedakan menjadi beberapa jenis didasarkan pada
teknik kerja yang dapat digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kromatografi kolom merupakan metode terbaik untuk melakukan pemisahan


campuran dalam jumlah yang besar di mana fase gerak nya dapat berupa zat cair dan
fase diam nya dapat berupa zat padat.
2. Kromatografi kertas adalah kromatografi yang merupakan teknik suatu pemisahan di
mana fase diam nya berupa zat cair. Salah satu zat padat dapat digunakan untuk
menyokong fase diam yaitu contohnya bubuk selulosa. .
Kemudian dilakukan pemisah antara asam amino dan peprida. Peprida yang
merupakan hasil hidroksida protein dengan suatu cara di mana kolom yang berisi
bubuk diganti dengan lembaran-lembaran kertas dan kemudian diletakkan dalam
bejana tertutup yang berisi oleh uap penuh. Larutan ini adalah air yang di sokong oleh
molekul selulosa dari kertas tersebut. Fase gerak ini biasanya merupakan campuran
dari satu atau dari lebih dari satu Pelarut atau beberapa organic dan air.
3. Kromatografi gas merupakan metode kromatografi yang dinamis untuk memisahkan
dan sebagai pendeteksi senyawa senyawa yang mudah menguap dalam suatu
campuran. Pemisahan pada kromatografi gas ini didasarkan pada.suatu senyawa
dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan fase
diam yang terjadi fase gerak pada kromatografi gas ini dapat berupa gas yang akan
mengetahui solute dari ujung kolom lalu akan menghantarkan kepada detektor yang
ada.
4. Kromatografi lapis tipis merupakan suatu proses pemisahan yang di mana terdapat
fase gerak yang dapat berupa zat cair, sedangkan fase diam nya berupa zat padat.
Pada Kromatografi lapis tipis ini, berfungsi untuk pemisahan secara kuantitatif yang
cepat dan sering digunakan dengan menggunakan mikroskop. (Khopkar, 2008).

Kromatografi sendiri bekerja dengan satu prinsip dasar yaitu jumlah zat yang
berbeda-beda untuk masing- masing komponen pada waktu tertentu. Pemisahan
dengan menggunakan metode kromatografi ini dapat terjadi antara fase atau apabila
6
suatu molekul maupun senyawa nya memiliki sifat- sifat yang berbeda, diantaranya
adalah memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut, memiliki sifat
kelarutan atau sifat untuk berkaitan yang berbeda, dan memiliki sifat mudah menguap
pada temperatur yang berbeda pula (Basri, 2003).

.2 Kromatografi kertas

Terdapat beberapa faktor yang dapat mengin pengaruhi nilai Rf (Kromatografi


kertas), Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pelarut
Nilai Rf Sendiri juga disebabkan oleh pentingnya koefisien dari suatu partisi, maka
perubahan yang sangat kecil dalam komposisi suatu Pelarut dapat menyebabkan
perubahan harga Rf. Maka dari itu komposisi dari suatu Pelarut juga merupakan suatu
faktor yang mempengaruhi harga faktor retensi.
2. Suhu
Suhu juga dapat mempengaruhi harga faktor Atensi karena perubahan yang terjadi
pada suhu juga dapat merubah suatu koefisien partisi dan juga kecepatan aliran.
3. Ukuran dari bejana redensi perambatan lebih lama seperti perubahan komposisi
pelarut sepanjang kertas, maka kau efisien dari komposisi mempengaruhi harga Rf.
4. Kertas
Pengaruh utama dari kertas yang dapat mempengaruhi harga Rf adalah karena
timbulnya perubahan ion dan serapan yang berbeda untuk macam-macam kertas.
Kertas sangat mempengaruhi kecepatan aliran dan juga sangat mempengaruhi pada
keseimbangan-keseimbangan partisi itu sendiri.
5. Sifat dan Campuran berbagai senyawa mengalami partisi di antara volume-volume
yang sama dari Fase tetap dari bergerak Mereka hampir selalu mempengaruhi
karakteristik Dari Kelarutan satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf.
(Chang, 2005).

7
BAB III
METODE PRAKTIKUM

.1 Alat
1. Botol semprot
2. Chamber
3. Pipet tetes

8
4. Penggaris
5. Pensil
6. gunting
.2 Bahan
1. Kertas whatman No. 1 ukuran 12×25 cm
2. Larutan cuplikan 1 dan 2
3. Larutan blanko 1 (Ag(I)) dan banko 2 (Pb(II))
4. Larutan KI
5. Larutan dikromat
6. LArutan asam asetat
.3 Prosedur Kerja
1. Kertas Whatman no.1 dengan ukuran 12 x 25 cm disiapkan dan ditarik batas (dengan
pensil) kira-kira 2 cm dari pinggir kertas.
2. Kertas dibagi menjadi 4 kolom dan diberi nomor pada tiap kolom.
3. Kolom 1 dan 3 ditetesi dengan cuplikan A dan B, dan kolom 2 dan 4 dengan larutan baku
Ag (I) dan Pb (II).
4. Larutan pengembang disiapkan yang berisis dengan 12,5 mL larutan asam asetat:air
(1:1).
5. Kertas ditempatkan dalam ruang pengembang, dijaga agar larutan pengembang tidak
menyentuh cuplikan dan ditutup ruang pengembang.
6. Kertas diambil dari dalam larutan pengembang apabila kertas telah menyerap larutan
pengembang hingga ¾-nya.
7. Pada kertas diberi tanda batas larutan pengembang dengan menggunakan pensil dan
kertas dikeringkan.
8. Setiap dua buah kolom digunting dan disemprot dengan pereaksi pengenal. Larutan Ag
(I) dengan dikromat menghasilkan warna merah dan Pb (II) dengan KI menghasilkan
warna kuning.
9. Jarak perpindahan dari tiap komponen diukur dan dihitung nilai Rf nya

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil adalah
sebagai berikut :

10
Uji Gambar Hasil

Kromatografi Kertas Warna pada kertas dari zat


yang diuji naik keatas

.2 Pembahasan
Pada kertas lakmus yang sudah diukur tadi diberi 2 sampel A dan B pada kertas
tersebut dicelupkan kedalam larutan yang sudah dibuat tadi, kemudian sampel
diangkat,diukur dan mendapatkan tinggi larutan 5,5 cm sampel A muncul 1 warna biru
dan terdapat noda 5 cm dan sampel B muncul 1 warna merah muda dan terdapat noda
setinggi 4,3 cm artinya yaitu kedua sampel A dan B hanya mengikat 1 senyawa saja
karena warna yang muncul hanya 1 pada setiap sampel.

.3 Perhitungan
Rumus = RF = Tinggi warna : Tinggi larutan

RF = A = 5 cm : 5,5 cm
= 0,9 cm

RF = B = 4,3 cm : 5,5 cm
= 0,7 cm

BAB V
PENUTUP

.1 kesimpulan

11
Metode kromaografi kertas sangat mudah digunakan untuk menganalisa kandungan
senyawa suatu larutan. Murah serta tidak membutuhkan biaya yang berlebih dalam
penggunaannya, namun keakuratan penggunaa metode ini masih kurang, dikarenakan
mungkin perbedaan penotolan pada kertas maupun kualtas kertas dan kondisi ruangan
percobaan.
Metode ascending dan descending dapat digunakan keduanya untuk menganalisa suatu
senyawa dalam campuran tanpa ada perbedaan yang signifikan.

.2 Saran

Ketika melakukan praktikum ini, diharapkan untuk serus dalam setiap metodenya.


Karena kesalahan yang disebabkan kekurang hati-hatian dalam melaksanakan metode
dapat mengakibatkan kekurang akuratan hasil yang akan didapat.

DAFTAR PUSTAKA

12
Basset, J,  et al. 1994. Buku Ajar Vogel; Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta.

Day & Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi Keempat. Erlangga.   Jakarta.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Svehla, G.  1979.  Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Jilid
1 Edisi Kelima. PT.  Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Basri, S.2003. Kamus Kimia. Kineka Cipta: Jakarta.

Chang, R.2005. Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga: Jakarta.

Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. ITP Press: Bandung. Sastroamidjojo,
H.1985. Kromatografi. Liberty: Jakarta.

DOKUMENTASI

13
14

Anda mungkin juga menyukai