Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INSTRUMEN

“KROMATOGRAFI”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. LENI ANGGRAINI
2. REZA MAHENDRA
3. SIDRATUL NURAINI
4. TASYA OKTAVIA
5. T. NURHAZLIN AZZAHRA
6. WINA RAMADHANI ILLA FITRI

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

UNIVERSITAS ABDURRAB

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………………………………………………………………..

Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………………………….

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………………..

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………………

A. Defenisi dan Teori kromotografi……………………………………………………………………………………………


B. Prinsip Kerja………………………………………………………………………………………………………………………….
C. Cara kerja kromatografi………………………………………………………………………………………………………..
D. Kelebihan dan Kekurangan Kromotografi……………………………………………………………………………..

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………….
C. Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah banyak digunakan,
dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti detilasi, kristalisasi, pengendapan,
ekstraksi, dan lain-lain mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana,
penggunaan waktu yang sangat singkat terutama mempunyai kepekaan yangtinggi serta
mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi, Metode ini digunakan, jika dengan
metode lain tidak dapat di lakukan misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau
campurannya kompleks.

Meskipun dasar kromatografi adalah suatu proses pemisahan namun banyak diantar acara
ini dapat digunakan untuk analisis kuantitatif. Jenis-jenis kromatografi yang bermanfaat
dalam analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah kromatografi kertas, kromatografi lapis
tipis (KLT), kromatografi kolom, kromatografi gas, dan kromatografi cair kinerja tinggi.
Kromatografi kertas dan KLT pada umumnya lebih bermanfaat untuk tujuan identifikasi,
karena lebih mudah dan sederhana.

Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan bergunauntuk
pemisahan campuran secara kuantitatif. Dalam industri metode ini banyak dipakai untuk
menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan dalam hasil, misalnya pada pemurnian minyak
tanah atau minyak goring dan pemurnian hidroksida yang dihasilkan dari proses elektrolisis.

Teknik pemisahan kromatografi dilakukan untuk mendapatkan pemisahan campuran


diantara dua fase.Fase tersebut adalah fase diam dan fase gerak. Fase diam dapat berupa zat
cair dan zat padat, sedangkan fase gerak dapat berupa zat cair atau gas. Latar belakang dari
makalah ini adalah menghadirkan materi dasar yang akan memperkenalkan dengan berbagai
aspek dari proses kromatografi, menjelaskan dalam istilah yang sederhana bagaimana
prinsip kerja kromato grafi, dan menunjukan beberapa penerapan yang telah membuat
kromatografi tidak dapat diabaikan dalam berbagai bidang kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi
2. Apa prinsip dari kromatografi
3. Bagaimana cara kerja kromatografi
4. Apa kelebihan dan kelemahan kromatografi
C. Tujuan
1. Untuk mempermudah proses belajar Dasar-Dasar Pemisahan Analitik terutama
Kromatografi.
2. Untuk mengetahui cara pemisahan campuran berdasarkan metode kromatografi.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah instrumen.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Teori kromatografi

Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tsweet pada tahun
1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi esktrak petroleum
eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCo3).Saat ini kromatografi merupakan
teknik pemisahan yang paling umum dan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis dan
dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis, baik analisis kualitatif, kuantitatif, atau preparative
dalam bidang farmasi, lingkungan, industri, dan sebagainya. Kromatografi suatu teknik pemisahan
yang menggunakan fase diam (stationary phase) dan fase gerak (mobile phase)(Rohman, 2007).

Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada adanya perbedaan
partisi zat pada fase diam (stationary phase) dan fase gerak (mobilephase). Kromatografi berasal dari
bahasa Yunani yaitu χρῶμα yang berarti warna danγράφειν yang berarti menulis. Kromatografi
dapat bersifat preparatif maupun analitik. Tujuan kromatografi preparatif biasanya adalah untuk
memisahkan senyawa dalam campuran (biasanya digunakan untuk pemurnian).Kromatografi analitik
digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam campuran.

Jenis jenis kromatografi berupa Kromatografi Cair (Liquid Chromatography), Kromatografi fase
terbalik (Reverse phase chromatography), Kromatografi cair kinerja tinggi, KCKT (High performance
liquid chromatography, HPLC), Size exclusion chromatography, Kromatografi Pertukaran Ion (Ion-
Exchange Chromatography).

Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain:

1. Analit adalah zat yang dipisahkan.

2. Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya puncak
karakteristik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda.

3. Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit.

4. Fase gerak adalah fase zat yang bergerak pada arah tertentu.

5. Fase diam adalah fase yang tetap pada tempatnya.

6. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem.

7. Volume retensi adalah volume fase gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi komponen analit
B. Prinsip Kerja

Prinsip dasar kromatografi adalah jumlah zat terlarut yang berbeda pada masing-masing komponen
di waktu tertentu saat terjadi kesetimbangan antara fase diam dan fase geraknya.Pemisahan
campuran dengan metode kromatografi dapat terjadi jika suatu molekul atau senyawa memiliki sifat
yang berbeda, antara lain sebagai berikut.

1. Memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut.

2. Memiliki sifat untuk berikatan yang berbeda satu sama lain dengan fase diamnya.

3. Memiliki sifat mudah menguap (volatil) pada suhu yang berbeda.

Senyawa-senyawa yang akan dipisahkan terlebih dahulu ditempatkan pada sistem tertentu (seperti
kolom), dimana pada sistem tersebut terdapat bagian yang diam (fase diam, berupa padatan atau
cairan) dan kemudian dialirkan melalui bagian fase gerak.Selama proses pengaliran tersebut, akan
ada interaksi antara senyawa dengan fase diamnya, sehingga terjadi proses pelarutan, absorpsi, dan
penguapan dari komponen senyawa yang akan dipisahkan.Sifat dari komponen penyusun senyawa
tersebut akan menentukan apakah komponen-komponennya mampu bergerak bebas (berinteraksi
lemah) atau berinteraksi kuat di dalam fase diamnya.

Apabila semua komponen tidak dapat bergerak dalam fase diam, proses pemisahan tidak mungkin
dapat dilakukan.Jika komponen dapat bergerak, maka proses pemisahan selanjutnya tergantung
pada seberapa besar kecepatan komponen-komponen tersebut.Selain itu juga dipengaruhi oleh
perbedaan kecepatan dengan kecepatan fase gerak yang digunakan dalam sistem tersebut.

Pemilihan fase gerak penting dilakukan dalam proses kromatografi untuk memastikan semua
komponen dapat bergerak dengan kecepatan berbeda-beda, sehingga proses pemisahan dapat
terjadi.Pada dasarnya, kromatografi merupakan migrasi diferensial, dimana komponen-komponen
sampel ditahan secara selektif oleh fase diamnya.

C. Cara Kerja kromatografi

1. Kromatografi Kertas

Kromatografi kerta adalah kromatografi yang menggunakan fase kertas diam yang mengandung
selulosa, sedangkan apa yang digunakan sebagai fase gerak adalah campuran pelarut atau pelarut
yang cocok.
kertas yang bertindak sebagai fase diam akan direndam dalam sampel (senyawa) atau pelarut,
setelah itu sampel dan pelarut berdasarkan gaya kapilaritas akan diserap dan bergerak ke atas.
Perbandingan jarak antara sampel dan jarak pelarut dihitung sebagai nilai Rf.Kertas kromatografi
digunakan untuk memisahkan tinta, pewarna, senyawa pada tanaman seperti klorofil, make-up dan
zat lainnya.

2. Kromatografi lapis tipis

Kromatografi lapis tipis adalah teknik analisis kualitatif sampel yang akan dianalisis dengan
memisahkan komponen-komponen sampel sesuai perbedaan kepolaran. Seperti dijelaskan
sebelumnya, prinsip operasi kromatografi lapis tipis adalah memisahkan sampel berdasarkan
perbedaan kepolaran antara sampel dan pelarut yang digunakan.

Biasanya, teknik kromatografi ini menggunakan pelat silika sebagai fase diam dan fase gerak yang
digunakan disesuaikan dengan jenis sampel yang akan dipisahkan. Larutan atau campuran yang
digunakan disebut eluen. Semakin dekat polaritas antara sampel dan eluen, maka fase gerak akan
ikut membawa sampel tersebut.

Jarak antara jalur pelarut relatif, sehingga beberapa perhitungan diperlukan untuk memastikan
bahwa bintik-bintik yang terbentuk berada pada jarak yang sama bahkan jika ukuran pelat berbeda.
Nilai yang dihitung adalah Rf. Nilai Rf ini digunakan sebagai nilai perbandingan relatif antara sampel.
Selain itu, nilai Rf juga digunakan sebagai derajat resistensi komponen fase stasioner, sehingga nilai
Rf juga sering disebut sebagai faktor retensi. Rumus untuk menghitung nilai Rf adalah sebagai
berikut:

Rf = Jarak yang ditempuh substansi / Jarak yang ditempuh oleh pelarut

Semakin besar nilai Rf sampel, semakin besar jarak gerakan senyawa pada pelat kromatografi lapis
tipis. Ketika membandingkan dua sampel berbeda dalam kondisi kromatografi yang sama, nilai Rf
akan besar jika kurang polar dan berinteraksi dengan adsorben polar dari pelat kromatografi.

Nilai Rf dapat dijadikan sebagai bukti untuk mengidentifikasi senyawa. Jika nilai identifikasi Rf adalah
nilai yang sama, senyawa dikatakan memiliki karakteristik yang sama. Dan sebaliknya, jika nilai Rf
berbeda, itu berarti bahwa senyawa tersebut berbeda.
3. GLC (Gas Liquid Chromatography)

GlC adalah jenis kromatografi gas yang digunakan untuk memisahkan senyawa organik yang mudah
menguap. Kromatografi ini menggunakan fase gas sebagai fase gerak dan cairan sebagai fase diam.

Penerapan kromatografi gas digunakan untuk menentukan komposisi kimia dari zat-zat yang tidak
diketahui, misalnya senyawa yang berbeda dalam bensin. Durasi analisis dengan kromatografi gas
cenderung lebih lama. Instrumen yang digunakan dalam kromatografi ini lebih kompleks, instrumen
ini meliputi:

1. Gas pembawa, yaitu gas yang harus inert dengan sampel dan juga harus murni. Gas
pembawa yang banyak digunakan adalah hidrogen, nitrogen, argon dan helium.
2. Detektor, berfungsi untuk mengubah sinyal analitis menjadi sinyal listrik.
3. Recorder, ini berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal mekanik yang dapat
dibaca dalam bentuk data.
4. Injector, yaitu tempat untuk menyuntikkan sampel
5. kolom
6. Sebagai pengontrol aliran.

4. HPLC (High Performance Liquid Chromatography)

Jenis kromatografi ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis kromatografi lainnya,
termasuk kecepatan dalam analisis, resolusi lebih tinggi, sensitivitas detector lebih tinggi, kolaom
yang digunakan dapat digunakan kembali, cocok dan ideal untuk zat molekul dan ion besar dan
mudah menrekoveri sampel

HPLC ini juga menggunakan sistem instrumen dalam kromatografi gas. Teknik kromatografi ini
menggunakan tekanan dan kecepatan yang cukup tinggi untuk revolusi untuk menghasilkan resolusi
yang lebih baik daripada jenis kromatografi lainnya.
D. Kelebihan dan Kekurangan kromatografi

Kelebihan:

1) Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.

2) Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi.

3) Gas mempunyai vikositas yang rendah.

4) Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat dan
sensitifitasnya tinggi.

5) Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam
yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

Kekurangan :

1) Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.

2) Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.
Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan,
tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.

3) Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat
terlarut.
BAB 3

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
1. Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul)
yang berada pada larutan. Atau kromatografi adalah proses melewatkan sampel melalui
suatu kolom, perbedaan kemampuan absorpsi terhadap zat-zat yang sangat mirip
mempengaruhi resolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang di sebut kromatogram.
2. Jenis jenis kromatografi : Kromatografi cair-padat (Kromatografi Adsorpsi),
Kromatografi Cair-cair (Kromatografi Partisi), romatografi Gas-padat (KGP) Kromatografi Gas-
Cair (KGC), Kromatografi Penukar Ion, Kromatografi Kertas (KT), Kromatografi Lapis Tipis (KLT
atau TLC = Thin Layer Chromatography), Kromatografi Filtrasi Gel, Kromatografi
Elektroforesis Kontinyu, dan Kromatografi Kolom
3. Kromatografi kolom merupakan teknik kromatografi yang paling awal yang pertamakali
di lakukan oleh D.T.Davy yaitu untuk membedakan komposisi minyak bumi. Ditinjau dari
mekanismenya kromatografi kolom merupakan kromatografi serapan atau adsorbsi.
Kromatografi kolom digolongkan kedalam kromatografi cair – padat (KCP) kolom terbuka.
4. Kelebihan kromatografi kolom adalah dapat digunakan untuk analisis dan aplikasi
preparative. Digunakan untuk menentukan jumlah komponen campuran. Digunakan untuk
memisahkan dan purifikasi substansi.
5. Kekurangan kromatografi kolom adalah untuk mempersiapkan kolom dibutuhkan
kemampuan teknik dan manual. Metode ini sangat membutuhkan waktu yang lama (time
consSaran
B. Saran
kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan maka dari pada itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai
kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, M. Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Gramedia

Aswad.2001.Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga

Bernaseoni,G. 2005. Teknologi Kimia. Jakarta: PT Padya Pranita

Keenan, Charles W, dkk. 2002. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Mulyadi. 2006. Pengenalan Ilmu Kimia. Jakarta: Bumi aksara

Sudjadi.1988.Metode Pemisahan.: Yogyakarta: Konsius

Synder, L.R,J.J. Kirkland, dan J.L.Glajch. 1997. HPLC Method Development. New York: John Willey dan
Sons

Syukri. 2000. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB Press

Watson, G David. 2005. Analisis Farmasi edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai