Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KORMOTOGRAFI KERTAS

Dosen Pengampu :

Purnama Ningsih S. Pd, M, Si. Ph.D

Di susun oleh :

1. Dinil Haerani A 251 19 001

2. Nur Alya Sari A 251 19 028

3. Yusman A 251 19 015

4.Windi Anggrian A 251 19 099

5.Ismiliriandi A 251 19 045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat,
pertolongan,petunjuk dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Kromatografi Kertas” yangmanaini merupakan bagian dari mata kuliah
Kromatografi telah dapat diselesaikan tepatpada waktunya.Pada kesempatan ini,
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bapak dan ibu dosenyang telah
banyak memberi masukan ilmu yang bermanfaat, khususnya kepada ibu,
selakupembimbing mata kuliah Kimia Analitik dan juga penulis
mengucapkan terimakasihkepada Bapak dan I bu sert a keluarga yang
banyak me mber ikan dukungan ba ik mor ilmaupunmateril, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, dan penulis juga mengucapkanterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh
darisifatsempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangundemi kesempurnaan penyusunan makalah ini
selanjutnya.Akhirnya semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulisdan umumnya bagi pembaca dalam memahami materi
kromatografi kertas.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengenalan Kromotogarfi Kertas


2. Jenis-Jenis Kromatografi
3. Jenis-Jenis Kromatografi Kertas
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan senyawa kromotografi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kromotografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya


menjadi komponen komponennya. Seluruh bentuk Kromotografi bekerja
berdasarkan prinsip yang sama.Seluruh bentuk kromotografi memiliki fase diam
(berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan
atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-
komponen dari campuran bersama-sama.

Komponen-Komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda


pula.Dalamkromotografikertas,fase diam adalah kertas serap yang sangat
seragam.Faase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Kromotografi dan kromatografi Kertas?
2. Apa saja Jenis-Jenis Kromatografi?
3. Apa saja Jenis-Jenis Kromatografi Kertas?
4. Fakto-faktor apa saja yang mempengaruhi pemisahan senyawa dalam
kromotografi kertas?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengenal Kromotografidan kromatografi Kertas
2. Untuk mengetahui jenis jenis kromatografi
3. Untuk mengetahui jenis jenis kromatografi kertas
4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan
senyawa dalam kromotografi kertas
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengenalan Kromotogarfi Kertas

Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan campuran yang didasarkan


atas pembagian beberapa bagian dari senyawa di suatu fase gerak dan fase
diam. Kromatografi adalah pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kecepatan
zat terlarut yang bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan
benda penyerap. Setiap zat kimia mempunyai kecepatan yang berbeda pada
pelarut tertentu. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kelarutan setiap jenis zat
yang akan dipisahkan. Kromatografi dapat digunakan untuk memisahkan zat-zat
penyusun yang terdapat dalam suatu campuran. Kromatografi adalah kelompok
metode penting yang meliputi pemisahan, identifikasi dan penetapan kadar
komponen-komponen dari campuran yang komplek. Pada semua pemisahan
kromatografi sampel dilarutkan dalam fase gerak, yang dapat berupa gas atau
cairan. Fase gerak kemudian bergerak melewati fase diam yang tidak bercampur,
yang berada di dalam kolom atau pada permukaan padat.

Dasar pemisahan kromatografi adalah perbedaan kecepatan migrasi


komponen (senyawa-senyawa) yang dibawa oleh fasa gerak (mobilephase) dan
ditahan secara selektif oleh fasa diam (stationaryphase). Metode pemisahan ini
sangat dikenal di laboratorium kimia karena dasar pemikiran yang sederhana
dan mudah difahami. Hasil pemisahan yang dikehendaki tergantung untuk
keperluannya, sehingga dapat dipilih teknik kromatografi yang sesuai, dari yang
sederhana hingga yang sangat rumit. Keuntungan dari kromatografi yaitu
merupakan metode pemisahan yang cepat dan mudah serta menggunakan
peralatan yang murah dan sederhana. (Kecuali untuk kromatografi gas) hingga
campuran yang kompleks dapat dipisahkan dengan mudah. Keuntungan lebih
lanjut ialah hanya membutuhkan campuran cuplikan yang sangat sedikit sekali,
bahkan justru tak mungkin menggunakan jumlah yang besar dalam kromatografi.
Disamping itu pekerjaan dapat diulang.

Kromatografi kertas adalah suatu metode pemisahan campuran dari


substansinya menjadi komponen- komponennya berdasarkan distribusi suatu
senyawa pada dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Fasa diam dalam
kromatografi berupa air yang terikat pada selulosa kertas, sedangkan fasa
geraknya berupa pelarut organik non polar (pelarut yang sesuai). Kromatografi
kertas sering dipakai untuk memisahkan zat-zat warna penyusun tinta atau bahan
perwarna lainnya. Kromatografi kertas yaitu suatu pemisahan dimana fase diam
berupa zat cair yang menggunakan zat padat untuk menyokong fase diam yaitu
kertas, kemudian diletakkan dalam bejana tertutup yang berisi uap jenuh larutan.
Ini adalah merupakan jenis dari sistem partisi di mana fase diam adalah air,
disokong oleh molekul-molekul selulosa dari kertas, dan fase bergerak biasanya
merupakan campuran dari satu atau lebih pelarut-pelarut organik dan air.
Kromatografi kertas adalah metode analitik yang digunakan untuk memisahkan
zat atau bahan kimia yang berwarna terutama pigmen. Hal ini juga dapat
digunakan untuk menganalisis warna primer atau sekunder pada percobaan tinta.
Adapun fasa diam dan fasa gerak itu sendiri adalah:

1. Fase gerak : sistem kromatografi yang berfungsi untuk mendorong


agar komponen – komponen cuplikan tidak dapat bergerak
2. Fase diam : sistem kromatografi yang berfungsi untuk mempengaruhi
komponen – komponen cuplikan tetap diam pada posisinya.

 Nilai Rf (Retardation Faktor)

Faktor retensi (Rƒ) didefinisikan sebagai perbandingan jarak tempuh zat


terhadap jarak tempuh pelarut. Nilai R ƒ biasanya dinyatakan dalam desimal,
dengan dua angka di belakang koma. Jika nilai R ƒ suatu larutan adalah nol, solut
tetap berada pada fasa diam dan oleh karenanya tidak bergerak. Jika nilai R ƒ = 1
artinya solut tidak mempunyai afinitas terhadap fasa diam dan bergerak sesuai
dengan gerakan pelarut hingga garis depan. Untuk menghitung nilai R ƒ, ukur jarak
tempuh zat dibagi dengan jarak tempuh pelarut (seperti telah disebutkan
sebelumnya). Sebagai contoh, jika zat bergerak sejauh 9,9 cm dan garis depan
pelarut bergerak sejauh 12,7 cm, maka nilai faktor retensinya adalah 9,9/12,7 =
0,779 atau 0,78. Nilai Rƒ bergantung pada temperatur dan pelarut yang digunakan
dalam percobaan, oleh karena itu, beberapa pelarut menghasilkan beberapa nilai
Rƒ untuk campuran senyawa yang sama.

Rf = jarak yang ditempuh oleh senyawa / jarak yang ditempuh oleh pelarut

B. Jenis-Jenis Kromatografi

Penggolongan kromatografi ada 3 yaitu :

1. Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahan

Kromatografi Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahannya


pemisahannya, kromatografi dapat dibedakan menjadi: kromatografi
adsorpsi; kromatografi partisi; kromatografi penukar ion; kromatografi
eksklusiukuran,kromatografi afinitas.

2. Berdasarkan fase yang digunakan

Kromatografi berdasarkan fase yang digunakan dapat dibedakan


menjadi kromatografi Padat cair; kromatografi Padat cair; kromatografi
Cair cair (k.partisi); kromatografi Gas cair.
3. Berdasarkan alat yang digunakan

Kromatografi Berdasarkan alat yang digunakan dapat dibedakan


menjadi kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, Kromatografi kolom
Kromatografi penukarion,Kromatografi cair kinerja tinggi dan
kromatografi gas.

Beberapa contoh kromatografi yang sering digunakan di laboratorium


diberikan di bawah ini.

C. Jenis-Jenis Kromatografi Kertas

Berdasarkan arahnya kromatografi kertas terbagi atas dua yaitu kromatografi


kertas satu arah dan kromatografi kertas dua arah.

1. Kromatografi Kertas Satu Arah

Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang


sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai. Sampel tinta diteteskan pada garis dasar pensil pada selembar
kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum
dalam pelarut yang sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama.
Kertas digantungkan pada wadah yang berisi lapisan tipis pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai didalamnya. Perlu diperhatikan bahwa batas
pelarut berada dibawah garis pada bercak diatasnya. Kadang-kadang kertas
hanya digulungkan secara bebas pada silinder dan diikatkan dengan klip
kertas pada bagian atas dan bawah. Silinder kemudian ditempatkan dengan
posisi berdiri pada bawah wadah. Alasan untuk menutup wadah adalah
untuk meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkandenga
uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelas kimia dengan uap
menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut
pada kertas (Khopkar, 1990).

2. Kromatografi Kertas Dua Arah

Kromatografi kertas dua arah dapat digunakan dalam


menyelesaikan masalah pemisahan substansi yang memiliki nilai Rf yang
sangat serupa. Pada saat kromatogram dibuat dari bercak tunggal dari
campuran yang ditempatkan ke depan dari garis dasar. Kromatogram
ditempatkan dalam sebuah pelarut sebelum dan sesudah sampai pelarut
mendekati bagian atas kertas (Khopkar, 1990).

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan senyawa kromotografi


kertas

1. Kelarutan
Partisi molekul zat terlarut antara fasa cair diam dan cair
pengembang (fasa gerak) terjadi karena perbedaan kelarutan zat terlarut
padapada kedua fasa tersebut, selain kelarutan, polaritas juga
mempengaruhi pada partisi tersebut.
2. Polaritas
Partisi molekul zat terlarutantara fasa cair diam dan cairan
pengembang (fasa gerak) terjadi kerana perbedaan polaritas antara ke dua
pelarut tersebut. Prinsip-prinsip like dissolves like, suatu pelarut akan
cenderung melarutkan senyawa yang mempunyai tingkatkepolaran yang
sama.
3. Suhu
Perubahan suhu berpengaruh terhadap nilai Rfkarena perubahan
suhu akan menyebabkan terjadinya perubahan koefisien partisi dan
kecepatan aliran
4. Jenis kertas (Whatman)
Pori-pori dan ketebalan kertas akan mempengaruhi perambtan sehingga
berpengaruh terhadap nilai Rf
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan campuran yang


didasarkan atas pembagian beberapa bagian dari senyawa di suatu fase gerak dan
fase diam. Kromatografi adalah pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kecepatan zat terlarut yang bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada
permukaan benda penyerap.Kromatografi kertas adalah suatu metode pemisahan
campuran dari substansinya menjadi komponen- komponennya berdasarkan
distribusi suatu senyawa pada dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran
yang kami harapkan dari dosen pembimbing agar makalah ini jauh lebih baik dari
sebelumnya , dan kritik yang membangun dari pembaca, mudah-mudahn makalah
ini bisa lebih sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Gritter, R.J., J.M. Bobbit dan A.E. Schwarting. 1991. Pengantar Kromatografi.
ITB Press.Bandung

Sastrohamidjojo, H. 1985. kromatografi. Liberty. Yogyakarta.

Khopkar, SM. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.

Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisik untuk Paramedis. ANDI. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai