Anda di halaman 1dari 4

1.

Prinsip Kromatografi Kertas

Prinsip kromatografi kertas adalah adsorbsi dan kepolaran, dimana adsorbsi didasarkan pada panjang
komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam dan kepolaran komponen
berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama
serta kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak. Sedangkan prinsip kerja kromatografi kertas
adalah pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen bergerak pada laju yang berbeda dan
campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.

2. Jenis-Jenis Kromatografi Kertas

Berdasarkan arahnya kromatografi kertas terbagi atas dua yaitu kromatografi kertas satu arah dan
kromatografi kertas dua arah.

-Kromatografi Kertas Satu Arah

Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah
pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Sampel tinta diteteskan pada garis dasar pensil pada
selembar kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum dalam pelarut yang
sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi
lapisan tipis pelarut atau campuran pelarut yang sesuai didalamnya. Perlu diperhatikan bahwa batas
pelarut berada dibawah garis pada bercak diatasnya. Kadang-kadang kertas hanya digulungkan secara
bebas pada silinder dan diikatkan dengan klip kertas pada bagian atas dan bawah. Silinder kemudian
ditempatkan dengan posisi berdiri pada bawah wadah. Alasan untuk menutup wadah adalah untuk
meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara
dalam gelas kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan
pelarut pada kertas (Khopkar, 1990).

-Kromatografi Kertas Dua Arah

Kromatografi kertas dua arah dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah pemisahan substansi yang
memiliki nilai Rf yang sangat serupa. Pada saat kromatogram dibuat dari bercak tunggal dari campuran
yang ditempatkan ke depan dari garis dasar. Kromatogram ditempatkan dalam sebuah pelarut sebelum
dan sesudah sampai pelarut mendekati bagian atas kertas (Khopkar, 1990).
Pada kromatografi kertas terdapat tiga metode yang digunakan dalam proses kromatografi kertas, yakni :

*Kromatografi kertas menurun-Pada jenis ini, pengembangan kromatogram adalah menurun dengan
membiarkan pelarut bergerak turun mengaliri kertas.

*Kromatografi kertas menanjak-Di sini, pelarut bergerak mendaki kertas kromatografi. Baik kromatografi
kertas menurun maupun menanjak digunakan untuk pemisahan bahan kimia organik dan anorganik.

*Kromatografi kertas naik-turun-Merupakan gabungan kedua teknik di atas. Bagian atas kromatografi
menanjak dapat dilipat pada sebuah rol di bagian atas bejana, dan aliran eluen akan menurun setelah
melewati lipatan.

*Kromatografi kertas radial-Disebut juga sebagai kromatografi sirkular. Di sini, digunakan kertas saring
berbentuk lingkaran, dan sampel ditotolkan di pusat kertas. Setelah noda mengering, kertas saring
diletakkan horisontal di atas cawan petri yang berisi pelarut, sehingga sumbu kertas tercelup ke dalam
pelarut. Pelarut mengalir naik melalui sumbu dan komponen terpisah dalam bentuk zona-zona
melingkar.

*Kromatografi kertas dua dimensi-Dalam teknnik ini, digunakan kertas berbentuk bujur sangkar. Sampel
ditotolkan di salah satu sudut dan dikembangkan dengan sudut yang tepat sesuai arah aliran yang
diinginkan.

3. Fungsi penjenuhan

Chamber harus dijenuhkan untuk menghilangkan uap air atau gas lain. Uap air dan gas lain ini mengisi
fasa penjerap yang akan menghalangi laju eluen. Penjenuhan akan menghentikan penguapan pada eluen
dan menyeimbangkan tekanan atmosfer di dalam dan di luar chamber, menjadikan eluen memenuhi
chamber sehingga distribusi fasa diam dapat berjalan dengan lancar. Jika eluen tidak memenuhi
chamber, maka distribusi daripada fasa diam tidak akan dapat berjalan sehingga kromatografi gagal dan
hasil yang diperoleh tidak teliti.

Cara menjenuhkan chamber adalah eluen yang akan digunakan dimasukkan ke dalam chamber. Bagian
dalam chamber dilapisi dengan kertas saring sampai seluruh dinding chamber tertutup oleh kertas saring
tetapi bagian atas chamber tidak tertutup kertas saring. Selama proses penjenuhan chamber harus
ditutup sampai kertas saring basah seluruhnya. Kertas saring tidak boleh melebihi tinggi gelas karena
uapnya dapat keluar melalui kertas saring yang berada di luar gelas sehingga chamber tidak jenuh lagi
dan noda tidak naik. Jika kertas saring terlalu kecil maka chamber tidak akan jenuh semuanya sehingga
noda sulit naik. Tanda bahwa suasana dalam chamber telah jenuh adalah kertas saring yang berada
dalam chamber telah menjadi basah secara keseluruhan.

4. Fase diam (Stationary phase)

Fase diam merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pemisahan dengan kromatografi.
kenapa? karena dengan adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan
terpisahnya komponen senyawa analit.

Fase diam dapat berupa bahan padat atau porous (berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang
umumnya dilapiskan pada padatan pendukung.

Fase gerak (Mobile phase)

Fase gerak merupakan pembawa analit dapat bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut.
Nah fase gerak ini g melulu hanya cairan. Tapi juga dapat berupa gas inert yang umumnya dapat dipakai
sebagai carrier gas senyawa mudah menguap (volatil)

Pada kromatografi kertas, fasa diam adalah air yang disokong oleh selulosa dari kertas kromatografi.
Sedangkan fasa gerak merupakan campuran dari beberapa pelarut organik dan air.

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KROMATOGRAFI KERTAS

Kromatografi kertas merupakan metode analisa kualitatif senyawa sederhana. Kelebihan kromatografi
kertas adalah sebagai berikut:

Tidak diperlukan peralatan yang teliti dan mahal

Dapat diperoleh hasil yang baik walaupun dengan peralatan dan materi yang sederhana

Senyawa yang terpisah dapat dideteksi pada kertas dan diidentifikasi

Selain memiliki kelebihan-kelebihan seperti tersebut di atas, kromatografi kertas juga memiliki
kekurangan-kekurangan di antaranya adalah sebagai berikut:
Banyaknya permasalahan menyangkut cara pemasukan fasa gerak, perambatan fasa gerak, dan
penggumpalan

Membutuhkan waktu lama

Keterbatasan parameter senyawa yang diuji

6. Kromatografi kertas dapat diubah polaritasnya dengan cara inpregnasi atau pembaceman antara lain
dengan asetilasi, fosforilasi, fomilasi atau dengan senyawa yang bersifat lififilik seperti paraffin, vaselin,
undekan dengan cara tersebut kromatografi kertas dapat digunakan sebagai kromatografi fase terbalik.

7. Penotolan Contoh

Untuk penotolan contoh pada kertas biasanya digunakan pipet mikro. Karena umumnya kadar larutan
contoh 0,1% - 1% dan jumlah yang ditotolkan antara 1 – 10 ml.

Agar bercak berukuran kecil digunakan pengeringan. Titik awal penotolan diberi tanda dengan pensil,
jarak awal penotolan dari ujung kertas 2-3 cm, sedangkan jarak penotolan satu dengan lainnya lebih
kurang 2 cm. Agar dijaga supaya titik penotolan tidak tercelup dalam fase gerak.

8.

Anda mungkin juga menyukai