Anda di halaman 1dari 9

KROMATOGRAFI KERTAS

 PENGERTIAN
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu
fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas).
Kromatografi kertas adalah proses melewatkan sampel melalui suatu kolom,
perbedaan kemampuan adsorpsi terhadap zat - zat yang sangat mirip
mempengaruhi resolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang disebut
kromatogram (Khopkar, 2008).
 PRINSIP METODE KROMATOGRAFI KERTAS
 Prinsip kromatografi kertas adalah adsorbsi dan kepolaran, di mana adsorbsi
didasarkan pada panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada
permukaan fase diam. dan kepolaran komponen berpengaruh karena komponen
akan larut dan terbawa oleh pelarut  jika memiliki kepolaran yang sama serta
kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak (Yazid, 2005).
Suatu atomiser umumnya digunakan sebagai reagent penyemprot bila batas
permukaan pelarut dan zat terlarut dalam kertas ingin dibuat dapat dilihat.
Atomiser yang halus lebih disukai. Gas - gas juga dapat digunakan sebagai
penanda bercak, untuk karbohidrat notasi Rg digunakan untuk menggantikan Rf.
Setelah penandaan bercak batas permukaan, selanjutnya dapat dilakukan analisis
kalorimetri atau spektroskopi reflektansi bila sampel berupa logam. Materi yang
terdapat di dalam kertas dapat ditentukan secara langsung dengan pelarutan.
Kromatografi kertas selain untuk pemisahan dan analisis kuantitatif, juga sangat
bermanfaat untuk identifikasi. Hal ini dapat dilakukan misalkan dengan membuat
grafik antara Rm α terhadap jumlah kation dalam suatu deret homolog (Khopkar,
2008).
 KLASIFIKASI KROMATOGRAFI KERTAS
1. Kromatografi kertas menurun : Pada jenis ini, pengembangan kromatogram
adalah menurun dengan membiarkan pelarut bergerak turun mengaliri kertas.
2. Kromatografi kertas menanjak : Di sini, pelarut bergerak mendaki kertas
kromatografi. Baik kromatografi kertas menurun maupun menanjak digunakan untuk
pemisahan bahan kimia organik dan anorganik.
3. Kromatografi kertas naik-turun : Merupakan gabungan kedua teknik di atas.
Bagian atas kromatografi menanjak dapat dilipat pada sebuah rol di bagian atas
bejana, dan aliran eluen akan menurun setelah melewati lipatan.
4. Kromatografi kertas radial : Disebut juga sebagai kromatografi sirkuler. Di sini,
digunakan kertas saring berbentuk lingkaran, dan sampel ditotolkan di pusat kertas.
Setelah noda mengering, kertas saring diletakkan horisontal di atas cawan petri yang
berisi pelarut, sehingga sumbu kertas tercelup ke dalam pelarut. Pelarut mengalir
naik melalui sumbu dan komponen terpisah dalam bentuk zona-zona melingkar.
5. Kromatografi kertas dua dimensi : Dalam teknnik ini, digunakan kertas berbentuk
bujur sangkar. Sampel ditotolkan di salah satu sudut dan dikembangkan dengan sudut
yang tepat sesuai arah aliran yang diinginkan.
Berdasarkan arahnya kromatografi kertas terbagi atas dua yaitu kromatografi kertas satu arah
dan kromatografi kertas dua arah.
1. Kromatografi Kertas Satu Arah
Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak
adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Sampel tinta diteteskan pada garis dasar
pensil pada selembar kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang
minimum dalam pelarut yang sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama. Kertas
digantungkan pada wadah yang berisi lapisan tipis pelarut atau campuran pelarut yang sesuai
didalamnya. Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada dibawah garis pada bercak
diatasnya. Kadang-kadang kertas hanya digulungkan secara bebas pada silinder dan diikatkan
dengan klip kertas pada bagian atas dan bawah. Silinder kemudian ditempatkan dengan posisi
berdiri pada bawah wadah. Alasan untuk menutup wadah adalah untuk meyakinkan bahwa
astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelas
kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut
pada kertas (Khopkar, 1990). 
2. Kromatografi Kertas Dua Arah
Kromatografi kertas dua arah dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah pemisahan
substansi yang memiliki nilai Rf yang sangat serupa. Pada saat  kromatogram dibuat dari
bercak tunggal dari campuran yang ditempatkan ke depan dari garis dasar. Kromatogram
ditempatkan dalam sebuah pelarut sebelum dan sesudah sampai pelarut mendekati bagian
atas kertas (Khopkar, 1990).
 PROSEDUR PERCOBAAN
Menentukan Kandungan Xantrofil, Klorofil a, Klorofil b, dan Karoten
 Alat
a. Centrifuge
b. Counter silinder / bejana
c. Gelas ukur 50 ml
d. Kaca arloji
e. Kertas kromatografi
f. Mortal pastle
g. Pipet kapiler
h. Pipet ukur 10 ml
i. spatula
 Bahan
a. Daun singkong
b. Aseton
c. n – Heksana

 Preparasi sampel
1. Menyobek kecil – kecil daun singkong (Manihot Exculenta) tanpa tulang daun.
2. Menimbang sampel sebanyak 5 gram.
3. Memasukkan sobekan – sobekan kecil daun ke dalam mortal, lalu
menambahkan aseton (perbandingan Aseton dengan n - Heksana 1 : 9)
4. Memasukkan daun halus ke dalam tabung centrifuge, dan lalu tutup rapat.
5. Memasukkan ke centrifuge selama ± 15 menit, untuk mendapatkan
exstraknya.
 Cara Kerja
1. Meneteskan exstrak tersebut (larutan jernih yang berada di bagian atas)
menggunakan pipa kapiler pada kertas kromatografi yang telah di beri tanda
titik hingga berwarna hijau pekat.
2. Memasukkan kertas kromatografi yang telah ditetesi ekstrak daun ke dalam
counter silinder dengan posisi kertas sedikit menyentuh pelarut (N – Heksana).
3. Membiarkan kertas kromatografi tersebut beberapa menit sampai eluen
silinder dengan posisi kertas sedikit menyentuh pelarut (N – Heksana).
4. Mengangkat kertas kromatografi tersebut beberapa menit sampai eluen
terserap naik ke batas atas kertas.
5. Mengeringkan kertas kromatografi sampai kering & terlihat komponen warna
pada kertas.
6. Mengukur jarak eluen & jarak warna yang dihasilkan pada kertas.
7. Menghitung nilai Rf tiap komponen warna tersebut.
  Perhitungan Rf
Beberapasenyawadalamcampuranbergeraksejauhdenganjarak yang
ditempuhpelarut; beberapalainnyatetaplebihdekatpadagarisdasar. Jaraktempuh
relative
padapelarutadalahkonstanuntuksenyawatertentusepanjangandamenjagasegalases
uatunyatetapsama, misalnyajeniskertasdankomposisipelarut yang tepat.
Jarak relative padapelarutdisebutsebagainilai Rf.
Rf =

Anda mungkin juga menyukai