Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Biokimia

“KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DARI ASAM-


ASAM AMINO”

Oleh
Nama : Lusi Rahmadani A1C420005
Kelompok : 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
TUJUAN
Adapun tujuan dalam praktikum uji protein ialah:

1. Untuk memahami prinsip-prinsip dasar dalam kromatografi lapis tipis.

2. Untuk dapat melakukan Identifikasi asam amino dengan kromatografi lapis tipis.

Tinjauan Pustaka
Kromatografi merupakan teknik pemisahan campuran zat yang berdasarkan atas
perbedaan kecepatan migrasi dari masing-masing komponennya pada fase diam dibawah
pengaruh suatu pelarut (eluen) yang bergerak atau yang disebut fase gerak.

Kromatografi lapis tipis (Thin-layer chromatography/TLC) merupakan teknik


kromatografi yang berguna untuk memisahkan senyawa organik. Karena kesederhanaan dan
kecepatan TLC, sering digunakan untuk memantau kemajuan reaksi organik dan untuk
memeriksa kemurnian produk. Kromatografi lapisan tipis (KLT) merupakan metode pemisahan
komponen-komponen atas dasar perbedaan adsorbsi atau partisi oleh fase diam di bawah
pengaruh gerakan pelarut pengembang atau pelarut pengembang campur. Pemilihan
pelarutpengembang sangat dipengaruhi oleh macam dan polaritas zat-zat kimia yang dipisahkan
(Mulya,M. dan Suharman, 1995). KLT merupakan salah satu bentuk/model dari kromatografi
cair dimana sampel diaplikasikan sebagai noda atau goresan pada lapisan penjerap tipis yang
dilaburkan diatas lempeng plastik, gelas, atau logam (Fried,B. and Sherma,J., 1994).

Metode pemisahan pada kromatografi terbagi menjadi :


a. Pemisahan berdasarkan polaritas
Metode pemisahan berdasarkan polaritas, senyawa-senyawaterpisah karena perbedaan
polaritas. Afinitas analit tehadap fase diam dan fase gerak tergantung kedekatan polaritas analit
terhadap fase diam dan fase gerak (like dissolve like).
b. Pemisahan berdasarkan muatan ion
Pemisahan berdasarkan muatan ion dipengaruhi oleh jumlah ionisasi senyawa, pH
lingkungan dan keberadaan ion lain. Pemisahan yang disebabkan oleh kompetisi senyawa-
senyawa dalam sampel dengan sisi resin yang bermuatan sehingga terjadi penggabungan ion-ion
dengan muatan yang berlawanan disebut kromatografi penukar ion.
c. Pemisahan berdasarkan ukuran molekul
Pemisahan terjadi karena perbedaan difusi senyawa-senyawa melewati pori-pori fase
diam dengan ukuran pori-pori yang bervariasi. Senyawa dengan ukuran molekul besar hanya
berdifusi kedalam pori-pori fase diam yang berukuran besar, sedangkan senyawa dengan ukuran
molekul kecil akan berdifusi ke dalam semua pori-pori fase diam, sehingga terjadi perbedaan
kecepatan pergerakan molekul melewati fase diam.
d. Pemisahan berdasarkan bentukan spesifik
Pemisahan senyawa berdasarkan bentukan yang spesifik melibatkan ikatan kompleks
yang spesifik antara senyawa sampel dengan fase diam. Ikatan ini sangat selektif seperti ikatan
antara antigen dan antibody atau ikatan antara enzim dengan substrat. Pemisahan ini biasa
disebut dengan kromatogafi afinitas.

Asama amino tidak berwarna, sehingga pemisahan asam amino menggunakan TLC lebih
sulit daripada pemisahan tinta. Asam amino, protein dan peptida 8: Suatu campuran terdiri dari
34 asam amino, protein dan peptida telah berhasil dipisahkan dan diisolasi dari urin
menggunakan pelat silika gel. Semua zat ini ditemukan dengan ninhidrin positif. Pengembangan
dilakukan pertama dengan kloroform-metanol- amonium hidroksida 20% (2: 2: 1) dan kemudian
dengan fenol-air (Rosamah, E. 2019).

METODOLOGI
1. ALAT DAN BAHAN

Alat

1.Gelas beker 500 ml

2.Gelas beker 250 ml


3.Gelas beker 100 ml
4. Gelas ukur 100 ml
5. Corong gelas
6. Pipet ukur 5 ml
7. Pipet ukur 1 ml
8. Pipet tetes
9. Ball pipet
10. Pengaduk kaca
11. Spatula
12. Mortal dan alu
13. Sipritus

Bahan

1.Sampel (Tahu)
2. Penyemprot ninhidrin
3. Larutan standar tyrosin
4. Akuades
5. Plat KLT
6. Pipa Kapiler
7. Asam asetat glasial
8. N-butanol
9. Eter teknis
2. Prosedur Kerja
Tahu
Ditimbang kurang lebih 100 gr

Dihaluskan dengan mortal dan alu

Dimasukkan ke dalam gelas beker 500 ml

Diaduk selama 10 menit

Disaring dan dipisahkan antara fitrat dan endapan

Ditutup dan diamkan hingga terbentuk 2 lapisan

Pelarut: n-butanol:asam asetat glasial:akuades(4:1:5 ml)

Dijenuhkan dengan ditutup menggunakan plastik wrap

Didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan

Plat KLT
Ditotolkan sample (lapisan atas) dengan tyrosin (lapisan bawah) pada plat KLT

Dielusikan ke dalam sistem pelarut dalam ke adaan tertutup

Ditandai bercak noda dengan menggunakan pensil

Disemprotkan dengan pereaksi ninhindrin

Dioven dengan suhu kurang lebih 100 °C

Dikeluarkan dan ditandai dengan menggunakan pensil bercak nodanya

Dihitung nilai Rf untuk masing-masing bercak noda

Hasil

Hasil Pembahasan

1. Hasil
Table

dw (sampel tahu) 2,6 cm

dw (larutan standar) 2,3 cm

dp 5 cm

Mencari Rf setiap bercak noda ?


2. Pembahasan
Faktor retenal adalah jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak ditempuh oleh
eluen. Rumus mencari Rf:
dw
Rf =
dp
2,6 cm
Rf 1= =0,52
5 cm
2,3 cm
Rf 2= =0,46
5 cm
Senyawa yang memeiliki Rf lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang rendah dalam asam
amino, begitu juga sebaliknya. Jadi, Rf pada sampel tahu dan larutan standar adalah 0,52 dan
0,46 yang mana sampel tahu memiliki kepolaran rendah pada asam amino dibandingkan Tyrosin.

KESIMPULAN
Kromatografi merupakan teknik pemisahan campuran zat yang berdasarkan atas
perbedaan kecepatan migrasi dari masing-masing komponennya pada fase diam dibawah
pengaruh suatu pelarut (eluen) yang bergerak atau yang disebut fase gerak. Kromatografi lapis
tipis (Thin-layer chromatography/TLC) merupakan teknik kromatografi yang berguna untuk
memisahkan senyawa organik. Dalam kromatografi kertas digunakkan sepotong kertas, tinta
warna dan pelarut dalam suatu bejana dan didapatkan hasil berupa noda-noda yang dapat dilihat
pada permukaan kertas.

Daftar Pustaka
Fried, B. and Sherma, J., 1994. Thin Layer Chromatography Techniques and Applications. Third
edition revised and expanded. New York : Marcel Dekker Inc.
Mulya, M. dan Suharman, 1995. Analisis Instrumental. Surabaya : Airlangga University Press.
Rosamah, E. 2019. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. Samarinda: Mulawarman University
Press
Soeharsono, M., 1989. Mikro Analisis Kualitatif Campuran Ion-ion Logam dengan Metoda
Kromatografi Lapisan Tipis. Surabaya : Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Wulandari, L. 2011. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. Jember: Taman Kampus Presindo

Anda mungkin juga menyukai