Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN VI

Bahan Kajian : : (1) Momen (2) Kemiringan (3) Kurtosis.

1. MOMEN, KEMIRINGAN DAN KURTOSIS


a. Momen
 Definisi
Misalkan variabel random X memiliki nilai-nilai, x 1 , x 2 , x 3 ,… , x n, A bilangan tetap
(konstan), dan r =0 ,1 , 2 ,3 , … . Momen ke r di sekitar A disimbolkan dengan m,r
didefinisikan sebagai,

,
n
........................ (i)
m =∑ ¿ ¿ ¿
r
i=1
 Jika dalam persamaan (i), A = 0 dan r = 1, maka persamaan (i) dapat ditulis menjadi,

n
............................. (ii)
∑ xi
m = i=1,
1
 Perhatikan persamaan (ii) adalahnnilai mean (rata-rata) dari X́ . Jadi nilai rata-rata dapat
disebut sebagai momen ke 1 di sekitar 0.
 Jika dalam persamaan (i), A = X́ , persamaan (i) disebut momen ke r disekitar rata-rata
disimbolkan dengan m r , sehingga persamaan (i) dapat ditulis menjadi,

n
.......................... (iii)
mr =∑ ¿ ¿ ¿
i=1
 Jika dalam persamaan (iii), dan r = 2, maka persamaan (iii) dapat ditulis menjadi,

............................
n (iv)
m 2=∑ ¿ ¿ ¿
i=1

 Perhatikan persamaan (iv) adalah variansi dari X. Jadi nilai variansidapat disebut sebagai
momen ke 2 di sekitar rata-rata.
 Jika data telah disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, maka persamaan (i) menjadi,

n
, ............................... (v)
m =∑ f i ¿ ¿ ¿
r
i=1

 Persamaan (iii) menjadi,


n
m r =∑ f i ¿ ¿ ¿ .............................. (vi)
i=1
n
dengan n=∑ f i ; x i=titik tengah; f i=frekueni data ke i
i=1

 Dengan cara koding formula (v) dapat ditulis menjadi,

n
............................. (vii)

dengan p= panjang kelas ;u i=variabel ( )


i=1
∑ f i uri
m'r =p rcoding
n ( sandi).

 Berdasarkan harga m 'r dan m r untuk beberapa nilai r =2 ,3 , dan 4 diperoleh,


m 2=m'2−¿ ( momen ke 2 di sekitar rata-rata) ... (viii)
' ' '
m 3=m −3 m m +2 ¿ (momen ke tiga disekitar rata-rata)
3 1 2
' ' '
m 4 =m −4 m m +6 ¿(Momen ke empat di sekitar rata-rata)
4 1 3

Contoh 8:

Hasil ujian mata kuliah Drama disajikan pada tabel distribusi frekuensi berikut :

Kelas Interval Frekuensi ( f i )


60-69 1
50-59 4
40-49 10
30-39 15
20-29 8
10-19 2
Jumlah 40

Tentukan momen, kedua, ketiga dan keempat disekitar rata-rata dari data tersebut.

Solusi:Diselesaikan dengan cara koding

 Pertama disusun tabel kerja seperti berikut

Kelas Interval Frekuensi ( f i ) ui f i ui f i u2i f i u3i f i ui4


10-19 2 -2 -4 8 -16 32
20-29 8 -1 -8 8 -8 8
30-39 15 0 0 0 0 0
40-49 10 1 10 10 10 10
50-59 4 2 8 16 32 64
60-69 1 3 3 9 27 81
Jumlah 40 - 9 51 45 195

 Gunakan rumus (vii) untuk menghitung nilai,


n


m '1= p1 ( ∑ f i u1i
i=1
n
) =10 ( 409 )=2,25
n


m'2= p2 ( ∑ f i u2i
i=1
n
) =100 ( 5140 )=127,5
n


m '3= pr ( ∑ f i uri
i=1
n
)=1000 ( 3540 )=875
n


m'4 =p r ( ∑ f i uri
i=1
n
)=10000 ( 195
40 )
=48750

 Dengan menggunakan rumus (viii) diperoleh,

m 2=m'2−¿
m3=m'3−3 m '1 m'2 +2 ¿
m 4 =m '4−4 m '1 m'3 +6 ¿
¿ 48750−4 ( 2,25 )( 875 )+ 6 ¿

b. Kemiringan (Skewess)
 Kemiringan (a 3 ¿suatu kurva didefinisikan sebagai “hasil bagi antara momen ketiga
disekitar rata-rata dengan pangkat tiga dari standar deviasi populasi (σ ¿”, ditulis,
m3
a 3=
σ3
 Nilai kemiringan digunakan untuk mengukur derajat kesimetrian suatu kurva dengan
ketentuan sebagai berikut,
( i ) . a3 < 0 , kurva miring negatif (kurva miring/condong kekiri)
( ii ) . a3=0 , kurva simetri
( iii ) . a3 >0 ,kurva miring positif (kurva miring/condong kekanan)
 Dalam praktek ukuran kemiringan suatu kurva sering digunakan “koefesien kemiringan
Pearson” tipe satu da tipe dua.
 Koefesien kemiringan Pearson tipe satu dinyatakan sebagai,
Mean−Modus M −M o
a 3= =
Simpangan baku s
 Koefesien kemiringan Pearson tipe dua dinyatakan sebagai,
3 ( Mean−Median) 3(M −Me)
a 3= =
simpangan baku s
c. Kurtosis
 Kurtosis digunakan untuk mengukur seberapa berat ekor dari sebaran suatu distribusi data.
 Tinggi rendahnya atau runcing datarnya bentuk suatu kurva disebut “kurtosis”
 Koefesien kurtosis (a¿ ¿ 4)¿ didefinisikan sebagai, hasil bagi antara momen ke 4 disekitar
rata-rata dengan kuadrat dari variansi populasi (σ ¿ ¿2)¿, ditulis,
m4
a 4=
2 m4
( σ ¿¿ 2) = ¿
σ4
dengan, σ 2= variansi populasi (dibaca sigma kuadrat)
m 4 = momen ke 4 di sekitar rata-rata.
 Interpretasi nilai kurtosis adalah sebagai berikut,

a 4=3 artinya distribusi normal (mesokurtik)

a 4 >3 artinya distribusi leptokurtik

a 4 <3 artinya distribusi platikurtik

Perhatikan sketsa berikut.

Leptokurtik Platikurtik Mesokurtik

 Secara empiris, koefesien kurtosis dapat juga ditentukan dengan formula “koefesien
kurtosis persentil (K)” yaitu,
1
( K −K 1)
SK 2 3
K= =
P90−P10 P90−P10

dengan :

SK=rentang semi antar kuartil

Pi= persentil ke i ; K i=Kuartil ke i

Contoh 9:
Misalkan data berikut adalah nilai hasil ujian 10 mahasiswa untuk mata kuliah Puisi prodi
bahasa Indonesia.5, 6, 5, 7, 4, 8, 8, 7, 9, 6. Pertanyaan :

a. Tentukan koefesien kemiringan (skewness) data tersebut berdasarkan kemiringan


Pearson tipe 1 dan tipe 2
b. Berilah tafsiran terhadap kemiringan distribusi berdasarkan pertanyaan a.
c. Tentukan koefesien kurtosis data tersebut, dan berilah tafsiran terhadap sebaran data
berdasarkan koefesien kurtosis tersebut.

Solusi :

a. Koefesien kemiringan Pearson tipe 1


Me an−Modus 6,5−5,0
a 3= = =1
simpangan baku 1,5
Koefesien kemiringan Pearson tipe 2
3 ( Mean−Median) 3(6,5−6,5)
a 3= = =0
simpangan baku 1,5
b. Karena koefesien kemiringan Pearson tipe 1 (a 3=1>0 ¿, berarti kemiringan data
positif.
Karena koefesien kemiringan Pearson tipe 2 (a 3=0 ¿, berarti kemiringan data
simetrik.
c. Koefesien kurtosis
Sebelum koefesien kurtosis dihitung, terlebih dahulu ditentukan nilai-nilai dari,
K 1 , K 3 , P10 , P90 , dan sserta diurutkan dari nilai terkecil ke nilai terbesar.
 Data diurutkan menjadi : 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9.
 Letak K 1 = ¼(11) = 2,75. Artinya K 1 terletak pada data di urutan ke 2,75
 Nilai K 1 = data ke 2 + 0,75 (data ke 3 – data ke 2) = 5 + 0,75(0) = 5
 Letak K 3 = 3/4 (10+1) = 8,25. jadi K 3 terletak pada data diurutan ke 8,25
 Nilai K 3 = data ke 8 +0,25(data ke 9 – data ke 8)= 8 +0,25(0)=8
 Letak P10 = 10/100(11) = 1,10. Artinya P10 terletak pada data di urutan ke 1,10
 Nilai P10 = data ke 1 + 0,10 (data ke 2 – data ke 1) = 4 +0,1(5-4) = 4,1
 Letak P90 = 90/100 (11) = 990/100 9,90
 Nilai P90 = 8 + 0,9(9-8) = 8,9
 Selanjutnya dihitung variansi data dengan rumus:
10
1
2
 s = ∑ ¿¿
n i=1
 s= √ s2 = √ 2,25=1,5 (untuk menghitung koefesien kemiringan)

Dengan demikian koefesien kurtosis untuk data di atas adalah,


1 1
( K 3−K 1) (8−5)
SK 2 2
K= = = =0,3125
P90−P10 P90 −P10 8,9−4,1
Ingat : K 3=8 ; K 1=5 ; P 10=4,1 ; P 90=8,9
 Karena koefisien kurtosis (K = 0,3125 < 3), berarti kurva cenderung platikurtik.

Tugas pertemuan ke V

Data dalam tabel distribusi frekuensi berikut menyatakan berat badan (dalam kg) 50 orang
siswa kelas 3 SD X

No. Kelas Interval Frekuensi ( f i )


1 21-27 1
2 28-34 3
3 35-41 3
4 42-48 6
5 49-55 16
6 56-62 10
7 63-69 5
8 70-76 4
9 77-83 2
Jumlah 50

Tentukan :
a. Median
b. Modus
c. Kuartil pertama ( K 1 )
d. Kuartil ketiga ( K 3 ¿
e. Desil kelima ( D5 )
f. Persentil ke sepuluh ( P10 )
g. Persentil ke sembilan puluh ( P90 ¿
h. Rata-rata ( x́ )
i. Simpangan Baku ( s )
j. Koefesien variasi
k. Koefesien kemiringan (skewness)
l. Koefesien kurtosis
m. Buatlah sketsa kurva data tersebut berdasarkan kemiringan dan kurtosis.

Anda mungkin juga menyukai