Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA ANALISIS II
“KROMATOGRAFI KERTAS”

OLEH
KELOMPOK III
NAMA-NAMA ANGGOTA :
1. Jaqualin Anggraini.Wilhelmina Dara
2. Margareta Mako
3. Maria Grace.Inauding Kwuta
4. Maria Imakulata.Rambu Bulu Beba
5. Yustina Oktaviana.S Pasaribu
KELAS : FARMASI A/III

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2020

1
KATA PENGANTAR

`Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang karena kemurahan hati dan
pertolongan-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai “Kromatografi Kertas” ini
tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk tujuan akademis dan menunjang perkuliahan
serta disusun secara sistematis agar mempermudah mahasiswa dalam memahami materi yang
disajikan didalamnya.

Terselesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak.Kami sadar bahwa
makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan didalamnya.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, sehingga pada
penulisan makalah dikemudian hari dapat terselesaikan dengan lebih baik.

Kupang,Januari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang...................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kromatografi Kertas..............................................................................................6
2.2 Teori Partisi yang Mendasari Kromatografi Kertas..........................................................6
2.3 Fase Diam dan Fase Gerak..............................................................................6-7
2.4 Instrumentasi dan Cara pengerjaan dan Deteksi atau visualisasi................................8-11
2.5 Penggunaan Kromatografi Kertas
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan .....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Istilah kromatografi berasal dari kata latin chroma berarti warna dan graphien berarti
menulis.Kromatografi pertama kali di perkenalkan oleh Michael Tsweet(1903) seorang ahli
botani dari Rusia.Ia berhasil memisahkan klorofil dan pigmen-pigmen warna lain dalam ekstrak
tumbuhan dnegan menggunakan serbuk kalsium karbonat yang diisikan ke dalam kolom kaca
dan petroleum eter sebagai pelarut.Proses pemisahan itu di awali dengan menempatkan larutan
cuplikan pada permukaan atas kalsium karbonat,kemudian di alirkan pelarut petroleum
eter.Hasilnya berupa pita-pita berwarna yang terlihat sepanjang kolom sebgai hasil pemisahan
komponen-komponen dalam ekstrak tumbuhan.
Kromatografi adalah proses melewatkan sampel melalui suatu kolom,perbedaan kemampuan
adsorpsi terhadap zat-zat yang sangat mirip mempengaruhi resolusi zat terlarut dan
menghasilkan kromatogram
Dalam kromatografi,komponen-komponen terditribusi dalam dua fase yaitu fase gerka dan
fase diam.Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul
campuran serap pada permukaan pertikel-pertikel atau terserap..
Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok planar,di mana pemisahannya menggunakan
medium pemisah dalam bentuk bidang yaitu benetuk kertas.Seluruh bentuk kromatografi
memiliki fase diam(berupa padatan atau cairan yang di dukung pada padatan) dan fase gerak
(cairan atau gas).
Kromatografi kertas merupakan analisis kromatografi dengan kertas sebagai penyerap selektif
dapat sebagai sobekan kertas yang bergantung dalam larutan contoh atau sebagai lingkaran yang
pada pusatnya di tempatkan larutan yang akan di analisis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan Kromatografi Kertas?
2. Apa saja teori partisi yang mendasari Kromatografi Kertas?
3. Apa saja fase gerak dan fase diam pada Kromatografi Kertas?
4. Bagaimana instrument dan cara pengerjaan dan deteksi atau visualisasi pada Kromatografi
Kertas?
5.Bagaimana cara penggunaan Kromatografi Kertas?

4
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahuidefinisi kromatografi kertas
2.Untuk mengetahui teori partisi yang mendasari kromatografi kertas
3.Untuk mengatahui fase gerak dan fase diam yang ada pada kroamatografi kertas
4.Untuk mengetahui instrument dan cara pengerjaan dan deteksi atau visualisasi pada
kromatografi kertas
5.Untuk mengetahui cara penggunaan kromatografi kertas

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI KROMATOGRAFI
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode untuk menguji kemurnian suatu
senyawa atau mengidentifikasi suatu zat,dapat digunakan untuk memisahkan suatu
komponen dalam sampel,terutama komponen zat warna,berdasarkan distribusi komponen
diantara fase diam dan fase gerak. Kromatografi kertas ini merupakan perkembangan dari
sistem partisi.

2.2 TEORI PARTISI YANG MENDASARI KROMAROGRAFI KERTAS


Kromatografi kertas merupakan salah satu metode untuk menguji kemurnian suatu senyawa
atau mengidentifikasi suatu zat,dapat digunakan untuk memisahkan suatu komponen dalam
sampel,terutama komponen zat warna,berdasarkan distribusi komponen diantara fase diam
dan fase gerak. Kromatografi kertas ini merupakan perkembangan dari sistem partisi. Dalam
teknik kromatografi kertas,proses pengeluaran asam mineral dari kertas tersebut
desalting. Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok planar,di mana
pemisahannya menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang yaitu bentuk
kertas.Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam(berupa padatan atau cairan
yang di dukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas).Kromatografi kertas
merupakan analisis kromatografi dengan kertas sebagai penyerap selektif dapat
sebagai sobekan kertas yang bergantung dalam larutan atau sebagai lingkaran yang
pada pusatnya di tempatkan larutan yang akan di analisis.
Fase gerak pada kromatografi kertas merupakan eluen berupa campuran yang terdiri
atas satu komponen organik yang utama, air, dan berbagai tambahan seperti asam-
asam, basa, atau pereaksi-pereaksi kompleks untuk memperbesar kelarutan dari
beberapa senyawa atau untuk mengurangi yang lainnya.Sedangkan fasa diam adalah
air yang disokong oleh selulosa dari kertas kromatografi.

6
2.3 FASE DIAM DAN FASE GERAK YANG DIGUNAKAN UNTUK KROMATOGRAFI KERTAS
Pada kromatografi kertas, fasa diam adalah air yang disokong oleh selulosa dari kertas
kromatografi. Sedangkan fasa gerak merupakan campuran dari beberapa pelarut organik
dan air. Gambar komponen sampel yang dipisahkan dengan kromatografi kertas sebelum
dan setelah elusi.

Fase gerak pada kromatografi kertas merupakan eluen berupa campuran yang terdiri atas
satu komponen organik yang utama, air, dan berbagai tambahan seperti asam-asam, basa,
atau pereaksi-pereaksi kompleks untuk memperbesar kelarutan dari beberapa senyawa
atau untuk mengurangi yang lainnya. Pelarut yang digunakan adalah pelarut yang
memiliki kemurnian tinggi dan mudah menguap. Pemilihan pelarut organic ini sangat
penting karena akan menentukan keberhasilan pemisahan. Pemilihan pelarut disesuaikan
dengan kepolaran komponen yang akan dianalisa. Pendekatan polaritas adalah yang
paling sesuai untuk pemilihan pelarut. Senyawa polar akan lebih mudah terelusi oleh fase
gerak yang bersifat polar dari pada fase gerak yang non polar. Sebaliknya, senyawa non
polar lebih mudah terelusi oleh fase gerak non polar dari pada fase gerak yang polar.
Pelarut organik yang sering digunakan sebagai fasa gerak pada kromatografi kertas
diperlihatkan pada Tabel berikut ini

7
Tiap eluen memiliki perbandingan tertentu dalam campurannya, sehingga untuk
menghasilkan campuran dengan perbandingan yang sesuai harus dibuat secara hati-
hati dan teliti. Karena mudah menguap, maka eluen harus dibuat baru untuk
menjamin agar komposisi dalam campurannya tetap dapat dipertahankan hingga akhir
elusi. Senyawa organik polar akan lebih mudah larut dalam air dari pada dalam zat
cair organik. Oleh karena itu, gerakan komponen akan lambat jika digunakan pelarut
anhidrida, namun penambahan air dalam eluen akan menyebabkan komponen-
komponen dalam sampel akan bergerak mengikuti gerakan eluen.

2.4 INSTRUMENTASI DAN CARA KERJA KROMATOGRAFI KERTAS


Setetes larutan cuplikan yang mengandung campuran yang akan dipisahkan
ditotolkan pada daerah yang telah diberi tanda di atas sepotong kertas kromatografi
dimana totolan tersebut akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah
kering, kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung,
dimana totolan ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang telah dipilih sebagai fasa
gerak. Totolan noda tidak boleh tercelup karena apabila tercelup berarti senyawa yang
dipisahkan akan terlarut dari kertas.Pelarut bergerak melalui serat-serat dari kertas
oleh gaya kapiler dan menggerakkan komponen-komponen dari campuran cuplikan
pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Perlu diperhatikan bahwa permukaan
dari kertas jangan sampai terlalu basah dengan pelarut karena akan menyebabkan
daerah noda menjadi kabur atau bahkan tidak akan terpisah sama sekali.Apabila
permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauh atau setelah waktu
yang ditentukan, maka kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari permukaan
pelarut diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika senyawa-senyawa
berwarna, maka senyawa tersebut akan terlihat sebagai pita-pita atau noda-noda

8
.
Mekanisme Kromatografi Kertas
• Kertas dibuat dari serat selulosa. Selulosa merupakan polimer dari gula
sederhana,yaitu glukosa. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring
yakni selulosa. Cara melakukannya cuplikan yang mengandung campuran yang akan
dipisahkan atau diletakan pada daerah yang diberi tanda diatas sepoytong kertas
saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah kering
krtas dimasukan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung,dimana tetsan
cuplikan ditempatkan,tercelup dalam pelarut yang dipilih sebagai fase bergerak
(jangan sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang akan dipisahkan akan
terlarut dari kertas).
• Pelarut bergerak melalui serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakan
komponen dari campuran cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut
bila permukaan pelarut telah bergerak setelah jarak yang cukup jauhnya atau setelah
waktu yang telah ditentukan,kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari
permukaan pelarut diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika senyawa-
senyawa berwarna maka mereka akan terlihat sebagai pita atau noda yang terisah
harus dideteksi dengan cara fisika dan kimia yaitu dengan menggunakan pereaksi-
pereaksi yang memberikan sebuah warna terhadap beberapa atau semua dari
senyawa-senywa. Bila daerah dari noda yang terpisah telah dideteksi maka perlu
mengidentifikasi tiap individu dari senyawa. Metode identifiksi yang paling mudah
adalah berdasarkan pada kedudukan dari noda relative terhadap permukaan
pelarut,menggunakan harga RF.

Harga Rf merupakan karakteristik kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Harga
ini merupakan ukuran kecepatan migrasi suatu senywa pada kromatogram dan kondisi konstan
merupakan besaran karakteristik dan reproduksibel. Harga Rf didefenisikan sebagai
perbandingan antara jarak senyawa dari tiik awal dan titik tepi muka pelarut dari titik awal.
RF= jarak titik tengah noda dari titik awal
Jarak tepi muka pelarut dari titik awal

a. Teknik elusi (pengembangan) pada kromatografi kertas


Terdapat berbagai teknik elusi pada kromatografi kertas, yaitu:

9
1. Kromatografi Kertas Satu Arah

 Metode Ascending (Penaikan)


Pada metode ini, eluen diletakkan di bagian bawah bejana kemudian kertas
dicelupkan di atasnya. Eluen akan merambat ke atas dengan gaya kapiler dan laju
perambatan yang pelan dan semakin lama akan semakin menurun karena
pengaruh dari gaya berat. Namun demikian, perambatan yang pelan akan
memperbesar kemungkinan untuk tercapainya kesetimbangan sehingga
menghasilkan pemisahan yang baik.
 Metode Descending (Penurunan)
Pada metode penurunan, eluen ditempatkan di bagian atas kemudian perambatan
noda dan eluen memiliki arah menuruni kertas.

 Metode Mendatar (Radial)


Pada metode mendatar, kertas yang digunakan berbentuk bulat kemudian dibagi
menggunakan pensil sejumlah totolan yang akan dibuat dilebihkan satu. Salah satu
bagian tersebut kemudian dipotong menuju titik tengah kertas tetapi tidak sampai
terputus. Potongan tersebut nantinya akan berfungsi sebagai sumbu untuk
merambatkan eluen ke bagian tengah kertas. Garis awal rambatan yang akan diberi
totolan dibuat menggunakan jangka.

2. Kromatografi Kertas Dua Arah (Dua Dimensi)


Pada metode ini, elusi dilakukan secara berturut-turut dalam dua arah yang saling
tegak lurus. Kertas berbentuk persegi dan sampel ditotolkan pada salah satu
sudut.terdapat dua macam eluen yang digunakan pada kromatografi kertas metode ini.
Elusi pertama dilakukan dengan campuran eluen pertama. Setelah itu lembaran kertas
diambil dan dikeringkan kemudian dielusi dengan eluen yang kedua, dengan posisi
kertas diputar 90o. Dengan cara ini, komponen yang tidak terpisah secra maksimal
pada elusi yang pertama, akan terpisah dengan lebih baik pada elusi kedua.Metode ini
digunakan untuk memisahkan sampel dengan komponen yang banyak dan memiliki
nilai Rf berdekatan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, misalnya asam-
asam amino.

b. Identifikasi Senyawa
Terdapat dua macam noda yang harus diidentifikasi pada kromatografi kertas, yaitu noda
berwarna dan noda yang tidak berwarna. Untuk noda yang berwarna dapat diamati dan
diidentifikasi secara langsung, sedangkan untuk noda yang tidak berwarna perlu

10
diberikan perlakuan tambahan agar dapat diidentifikasi.Noda yang tidak berwarna dapat
diidentifikasi dengan cara berikut ini:

 Secara fisika
Identifikasi noda secara fisikas dilakukan dengan melakukan pengamatan di bawah sinar
UV dengan panjang gelombang yang digunakan adalah 370 nm dan 254 nm.

 Secara kimia

1. Penyemprotan
Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan pereaksi sehingga noda yang terdapat
pada kertas menjadi berwarna. Bahan yang biasa digunakan: etanol, propanol, n-butanol,
kloroform. Larutan ninhidrin digunakan untuk mendeteksi asam amino, baru memberikan
warna setelah 24 jam.

2. Pencelupan
Pencelupan dilakukan dengan menggunakan pereaksi yang dimasukkan dalam bejana
yang dangkal kemudian lembaran kertas dicelupkan di dalamnya. Bahan yang digunakan
sama dengan bahan yang digunakan pada penyemprotan.
Berbagai macam bahan yang dapat digunakan untuk deteksi noda secara kimia dapat
dilihat pada tabel di bawah
ini :

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode untuk menguji kemurnian
suatu senyawa atau mengidentifikasi suatu zat,dapat digunakan untuk memisahkan suatu
komponen dalam sampel,terutama komponen zat warna,berdasarkan distribusi komponen
diantara fase diam dan fase gerak. Kromatografi kertas ini merupakan perkembangan dari
sistem partisi.
Pada kromatografi kertas, fasa diam adalah air yang disokong oleh selulosa dari
kertas kromatografi. Sedangkan fasa gerak merupakan campuran dari beberapa pelarut
organik dan air.

12
13

Anda mungkin juga menyukai