Anda di halaman 1dari 7

nama: efa wahidatussholihah

kelas: XII APL


no: 12

KROMATOGRAFI KERTAS
Kromatografi kertas adalah teknik dimana terdapat pemisahan

komponen dari campuran yang tercapai dengan elusi fase gerak

yang membawa sampel dalam kertas. Kromatografi kertas

merupakan metode pemisahan sederhana yang digunakan untuk

memisahkan komponen pigmen zat warna, biasanya pigmen.

Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari

substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk

kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama. Semua jenis

kromatografi pasti memiliki fase diam (biasanya berupa padatan)

dan fase gerak (gas atau cairan). Fase gerak dilewatkan melalui

fase diam sehingga sampel ikut terbawa oleh fase gerak. Bila

kepolaran sampel lebih tinggi ke fase gerak maka sampel akan

lebih terbawa fase gerak dan sebaliknya. Jadi kepolaran atau

afinitas sampel yang akan menentukan pemisahannya. Prinsip

kromatografi kertas adalah sama dengan kromatografi adsorbsi.

Kromatografi kertas adalah salah satu tipe kromatografi dimana


dilakukan pada fase diam kertas khusus. Kromatografi kertas

termasuk kromatografi palaner dimana kertas yang terdiri dari

selulosa berfungsi sebagai fase diam. Fase diam ini tempat

dimana pemisahan terjadi.Fase diam dari kromatografi kertas

adalah kertas khusus. Sejarah Kromatografi Kertas Kromatografi

kertas ditemukan pertama kali oleh Martri, Consden dan

Gordon.Kromatografi kertas merupakan salah satu metode

pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa

yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu

campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas,

prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran kertas

berfungsi sebagai pengganti kolom. Kromatografi kertas

diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses

besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan

asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap

(tidak mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah

masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan

awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan

berita sangat baik bagi mereka. Prinsip Kromatografi Kertas

Prinsip kromatografi kertas adalah adanya pemisahahan substansi

material (sampel) antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak.

Bila sampel lebih polar ke fase gerak maka akan terikut elusi.
Komponen sampel campuran terpisah karena perbedaan afinitas

terhadap air daripada fase diam.


Prinsip Kromatografi Kertas
Prinsip kromatografi kertas adalah adanya pemisahahan substansi
material (sampel) antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Bila
sampel lebih polar ke fase gerak maka akan terikut elusi. Komponen
sampel campuran terpisah karena perbedaan afinitas terhadap air
daripada fase diam.

Sejarah Kromatografi Kertas


Kromatografi kertas ditemukan pertama kali oleh Martri, Consden dan
Gordon.Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan
berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan
fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat
dilakukan dengan kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis
kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti kolom.

Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino


dengan sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip,
dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak
mungkin didistilasi), pemisahan
asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir
abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan
berita sangat baik bagi mereka.

Pengukuran Kromatografi Kertas


Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan harga atau nilai faktor retardasi
(Rf) pada masing-masing noda, bercak atau spot yang dihasilkan pada
pelarut yang sama. Apabila diperoleh jarak noda yang sama dengan
sampel standar, berarti sampel yang dianalisis sama dengan sampel
standar. Perhitungan niali Rf dilakukan dengan cara membagi jarak yang
ditempuh zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut
Ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf
yaitu :

 Pelarut

Pelarut disebabkan pentingnya koefisien partisi,


maka perubahan- perubahan yang sangat kecil
dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan
perubahan-perubahan harga Rf.

 Suhu.

Perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi


dan juga kecepatan aliran. Ukuran dari
bejanaVolume dari bejana mempengaruhi
homogenitas dari atmosfer, jadi mempengaruhi
kecepatan penguapan dari komponen-komponen
pelarut dari kertas. Jika bejana besar yang
digunakan, ada kecenderungan perambatan lebih
lama, seperti perubahan-perubahan komposisi
pelarut sepanjang kertas, maka koefisien partisi
akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan
dan komposisi mempengaruhi harga Rf.

 Kertas
Pengaruh utama yaitu kertas pada harga-harga
Rf yang terjadi dari perubahan ion dan serapan
yang berbeda untuk macam-macam kertas.
Kertas mempengaruhi kecepatan aliran dan akan
mempengaruhi pada kesetimbangan partisi.

 Sifat dari campuran.

Berbagai senyawa mengalami partisi di antara


volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak,
sehingga akan mempengaruhi karakteristik dari
kelarutan yang satu terhadap lainnya hingga
terhadap harga Rf.

Untuk mengukur Rf perlu melokalisir permukaan


pelarut. Harga Rf biasanya dinyatakan sebagai
fraksi/bagian. Perbedaan dalam harga- harga Rf
untuk dua senyawa yang dipisahkan tergantung
pada besarnya noda-noda dan panjangnya aliran
terlarut. Cara yang paling mudah dalam
pengukuran Rf adalah dengan menggunakan
penggaris. Ujung nol ditempatkan pada titik
mula-mula dan ujung yang lain direntangkan ke
arah permukaan pelarut dan harga Rf langsung
dapat dibaca pada titik di mana angka penggaris
tepat pada noda. Dalam penentuan Rf perlu
mengukur dari pusat pita atau noda.

Anda mungkin juga menyukai