PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya sebelumnya suatu senyawa di identifikasi dan dapat diukur
kadarnya, perlu dipisahkan dari matriknya. Oleh karena itu, pemisahan merupakan
langkah penting dalam analisis kualitas. Suatu analisis kimia menjadi meragukan
jika pengukuran sifat tdak berhubungan dengan sifat sepositif senyawa terukur.
Pada kebanyakan analisis meliputi pengubahan cuplikan pemisahan senyawa
pengganggu, isolasi senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terlebih dahulu
sebelum identifikasi dan pengukuran.
Oleh karena itu, dalam percobaan kali ini akan dilakukan perhitungan jarak
pelarut dan komponen-komponen noda yang dipisahkan , sehingga dapat
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi jarak pelarut kita menggunakan
pekarut polar, non polar dan semi polar. Selain itu juga akan menghitung Rf dari
masing-masing percobaan.
1.2 Tujuan
- Untuk mengetahui pigmen warna dalam tinta hitam dengan pelarut alkohol
- Untuk mengetahui harga Rf dalam tinta hitam dengan pelarut aquadest
- Untuk mengetahui harga Rf dalam tinta hitam dengan pealarut alkohol
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekulnya
campuran serap pada permukaan partikel-partikelnya atau terserap pada kromatografi
kertas, kertasnya digunting dari ujung atas lemari sehingga tercelup didalam solvent dasar
dan solvent merangkak keatas oleh daya kapilaritas. Pada bentuk turun, kertas dipasang
dengan kertas dipasang dengan erat dalam sebuah baki solvent dibagian atas lemari dan
soulvent bergerak kebawah oleh daya kapiler dibantu dengan gaya gravitasi. Setelah
bagian muka soulvent selesai bergerak hampir sepanjang kertas, maka pita diambil
dikeringkan dan diteliti. Dalam suatu hal yang berhasil, solut-solut dari campuran semula
akan berpindah tempat sepanjang kertas dengan kecepatan yang berbeda untuk
membentuk sederet noda-noda yang berpisah apabila senyawa berwarna tentu saja noda-
nodanya dapat terlihat.
(Day dan Underwood, 2001)
Fase diam merupakan salh satu komponen yang penting dalam proses pemisahan dengan
kromatografi karna adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu dan
terpisahnya senyawa komponen analit fase diam dapat berupa bahan padat atau berpori
berbentuk molekul air atau cairan yang umumnya dilepaskan pada padatan pendukung
fase gerak merupakan pembawa analitik dapat bersifat mert maupun berinteraksi dengan
analit tersebut.( Aninim,2013).
Penjelasan tentang harga Rf yaitu faktor returasi (Rf) merupakan parameter
kromatografi, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis. Harga Rf merupakan ukuran
kecepatan migrasi atau suatu komponen pada kromatografi dan pada kondisi tetap
merupakan peranan karakteristik dan produksibel. Rf didefinisikan sebagai perbandingan
jarak yang ditempuh komponen terhadap jarak yang ditempuh pelarut. Adapun rumus Rf
adalah :
Jarak yang ditempuh komponen
Rf =
Jarak yang ditempuh pelarut
Nilai berbanding terbalik dengan polaritas komponen, semakin non polar suatu
komponen, semakin kecil nilai Rfnya begitu pun sebaliknya semakin polar suatu
komponen maka semakin besar nilai Rfnya (Syukri, 1999).
Dalam kromatografi kertas fase gerak mermbes kedalam kertas karna efek kapiler
rembesan fase gerak pada kertas karna dapat dilaukukan dengan teknik menarik
(asceding) atau dengan teknik menurun (desceding) peaksanaan dalam sebuah pemisahan
dalam metode kromatografi kertas terbagi dalam 3 tahap penotulan cuplikan tahap
pengembangan dan tahap identifikasi atu penampakan noda. Kromatografi kertas sanat
berguna dalam pemisahan zat anorganik, organik dan biokimia dimana sering dijumpai
sampel kecil dan kompleks. Pada tahap penangkapan noda dan identifikasi, ketika noda
sudah berwarna dapat langsung diperiksa dan ditentukan harga Rfnya. (soebagio, dkk,
2004)
Kromatografi partisi cair-cair terdiri dari suatu kolom yang berisi zat padat penunjang
halus dimana pada permukaan terdapat pelarut sebagai fase diamnya, fase kedua yaitu
fase gerak yang tidak tercampur dengan cairan dari fase diamnya akan mengalir
sepanjang kolom. Komponen- komponen dari campuran akan terpatisi pada kedua fase
akibat adanya perpindahan diantara dua fase tersebut. Komponen yang terpatisipasi pada
fase diam akan tertahan lebih didalam kolom dibandingkan komponen banyak terpartisi
pada fase gerak. Krmatografi adsorpsi didasarkan pada rotensi zat larut adsorpsi
permukaan. Teknik ini berguna dalam pemisahan senyawa-senyawa nonpolar dan
konsituen yang sulit mengauap. pada kromatografi cair-padat, suatu subtrat padat
bertindak sebagai fase diam tergantung pada kesetimbangan yang berbentuk pada bidang
antara muka diantara butiran-butiran fase diam dan cair yang bergerak serta pada kelrutan
relatif zat terlarut pada fase bergeraknya. (khopkar,2008)
Kromatografi dapat digolongkan berdasarkan pada jenis fase-fase yang digunakan. Dalam
kromatografi fase bergerak dapat berupa gas atau cair dan fase diam dapat berupa zat
padat atau cair, maka berdasarkan fase gerak-fase diam terdapat empat macam sistem
kromatografi, yaitu: kromatografi gas-cair, gas-padat, cair-padat, dan cair-cair.
Kromatografi gas-cair bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya padatan
pendukung inert. Kromatografi gas-padat, fase geraknya gas dan fase diamnya padatan
yang mengadsorp. Kromatografi cair-cair, bila fase geraknya dan fase diamnya berupa
cairan dimana fase diamnya dilapiskan pada permukaan padatan pendukungnya inert.
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
- Tinta Spidol Biru
- Tinta Spidol Merah
- Tinta Spidol Hitam
- Kertas Saring
- Aquades
- Etanol (98,8%)
- Aseton (99,5%)
- Label
- Tisu
3.2Prosedur Percobaan
3.2.1 Percobaan Aquades
- Dipotong kertas saring berbentuk persegi panjang denganpanjang 5 cm
dan lebar 7 cm.
- Diberi garis batas 1 cm daribawah kertas.
- Diberi garis batas 1 cm dari atas kertas.
- Diberi titik noda pada garis batas bawah, titik biru, titik hitam, dan titik
merah.
-Dituang aquades kedalam gelas kimia menggunakan botol semprot hingga
tingginya 0,5 cm.
- Diberi kertas label pada gelas kimia bertuliskan aquades.
- Dijepit kertas saring mengggunakan penjepit tabung.
- Dimasukkan kertas saring ke dalam gelas kimia dan biarkan hingga
aquades merambat naik.
- Diangkat kertas saring dan dikeringkan.
- Ditentukan noda dari masing-masing tinta.
- Ditentukan jarak noda dan jarak pelarut.
- Ditentukan nilai Rf.
4.2 Perhitungan
4.2.1 Larutan Aseton
- Noda tinta hitam dengan jarak pelarut aseton = 7 cm
Komponen Biru = 0,8 cm
Rf = jarak yang di tempuh komponen
Jarak yang di tempuh pelarut
= 0,8 cm = 0,1 cm
7 cm
- Noda tinta hitam dengan jarak pelarut aseton = 7 cm
Komponen Ungu = 0,5 cm
Rf = jarak yang di tempuh komponen
Jarak yang di tempuh pelarut
= 0,5 cm = 0,1 cm
7 cm
- Noda tinta merah dengan jarak pelarut aseton = 7 cm
Komponen Pink= 2,6cm
Rf = jarak yang di tempuh komponen
Jarak yang di tempuh pelarut
= 2,6 cm = 0,4 cm
7 cm
- Noda tinta biru dengan jarak pelarut aseton = 7 cm
Komponen Biru = 1,3 cm
Rf = jarak yang di tempuh komponen
Jarak yang di tempuh pelarut
= 1,3 cm = 0,2 cm
7 cm
- Noda tinta biru dengan jarak pelarut aseton = 7 cm
Komponen Ungu = 2,5 cm
Rf = jarak yang di tempuh komponen
Jarak yang di tempuh pelarut
= 2,5 cm = 0,1 cm
7 cm
4.4 Pembahasan
Dalam prosedur kali ini tentang kromatografi, cara kerja dari
prosedur ini yaitu gunting kertas saring yang masih utuh
menjadi 3 bagian sama panjang yaitu 5x 7 cm. Setelah kertas
saring digunting masing-masing 5 x 7 cm. berilah garis batas
sekitar 1 cm dari bawah dan atas kertas tersebut dan setelah
diberi garis batas. Berilah noda titik hitam, biru, merah, pada
garis batas yang di bawah kertas.
+ -
+ -
+
-
Didalam kromatografi , berlaku suatu prinsip umum yaitu like
dissolve like artinya polar menyukai yang polar dan tak polar
menyukai tak polar . Dalam hal fase diam, fase diam yang polar
akan mengikat lebih kuat komponen yang relative polar,
sedangkan fase diam yang tak polar akan mengikat lebih kuat
komponen-komponen yang juga tak polar. Hal yang sama
berlaku bagi fase gerak, fase gerak yang polar akan melarutkan
lebih baik komponen yang juga polar, sebaliknya fase gerak
yang tak polar akan melarutkan relatif lebih baik komponen
yang juga tak polar.
5.1 Kesimpulan
- pigmen warna atau komponen-komponen warna pada tinta hitam dengan
pelarut alkohol atau etanol adalah coklat,biru, dan ungu.
- larutan aquadest / air pada noda tinta hitam ungu 0,1, coklat 0,2, biru 0,4.
- larutan alkohol/etanol pada noda tinta hitam coklat 0,1, biru 0,2, ungu 0,1.
5.2 Saran
Sebaiknya pada pratikum kromatografi selanjutnya menggunakan warna
hitam, merah dan biru. Untuk titik noda agar lebih mengetahui komponen noda
dari titik noda lainnya seperti warna kuning, hijau dan ungu.