Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MODUL

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Tanggal Praktikum : 23 November 2021


Judul Praktikum : Kromatografi

Disusun Oleh :

Kelompok : 15
Program Studi : Teknik Geologi

Nama :
Algifaris (2109086047)
Fathur Rachman S.P (2109086054)

Asisten Praktkum :
Putri Ayu Dwi Anastasia (2009066030)

LABORATORIUM REKAYASA KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kromatografi adalah salah satu bentuk metode pemisahan campuran dimana
metode ini menggunakan sistem dua fase, yakni fase diam dan fase gerak. Fase
diam pada umumnya berupa padatan sedangkan fase gerak merupakan cairan
atau gas. Kromatografi dapat digunakan pada skala kecil seperti laboratorium.

Dalam kromatografi pemisahan komponen komponennya dapat kita lihat


dengan cara menghitung faktor retensi (Rf). Rf itu sendiri adalah nilai dari
pembagian jarak tempuh komponen terhadap jarak tempuh pelarutnya. Harga
Rf dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jenis pelarutnya, suhu, sifat dari
campuran itu sendiri, serta properti dari fase diamnya. Seperti misalnya dalam
kromatografi kertas jenis kertas yang digunakan mempengaruhi harga Rf
nantinya.

Oleh karena itu dilakukan praktikum agar praktikan dapat mengetahui


bagaimana proses kromatografi yang melalui dua fase yaitu fase gerak (gas atau
cairan) dan fase diam (padatan)

1.2. Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan untuk memisahkan dua campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan komponen-komponen imigrasi yang dibedakan
berdasarkan antara dua fase yaitu fase diam dan fase gerak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada
perbedaan partisi zat pada fase diam dan fase gerak. Tujuan kromatografi preparatif
biasanya untuk memisahkan senyawa dalam campuran dan kromatografi analitik
digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam suatu campuran.
Kromatografi dibagi menjadi dua yaitu kromatografi preparatif dan kromatografi
analitik. Dan juga memang terdapat banyak metode pemisahan tetapi kromatografi
sendiri dikerjakan dan lebih sering dilakukan karena metode ini dapat dilakukan
dengan sederhana dan cepat yaitu hanya dengan beberapa menit saja dan hanya
menggunakan peralatan yang relatif sederhana (Sastroamidjojo, 1985).

Kromatografi juga merupakan suatu metode pemisahan yang belakangan ini banyak
digunakan. Dibandingkan dengan metode lain seperti destilasi, kristalisasi, ekstraksi,
pengendapan, dan lain sebagainya. Kromatografi mempunyai keuntungan dalam
pelaksanaan hal yang lebih sederhana terutama penggunaan waktu yang singkat,
mempunyai kepekaan yang tinggi, serta mempunyai kemampuan memisahkan yang
tinggi. Metode ini dapat digunakan bila metode lain tidak dapat atau sulit dilakukan
misalnya karena jumlah cuplikan yang sangat sedikit ataupun campuran yang
kompleks (Chang, 2005).

Fase diam (Fase Stasioner) dan fase gerak mempunyai arti masing-masing. Fase diam
merupakan salah satu fase komponen yang penting di mana terjadinya perbedaan
kromatografi karena adanya interaksi dengan fase diam yang menyebabkan terjadinya
perbedaan waktu retensi (Rf) dan terpisahnya komponen-komponen dari suatu
senyawa. Fase gerak merupakan pembawa anlit dapat bersifat berinteraksi dengan
analitik tersebut. Fase gerak dapat berupa bahan cair dan berupa gas yang umumnya
dapat dipakai sebagai gas nyawa yang mudah menguap. Fase diam juga merupakan
proses yang dilalui oleh fase gerak untuk mengetahui jarak antara noda dengan jarak
pelarutnya (Basri,2003).

Kromatografi sendiri bekerja dengan satu prinsip dasar yaitu jumlah zat yang
berbeda-beda untuk masing- masing komponen pada waktu tertentu. Pemisahan
dengan menggunakan metode kromatografi ini dapat terjadi antara fase atau apabila
suatu molekul maupun senyawa nya memiliki sifat- sifat yang berbeda, diantaranya
adalah memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut, memiliki sifat
kelarutan atau sifat untuk berkaitan yang berbeda, dan memiliki sifat mudah menguap
pada temperatur yang berbeda pula (Basri, 2003).
BAB III
METODE

1.1. Alat dan Bahan


1.1.1. Alat-alat
a. Penjepit tabung
b. Bolt
c. Guntung
d. Stopwatch
e. Penggaris
f. Pipet kolum
g. Gelas kimia
h. Botol semprot

1.1.2. Bahan-bahan
a. Kertas saring
b. Spidol
c. Pelarut aquades
d. Pelarut alkohol
e. Pelarut n-heksana

1.2. Prosedur Percobaan Kromatografi


a. Disiapkan kertas saring berukuran 2x10 cm
b. Diberi garis 1 cm dari bawah pada kertas saring
c. Diberi noda titik dengan spidol warna hitam
d. Dijepit kertas saring menggunakan penjepit tabung
e. Dicelupkan pada larutan hingga titik batas
f. Didiamkan hingga 3 menit
g. Diangkat dan keringkan
h. Diulangi langkah sebelumnya dengan menggunakan spidol warna coklat
i. Dihasilkan pada larutan akuades noda warna tersebut terlarut, pada larutan n-
heksana noda warna tersebut tetap, dan pada larutan alcohol noda warna
tersebut memudar.
BAB IV
TUGAS

4.1 Soal Paket B


a. Jelaskan prinsip dari kromatografi kertas! (Menggunakan bahasa sendiri)
b. Apa yang dimaksud fase gerak pada kromatografi?
c. Berapa ukuran kertas saring yang digunakan? Jelaskan fungsi garis batas
dengan jarak 1 cm dari ujung kertas!
d. Jelaskan Fungsi larutan alkohol dalam percobaan kromatogtafi !
e. Ada berapa perubahan warna pada spidol merah, biru dan hijau ketika
dilarutkan pada larutan alkohol? Sebutkan masing-masing warna yang
dihasilkan!

4.2 Jawaban
a. Terdapat pemisahan subtansi pada sampel antara fase diam dan fase gerak.
b. Fase gerak merupakan pembawa analit yang dapat bersifat inert maupun
berinteraksi dengan analit tersebut. Kemudian fase gerak ini tidak selalu
cairan, tetapi dapat berupa gas inert yang pada umumnya dapat dipakai
sebagai carrier gas senyawa yang mudah menguap.
c. Kertas saring berukuran 2x10 cm, fungsi dari batas dengan jarak 2 cm
yaitu sebagai batas yang dimana titik untuk menyerap air agar noda dapat
bergerak keatas.
d. Berfungsi untuk mengetahui sifat dan perubahan warna dan juga agar
dapat diukur.
e. Terdapat dua perubahan pada spidol hitam dan hanya terdapat satu
perubahan pada spidol coklat, pada spidol hitam terdapat warna biru muda
dan biru tua sedangkan pada spidol coklat terdapat warna coklat tua.
DAFTAR PUSTAKA

Basri, S. (2003). Kamus Kimia. Kineka Cipta : Jakarta.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Khopkar, S.M. (2008). Konsep Dasar Kimia Analitik. ITP Press: Bandung.
Sastroamidjojo, H.1985. Kromatografi. Liberty : Jakarta.

Phobos, Mr. (2020). Laporan Praktikum Kromatografi. Diakses Pada Hari Kamis
23 November 2021. Pukul 19;31 Malam, dari InformasainsEdu :
https://informasains.com/edu/post/2020/07/laporan-praktikum-kromatografi/

Anda mungkin juga menyukai