Azizahwati, dkk. 2007. Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang Untuk Makanan
Yang Beredar Di Pasaran. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol: 4. No: 1.
ISSN: 1693-9883. Depok: Universitas Indonesia.
Kenkel, Jhon. 2003. Analytical Chemistry for Technicians. Third Edition Lewis
Nebraska: Publishers is an imprint of CRC Press LLC
Soebagio,dkk . 2003. Kimia Analitik II. Malang: JICA.
Svehla, G. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian 2 Edisi ke Lima. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Rf =
E. Prosedur Kerja
1. Kertas saring wathman dipotong dengan panjang 25 cm dan lebar 6 cm
2. Larutan pengembang dibuat dengan mencampurkan H2O, C4H9OH, C6H10O3,
pada perbandingan volume 15 mL: 75 mL: 10 mL dan asam CH3COOH 5 mL
3. Larutan pengembang dimasukkan kedalam chamber. Dibuat garis awal
mendatar pada kertas saring whatman 3 cm dari ujung bawah kertas. Kemudian
dibuat tanda X pada kertas tempat sampel atau standar akan di spotkan,
masing-masing berjarak 2 cm
4. Larutan Pb(NO3)2, AgNO3, Hg(NO3)2, dan campuran ditotolkan pada kertas
saring yang telah diberi tanda X dengan masing-masing 3 totol dan setiap
penotolan dibiarkan kering beberapa saat terlebih dahulu sebelum penotolan
berikutnya
5. Kertas dibentuk menjadi silinder dan dijepit dengan klip kertas. Kemudian
kertas saring dimasukkan ke dalam chamber dengan bagian yang diplot
dibagian bawah dan harus diperhatikan agar kertas tidak menyentuh dinding
bejana dan spot tidak boleh tercelup dalam larutan. Kemudian chamber ditutup
kembali
6. Kertas dibiarkan hingga eluen membasahi setengah dari panjang kertas atau
tidak melewati batas kertas
7. Kertas kromatografi dipindahkan dan dikeringkan. Kemudian lembaran kertas
disemprot dengan larutan K2CrO4 encer
8. Warna-warna PbCrO4, Ag2CrO4, dan HgCrO4 dapat digunakan untuk
identifikasi setiap ion dalam larutan
9. Jarak spot yang berbeda diukur dari posisi semula untu tiap solut dan
campurannya. Kemudian dihitung nilai Rfnya.
F. Hasil Pengamatan
Pengamatan
No. Perlakuan
5. Membuat spot pada garis yang telah dibuat Jarak antar spot 2 cm
Tampak perubahan
warna pada rambatan
noda
Hg : putih
8. Disemprotkan K2Cr2O3 pada kertas
Pb : kuning
Ag : coklat kemerahan
= 0, 926
Menghitung Rf
10.
= 0,185 cm
= 0,315 cm
= 0,185 cm
G. Analisis Data
Dik : Jarak noda Ag = 1,7 cm
Jarak noda Hg = 5,0 cm
Jarak noda Pb = 1,0 cm
Jarak noda X = 1,0 cm
Jarak pelarut (Pb dan Hg) = 5,4 cm
Jarak pelarut (Ag dan X) = 5,4 cm
Dit : Rf = ….?
Penyelesaian :
a. Rf Ag
b. Rf Hg
cm
c. Rf Pb
cm
d. Rf X
cm
H. Pembahasan
Adapun hasil yang diperoleh yaitu harga Rf dari ion logam Hg adalah 0,925
dengan warna putih, harga Rf Ag adalah 0,315 dengan warna noda coklat
kemerahan dan harga Rf Pb adalah 0,185 dengan warna noda kuning. Sedangkan
harga Rf campuran adalah 0,185 dengan warna noda kuning. Hg memiliki nilai Rf
yang paling besar disebabkan karena logam tersebut memiliki kelarutan yang
besar. Hal ini disebabkan karena larutan pengembang cenderung mempunyai sifat
kepolaran yang besar sehingga komponen yang memiliki sifat yang sama dengan
larutan pengembang akan bergerak lebih cepat sehingga nilai Rf akan besar pula.
Jadi Hg (raksa) cenderung cepat merambat karena memiliki sifat yang sama
dengan eluen. Adapun sampel X memiliki Rf yang sama dengan Pb warna noda
yang terlihat juga sama yaitu berwarna kuning, sehingga dapat disimpulkan
sempel X adalah ion logam Pb
I. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa ion logam Pb, Ag,
dan Hg dan dapat dipisahkan dengan campurannya dengan cara kromatografi
kertas
2. Saran
Rf = atau
a. Rf Ag
b. Rf Hg
cm
c. Rf Pb
cm
d. Rf X
cm