Anda di halaman 1dari 15

KROMATOGRAFI KERTAS

Dosen: Dr. Tiah Rachmatiah, M.Si., Apt

Disusun Oleh:
Arlya Mahayani Putri 18330082
Nuri Desti Murdiani 18330089
Rahmawati Nuraeni 18330095
Annisa Rahman 18330096
Ella 18330101
Ai Nurul Azizah 18330104
Dimas Yusuf Atthariq 18330110
Fatiyah Azzahrah​​ 18330115
Fitokimia 1 Kelas D
PENGERTIAN KROMATOGRAFI KERTAS
Kromatografi pertama kali Kromatografi kertas selain
diperkenalkan oleh Michael untuk pemisahan dan analisis
Tsweet (1903) seorang ahli kuantitatif, juga sangat
botani dari Rusia. Kromatografi bermanfaat untuk identifikasi.
kertas merupakan bidang khusus Hal ini dapat dilakukan
kromotografi cair-cair. misalkan dengan membuat
Mekanisme pemisahan sama grafik antara Rm α terhadap
dengan mekanisme pada jumlah kation dalam suatu deret
Michael Tsweet (1903) kromatografi kolom. Adsorben homolog, maka memungkinkan
dalam kromatografi kertas adalah untuk mengidentifikasi suatu
kertas saring yakni selulosa. anggota deret homolog.
PRINSIP KROMATOGRAFI KERTAS
- Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada
kromatografi kolom. Media dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni selulosa.
Sampel berupa tinta berwarna yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian
digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam pelarut yang mengisi
dasar wadah. Fasa gerak dapat saja beragam. Bisa menggunakan: air, etanol, asam asetat atau
campuran zat-zat ini dapat digunakan.
Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington Synge (1914-
1994) adalah orang pertama yang menggunakan metoda analisis
asam amino dengan kromatografi kertas. Saat campuran asam
amino menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada
fenomena kapiler, partisi asam amino antara fasa mobil dan fasa
diam (air) yang teradsorbsi pada selulosa berlangsung berulang-
ulang. Ketika pelarut mencapai ujung atas kertas proses
dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari titik awal sepanjang
jarak tertentu. Dari nilai Rf, masing-masing asam amino Richard Laurence M S
(1914-1994)
diidentifikasi.
JENIS KROMATOGRAFI KERTAS

01 . Kromaografi Kertas
Kromatografi kertas dua arah dapat
Satu Arah
digunakan dalam menyelesaikan
masalah pemisahan substansi yang
memiliki nilai Rf yang sangat
Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap serupa.Kromatogram ditempatkan
yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau dalam sebuah pelarut sebelum dan
campuran pelarut yang sesuai. Sampel tinta diteteskan sesudah sampai pelarut mendekati
pada garis dasar pensil pada selembar kromatografi bagian atas kertas.
kertas. Silinder kemudian ditempatkan dengan posisi
berdiri pada bawah wadah.

02 Kromatografi Kertas
Dua arah
KEGUNAAN KROMATOGRAFI KERTAS
Kromatografi kertas dapat digunakan untuk keperluan identifikasi (analisa kualitatif, seperti
untuk analisa tinta), penetapan kadar zat (analisa kuantitatif), pemurnian senyawa (pekerjaan
preparatif), untuk menganalisa asam-asam amino yang terdapat dalam suatu protein.
Prosedur Umum Pengarjaan Kromatografi Kertas
Secara umum kromatografi kertas dilakukan dengan 3 tahap, yaitu :
a. Penotolan cuplikan
b. Tahap pengembangan
c. Identifikasi atau penampakan noda
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KROMATOGRAFI KERTAS
KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Tidak diperlukan peralatan yang 1. Banyaknya masalah yang


teliti dan mahal menyangkut cara memasukkan fasa
2. Dapat diperoleh hasil yang baik gerak, perambatan fasa gerak
walaupun dengan peralatan dan melalui kertas, dan penggumpalan
materi yang sangat sederhana 2. Lebih lama karena panjang kertas
3. Senyawa yang terpisah dapat bisa sampai 50cm
dideteksi pada kertas dan 3. Keterbatasan parameter senyawa
diidentifikasi yang akan diuji
 
PENERAPAN KROMATOGRAFI KERTAS

Penerapan teknik pemisahan kromatografi kertas dalam kehidupan sehari-hari yaitu :


 Menentukan komponen yang terkandung dalam uang logam.

CARA KERJANYA :
1) Uang logam warna kuning dan putih dicuci dan disikat, kemudian ditambahkan dengan HCl
pekat sebagai pelarut pemisah komponen uang logam
2) Cuplikan dari tetesan tersebut ditotolkan di kertas kromatografi bersama dengan cuplikan HCl
pekat, cuplikan CuSO4, dan cuplikan NiSO4
Fase diam pada percobaan ini adalah lapisan pelarut yang teradsorbsi pada permukaan
kertas berupa kertas kromatografi dan fase geraknya adalah bagian dari pelarut yang berfungsi
menggerakkan eluen berupa campuran n-butanol, asam asetat glasial, dan air (untuk uang logam
putih) dan campuran n-butanol, etanol, dan amoniak 2M (untuk uang logam kuning).

Pada percobaan ini, kromatografi kertas dilakukan secara ascending dimana pelarut
yang terdapat dibawah akan bergerak keatas pada kertas yang tercelup di dalamnya.
Penjenuhan dengan uap pelarut bertujuan untuk mempercepat terjadinya elusi atau
pergerakan komponen-komponen sampel pada media kertas kromatografi.
Maka hasil akhirnya adalah untuk uang logam warna kuning cuplikan dari
uang logam tersebut memiliki nilai Rf yang hampir sama dengan cuplikan
CuSO4 sehingga dapat disimpulkan bahwa logam tersebut bahan penyusunnya
adalah tembaga. Sedangkan untuk uang logam putih tidak memiliki nilai Rf
yang sama dengan CuSO4 maupun dengan NiSO4. Karena memang logam
putih ini terbuat dari aluminium maka tidak terdeteksi pada percobaan ini.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu :
1. Kromatografi adalah proses melewatkan sampel melalui suatu kolom, perbedaan
kemampuan adsorpsi terhadap zat-zat yang sangat mirip mempengaruhi resolusi zat
terlarut dan menghasilkan apa yang disebut kromatogram.
2. Kromatografi cair-cair terdiri dari kromatografi cair-cair klasik seperti kromatografi
kertas dan kromatografi modern seperti kromatografi kinerja tingkat tinggi ((HPLC).
3. Prinsip kromatografi kertas yaitu sebagai fase geraknya air, fase diamnya juga air ,
sampelnya adalah tinta berwarna, dan medianya berupa kertas saring yaitu selulosa.
4. Kromatografi kertas ada dua jenis yaitu kromatografi kertas satu arah dan kromatografi
kertas dua arah.
SARAN

PPT ini masih jauh dari kata sempurna, maka kedepannya kami akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang materi Kromatografi
Kertas di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan
CONTOH VIDEO
DAFTAR PUSTAKA
1. Gritter, R.J., J.M. Bobbit dan A.E. Schwarting. 1991. Pengantar Kromatografi.
ITB Press. Bandung
2. Hendayana, Sumar. 2010. Kimia pemisahan metode kromatografi dan
elektroforesis modern. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
3. Khopkar, SM. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
4. Robert I. Pesok. 1968. Modern Methods Of Chemical Analysis Second
Edition. University Of Hawaii
5. Sastrohamidjojo, H. 1985. kromatografi. Liberty. Yogyakarta.
6. Soebagio,dkk.2003. Kimia Analitik II. Malang : Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang.
7. Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisik untuk Paramedis. ANDI. Yogyakarta
 
Thank You
Stay at Home, Stay Healthy!

Anda mungkin juga menyukai