Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KROMATOGRAFI

“PEMISAHAN ZAT WARNA”

NAMA : SHEREEN MARANATHA ALEXSANDRA


NIS : 140101029
KELAS : XII KIMIA ANALIS A
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam
teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa
berupa gas ataupun cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan.
Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba memisahkan
pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur (CaSO4).
lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang
berwarna bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga
menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah
yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi.

Kromatografi cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom gelas berdiameter


besar. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair
Penampilan Tinggi atau High Preformance = Tekanan atau Kinerja Tinggi, High Speed =
Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen) berhasil dikembangkan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ingin diketahui yaitu :
a. Apa itu kromatografi kertas ?
b. Prinsip dari kromatografi kertas
c. Apa yang mempengaruhi cepat rambat zat warna?
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kromatografi
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Istilah kromatografi berasal dari
kata “chroma” (warna) dan “graphein” (menuliskan). Teknik pemisahan analitik yang
paling banyak digunakan ditemukan pada tahun 1903 oleh TSWETT, ia telah
menggunakan kromatografi untuk pemisahan senya w a -s en yaw a yan g berwarna dan
nama kromatografi diambil dari senyawa yang berwarna. Prinsip pemisahan kromatografi
yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fasa diam dan fasa gerak berdasarkan
perbedaan sifat fisik komponen yang akan dipisahkan.

Berdasarkan cara kontak antara fasa diam dan fasa ge rak, dikenal
kelompok kromatografi kolom dan kromatografi planar,sebagai berikut :

1. Kromatografi kolom yaitu fasa diam ditahan dalam sebuah kolom sempit
(terbuka di kedua ujungnya). Fasa gerak mengalir karena efek gravitasi atau
tekanan. Fasa diam umumnya berupa padatan atau cairan. Fasa gerak
umumnya berupa cairan atau gas dan dialirkan terus menerus. Hasil pemisahan
adalah spesi yang keluar dari kolom.
2. Kromatografi planar yaitu fasa diam yang didukung oleh (dilapiskan pada) plat
datar atau lembaran. Fasa gerak bergerak berdasarkan aksi kapiler atau gaya
gravitasi. Fasa diam umumnya adalah padatan, sedangkan fasa gerak
umumnya adalah cairan. Fasa gerak dialirkan hanya sampai mendekati akhir
bidang fasa diam. Hasil pemisahan berua spot-spot pada lintasan (tract) yang
dijalani oleh sampel.
Cara kromatografi dapat digolongkan sesuai dengan sifat-sifat dari fasa tetap,
yang dapat berupa zat padat atau zat cair. Jika fasa tetap berupa zat padat maka cara
tersebut dikenal sebagai kromatografi serapan (absorption chromatography), dan jika zat
cair dikenal sebagai kromatografi partisi (partition chromatography). Keempat rnacam
sistem kromatografi tersebut adalah :

1) Fasa gerak zat cair - fasa tetap padat : Komatografi penukar ion.
2) Fasa gerak gas - fasa tetap padat : Kromatografi gas padat
3) Fasa gerak zat cair - fasa tetap zat cair, dikenal sebagai kromatografi partisi
dan kromatografi kertas.
4) Fasa gerak gas - fasa tetap zat cair : Kromatografi gas-air dan Kromatografi
kolom kapiler.

2.2 Kromatografi Kertas


Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok kromatografi planar,
dimana pemisahannya menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang datar
yaitu benuk kertas. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan
atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak
mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-
sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula.
Suatu hal yang perlu diperhatikan disini adalah tentang peralatan yang
digunakan. Pada kromatografi Kertas peralatan yang dipakai tidak perlu alat-alat
yang teliti atau mahal. Hasil yang baik dapat diperoleh dengan peralatan dan
materi-materi yang sangat sederhana. Senyawa-senyawa yang terpisahkan dapat
dideteksi pada kertas dan dapat segera diidentifikasi.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum


Tempat praktikum kromatografi kertas ini di Laboratorium Instrumen di SMK Negeri 1
Bontang pada pukul 07.30 s.d 17.00 WITA.

3.2 Alat
- Beaker glass
- Batang pengaduk
- Pensil
- Penggaris
- Kertas saring
- Penjepit kertas
- Gunting
- Spidol warna

3.3 Bahan
- Aquades
- Etanol 50%

3.4 Prosedur kerja


1. Gunting kertas saring dengan ukuran 10×30 cm
2. Beri garis tepi bawah dengan jarak 2 cm dari sisi bawah
3. Jepit kertas saring pada batang pengaduk dengan menggunakan penjepit kertas
4. Beri warna merah pada bagian garis tepi bawah yang telah dibuat sebelumnya
5. Celupkan kertas saring yang telah diberi warna ke dalam aquades, dengan catatan
tidak boleh menyentuh dasar gelas beaker dan tidak menyentuh warna yang telah
diberikan
6. Tunggu selama 10 menit dan amati berapa noda warna yang terbentuk
7. Beri perlakuan yang sama pada warna biru, hijau, dan kuning
8. Ulangi prosedur kerja dengan aquades diganti dengan etanol 50%
BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


a. Aquades

No. Warna Noda Warna


1. Merah Merah, kuning, jingga, merah muda
2. Biru Biru dan ungu
3. Hijau Hijau, kuning, dan biru
4. Kuning -
b. Etanol 50%

No. Warna Noda Warna


1. Merah Merah, jingga, kuning, merah muda
2. Biru Biru dan ungu
3. Hijau Hijau, bitu, kuning
4. Kuning -

4.2 Pembahasan

Kromatografi kertas adalah cara pemisahan yang menggunakan medium


pemisah dalam bentuk bidang datar yaitu kertas. Semua bentuk kromatografi
memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase
gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-
komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan
bergerak pada laju yang berbeda pula.

Pelarut bergerak melalui serat-serat dari kertas oleh gaya kapiler dan
menggerakkan komponen-komponen dari campuran sampel pada perbedaan jarak
dalam arah aliran pelarut. Pada permukaan dari kertas jangan sampai terlalu basah
dengan pelarut karena hal ini tidak akan memisah sama sekali atau pada noda akan
menjadi kabur warnanya sehingga sering kali tidak terlihat. Bila permukaan pelarut
telah bergerak sampai jarak yang cukup jauh atau setelah waktu yang diinginkan, maka
kertas diambil dari bejana dan posisi dari permukaan kertas yang terdapat noda warna
diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering.

Disamping sifat-sifat dari kertas dan pelarut, ada faktor-faktor penting yang
mempengaruhi pemisahan yaitu : suhu, besarnya bejana, waktu pengembangan dan arah
dari aliran pelarut.
Kertas dalam pemisahan mempunyai pengaruh pada kecepatan aliran pelarut..
Efek-efek serapan disebabkan oleh sifat polar dari gugus-gugus hidroksil Penurunan
kerapatan atau kenaikan tebal memberikan kecepatan aliran yang lebih tinggi.

Fasa gerak merupakan campuran yang terdiri dari satu komponen organik utama,
air, dan berbagai tambahan misalnya asam-asam, basa atau pereaksi komplek. Pelarut
harus sangat mudah menguap, karena terlampau cepat mengadakan kesetimbangan,
keadaan lain volatilitas yang tinggi mengakibatkan lebih cepat hilang meninggalkan
lembaran kertas setelah bergerak. Ada beberapa cara pembuatan noda, salah satu caranya
adalah dengan menggunakan gelas kapiler dengan diameter yang sama, di mana cara ini
yang sering digunakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum kromatografi kertas ini antara lain :
- Kromatografi kertas ialah kromatografi kertas adalah cara pemisahan yang
menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang datar yaitu benuk kertas
- Kromatografi kertas memiliki prinsip kerja yaitu seluruh bentuk kromatografi
memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase
gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa
komponen-komponen dari campuran bersama-sama.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat dalam kromatografi kertas


yaitu : suhu, besarnya bejana, waktu pengembangan dan arah dari aliran pelarut.
Dalam praktikum dihasilkan noda warna sebagai berikut :
- Merah : jingga, kuning, dan mersh muda
- Biru : ungu
- Hijau : kuning dan biru
- Kuning : tidak terdapat noda

5.2 Saran
Dalam praktikum ini, saran yang akan diajukan yaitu :
- Pelarut yang digunakan dapat diganti dengan etil asetat atau butanol yang banyak
digunakan dalam pemisahan zat pada kromatografi kertas
- Dalam praktikum selanjutnya tidak perlu menggunakan waktu sebagai patokan
untuk melakukan praktikum
DAFTAR PUSTAKA

- McNair & E.J.Bonelli, 1988, Dasar Kromatografi Gas, Penerbit ITB Bandung
- Skoog, Doughlas, A and James J Leary, 1992, Principles of Instrumental Analysis,
Saunders College Publishing, New York.
- Mulya Suryadarma, dkk. 2004, Pengembangan Metode Analisis, Airlangga Press,
Surabaya.
- Isi Modul Kromatografi

Anda mungkin juga menyukai