K O LO M
K O N V EN S IO N A L
Dosen Pembimbing :
Arif Sholahuddin, S.Pd, M.Si.
Drs. Abdul Hamid, M.Si.
LATAR BELAKANG
Kromatografi digunakan untuk memisahkan
LATA R B ELA K A N G
(dapat berupa padatan, atau kombinasi cairanpadatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas).
Kromatografi ini dikembangkan menjadi beberapa
Jenis-Jenis Kromatografi
1. Kromatografi cair-padat (Kromatografi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Adsorpsi)
Kromatografi Cair-cair (Kromatografi Partisi)
Kromatografi Gas-padat (KGP)
Kromatografi Gas-Cair (KGC)
Kromatografi Penukar Ion
Kromatografi Kertas (KT)
Kromntografi Lapis Tipis (KLT atau TLC =
Thin Layer Chromatography)
Kromatografi Filtrasi Gel
Kromatografi Elektroforesis Kontinyu
Lanjutan...
Ditinjau
dari
mekanismenya
kromatografi
kolom
merupakan
kromatografi serapan atau adsorbsi.
Kromatografi
kolom
digolongkan
kedalam kromatografi cair padat (KCP)
kolom terbuka.
Lanjutan
Penyelidikan tentang kromatografi kendor
untuk beberapa tahun sampai digunakan
suatu teknik dalam bentuk kromatografi
padatan cair (LSC)
Pada tahun 1938 Alat kromatografi lapisan
tipis (TLC) oleh Izmailov dan Schreiber, dan
kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun
1958
Tahun 1941 Martin dan Synge tidak hanya
mengubah dengan cepat alat kromatografi
cair tetapi seperangkat umum langkah untuk
pengembangan alat kromatografi gas dan alat
kromatografi kertas.
Di Indonesia, alat ini diperkenalkan pada
tanggal 4-5 Juni 1979 di Lembaga Kimia
Defnisi Kromatograf
kolom
Sebenarnya
kromatografi
kolom
merupakan
Lanjutan
Pelarut
Pelarut mempunyai peranan yang
penting dalam mengelusi sampel yang
dapat
menentukan
keberhasilan
pemisahan secaa kromatografi kolom.
Pelarut yang mampu menjalankan elusi
terlalu
cepat
tidak
akan
mampu
mengadakan pemisahan yang sempurna.
Sebaliknya elusi yang terlalu lambat akan
menyebabkan waktu retensi yang terlalu
lama
Lanjutan
Sistem
pelarut
dengan
kepolaran
yang
bertingkat sering juga digunakan adalah pelarut
mengelusi kolom.
Beberapa jenis pearut yang sering digunakan
dalam kromatografi kolom:
Eter, minyak tanah, Karbon tetra klorida,
Sikloheksan, Karbon disulfida, Eter, Aseton,
Benzen, Ester, Kloroform, Alkohol, Air, etanol,
metanol, petroleum benzen
FASE GERAK
Sukrosa
Pati
Inulin
Sikloheksan
Talk
Karbon disulfida
Natrium Karbonat
Eter
Kalsium Karbonat
Aseton
Kalsium Fosfat
Benzen
Magnesium Karbonat
Ester
Magnesium Oksida
Ester
Kalsium Hidroksida
Kloroform
Alkohol
Alumina aktif
Air
Arang aktif
Piridin
K olom K onvensional
Prinsip kerja kromatografi kolom adalah
adanya perbedaan daya serap dari
masing-masing komponen, campuran
yang akan diuji, dilarutkan dalam
sedikit pelarut lalu dimasukkan lewat
puncak kolom dan dibiarkan mengalir
kedalam zat menyerap.
Fase Gerak
Kertas saring atau
bahan penyaring
Bahan penyaring bila perlu
Sumbatan kapas atau serabut gelas
Labu Penampung
Pemilihan Kolom
Pada pemilihan ukuran kolom harus diperhitungkan
jumlah contoh.
1. Perbandingan bobot zat penyerap dan contoh
2. Perbandingan panjang kolom dengan diameter
3. Untuk
4. Untuk
contoh
komponen
yangmempunyai
afinitas berbeda terhadap zat penyerap digunakan
kolom pendek
Cara memasukkan
Metode
zat penyerap ke
dalam kolom
2. Flash KromatografOtomatis-Pengendalian
dengan komputer (SepacoreControl Software)
Kerugian :
1. Membutuhkan waktu dalam pengerjaannya dan
banyak.
Aplikasi Penggunaan
Kromatografi Kolom
Isolasidan Identif k
iasisenyaw a Terpenoid
yang A ktif A ntibakteriPada H erba
M eniran (Phyllanthus niruriLinn)
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya herba
meniran
(Phyllanthus
niruri
Linn)
mengandung senyawa terpenoid antibakteri
Prosedur :
a. Ekstraksi: dilakukan dengan 2 cara, yaitu
Soxletasi dan Maserasi
b. Uji aktivitas antibakteri : Ekstrak nheksanaa diuji aktivitasnya terhadap bakteri
Eschericia coli dan Staphyloccocus aureus
A (1-27)
0,725
Kuning
B (28-33)
0,690 dan
Kuning Muda
0,600
3
C (34-)
0,580
Kuning Muda
Warna larutan
Warna larutan
Fraksi
sebelum
setelah
direaksikan
direaksikan
Keterangan
Liberman-
Liberman-
Burchard
Kuning Muda
Burchard
Merah Muda
+ terpenoid
(diterpenoid)
Kuning Muda
Hijau Kebiruan
- (steroid)
Kuning
Ungu Muda
+
(triterpenoid)
Isolation, Purif c
iation and Identif c
iation
of Curcum inoids from Turm eric
(Curcum a longa L.) by Colum n
Chrom atography
Tujuan
Prosedur :
Preparasi Sampel
Kondisi Kromatografi
Pemisahan kukuminoid
dengan
KLT
menggunakan
Berdasarkan
penelitian
kromatografi
kolom
diketahui aseton sebagai pelarut yang cocok untuk
mengektrak Kurkuminoid. Dengan menggunakan
HPLC analisis selanjutnya diketahui kurkuminoid
menunjukkan adanya kurkumin dan menunjukkan
adanya
Demethoxycurucmin
(DMC)
dan
(Bisdemethoxycurcumin) BDMC dengan persentase
22,8%, 14,2%, 6,5%.
Prosedur :
1. maserasi sampel
2.melakukan pemurnian dengan fraksinasi dan
kromatografi
3. Fraksi etil asetat dimurnikan dengan kromatografi
kolom vakum cair dan kromatografi kolom tekan
menggunakan fasa diam silika gel
H A SIL
1. Ekstraksi Senyawa Flavonoid
3. Pemurnian
4. Uji Kemurnian
Uji kemurnian terhadap isolat F3.5
dengan
berbagai
fase
gerak
menunjukkan adanya noda tunggal
dengan demikian dapat dianggap
bahwa isolat tersebut terdiri dari satu
komponen senyawa yang relatif murni
secara KLT. Hasil KLT 2 dimensi
diperoleh nilai Rf I = 0,20 dan Rf II =
0,24.
Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri Inframerah
SESI DISKUSI
KESIM PU LAN
Kromatografi