PENDAHULUAN
Grating
Oksidator Penguat
Bahan Bakar
Analit
Detektor
Atomizer
Gambar 1.2 Peralatan Fotometer
1.2.4. Metode Emisi Nyala
1. Pengaturan tekanan dan pengukur aliran
Pengatur tekanan dan pengukur aliran digunakan untuk mengatur
tekanan dan aliran gas yang diinginkan. Diperlukan tekanan bahan bakar
sebesar 10 pon dan 25 pon untuk oksigen. Diafragma ganda dan jarum
penunjuk digunakan untuk mengawasi aliran gas, pengukur putaran
(rotameter diatur dengan kecepatan aliran gas 2-10 ft/jam). (Khopkar:2003)
2. Atomizer
Atomizer digunakan untuk memasukkan cairan sampel ke nyala
dengan kecepatan tetap. Atomizer diklasifikasikan menjadi 2, yaitu yang
menyemprotkan sampel ke tempat pengkodensasi untuk menghilangkan
partikel-partikel yang berdasarkan tipe, yang lainnya adalah yang
menyemprotkan sampel langsung ke nyala. Yang pertama memerlukan ± 4
- 25 ml sampel per menit dimana 5% yang sampel ke nyala. Pada metode
yang kedua digunakan bubuk kental dalam isopropanol.
3. Sumber nyala
Pemilihan pasangan fuel-oksidan sangat tergantung dari temperature
nyala yang diperlukan untuk proses atomisasi, meskipun faktor-faktor yang
mereduksi pembentukan oksida logam juga penting. Juga diusahakan agar
latar belakang emisi dari nyala tidak mengganggu analisa.
Pada buku penuntun dari alat yang dipergunakan biasanya kondisi
standar dari percobaan untuk suatu logam tertentu sudah dicantumkan.
o
Bahan Bakar Oksidan
Suhu Maksimum ( C)
Asetilen NO 2955
2
Sianogen 4500
Oksigen
Absorbansi
Y= a+bx
sampel
Y=absorbansi
x= konsentrasi
Absorbansi a= intersep
b=slope
Konsentrasi sampel
Konsentrasi
Gambar 1.5 Kurva kalibrasi
Kelemahan metode ini adalah, jika pada sampel awal banyak
gangguan maka membuat blankonya akan susah, jadi biasanya
disesuaikan dengan metode ke tiga.
c) Metode penambahan standar
Pada metode ini dibuat sederetan larutan cuplikan dengan
konsentrasi yang sama dan masing-masing ditambahkan larutan standar
dengan konsentrasi sama tapi volumenya divariasi, kemudian unsur yang
dianalisa dengan volume sama. Emisi masing-masing larutan diukur dan
dibuat kurva emisi terhadap volume larutan standar yang ditambahkan.
(Skoog dan Leary, 1992)
Emisi E = 𝑎 + 𝑏𝐶
E= emisi
Konsentrasi
cuplikan x = volume standar
α
a = Intersep
𝑘. 𝐶𝑥 . 𝑉𝑥
=
𝑉
Volume larutan standar b = Slope
Analisa Kualitatif
Analisa kualitatif bertujuan untuk mengetahui apa saja yang terkandung
dalam suatu sampel, bukan untuk mengetahui berapa jumlah unsur tersebut.
Untuk analisa kualitatif menggunakan spektrometri emisi, yang diperlukan
adalah tabel yang berisikan panjang gelombang dari tiap-tiap unsur.
B. Analisa Kualitatif
1. Menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2. Membuka kran tabung gas acetylene (C2H2) berlawanan arah
jarum jam dan memastikan tekanan gas acetylene 11 psig
3. Mengecek aliran udara dengan melihat gauge pada kompressor
sebesar 7 bar dengan tekanan alir sebesar 50 psig
4. Menghidupkan aliran listrik ke computer, blower dan
spektrometer
5. Memastikan blower sudah menyala
6. Menghidupkan komputer
7. Menghidupkan alat spektrometer Spektra AA-220
8. Mengklik icon spectra AA pada layar komputer
9. Mengklik worksheet New
10. Mengklik worksheet details > D3 2017 >, dan mengisi form
berikut ini :
Name : kelompok 5 6D 3B AES Kuali
Analyst :
Comment :
Sample :
11. Mengklik Ok
12. Mengklik add methode dan memilih elemen Na
13. Mengklik edit methode dan mengisi form berikut ini :
Type / mode
- Sampling mode : manual
- Instrument mode : emission
- Flame type and gas flow : air/acetylene
- Air flow : 13,5 ml / menit
- Acetylene flow : 2,00 ml / menit
Measurement
- Meansurement mode : integration
- Meansurement time :5s
- Read delay time :3s
- Calibration mode : concentration
Concentration
- Replicate standard :3
- Replicate sample :3
Optical
- Lamp position :-
- Lamp current :-
- Wave length : 589 nm
- Slit : 0,2 nm
- Background concentration : BC off
14. Lalu mengisi note :
Kelompok 5 6 :
Maharani Agum Gumelar Putri (16614030)
Muhammad Agung Nugroho (16614034)
Jupriadi Tulus (16614049)
Ariya Cahya (16614050)
Muhammad Rafly (16614053)
Sidabutar Elsa Oktavia (16614054)
Wulandari Budi Pratiwi (16614055)
Keterangan :
Sampel Fe 19 ppm
19.058 2.2 0.0077 0.3448
kel 1 3A D3
Sampel Fe 18 ppm
17.338 3.9 0.0124 0.3184
kel 1 S1 B
Konsentrasi vs Absorbansi
0.6
y = -0.0002x2 + 0.0215x - 0.0089
0.5 R² = 0.9965
0.4
Absorbansi
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
-0.1
Konsentrasi
3.2.Pembahasan
Praktikum Spektrometri Emisi Atom (AES) ini bertujuan untuk
mengoprasikan alat AAS sebagai AES untuk analisa kuantitatif dan kualitatif.
Analisa AES terbagi atas 2 yaitu analisa kuantitaif dan analisa kualitatif.
Kedua metode tersebut merupakan metode yang digunakan dalam praktikum ini.
Sampel dan larutan standar dalam bentuk larutan diubah fasenya menjadi
gas, dimana gas tersebut akan dibakar dengan flame sehingga atom – atom
pembentuk unsur akan saling berjauhan dan memancarkan sinar, sinar tersebut
menghasilkan energi elektron yang tinggi dimana energi elektron tersebut akan
turun ke ground state kemudian ditangkap oleh monokromator dan dibaca oleh
detektor. Untuk mengetahui unsur apa saja yang terdapat pada sampel, maka
dibutuhkan panjang gelombang yang akan ditangkap oleh monokromator dan
dibaca oleh detektor pada tiap unsur yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Intensitas cahaya dari atom tersebut dipancarkan untuk tiap panjang gelombang
dalam sebuah grafik kurva.
Untuk analisa kualitatif yaitu dengan melihat berapa besar nilai yang
terdapat pada puncak-puncak peak yang muncul pada spektrum, kemudian
membandingkan panjang gelombang yang ada dengan panjang gelombang
referensi. Pada range 344,6 – 520,8 dari kesimpulan terdapat unsur Cr saja. Jadi
pada sampel kualitatif unsur yang mendominasi yaitu unsur Cr.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan AES dapat disimpulkan bahwa :
1. Unsur yang dominan terdapat pada sampel kualitatif ialah unsur Cr
2. Pembuatan kurva kalibrasi antara emisi melawan konsentrasi didapatkan
persamaan: Y= -0.0002x2 + 0.0215x-0.089 dengan R2 = 0.9965.
3. Konsentrasi sampel II = OVER konsentrasi sampel Fe 18 ppm kel 1 3A D3
= 19.058 ppm dan sampel 18 ppm kel 1 S1 B = 17.338 ppm
4.2 Saran
1. Sebaiknya dalam praktikum ini, diharapkan mahasiswa menggunakan APD
dengan lengkap.
2. Membuat larutan standar dengan teliti dan kondisi alat yang akan digunakan
harus benar – benar dalam keadaan bersih dan baik.
3. Memperhatikan dan melakukan prosedur praktikum sesuai dengan petunjuk
praktikum
DAFTAR PUSTAKA
- Underwood., AL., Day., RA., Jr., 2002, “Analisa Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam”, Jakarta : Erlangga