Anda di halaman 1dari 18

HAK DAN KEWAJIBAN SERTA TUGAS DAN

BEBAN KERJA GURU

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
NURUL WAHYUNINGSI (1713040001)
NURMIA (1713040011)
FAUZIAH NAMIRA S (1713041025)
TUSKI (1713040009)
MUH. FAJRUL (1713041021)
KELAS: PENDIDIKAN KIMIA A

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhana Wata’ala karena atas
bimbingan dan pertolonganNya sehingga makalah ini yang berjudul “Hak dan
Kewajiban serta Tugas dan Beban Kerja Guru” bisa selesai tepat pada
waktunya. Tak lupa juga tim penyusun haturkan terimakasih kepada pihak-
pihak lain yang turut serta membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Berangkat dari judulnya, sudah pasti makalah ini berisi atau membahas
mengenai hal-hal tentang Hak dan Kewajiban serta Tugas dan Beban Kerja
Guru. Apa saja sebenarnya Hak dan Kewajiban Guru, bagaimana Tugas dan
Beban Kerja Guru , dan segala hal yang berhubungan dengan Hak dan
Kewajiban serta Tugas dan Beban Kerja Guru. Tim penyusun berharap dengan
adanya makalah ini dapat menjadi sarana untuk menambah dan memperluas
wawasan dan pengetahuan kita semua.
Akhir kata, Kami juga mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan yang akan datang.
Kami berharap, semoga makalah ini berkontribusi nyata dalam meningkatkan
pendidikan di Indonesia.

Makassar, 24
Februari 2019

Tim
Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi Hak dan Kewajiban Guru.................................................................3

B. Hak dan Kewajiban Guru...............................................................................5

C. Tugas dan Beban Kerja Guru sesuai Permendikbud......................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................14


A. Kesimpulan...................................................................................................14

B. Saran.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru adalah profesi yang paling mulia dikarenakan seorang guru berbagi
ilmu dengan muridnya yang kemudian murid tersebut dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari yang secara tidak langsung menjadi amal jariyah
bagi guru tersebut. Seorang guru tidak hanya mengajar tetapi juga dituntut untuk
mendidik, membimbing, dan momotivasi muridnya agar menjadi manusia
seutuhnya, manusia yang bermanfaat serta berakhlak mulia. Berhasilnya seorang
guru dalam mengajar dan mendidik dapat dilihat dari perilaku murid-muridnya
yang bukan hanya menguasai pelajaran atau pengetahuan (kognitif), tetapi
menonjol dalam spiritual, sikap (afektif), dan keterampilannya (psikomotorik).

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah


khususnya melalui Depdiknas terus-menerus berupaya melakukan berbagai
perubahan dan pembaruan dalam sistem pendidikan. Salah satu upaya yang sudah
dan sedang dilakukan yaitu berkaitan dengan faktor guru. Mengingat peranan
strategis gurur dalam setiap upaya peningkatan mutu, makapengembangan
profesionalisasi guru merupakan kebutuhan. Mutu pendidikan bukan hanya
ditentukan oleh guru, melainkan juga oleh input (siswa), sarana, manajemen, dan
faktor-faktor eksternal lainnya.

Guru profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Yang
dimaksud dengan kompetensi dalam UU No. 14 Tahun 2005 adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru ataupun dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi tersebut meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Adapun sikap yang penting
dimiliki oleh guru adalah adil, percaya dan suka terhadap murid-muridnya, sabar

1
dan rela berkorban, periang (penggembira), bersikap baik terhadap sesama guru
dan juga masyarakat sekitar, benar-benar menguasai mata pelajaran, suka pada
mata pelajaran yang diberikan, dan yang paling penting berpengetahuan luas serta
berpenampilan yang rapi dan sopan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari hak dan kewajiban guru?


2. Apa saja hak dan kewajiban dari seorang guru?
3. Bagaimanakah tugas dan beban kerja yang dimiliki oleh guru?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui defenisi dari hak dan kewajiban guru.


2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban dari seorang guru.
3. Untuk mengetahui tugas dan beban kerja yang dimiliki oleh guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan. Guru bertugas
untuk mengajar dimana mengajar merupakan pelaksanaan proses pembelajaran
dan menjadi proses yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pengabdian guru dalam dunia pendidikan yang sangat besar tersebut sangat
memberikan kontribusi yang tinggi dalam rangka mencapai tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang tertera pada pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945.

Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki hak dan


kewajiban yang menyangkut dunia pendidikan yang digeluti. Hak guru
merupakan apa-apa saja yang didapatkan oleh seseorang yang memiliki profesi
guru, dan kewajiban guru adalah apa-apa saja yang harus dilaksanakan seorang
guru dalam menjalankan profesinya. Hak dan kewajiban guru ini dituangkan
dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen sehingga
setiap guru mandapatkan perlindungan terhadap hak yang dimiliki dan kewajiban
yang harus dilaksanakan.

A. Definisi Hak dan Kewajiban Guru

1. Definisi Hak Guru

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang


sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan
yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Hak
dibedakan menjadi dua:

a. Hak mutlak, pemegang hak dapat mempertahankan terhadap


siapapun (hak asasi, hak publik, hak keperdataan).

3
b. Hak relatif, hak yang memberikan kewenangan kepada seseorang atau
beberapa orang untuk menuntut agar orang lain melakukan sesuatu atau
tidak melakukan sesuatu.

Dengan hak yang dimilikinya, seseorang dapat mewujudkan apa yang


menjadi keinginan dan kepentingannya. Sebagai warga Negara, kita memiliki hak
untuk mendapatkan pendidikan. Dengan pendidikan, kita akan mewujudkan cita-
cita kita. Antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Artinya, kita tidak
boleh terus menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban. Sebaliknya, Negara juga
tidak boleh berlaku sewenang-wenang dengan menuntut warga Negara
menjalankan kewajibannya tanpa pernah memenuhi hak-hak mereka. Hak juga
dapat diartikan kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut
dibatasi oleh undang-undang. Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan
hak seseorang tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi pelaksanaan hak dan
kewajiban haruslah seimbang.

Contoh Hak guru: Memperoleh penghasilan dan kesejahteraan sosial.

2. Definisi Kewajiban Guru

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, kewajiban adalah sesuatu yang wajib


dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Kewajiban
merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanankan. Jika tidak
dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya. Ini adalah
tanggung jawab atau kewajiban seseorang, oleh badan pemerintahan, yang harus
dilakukan oleh individu tersebut. Ada berbagai bentuk kewajiban seperti
kewajiban hukum, kewajiban moral, dll. Misalnya menghormati orang dewasa,
atau merawat orang tua Anda saat mereka sudah tua, bukanlah kewajiban hukum.
Tidak ada hukum yang memaksa Anda untuk melakukannya. Namun, mereka
adalah kewajiban moral Anda. Sama seperti hak, kewajiban memainkan peran
penting dalam masyarakat.

4
Contoh Kewajiban Guru: Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu (menyenangkan,kreatif, dan dinamis) serta menilai
dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

B. Hak dan Kewajiban Guru

1. Hak Guru

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 30,


Hak Guru meliputi:

a. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial

 Tenaga Kependidikan yang memiliki kedudukan sebagai pegawai


negeri memperoleh gaji dan tunjangan sesuai dengan peraturan umum
yang berlaku bagi pegawai negeri.

 Pemerintah dapat memberi tunjangan tambahan bsgi tenaga


kependidikan ataupun golongan tenaga kependidikan tertentu.

 Tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan pendidikan yang


diselenggarakan oleh masyarakat memperoleh gaji dan tunjangan dari
badan/perorangan yang bertanggung jawab atas satuan pendidikan yang
bersangkutan.

b. Memperoleh pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja.

c. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya.

d. Memperoleh penghargaan sesuai dengan darma baktinya.

e. Menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan yang lain dalam


melaksanakan tugasnya.

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40


Ayat 1 terdapat 5 hak guru:

a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.

5
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.

d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil


kekayaan intelektual.

e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas


pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen Bab IV Pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru memiliki hak sebagai berikut:

a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan


kesejahteraan sosial.

b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi


kerja.

c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas


kekayaan intelektual.

d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk


menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.

f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan


kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai
dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-
undangan.

g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan


tugas.

h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

6
i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan.

j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan


kualifikasi akademik dan kompetensi, dan/atau

k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

2. Kewajiban Guru

Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 31, Kewajiban Guru antara
lain:

a. Membina loyalitas pribadi dan peserta didik terhadap ideologi negara


Pancasila dan UUD 1945.

b. Menjunjung tinggi kebudayaan bangsa.

c. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian.

d. Meningkatkan kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan
bangsa.

e. Menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan yang diberikan


masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40


Ayat 2, kewajiban guru antara lain:

a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,


dinamis, dan dialogis.

b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu


pendidikan.

c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

7
Menurut UU Repunlik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 20, bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang


bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi


secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis


kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik


guru, serta nilai-nilai agama dan etika, dan

e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Cukup seimbang memang jika dilihat perbandingan antara hak dan


kewajiban profesi guru. Keseimbangan antara hak dan kewajiban ini yang
membuat guru mampu bekerja secara optimal dan menerima timbal balik yang
pantas serta melaksanakan tugas sesuai dengan kode etik guru. Tidak ada guru
yang lebih banyak hak dari pada kewajiban yang dilakukan dan begitu pula
sebaliknya lebih banyak kewajiban dari pada hak yang diterima, meskipun
demikian memang masih banyak saja hal ini terjadi.

Namun cukup ironis juga ketika masih banyak guru yang sudah
melaksanakan kewajiban namun belum mendapatkan hak-hak yang semestinya
bisa mereka dapatkan. Terutama di daerah yang jauh dari kota, selain sarana dan
prasarana yang masih kurang, kesejahteraan kehidupan guru yang bisa dicapai
dari penerimaan hak belum mampu dinikmati seluruh guru. Ya, memang
kemerataan pendidikan di Indonesia masih belum dapat dicapai, sebuah tugas bagi
seluruh masyarakat Indonesia agar hal ini dapat diwujudkan sehingga cita-cita
bangsa dapat digapai melalui pendidikan yang baik.

8
C. Tugas dan Beban Kerja Guru sesuai Permendikbud

Landasan yuridis terbaru yang mengatur tugas dan beban kerja guru per
minggu adalah Permendikbud RI Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Dengan diundangkannya permendikbud ini
sejak tanggal 18 Mei 2018 maka Permendiknas RI Nomor Nomor 30 Tahun 2011
sebagai perubahan Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 dinyatakan tidak berlaku
lagi. Segala bentuk tugas dan beban kerja guru mulai tahun pelajaran 2018/2019
harus mengacu pada Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018.

1. Tugas Guru

Menurut Permendikbud No. 15 Tahun 2018 Pasal 5 ayat 1, menyatakan


bahwa Tugas utama Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.

Apabila dilihat dari rincian tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh guru, al-Abrasyi (1979: 150-151) yang mengutip pendapat al-
Ghazali bahwa:

a. Guru harus menaruh rasa kasih sayang terhadap murid dan


memberlakukan mereka seperti perlakuan anak sendiri.

b. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih, tetapi


bermaksud dengan mengajar itu mencari keridaan Allah dan mendekatkan
diri kepada Tuhan.

c. Memberikan nasehat kepada murid pada tiap kesempatan, bahkan


menggunakan setiap kesempatan itu untuk menasehati dan menunjukinya.

d. Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran jika
mungkin dan dengan jalan terus terang, dengan jalan halus, dan tidak
mencela.

9
e. Seorang guru harus menjalankan ilmunya dan jangan berlainan kata
dengan perbuatannya.

Ahmad Tafsir (1994: 79) membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru
yaitu:

a. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan berbagai


cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket dan
sebagainya.

b. Berusaha menolong peserta didik mengembangkan pembawaan yang baik


dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang;

c. Memperlihatkan kepada peserta didik tugas orang dewasa dengan cara


memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan agar mereka
memilikinya
dengan cepat.

d. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah


perkembangan peserta didik berjalan dengan baik;

e. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala peserta didik melalui


kesulitan dalam mengembangkan potensinya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa tugas dan
tanggung jawab guru bukan hanya mengajar atau menyampaikan kewajiban
kepada peserta didik, akan tetapi juga membimbing mereka secara keseluruhan
sehingga terbentuk kepribadian yang berakhlak mulia.

Sedangkan Uhbiyati (1997: 72) mengemukakan tugas dan tanggung jawab


yang harus dilaksanakan oleh pendidik (guru) antara lain:

a. Membimbing peserta didik kepada jalan yang sesuai dengan ajaran agama
Islam.

10
b. Menciptakan situasi pendidikan keagamaan yaitu suatu keadaan di mana
tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan hasil yang
memuaskan sesuai dengan tuntutan ajaran Islam.

Pada sisi lain, Nizar (1993: 44) mengungkapkan rangkaian tugas guru dalam
mendidik, yaitu rangkaian mengajar, memberikan dorongan, memuji,
menghukum, memberikan contoh, dan membiasakan. Barnadib (1993: 40)
menambahkan bahwa tugas guru terkait dengan perintah, larangan, menasehati,
hadiah, pemberian kesempatan, dan menutup kesempatan. Dengan demikian,
dapat dipahami bahwa tugas guru bukan hanya sekedar mengajar. Di samping itu,
ia bertugas sebagai motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran, sehingga
seluruh potensi peserta didik dapat teraktualisasi secara baik dan dinamis.

2. Beban Kerja Guru

UUGD Pasal 35 ayat 1, dinyatakan bahwa “beban kerja guru mencakup


kegiatan pokok merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan”. Kemudian ayat 2, dinyatakan “beban kerja guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sekurang-kurangnya 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka
dalam 1 minggu”. Sementara pada ayat 3 dikemukakan bahwa “penjelasan dan
pengaturan terhadap jam ini akan diatur dalam peraturan pemerintah” (Sudarma,
2014: 160).

Beban kerja guru dalam satu minggu sebagaimana Pasal 2 ayat 2


Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 adalah 40 jam per minggu. Dalam waktu
tersebut, 37,5 jam adalah jam kerja efektif sedangkan sisanya 2,5 jam adalah jam
istirahat. Jika dirasa jam istirahat tersebut masih kurang maka dapat ditambah
namun tidak boleh mengurangi jam efektif. Misalnya, sekolah menambah jam
istirahat menjadi 3,5 jam, maka jam kerja wajib guru menjadi 41 jam perminggu.
Dengan demikian jam kerja efektif tetap 37,5 jam per minggu.

11
Kegiatan pokok guru dalam jam kerja efektif sebagaimana pasal 3 ayat 1
Permendikbud RI Nomor 15 Tahun 2018 dikenal dengan singkatan 5M, yaitu:

a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan

Kegiatan ini mencakup pengkajian kurikulum dan silabus pembelajaran,


program tahunan (Prota), program semester (Promes), dan pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai standar proses.

b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan

Poin ini berkaitan dengan pelaksanaan RPP dengan ketentuan dipenuhi


paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam per minggu.

c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan

Menilai hasil pembelajaran merupakan suatu proses pengumpulan dan


pengolahan informasi dalam mengukur hasil belajar siswa pada matra
sikap, pengetahuan dan keterampilan.

d. Membimbing dan melatih siswa

Kegiatan membimbing dan melatih siswa dapat dilaksanakan melalui


kegiatan kokurikuler dan, atau kegiatan ekstrakurikuler.

e. Melaksanakan tugas tambahan

Guru dapat melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan


tugas pokok sesuai dengan beban kerja guru. Untuk lembaga pendidikan
SMP/Sederajat, ada beberapa tugas tambahan untuk guru seperti menjadi
wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, dan lain
sebagainya. Tugas tambahan ini setara dengan beban kerja 12 jam.

Selain tugas tambahan tersebut, sesuai pasal 6 Permendikbud Nomor 15


Tahun 2018, guru dapat melaksanakan tugas tambahan lain seperti wali kelas,
pembina Osis, pembina kegiatan ekstrakurikuler, koordinator PKB

12
(Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan), guru piket, penilai kinerja guru,
pengurus organisasi guru/asosiasi profesi guru dan tutor pendidikan jarak jauh.
Tugas tambahan guru tersebut berlaku 1 orang guru dalam satu tahun dan
ekuivalen dengan beban kerja guru 2 jam tatap muka per minggu. Kecuali untuk
guru piket dimana beban kerja guru piket ekuivalen dengan 1 jam tatap muka per
minggu. Dengan memahami pokok-pokok tugas dan beban kerja guru sesuai
Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tersebut di atas, diharapkan tidak ada
keraguan lagi bagi guru dalam memulai aktivitas mengajar di Tahun Pelajaran
2018/2019 ini.

Ekuivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan adalah pengakuan jenis


kegiatan pembelajaran/pembimbingan sebagai beban kerja tatap muka per minggu
yang dibuktikan dengan bukti fisik. Tatap muka adalah interaksi langsung antara
Guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran atau pembimbingan sesuai
dengan beban belajar peserta didik dalam struktur kurikulum.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Antara hak dan kewajiban harus
menyatu dan seimbang. Hak dan Kewajiban Guru termuat dalam Undang-Undang
RI Nomor 2 Tahun 1989, UU RI Nomor 20 Tahun 2003, dan UU Repunlik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Dengan demikian guru dapat memaknai dan
melaksanakan dengan baik hak dan kewajibannya.

Tugas utama Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,


melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah. Beban kerja guru adalah
suatu kewajiban kerja yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam memenuhi
jam kerja, beban tatap muka, dan melaksanakan tugas – tugas tambahan lainnya.

B. Saran

Sebaiknya jika ada hak-hak guru yang belum didapatkan, kita bisa
memperjuangkannya. Begitupun sebaliknya, jika hak-hak guru telah diterima,
maka sepatutnya menjalankan keajibannya sebagai tenaga pendidik yang baik,
agar negeri ini aman, damai, dan sejahtera.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah. Al-Tarbiyyah al-Islâmiyyah, ter. Bustami A.


Gami dan Djohar Bahry. 1979. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Cet.
IV. Jakarta: Bulan Bintang.

Barnadib, Sutari Imam. 1993. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta:


Andi Ofset.

Nizar, Samsul. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Teoritis dan Praktis.
Jakarta: Ciputat Pers.

Sudarma, Momon. 2014. Profesi Guru Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci. Jakarta:
Rajawali Pres.

Shabir M. 2015. KEDUDUKAN GURU SEBAGAI PENDIDIK: (Tugas dan


Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban, dan Kompetensi Guru).
AULADUNA. Vol. 2. No. 2.

Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

15

Anda mungkin juga menyukai