Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“SOSIOLOGI PENDIDIKAN”
PERANAN GURU dan PERILAKU MURID

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7:
1. ANA HARYATI
2. SEPTIEN DWI
3. MARIA JUWITA
4. NADIA MARLIANTI

SEMESTER: 3
PRODI : PAI

DOSEN PENGAMPUN : Mahlian, M.Pd.I

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH (STIT-Q) MANNA
BENGKULU SELATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
dengan harapan. Dalam makalah yang berjudul “Peranan Guru dan Perilaku
Murid”, yang akan membahas mengenai jenis-jenis hubungan guru dan murid,
hubungan hasil belajar murid dengan perilaku guru, dan peranan guru dalam
merespon murid.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun bagi pembaca. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan di makalah selanjutnya. Demikian makalah ini saya
buat semoga bermanfaat.

Manna, Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................1

BAB I.......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

A. Latar Belakang..............................................................................................2

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Pengertian Guru............................................................................................3

B. Jenis-jenis Hubungan Guru dan Murid.........................................................3

C. Hubungan Hasil Belajar Murid Dengan Perilaku Guru................................5

D. Peranan Guru Dalam Masyarakat dan Respons Murid.................................6

E. Peranan Guru Lainnya di Sekolah dan Respons Murid................................6

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP................................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah orang yang memberikan pengetahuan kepada anak didik.


Sementara anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Peranan guru sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Peranan guru
harus bisa mempengaruhi murid dan membuat murid menjadi lebih baik.
Dalam segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Guru memiliki cara
berbeda dalam menjalankan peranannya sebagai guru. Hal ini juga
mempengaruhi kelakuan murid terhadap guru itu sendiri. Oleh karena itu tak
jarang murid memperlakukan guru yang satu berbeda dengan guru yang
lainnya.

Hal ini yang perlu dibahas secara mendalam. Oleh karena itu, kami membuat
makalah yang berjudul “Peranan Guru dan Perilaku Murid”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana yang di maksud jenis-jenis hubungan guru dan murid?


2. Bagaimana hubungan hasil belajar murid dengan perilaku guru?
3. Apa yang dimaksud dengan peranan guru dalam merespon murid?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui maksud dan penjelasan tentang jenis-jenis hubungan


guru dan murid.
2. Untuk mengetahui maksud dan penjelasan dari hubungan hasil belajar murid
dengan perilaku guru.
3. Untuk mengetahui maksud dan penjelasan tentang peranan guru dalam
merespon murid.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru

Guru adalah orang yang mendidik, mengadakan pengajaran, memberi


bimbingan, menambahkan pelatihan fisik atau non fisik, memberikan
penilaian, dan melakukan evaluasi berkala berkaitan dengan satu ilmu atau
lebih kepada seluruh peserta didik.
Terkait dengan tugas yang dimiliki seorang guru, ada peran guru yang tidak
bisa digantikan oleh orang lain bahkan orangtua murid, diantaranya:

1. Sebagai seorang pengajar, dimana seseorang yang menjadi guru dianggap


sanggup mengajarkan suatu ilmu pengetahuan di bidang tertentu kepada
anak didiknya.
2. Sebagai seorang pendidik, dimana seorang guru sanggup mengarahkan
dan memberikan teladan kepada anak didik agar sang anak mengikuti
norma maupun aturan yang berlaku di masyarakat.
3. Sebagai seorang pembimbing, dimana seorang guru sanggup membimbing
agar seluruh anak didik tetap berada di jalur yang tepat selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung di jalur formal maupun non formal.

D. Jenis-jenis Hubungan Guru dan Murid

Hubungan guru dengan murid memiliki banyak ragam, tergantung pada


guru dan murid serta situasi yang dihadapi. Tiap guru mempunyai hubungan
yang berbeda menurut pribadi dan situasi yang dihadapi. Untuk
mempelajarinya dapat berpegang pada tipe-tipe guru, misalnya guru
yang otoriter yang menjaga jarak dengan murid dan guru yang ramah, yang

3
dekat serta akrab  dengan muridnya.1 Guru yang otoriter tidak mengizinkan
anak melewati batas atau jarak sosial tertentu. Guru itu tak ingin murid
menjadi akrab dengan dia.
Guru yang otoriter ini yang mungkin dianggap kurang ramah tidak akan
diajak oleh murid-murid dalam kegiatan santai yang gembira. Murid juga
tidak akan mudah membicarakan soal-soal pribadinya dengan guru tersebut.
Jadi, antara guru dan murid tidak terdapat hubungan yang akrab. Guru seperti
ini disegani, ditakuti, mungkin juga kurang di sukai atau justru dikagumi bila
ia juga memiliki sifat-sifat yang baik.2
Sebaliknya guru yang ramah akan didekati oleh murid-muridnya. Murid-
murid akan suka menerima guru tersebut serta dalam kegiatan rekreasi dan
membicarakan soal-soal pribadi, namun mungkin dianggap kurang
berwibawa. Tipe guru yang murni, yang sepenuhnya otoriter atau sepenuhnya
ramah tentu tidak ada. Tiap guru akan mempunyai kedua sifat tersebut dalam
taraf tertentu. Akan tetapi kedua tipe itu dapat dijadikan pegangan yang
berguna untuk menganalisis hubungan antara guru dengan murid.
Peranan yang dijadikan oleh guru dalam hubungannya dengan murid-
muridnya akan mendekati salah satu tipe itu dalam taraf yang berbeda-beda.
Respons murid terhadap peranan guru itu merupakan faktor yang paling utama
untuk menentukan efektifitas guru.3 Tipe kelakuan guru tentu mungkin lebih
efektif terhadap murid tertentu. Misalnya, bagi sejumlah murid tipe guru
yang otoriter yang efektif, sedangkan bagi murid lain tipe guru yang ramah
lebih sesuai.
Ada pula klasifikasi yang lain tentang peranan guru yakni dengan
membedakan tipe guru yang dominatif dan yang   integratif. Tipe guru yang
dominatif adalah tipe yang mendominasi atau menguasai murid, menentukan
dan mengatur kelakuan murid dan menginginkan konformitas dalam kekuatan
mereka. Guru ini sering mencampuri apa yang dilakukan murid dan dalam hal
ini terkadang dapat menimbulkan konflik antara guru dengan murid.

1
Dr. Ravik Karsidi, Sosiologi Pendidikan, (Surakarta : UNS Press, 2008)
2
Prof.Dr.S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Bandung : Jemmars, 1983)
3
Ibid, h.132

4
Sebaliknya dengan guru yang integratif membolehkan anak didiknya untuk
menentukan sendiri apakah ia suka melakukan apa yang disarankan oleh guru.
Murid-murid diajak untuk bergabung  untuk berunding dan merencanakan
bersama apa yang dikerjakan atau dipelajari untuk mencapai tujuan yang
ditentukan bersama.4 Guru tidak akan banyak mencampuri, mengatur dan
menegur pekerjaan anak, akan tetapi membiarkannya bekerja menurut
kemampuan dan cara mereka masing-masing. Dengan demikian, terjadi
integrasi atau keharmonisan guru dengan anak tanpa menimbulkan
pertentangan. Guru yang bersikap integratif ini cocok bagi pengajaran atau
kurikulum yang sekarang ini digunakan.

E. Hubungan Hasil Belajar Murid Dengan Perilaku Guru

Untuk menilai efektivitas guru dalam mengajar dapat diminta pendapat dari
pegawai sekolah, kepala sekolah, dan juga murid. Walaupun banyak aspek
peranan guru dan murid yang tidak seimbang, konseptualisasi interaksi antara
guru dan murid berasumsi bahwa murid dan guru saling mempengaruhi antara
yang satu dengan yang lain. Aspek-aspek interaksi antara guru dan murid yang
tampaknya mempengaruhi sikap dan penampilan akademis murid terutama
dalam hasil belajar murid.

Dalam suatu penelitian, ternyata pertambahan pengetahuan murid dalam


pelajaran rendah korelasinya dengan taraf disukainya guru oleh murid tersebut.
Jadi guru yang di sukai, yang ramah, dll, ternyata bukan guru yang efektif
dalam menyampaikan ilmu. Walaupun penelitian belum dapat di percaya
sepenuhnya, namun dapat memberi petunjuk bahwa guru yang baik tidak
sebaik guru yang otoriter dalam menambah ilmu pengetahuan murid dan
menyelesaikan bahan yang di tentukan kurikulum.5

Murid cenderung terlalu santai dan tidak semuanya harus dari diri murid
sendiri, terkadang dalam beberapa segi, murid perlu dipaksa dan di sikapi
dengan tegas. Karena sifat murid cenderung malas-malasan dan belum
mengetahui pentingnya belajar, mereka cenderung suka bermain dan
4
Ibid
5
Prof.Dr.S. Nasution, opcit, h.118

5
bersenang-senang. Guru yang ramah, tidak ingin memaksa. Guru tersebut lebih
ingin murid belajar berdasarkan keinginan sendiri, tapi guru yang otoriter
cenderung memaksa sehingga mau tidak mau murid akan belajar.

Hubungan guru dengan murid dapat dikatakan baik apabila hubungan itu
memilki sifat sebagai berikut:

1. Keterbukaan, sehingga baik guru maupun murid saling bersikap jujur dan
membuka diri satu sama lain;
2. Tanggap jika seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain;
3. Saling ketergantungan antara satu dengan yang lain;
4. Kebebasan yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkan
keunikannya, kreatifitasnya dan kepribadiannya;
5. Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun
yang tidak terpenuhi.6

F. Peranan Guru Dalam Masyarakat dan Respons Murid

Guru hendaknya mengenal masyarakat agar dapat berusaha menyesuaikan


pelajaran dengan keadaan masyarakat sehingga relevan. Guru-guru diharapkan
mengabdi kepada masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat berpartisipasi dan berbakti
dalam masyarakat.
Keberadaan pendidikan sebagai faktor perubahan sosial, guru/pendidik
memiliki peran strategis dalam mewujudkan anak didik agar siap dalam
menghadapi perubahan sosial yang di harapkan.
Karena pendidikan merupakan suatu proses sosial yang memiliki suatu
kriteria yang diimplikasikan untuk menkritisi dan membangun masyarakat
yang ideal.7

G. Peranan Guru Lainnya di Sekolah dan Respons Murid

Disekolah, guru dapat memegang berbagai peranan selain mengajar yakni


sebagai kepala sekolah, pembimbing OSIS, koordinator bidang studi, piket

6
Thomas Gordon, Guru yang Efektif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990, h. 26
7
Abdullah Idi, Opcit, h.233

6
dan lain sebagainya. Kepala sekolah pada umumnya lebih dihormati dan
disegani oleh murid-murid, mungkin karena otoritasnya yang lebih besar, juga
karena ia mempunyai wewenang, pengalaman dan usia yang lebih banyak.
Dalam prestasi belajar, anak tidak ada pengaruh peranan tambahan yang
dipegang oleh guru. Mengingat hasil belajar yang di harapkan dimiliki anak
didik berupa kemampuan-kemampuan seperti tersirat dalam tujuan
pembelajaran, maka keberhasilan harus diukur dari ketercapaian tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa


peranan guru terhadap murid-muridnya merupakan peran vital dari sekian
banyak peran yang harus ia jalani. Seorang guru harus bisa menempatkan
dirinya sebagai seorang yang mempunyai kewibawaan dan otoritas tinggi, guru
harus bisa menguasai kelas dan bisa mengontrol anak didiknya. Hal ini sangat
perlu dalam guna menunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar seorang
guru.
Kita dapat mengklasifikasikan guru dalam dua tipe yaitu yang bersifat
otoriter-dominatif dan yang demokratis-integratif. Besarnya klasifikasi
itu  dapat kita kumpulkan data tentang respons murid terhadap tiap tipe guru.
Sikap anak mungkin juga dipengaruhi oleh sikap orang tua dan suasana dalam
keluarga.

B. Saran

Seorang pendidik hendaknya tahu akan pentingya hakekat nilai yang akan
diajarkan kepada para anak didiknya, sehingga anak didik mengetahui etika
keilmuan yang bermoral dalam ilmu yang dipelajarinya.

7
Semoga makalah ini bisa menjadi bahan acuan dan semangat untuk
mengkaji dan membuat makalah yang semakin baik. Pembahasan makalah ini
mungkin masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis masih
membutuhkan saran dan perbaikan dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ravik Karsidi, Sosiologi Pendidikan, (Surakarta : UNS Press, 2008)

Prof.Dr.S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Bandung : Jemmars, 1983)

Prof.Dr.S. Nasution, opcit

Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat Abad 21. Jakarta:
Pustaka Al-Husna.

Thomas Gordon, Guru yang Efektif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990.

Anda mungkin juga menyukai