Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

‘‘Berbagai Macam Sujud Serta Shalat Sunnah’’

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

” FIQIH IBADAH ’’

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

1. Maria Juwita
2. Gita Puspita Sari
3. Yunika Lia Lestari

SEMESTER 5

DOSEN PENGAMPU: Kermi Diasti , M.pd.I

JURUSAN PAI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH(STIT-Q)

MANNA BENGKULU SELATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufik serta
Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menulis Makalah yang
berjudul ”Berbagai macam sujud serta shalat sunnah’’ yang dapat terselesaikan pada
waktu yang ditentukan.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk melengkapi persyaratan mata kuliah. Disamping
itu penulis berharap para pembaca mampu memahami isi makalah ini. Dan penulisan
makalah ini melibatkan banyak pihak yang telah membantu, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
Dan sangat diharapkan kepada para pembaca untuk bisa memberi kritik dan saran yang
sifatnya ilmiyah dan membangun, sehingga makalah ini bisa menjadi sempurna.
Akhir kata semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, sehingga bermanfaat bagi
kita semua.

Manna, 01 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sujud syukur serta dalilnya.............................................................3


B. Pengertian Sujud sahwi serta dalilnya...............................................................3
C. Pengertian Sujud tilawah serta dalilnya.............................................................4
D. Hikmah sujud syukur, sujud sahwi, sujud tilawah…………………………….5
E. Pengertian Shalat sunnah……………………………………………………...5
F. Dalil yang mendasari pelaksanaan shalat sunnah……………………………..6
G. Klasifikasi sholat sunnah berjamaah, beserta karakteristik nya……………….7
H. Klasifikasi sholat sunnah munfarid, beserta karakteristiknya…………………8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULULAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap umat muslim diwajibkan untuk mendirikan sholat, karena sholat merupakan tiang
agama. Tiang penopang yang akan menentukan berdiri atau tidaknya agama dalam diri
masing – masing ummat muslim. Sholat terbagi menjadi dua macam, yang pertama sholat
wajib yakni sholat yang diwajibkan bagi setiap muslim untuk mendirikannya. Yang kedua
sholat sunnah yakni sholat yang hukumnya sunnah.

Sholat sunnah dapat dikerjakan berjamaah maupun munfarid dan terbagi dalam dua
macam yakni sholat sunnah mu’akat dan ghairu mu’akad. Mu’akad artinya dianjurkan, jadi
sholat sunnah itu ada yang dianjurkan untuk ummat muslim melaksanakannya, ada juga
sholat sunnah yang tidak dianjurkan melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah
bila dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak apa-apa. Walau demikian kita sebagai ummat
muslim tentu ingin meningkatkan amalan ibadah dan ketakwaan kita.

Dengan semakin banyak kita mengerjakan sholat sunnah tanpa melihat itu dianjurkan
atau tidaknya akan menambah amalan di luar kewajiban sholat lima waktu yaitu satu
kebaikan dalam bentuk sholat yang bukan merupakan keharusan tetapi bernilai ibadah, yang
dilakukan dengan ihklas dan kerelaan hati.

Keutamaan sholat sunnah secara singkat adalah untuk menambah tabungan amal nanti di
akhirat serta menambah kebaikan bagi diri si pelakunya. Karena dengan senantiasa
mengerjakan ibadah-ibadah yang sunnah maka dengan sendirinya ibadah yang fardu pun
akan terlaksana dengan baik

Selain mengerjakan shalat sunnah dalam ibadah yang berhubungan dengan shalat, sering
kita jumpai ada berbagai macam sujud. Sujud adalah bagian yang tak terpisahkan dari ibadah
wajib shalat. Dengan bersujud kita menyerahkan secara total kepasrahan kita hanya kepada
Allah SWT. Sujud tersebut bukan sekedar membungkukkan punggung atau menyungkurkan
dahi ke bumi dengan cara-cara tertentu melainkan pengakuan dalam hati bahwa dirinya
adalah hamba yang sangat lemah dan hina di hadapan Allah yang maha besar, Dzatr yang
tiada terbatas kekuasaan-Nya. Dalam Islam, sujud dibagi menjadi 3 macam yaitu sujud
syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah. Kontek dan pelaksanannya berbeda-beda bergantung
keadaan.

Untuk lebih jelasnya tentang berbagai macam sujud serta shalat sunnah itu sendiri akan
dibahas pada bab berikutnya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sujud syukur serta dalilnya?
2. Bagaimana cara dan apa saja dilakukan sujud syukur?
3. Apa yang dimaksud dengan sujud sahwi serta dalilnya?
4. Bagaimana cara dan kapan saja dilakukan sujud sahwi?
5. Apa yang dimaksud dengan sujud tilawah serta dalilnya?
6. Bagaimana cara dan kapan saja dilakukan sujud syukur?
7. Apakah yang dimaksud dengan sholat sunnah?
8. Apa dalil yang mendasari pelaksanaan sholat sunnah?
9. Apakah sajakah yang termasuk dalam klasifikasi sholat sunnah berjamaah,
beserta karakteristik nya?
10. Apas ajakah yang termasuk kedalam klasifikasi sholat sunnah munfarid, beserta
karakteristiknya?

C. TUJUAN PENULISAN

Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktekkan macam-macam sujud serta


shalat sunnah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Sujud

Sujud adalah gerakan khusus meletakkan dahi di atas tanah sebagai bentuk tunduk dan
penghambaan diri kepada Allah Subhanahu Wataala. Sebagaimana hadits Rasulullah
Solallahu alaihi wassalam yaitu:

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Nabi solallahu alaihi wa sallam bersabda,

‫اف ْالقَ َد َم ْي ِن‬


ِ ‫ط َر‬ ُ ْ‫أُ ِمر‬
ْ َ‫ َوالرُّ ْكبَتَ ْي ِن َوأ‬، ‫ت أَ ْن أَ ْس ُج َد َعلَى َس ْب َع ِة أَ ْعظُ ٍم َعلَى ْال َج ْبهَ ِة – َوأَ َشا َر بِيَ ِد ِه َعلَى أَ ْنفِ ِه – َو ْاليَ َدي ِْن‬

"Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan:Dahi (termasuk juga
hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), (2,3) telapak tangan kanan dan kiri, (4,5)
lutut kanan dan kiri, dan (6,7) ujung kaki kanan dan kiri. (HR. Bukhari no. 812 dan Muslim
no. 490)

Jumhur ulama sependapat dalam sunahnya mengerjakan sujud syukur bagi seseorang
yang mendapat nikmat atau terhindar dari suatu bahaya1.

Dalil Naqli /Dasar Hukum Sujud Syukur Sabda Rasulullah Saw Artinya:” Dari Abu
Bakrah bahwa sesugguhnya Nabi Muhammad saw apabila datang kepadanya sesuatu yang
menggembirakan atau suka, beliau langsung sujud untuk berterima kasih kepada Allah swt”
(HR. Abu Daud dan At Tirmizi) Sebagaimana yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Baihaqi dengan lafadz. Karena Hadis Barra’ bin ’Azib yang menerangkan bahwa Nabi
Saw. Mengutus ’Ali ke Yaman- lalu menyebutkan bunyi Hadis- berkata Barra’ : ”Lalu ’Ali
mengirim surat tentang masuk islamnya penduduk Yaman. Tatkala Rasulullah Saw.
Membaca surat itu, bersujudlah beliau karena syukur kepada Allah atas masuk islamnya
mereka.” ( Riwayat al-Baihaqi dengan sanad menurut syarat Bukhari ) .

1) Tata cara sujud syukur


a. Niat, yaitu berniat untuk melaksanakan sujud syukur karena Allah

1
Sabid ,sayyid. 1976.Fikih Sunnah2 (hlm 117). Bandung: Indonesia. PT Alma’arif.

3
b. Takbiratul ihram
c. Sujud satu kali, lalu membaca bacaan sujud syukur dan doanya sbb:
artinya: Aku sujud kepada Tuhan yang telah menciptakan diriku, Tuhan yang telah
membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan-Nya (HR. Tirmizi).
Atau juga dengan doa ini: artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada
Tuhan selain Allah, dan Allah maha Benar. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.
d. Memberi salam

B. SUJUD SAHWI

1. Pengertian sujud sahwi

Sujud sahwi yaitu sujud yang dilakukan orang yang shalat, sebanyak dua kali untuk
menutup kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat, baik kekurangan raka'at,
kelebihan raka'at, atau karena ragu-ragu yang disebabkan karena lupa.

Dalil Naqli /Dasar Hukum Sujud Sahwi Sabda Rasulullah saw : artinya: Dari Abu Said Al
Khudri, Nabi Muhammad saw, bersabda, “Apabila salah seorang dari kamu ragu dalam
shalat, ia sudah mengerjakan tiga atau empat, 5 maka hendaklah dihilangkan keraguan itu,
dan diteruskan shalatnya menurut yang diyakini, kemudian hendaklah sujud dua kali sebelum
salam” ( HR. Ahmad dan Muslim ).

2. Sebab-sebab Sujud Sahwi


a. Kelebihan Rakaat
Misalnya, shalat Maghrib. Shalat Maghrib adalah 3 rakaat. Namun ternyata kita
mengakhiri salam di rakaat ke 4. Sadar kira salah dan baru menyadarinya, atau juga
bisa makmum yang baru saja memberitahu kita, maka lakukanlah sujud Sahwi. Sujud
ini dilakukan sebanyak 2 kali. Perlu untuk diketahui, shalat Maghrib kita yang ber
rakaat 4 tetaplah sah, tidak perlu mengulanginya lagi.
b. Kekurangan Rekaat
Sama seperti poin 1, hanya kali ini shalat Maghrib hanya kita lakukan sebanyak 2
rakaat dari yang seharusnya 3 rakaat. Hanya kekurangan 1 rakaat harus kita bayar,
dengan segera berdiri dan shalat 1 rakaat lagi. Kemudian lakukan sujud Sahwi 2 kali
sujud.

4
c. Lupa Tasyahud
Misalnya pada shalat Zuhur. Sewaktu dapat 2 rakaat, langsung berdiri dan lupa
melakukan tasyahud. tasyahud adalah duduk untuk membaca tahiyat, ini dilakukan
setelah sujud dan sebelum berdiri untuk melakukan rakaat ketiga. Maka lakukanlah
sujud Sahwi yang dilakukan sebelum salam. Bagaimana kalau ktia baru menyadarinya
sesudah salam? Tetap tdak mengapa untuk melakukan sujud Sahwi setelah salam.
d. Ragu Dalam Jumlah Rakaat
Misalnya dalam shalat Zuhur. Kita ragu apakah sudah dapat 2 atau 3 rakaat? Dalam
kebimbangan seperti itu, mantapkan hati untuk mengambil hitungan terkecil, yaitu 2
rakaat, dan lanjutkan 2 rakaat sisanya.

3. Tata Cara Melakukan Sujud Sahwi


Cara melakukan sujud sahwi adalah setelah membaca bacaan tahiyat akhir, sebelum
salam, sujud dua kali dengan didahului takbir,Sesudah itu salam.

C. SUJUD TILAWAH

1. Pengertian Sujud Tilawah


Menurut bahasa tilawah berarti bacaan. Sedangkan menurut istilah sujud tilawah ialah
sujud yang dikerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-ayat "sajdah" dalam AI-
Qur'an, sujud tilawah boleh dikerjakan di dalam maupun di luar shalat2.
Apabila seorang imam membaca ayat sajadah, kemudian ia melakukan sujud tilawah,
maka makmumnya harus mengikuti sujud pula, tetapi apabila yang membacanya (imam)
tidak melakukan sujud, maka makmum atau orang yang mendengarkannya tidak disunahkan
melakukan sujud.
2. Dalil Naqli /Dasar Hukum Sujud Tilawah

Sabda Nabi Muhammad saw:

Artinya: Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Apabila anak
Adam (manusia) membaca ayat Sajadah, kemudian sujud, menghindarlah setan dan ia
menangis seraya berkata, celakalah Aku! Anak Adam (manusia) diperintah untuk sujud lantas

2
As- sayyid Salim,Abu Malik Kamal.2011.Panduan Lengkap Shalat Sunnah.Roeman Buku Sidowayah,
Ngreco,Weru, Sukoharjo, Solo.

5
ia sujud, maka baginya surga, dan saya diperintah untuk sujud juga, tetapi saya enggan (tidak
mau), maka bagi saya neraka” (HR. Muslim).

Nabi Mhammad saw :bersabda: Artinya: “Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi
Muhammad Saw pernah membaca AlQur’an di depan kami, ketika bacaannya sampai pada
ayat sajadah,beliu bertakbir lalu sujud, maka kamipun sujud bersama-sama dengannya”.(HR.
Tirmizi)

3. Tata Cara Melakukan Sujud Tilawah

Sujud Tilawah dilakukan cukup satu kali saja dan dapat dillakukan pada waktu
melaksanakan shalat atau diluar shalat3. Apabila dilakukan di luar shalat maka harus
memenuhi rukun-rukunnya sbb:

a. Niat
b. Takbiratul Ihram
c. Sujud
d. Memberi salam sesudah duduk.

D. HIKMAH SUJUD SYUKUR, SUJUD SAHWI DAN SUJUD TILAWAH

adapun beberapa hikmah sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah antara lain
sebagai berikut:

1. Manusia menyadari kekurangan dan kelemahannya sebagai makhluk ciptaan Allah


Swt.
2. Manusia harus selalu mensyukuri nikmat Allah Swt yang telah diberikan kepadanya,
baik yang tampak maupun yang tidak tampak.
3. Manusia selalu mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT.
4. Manusia salalu menyadari kebesaran Allah SWT.

E. PENGERTIAN SHALAT SUNNAH

Salat sunah atau salat nawafil (jamak: nafilah) adalah salat yang dianjurkan untuk
dilaksanakan namun tidak diwajibkan sehingga tidak berdosa bila ditinggalkan dengan kata
lain apabila dilakukan dengan baik dan benar serta penuh ke ikhlasan akan tampak hikmah
3
As- sayyid Salim,Abu Malik Kamal.2011.Panduan Lengkap Shalat Sunnah.Roeman Buku Sidowayah,
Ngreco,Weru, Sukoharjo, Solo.

6
dan rahmat dari Allah SWT yang begitu indah. Salat sunah menurut hukumnya terdiri atas
dua golongan yakni:

 Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir
mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witr dan salat sunah thawaf.
 Ghairu Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat,
seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu
dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana)4.

F. DALIL YANG MENDASARI PELAKSANAAN SHOLAT SUNNAH

Dalil pelaksanaan sholat sunnah sangat kuat dan mendasar. Sholat sunnah didasari oleh
hadis dan sunah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Jadi sholat sunnah itu bukan
sholat yang hanya dibuat – buat tapi sholat yang berdasArkan pada dalil – dalil naqli.

Dalil tersebut yang kemudian dijabarkan oleh para ulama dan umara untuk disampaikan
pada seluruh ummat muslim, baik itu jenis maupun tata cara pelaksanaannya yang sesuai
dengan hadis dan sunnah.

Sebagimana yang telah diterangkan oleh Allah SWT di dalam hadis Qudsinya yang
artinya : Hambaku senantiasa mendekatkan diri kepada Ku dengan melakukan hal-hal yang
sunnah, sehingga Aku menyenangi dan mencintainya. Karenanya Akulah yang menjadi
mendengarnya yang dengannya ia mendengar; Akulah yang menjadi penglihatannya dengan
ia melihat, Aku menjadi lidahnya dengannya ia berkata; dan Aku menjadi akalnya yang
dengannya ia berfikir. Apabila ia meminta sesuatu kepadaKu, niscaya Aku menolongnya.
Ibadah yang dilakukannya kepadaKu yang paling aku senangi adalah menunaikan
kewajibannya dengan sebaik-baiknya untukKu”. (HR. Imam Thabrani)

Di antara rahmat Allah SWT kepada hambanya adalah bahwa Allah SWT
mensyari'atkan bagi setiap kewajiban, sunnah yang sejenis; agar orang mukmin bertambah
imannya dengan melakukan yang sunnah, dan menyempurnakan yang wajib pada hari
kiamat, karena kewajiban-kewajiban mungkin ada yang kurang. Anjuran untuk melaksanakan

4
Sabid ,sayyid. 1976.Fikih Sunnah2 (hlm 117). Bandung: Indonesia. PT Alma’arif.

7
sholat sunnah, antara lain berdasarkan hadits dari Rabi’ah bin Malik yang mengatakan bahwa
Rasullah memerintahkan kepada saya, dengan sabdanya:

“Bermohonlah, maka saya menjawab: “Saya mohon kepadamu agar saya dapat
menemanimu di surga”. Kemudian beliau bersabda:“Adakah selain itu?” Saya menjawab:
“Ya, hanya itu”. Beliaubersabda lagi: “Maka bantulah saya, agar berhasil permohonan
itudengan membanyakkan sujud (salat sunat)”.

Dari Ummu Aabibah. RA isteri nabi SAW beliau berkata, aku mendengar Rasulullah
SAW bersabda: “tidaklah seorang hamba muslim shalat sunnah bukan fardhu untuk Allah
setiap hari dua belas rakaat, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga, atau
kecuali dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Muslim).

Dari Ibnu Umar.RA berkata: "Aku shalat bersama Rasulullah SAW sebelum dhuhur
dua rakaat, dan setelahnya dua rakaat, setelah maghrib dua rakaat, setelah shalat isya' dua
rakaat, setelah shalat jum'at dua rakaat, adapun shalat maghrib, isya', dan jum'at, maka aku
shalat bersama nabi rdi rumahnya.” (muttafaq alaih)

G. MACAM-MACAM SHALAT SUNAH BERJAMAAH

Shalat sunah berjamaah adalah salat sunah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
secara bersama-sama. Salah seorang bertindak sebagai imam dan lainnya menjadi makmum5.
Adapun macam-macamnya yaitu:

1. SHALAT ID
Shalat Id adalah shalat yang dilakukan pada waktu hari raya, karena dalam tradisi
Islam terdapat dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha maka dalam satu tahun
terdapat dua shalat Id. Shalat hari raya berjumlah 4 dua rakaat, dan sunah dengan
berjamaah, serta dikerjakan sebelum khutbah. Akan tetapi, bagi orang yang
mengerjakan ibadah haji disunahkan mengerjakannya tanpa berjamaah. Bagi orang
yang mengerjakannya tanpa berjamaah tidak disunahkan melakukan khutbah
setelahnya.
2. SHALAT TARAWIH

5
http://nurhasanah.blog.com/2010/06/28/materi-salat-sunnah-berjamaah-dan-munfarid

8
Shalat Tarawih adalah salat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan.
DARI bahasa arab Tarawih diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Fakta
menarik salat ini ialah bahwa Rasulullah hanya pernah melakukannya secara
berjamaah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah kemudian tidak
melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi
diwajibkan kepada ummat muslim.
3. SHALAT WITIR
Secara bahasa witir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah shalat yang jumlah
bilangan rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11 rakaat.
Shalat witir tidak hanya dilakukan setelah shalat tarawih di bulan Ramadhan. Namun,
pada malam hari di luar bulan Ramadhan umat Islam pun dianjurkan untuk
melaksanakan shalat witir sebagai penutup shalat-shalat sunah malam hari.
4. SHALAT SUNAH GERHANA (MATAHARI DAN BULAN)
Shalat sunah Gerhana adalah shalat sunah yang di lakukan saat terjadi gerhana, baik
gerhana matahari (Kusuf) ataupun gerhana bulan 5 (Khusuf). Shalat sunah Gerhana
termasuk shalat sunah Muakkadah, shalat sunah gerhana di lakukan dengan bilangan
rakaat seperti rakaat sebelum terjadi gerhana, jika gerhana itu terjadi sesudah dhuhur
dan sebelum Ashar, maka di kerjakan empat rakaat seperti shalat Ashar, dan dan
sebelum shalat Maghrib maka shalat sunah Gerhana di lakukan sebanyak empat
rakaat mengikuti shalat Ashar, begitu seterusnya. Dalam shalat gerhana mata hari
yang terjadi pada waktu siang, bacaan tersebut dengan suara perlahan, tetapi dalam
shalat gerhana bulan yang terjadi pada waktu malam, bacaan tersebut dengan suara
keras atau nyaring.
5. SHALAT SUNAH ISTISQO
Istisqo secara bahasa adalah meminta turun hujan. Secara istilah yaitu meminta
kepada Allah SWT agar menurunkan hujan dengan cara tertentu ketika dibutuhkan
hamba-Nya.Hukum shalat Istisqo adalah sunnah muakkadah bagi yang terkena
musibah kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi
kaum muslimin lainnya yang masih mendapatkan air, sebagai bentuk ukhuwah dan
tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
6. SHALAT JENAZAH
Shalat Jenazah termasuk dari macam-macam shalat-shalat sunnah, shalat jenazah
dilakukan umat islam jika ada seseorang (muslim) lainnya yang meninggal dunia.

9
Hukum Shalat Jenazah adalah "Fardhu Kifayah" artinya jika tidak ada yang
menshalati jenazah yang masih hidup semuanya berdosa.

H. MACAM- MACAM SHALAT SUNAH MUNFARID

Shalat sunah munfarid adalah shalat yang dilakukan sendirian, tidak ada imam
maupun makmum. Shalat sunah munfarid sebenarnya bisa dikerjakan secara berjamaah,
tetapi lebih dianjurkan untuk dikerjakan sendiri6.

1. SHALAT RAWATIB
Secara etimologis (‫( لغة‬kata rawatib (‫( رواتب‬berasal dari bahasa Arab yang merupakan
bentuk jamak dari kata ratibah (‫( راتبة‬yang bermakna tetap atau abadi. Secara
terminologi shalat sunnah rawatib adalah shalat yang dilakukan beriringan dengan
shalat fardhu dan dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardhu.
2. SHALAT TAHIYATUL MASJID
Secara bahasa tahiyatul masjid berarti menghormati masjid. Sedangkan shalat
tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesaat setelah kita
memasuki masjid.
3. SHALAT TAHAJUD
Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang sering dilakukan di malam hari setelah
shalat isya’ dan setelah tidur walau hanya sebentar. Jumlah shalatnya paling sedikit
dua raka’at, sedang banyaknya tidak ada batasan. Artikel di bawah membahas tata
cara pelaksanaan shalat tahajud secara detail. Bagi orang yang biasa shalat tahajud,
kemudian tidak bangun pada malam hari sehingga tidak melakukan shalat tahajud,
maka disunnahkan untuk mengqodho-nya di siang hari sebelum dhuhur.
4. SHALAT DHUHA
Shalat dhuha adalah salah satu dari sekian macam shalat sunnah yang dianjurkan oleh
Nabi Muhammad untuk dilakukan selain shalat tahajud, shalat sunnah rawatib, shalat
witir, dan lain-lain. Shalat dhuha dilakukan pada pagi hari. Dari naiknya matahari
sekitar sepenggalah sampai sebelum masuk waktu dzuhur
5. SHALAT ISTIKHAROH
Shalat Istikharah adalah Shalat yang dilakukan untuk mencari kebenaran / kebaikan
dari dua urusan. Shalat istikharah dianjurkan melaksanakannya untuk segala urusan

6
http://nurhasanah.blog.com/2010/06/28/materi-salat-sunnah-berjamaah-dan-munfarid

10
bersifat mubah seperti menikah, perdagangan, dan perjalanan (safar). Shalat istikharah
umumnya dilaksanakan pada sepertiga malam, namun pada dasarnya shalat istikharah
dapat dilaksanakan pada waktu kapanpun jika pelaksanaan shalat istikharah sudah
dihadapkan dengan urusan yang sudah mendesak. Adapun urusan yang bersifat wajib,
bukan menjadi domain shalat istikharah karena ketentuan kewajiban sudah jelas dan
bukan pilihan. Demikian pula urusan yang diharamkan tidak diperkenankan
melaksanakan shalat istikharah, karena terhalang oleh hukum syariat.
6. SHALAT HAJAT
Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat / keperluan,
baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi. Agar hajat di kabulkan Allah, banyak
cara yang dilakukan diantaranya adalah berdoa dan shalat. Shalat Hajat merupakan
cara yang lebih spesifik untuk memohon kepada Allah agar di kabulkan segala hajat,
karena arti shalat secara bahasa adalah doa. Firman Allah : "Dan mintalah
pertolonganlah ( kepada Allah ) dengan sabar dan shalat" ( Al Baqarah : 45 ).
7. SHALAT TASBIH
Salat Tasbih merupakan salat Sunnah yang di dalamnya pelaku salat akan membaca
kalimat tasbih (kalimat "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu
akbar") sebanyak 300 kali (4 raka'at masingmasing 75 kali tasbih). Salat ini diajarkan
Rasulullah SAW kepada pamannya yakni sayyidina Abbas bin Abdul Muthallib.
Namun beberapa ulama berbeda pendapat tentang hal ini.
8. SHALAT MUTLAK
Shalat sunah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali waktu yang
terlarang untuk mengerjakan shalat sunah. Jumlah rakaatnya tidak terbatas. Shalat
sunah muthlaq yakni sunah yang tidak bersebab, bukan karena masuk masjid,
bukankarena shalat qabliyah atau ba’diyah shalat fardhu, dan yang lainnya. Shalat ini
semata-mata shalat sunah muthlaq, kapan pun dan di mana pun dapat dikerjakan, asal
jangan waktu haram.

11
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Sholat sunnah adalah ibadah sholat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW di luar
sholat yang hukumnya wajib. Sholat sunnah dikerjakan guna mendekatkan diri kepada Allah
SWT, menyempurnakan sholat fardhu, bertaubat kepada Allah SWT agar hajatnya
dikabulkan, meningkatkan derajat dan martabat serta menjernihkan akal pikiran setiap
pelakunya.Sholat sunnah didasari oleh hadis dan sunah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam. Dalil tersebut yang kemudian dijabarkan oleh para ulama dan umara untuk
disampaikan pada seluruh ummat muslim, baik itu jenis maupun tata cara pelaksanaannya
yang sesuai dengan hadis dan sunnah.

Sholat sunnah terbagi menjadi 2 yaitu : Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan
dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat
sunah witir dan salat sunah thawaf.

Ghairu Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat,
seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan

12
keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana). Dalam
pengerjaannya, sholat sunnah dapat dilakukan secara berjamaah maupun munfarid, harus
sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan serta pada waktu dan tempat yang afdhal.

Sujud terbagi atas tiga macam yang mempunyai fungsinya masing-masing. Sujud syukur
adalah sujud yang dilakukan sebagai tanda terima kasih kepada Allah swt atas karuniaNya,
berupa keberuntungan, keberhasilan, atau karena terhindar bahaya atau kesulitan. Sujud
sahwi yaitu sujud yang dilakukan orang yang shalat, sebanyak dua kali untuk menutup
kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat, baik kekurangan raka'at, kelebihan raka'at,
atau karena ragu-ragu yang disebabkan karena lupa. Sujud tilawah ialah sujud yang
dikerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-ayat "sajdah" dalam AI-Qur'an, sujud
tilawah boleh dikerjakan di dalam maupun di luar shalat..

2. SARAN

Sebagai seorang Muslim atau yang beragama islam, sebaiknya kita mengetahui macam-
macam sujud serta shalat sunnah itu sendiri dan setelah mengetahui dan mempelajarinya, kita
harus mempraktekkannya dalam kehidupan kita sehari-hari dan dimanapun kita berada.
Kemudian setiap melakukan suatu perbuatan didahului niat kita karena Allah SWT karena
tanpa niat karena Allah, maka akan sia-sia apa yang kita lakukan. Semoga kita senantiasa
ingat untuk selalu bersyukur atas kepada kita.

DAFTAR PUSTAKA

Sabid ,sayyid. 1976.Fikih Sunnah2 (hlm 117). Bandung: Indonesia. PT Alma’arif.

As- sayyid Salim,Abu Malik Kamal.2011.Panduan Lengkap Shalat Sunnah.Roeman Buku


Sidowayah, Ngreco,Weru, Sukoharjo, Solo.

13
http://semuaguru.blogspot.com/2011/08/sujud-di-luar-shalat.html
http://cahayahat1.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2F
item http://www.piss-ktb.com/2012/03/f0025-macam-macam-sujud.html
http://nurhasanah.blog.com/2010/06/28/materi-salat-sunnah-berjamaah-dan-munfarid/
http://orgawam.wordpress.com/2008/05/27/macam-macam-shalat-sunnah/

14

Anda mungkin juga menyukai