MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Yang
dibimbing oleh Ibu Avia Riza Dwi Kurnia, S.Pd,M.Pd dan Bapak Deny Setiawan, M.Pd
Oleh
Kelompok 4/Offering C- CC
Destha Ramadanty Prasutri 160341606015
Nanda Choirun Nisa 160341606088
Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Prinsip-Prinsip
Pengelolaan Kelas dalam Konteks Fisik dan Psikologi”. Shalawat serta salam kami
haturkan kepada Rasulullah SAW yang menjadi suri teladan terbaik bagi umat manusia.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Avia Riza Dwi Kurnia, S.Pd,M.Pd dan Bapak
Deny Setiawan, M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam penulisan tugas ini. Serta
kawan-kawan seperjuangan yang selalu mendukung kami.
Penyusunan makalah ini dalam rangka tugas matakuliah Strategi Belajar
Mengajar yang dibina oleh Ibu Avia Riza Dwi Kurnia, S.Pd,M.Pd dan Bapak Deny
Setiawan, M.Pd Makalah dengan judul “Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas dalam
Konteks Fisik dan Psikologi” diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
bagi peneliti lainnya khususnya dalam mengelola kelas pada saat proses pembelajaran
yang inovatif bagi peserta didik, sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan di kelas.
Kami menyadari dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang diajarkan. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya peserta didik dalam menguasai
materi pembelajaran, salah satunya adalah kualitas proses pembelajaran. Kualitas
proses pembelajaran akan semakin meningkat, jika antusiasme belajar peserta didik
juga meningkat, yang ditandai oleh peningkatanrasa keingintahuan (curiousity), dan
tingginya motivasi untuk bertanya, rajin menulis makalah, dan senantiasa sensitif
terhadap isu-isu pengetahuan mutakhir.
Guru dituntut memiliki kemampuan mengelola komponen-komponen
pembelajaran, yang dapat membuat suasana proses belajar mengajar efektif.
Ketertiban dalam proses belajar mengajar didambakan oleh setiap para pendidik
dan peserta didik, untuk itu guru harus mampu merubah suasana kelas yang dapat
membuat siswa dalam proses belajar bersemangat, mempunyai tantangan dan
berkeleluasaan. Seorang guru idealnya menguasai teknik-teknik pengelolaan kelas.
Guru yang dapat menerapkan prinsip kehangatan dan keantusiasan dalam proses
belajar mengajar akan lebih disenangi oleh para peserta didik. Selain itu guru harus
dapat menerapkan prinsip tantangan dalam proses belajar sebagai bahan motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih giat.
Inti kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah proses belajar mengajar (PBM).
Kualitas belajar siswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh keberhasilan
pelaksanaan PBM tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan oleh fungsi dan
peran guru. Pada dewasa ini masih banyak permasalahan yang berkaitan dengan
PBM. Seringkali muncul berbagai keluhan atau kritikan para siswa, orang tua siswa
ataupun guru berkaitan dengan pelaksanaan PBM tersebut. Keluhan-keluhan itu
sebenarnya tidak perlu terjadi atau setidak-tidaknya dapat diminimalisasikan,
apabila semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai pengelola kelas dalam
fungsi yang tepat.
Sementara ini pemahaman mengenai pengelolaan kelas nampaknya masih
keliru. Seringkali pengelolaan kelas dipahami sebagai pengaturan ruangan kelas
yang berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat
mengajar. Padahal pengaturan sarana belajar mengajar di kelas hanyalah sebagian
kecil saja, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana guru
merencanakan, mengatur, melakukan berbagai kegiatan di kelas, sehingga proses
belajar mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik.
Sejauh pengamatan penulis jarang sekali ada sekolah di Indonesia yang
melaksanakan pengelolaan kelas dengan tepat, meskipun Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas) sudah memberikan dan mensosialisasikan pengelolaan kelas
yang seharusnya dilakukan. Depdiknas pernah melakukan pelatihan bagi guru dan
kepala sekolah mengenai pengelolaan kelas, namun hasilnya belum terlihat secara
nyata dalam pengelolaan kelas. Dalam pengelolaan kelas ada dua subjek yang
memegang peranan yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengelola, sebagai
pemimpin mempunyai peranan yang lebih dominan dari siswa. Motivasi kerja guru
dan gaya kepemimpinan guru merupakan komponen yang akan ikut menentukan
sejauhmana keberhasilan guru dalam mengelola kelas.
Namun pada kenyataannya tidak semua guru mempunyai keterampilan kelas
yang memadai dalam proses belajar mengajar. Banyak di antaranya yang
melaksanakan proses belajar mengajar apa adanya saja. Proses belajar mengajar
hanya berupa penyampaian informasi dari guru kepada perserta didik. Terkadang
guru tidak memperhatikan hal-hal yang menunjang terlaksanakanya proses belajar
mengajar dengan baik dan efesien. Misalnya dengan tidak pernah menciptakan
keakraban dengan siswa, mengabaikan prinsip bervariasi belajar dan sebagainya.
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, dapat diambil beberapa tujuan sebagai
berikut:
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun, selain itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
untuk digunakan sebagai sumber belajar bagaimna mengelola kelas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA