Anda di halaman 1dari 28

MENDESAIN DAN MERANCANG PERENCANAAN PEMBELAJARAN RPP

BERDASARKAN HASIL TELAAH DOKUMEN SILABUS BIDANG STUDI PAI


DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN KURIKULUM 2006
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Telaah Kurikulum PAI

Oleh:
Kelompok 11

PAI-5 / V

Siti Tridia Utamy NIM 0301183220

Cici Nurul Hidayanti NIM 0301183205

Zaidun Sahar NIM 0301181014

Dosen Pengampu:
Dr. Neliwati, S.Ag, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan seru sekalian
alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam hendaknya senantisa
kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam.
Nabi terakhir yang diutus membawa agama Islam yang penuh rahmat, dan membawa
keselamatan di kehidupan dunia dan akhirat.

Makalah Mendesain dan Merancang Perencanaan Pembelajaran RPP


Berdasarkan Hasil Telaah Dokumen Silabus Bidang Studi PAI dalam Konteks
Pengembangan Kurikulum 2006 ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah Telaah Kurikulum PAI. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian tugas ini, khususnya ibu Dr.
Neliwati, S.Ag, M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah Telaah Kurikulum PAI.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Kami
mengharapkan kritik dan saran guna menambah pembelajaran dan perbaikan pada tugas
kami kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan semoga amal ibadah serta kerja keras, senantiasa mendapat ridho dan
ampunan dari-Nya. Aamiin.

Medan, 31 Oktober 2020

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II MENDESAIN DAN MERANCANG PERENCANAAN
PEMBELAJARAN RPP BERDASARKAN HASIL TELAAH
DOKUMEN SILABUS BIDANG STUDI PAI DALAM KONTEKS
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2006............................................ 2
A. Pengertian Desain dan Rancangan Perencanaan Pembelajaran PAI.... 2
B. Fungsi Perencanaan Pembelajaran PAI................................................ 3
C. Langkah-langkah Menyusun Perencanaan Pembelajaran PAI............. 4
D. Pengertian dan Prinsip Pengembangan Silabus.................................... 5
E. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus........................................... 7
F. Format Silabus Bidang Studi PAI dalam Konteks Pengembangan
Kurikulum 2006.................................................................................... 10
G. Pengertian dan Prinsip Penyusunan RPP.............................................. 13
H. Langkah-Langkah Penyusunan RPP.................................................... 14
I. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bidang Studi PAI
dalam Konteks Pengembangan Kurikulum 2006................................. 15
BAB III KESIMPULAN................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,


perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di
Indonesia. Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia
salah satunya adalah perubahan kurikulum. Telah kita ketahui bersama, perubahan
kurikulum juga diikuti perubahan perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Dalam
rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam
silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP
merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium, ataupun di lapangan untuk setiap kompetensi dasar.
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41
tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan
proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan PP 19 tahun
2005 pasal 20 dinyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, indikator, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Dalam pengembangan RPP PAI yang diintegrasikan dengan penamaan karakter,
seorang guru harus menyadari bahwa dirinya adalah murobbi atau orang yang merawat
atau membimbing murid-murid agar bisa mengembangankan potensi-potensi kebaikan
dalam diri mereka agar bermanfaat bagi dirinya sendiri dan mampu memuliakan
kehidupan sesama. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam makalah ini kami akan
memaparkan; pengertian desain dan rancangan perencanaan pembelajaran PAI, fungsi
perencanaan pembelajaran PAI, langkah-langkah menyusun perencanaan pembelajaran
PAI, pengertian dan prinsip pengembangan silabus, langkah-langkah pengembangan
silabus, format silabus bidang studi PAI dalam konteks pengembangan kurikulum 2006,
pengertian dan prinsip penyusunan RPP, langkah-langkah penyusunan RPP, dan format
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) bidang studi PAI dalam konteks
pengembangan kurikulum 2006.

1
BAB II
MENDESAIN DAN MERANCANG PERENCANAAN PEMBELAJARAN RPP
BERDASARKAN HASIL TELAAH DOKUMEN SILABUS BIDANG STUDI PAI
DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN KURIKULUM 2006

A. Pengertian Desain dan Rancangan Perencanaan Pembelajaran PAI


Desain dalam sebuah istilah diambil dari kata design dalam bahasa Inggris, yang
berarti perencanan atau rancangan, persiapan. Herbert Simon mengertikan desain
adalah sebagai proses pemecahan masalah. Pembelajaran, Jika di tinjau dari sudut
kebahasaan pembelajaran berasal dari kata ajar, demikian juga dengan pengajaran,
berasal dari kata ajar. Kata kerja ajar adalah mengajar yang berarti memberi pelajaran.
Orang yang mengajar disebut pengajar, dan proses/cara, perbuatan mengajar atau
mengajarkan disebut dengan pengajaran.1
Cunningham mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan
kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang
akan datang serta usaha untuk mencapainya. Definisi yang lainnya mengemukakan
bahwa perencanaan adalah hubungan apa yang ada sekarang (what is) dengan
bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan
tujuan, prioritas, program dan alokasi sumber.2
Pembelajaran atau pengajaran menurut Gedeng adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pelajaran terdapat
memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang
diinginkan. Dalam hal ini pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan
(desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar,
siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar (yang
dipakai oleh siswa, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta didik
lain, untuk memudahkan belajar), tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar
yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran yang
akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya agar rencana
1
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm. 17
2
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 1

2
pembelajaran yang disusun benar-benar dapat melalui tahapan dan tujuan
pembelajaran.3
Perencanaan pada dasarnya bertujuan memberi pegangan bagi para pihak yang
terkait mulai dari level makro (para pengambil kebijakan) sampai mikro (pelaksana) di
lapangan agar mengetahui arah yang dituju untuk mengurangi dampak perubahan,
mengurangi pemborosan dan kesia-siaan, serta menetapkan acuan untuk memudahkan
pengawasan. Mendesain dan merancang perencanaan pembelajaran PAI berkaitan
dengan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta
didik. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah memahami suatu materi
pembelajaran dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

B. Fungsi Perencanaan Pembelajaran PAI


Pada hakikatnya perencanaan pembelajaran secara umum mempunyai dua fungsi
pokok, yaitu: 4
1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan pengajaran akan menjadi baik
dan efaektif. Maksudnya adalah, karena perencanaan atau persiapan tersebut,
maka seorang guru akan dapat memberikan pengetahuan yang baik. Karena ia
dapat menghadapi situasi di kelas dengan tegas dan mantap serta fleksibel.
2. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka seorang guru akan tumbuh dan
berkembang menjadi guru professional. Maksudnya adalah, karena dalam
perbuatan perencanaan yang baik, maka seorang guru yang baik adalah berkat
pertumbuhan dan perkembangan dari hasil pengalaman atau belajar yang
continue, walaupun faktor bakat sangat menentukan.
Selain yang di jabarkan di atas, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa pada
garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut: 5
1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah
dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakssiswaan untuk mencapai
tujuan itu.

3
Syuaeb Kurdi dan Abdul Aziz, Model Pembelajaran Efektif, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy,
2006), hlm. 83
4
Syamsuddin Udin, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komperehensif, Bandung: PT
Rosdakarya, 2007), hlm. 5
5
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi aksara, 1995), hlm. 65

3
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan
prosedur yang dipergunakan.
4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-
minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan
adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan
bahan-bahan yang up to date kepada siswa.
Perencanaan Pembelajaran bertujuan untuk memberikan acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih mudah, terarah, serta berjalan dengan
efisien dan efektif. Dengan kata lain, perencanaan pembelajaran berperan sebagai
skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, hal tersebut hendaknya bersifat luwes
(fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan siswa
dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya. Maka fungsi yang paling mendasar dari
sebuah perencanaan pembelajaran PAI adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi
guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran.

C. Langkah-langkah Menyusun Perencanaan Pembelajaran PAI


Sebelum guru melaksanakan tugas mengajar di dalam kelas, kegiatan guru
secara administratif harus mempersiapkan perangkat yang digunakan, diantaranya:6
a. Menyiapkan bahan ajar, yang diambil dari beberapa sumber (buku-buku
referensi, surat kabar, majalah, dan sumber lain yang memuat bahan ajar).
b. Menyiapkan media, alat atau sarana yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan pengajaran.
c. Menyiapkan perangkat administrasi pembelajaran yang berupa:
1) Silabus
Menyusun silabus secara lengkap yang memuat tentang keterangan sekolah,
mata pelajaran, kelas, semester, standar kompetensi, kompetensi dasar,

6
Nur Khoiri, Metodologi Pembelajaran PAI, (Jepara: INISNU, 2010), hlm. 97-99

4
materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu dan sumber belajar.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Menyusun RPP secara lengkap memuat tentang identitas mata pelajaran,
kelas, semester, pertemuan keberapa, alokasi waktu, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi ajar, metode, langkah-langkah,
alat/media, sumber belajar dan penilaian.
3) Menyusun daftar hadir
Menyusun daftar hadir siswa yang memuat tentang nama mata pelajaran,
nama guru mapel, tahun pelajaran, kelas/program, nomor urut, nomor induk
siswa, kolom kehadiran dan keterangan.
4) Daftar nilai siswa
Menyusun daftar nilai siswa yang memuat tentang nama pelajaran, nama
guru mapel, tahun ajaran, kelas, nomor urut, nomor induk siswa, nama
siswa, kolom nilai (kognitif, afektif, psikomotorik), nilai tengah semester,
nilai akhir semester.
5) Jurnal pertemuan tatap muka
Menyusun jurnal pertemuan tatap muka yang memuat tentang nama
pelajaran, nama guru, tahun ajaran, semester, kelas, nomor urut, hari/tanggal
pertemuan, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode yang
digunakan, waktu, keterangan siswa yang tidak ikut, serta tanda tangan guru.

D. Pengertian dan Prinsip Pengembangan Silabus


Silabus merupakan seperangkat dan pelaksanaan pembelajaran beserta
penilaiannya. Oeh karena itu, silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian
kompetensi dasar.7 Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/ atau kelompok
mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup identitas mata pelajaran, standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), materi pokok/pembelajaran, kegitan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.8
7
Buna’i, Perencanaan Pembelajaran PAI, (Surabaya: Pena Salsabila, 2013), hlm. 59
8
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Refika
Aditama, 2010), hlm. 180

5
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi atau materi pelajaran”. 9 Silabus adalah rancangan pembelajaran yang
berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai
hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang
dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. Silabus mengatur
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi
dasar.10

Untuk para administrator termasuk kepala sekolah, silabus dapat dijadikan


rujukan dalam menentukan berbagai kebijakan sekolah, seperti penentuan skala prioritas
dalam menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan guru
menyelenggarakan pembelajaran termasuk dalam merencanakan program kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru. Bagi para pengawas, silabus akan
bermanfaat untuk melakukan supervise sekolah, misalnya untuk memberikan layanan
dan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan, atau untuk mengobservasi apakah
pembelajaran yang dilakukan guru berada pada jalur yang sesuai.11

Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan


pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip
yang mendasari pengembangan silabus antara lain:12

1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
9
Ahmad Salim, Merancang Kurikulum dan Buku Ajar Bahasa Arab, (Bandung: Zein Al-Bayan,
2009), hlm. 98
10
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 38-
39
11
Ibid, hlm. 40
12
Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Pedagogia, 2012), hlm. 186-187

6
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual


Cakupan indikator,materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem
penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencankup keseluruhan ranah kompetensi(kognitif, afektif,
psikomotor).

E. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus


Langkah Langkah Pengembangan Silabus:13
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada SI, dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI dalam tingkat;
b. keterkaitan antara SK dan KD dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan antar KD pada mata pelajaran;
d. keterkaitan antara SK dan KD antar mata pelajaran.

13
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm 194-195

7
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. karakteristik mata pelajaran;
c. relevansi dengan karakteristik daerah;
d. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spritual peserta
didik;
e. kebermanfaatan bagi peserta didik;
f. struktur keilmuan;
g. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
h. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
i. alokasi waktu.
3. Melakukan Pemetaan Kompetensi
a. mengidentifikasi SK, KD dan materi pembelajaran
b. Mengelompokkan SK, KD dan materi pembelajaran
c. Menyusun SK, KD sesuai dengan keterkaitan
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun
alat penilaian. Kata Kerja Operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir
mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak

8
(bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji
akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
6. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
7. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD
per semester, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Penyusunan
silabus memperhatikan alokasi waktu yang di sediakan per semester, per tahun, dan
alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
8. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai kaidah
yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK
dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.

F. Format Silabus Bidang Studi PAI dalam Konteks Pengembangan


Kurikulum 2006
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Alokasi Waktu per Semester : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : (Al-Qur’an) Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang
anjuran bertoleransi
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber/Bahan/
Dasar Pembelajara Pembelajaran Waktu Alat

9
n
1.1 Membaca  Q.S. Al-  Membaca  Mampu Jenis tagihan: 2 jam - Al-Qur’an dan
Kafirun Al-Qur’an membaca Al- Tugas terjemah.
Q.S. Al-
 Q.S. surat Al Qur’an surat Al individu - Buku PAI
Kafiruun,
Yunus; 40- Kafirun, Kafirun, Yunus: untuk SMA
Q.S.
41 Yunus: 40- 40-41 dan Al Bentuk Kelas XII, Edisi
Yunus:
 Q.S. Al- 41 dan Al Kahfi: 29 instrumen: KTSP/Standar
40-41,
Kahfi; 29 Kahfi : 29. dengan baik dan Lembar Isi 2006,
dan Q.S.
 Mengidentif benar Pengamatan Syamsuri,
Al-Kahfi:
ikasi tajwid  Mampu Penerbit
29
Q.S. Al mengidentifikasi Erlangga, 2007,
Kafirun, tajwid Q.S. Al Hlm. 1-17.
Yunus: 40- Kafirun, Yunus: - Buku-buku
41, dan Al 40-41, dan Al yang relevan.
Kahfi : 29. Kahfi: 29
dengan benar

1.2 Menjelaska  Q.S. Al-  Mengartika  Mampu Jenis tagihan: 2 jam - Al-Qur’an dan
Kafirun n per-kata mengartikan Tugas terjemah.
n arti
 Q.S. Al-Qur’an per-kata Al- individu - Buku PAI
Q.S. Al-
Yunus; 40- surat Al Qur’an surat Al Ulangan untuk SMA
Kafiruun,
41 Kafirun, kafirun, Yunus : Kelas XII, Edisi
Q.S.
 Q.S. Al- Yunus: 40- 40-41 dan Al Bentuk KTSP/Standar
Yunus:
Kahfi; 29 41 dan Al Kahfi: 29. instrumen: Isi 2006,
40-41,
Kahfi: 29.  Mampu Uraian Syamsuri,
dan Q.S.
 Mengartika mengartikan singkat Penerbit
Al-Kahfi:
n per-ayat per-ayat Al Erlangga, 2007,
29
Al Kafirun, Kafirun, Yunus, Hlm. 1-17.
Yunus: 40- 40-41, dan Al - Buku-buku
41, dan Al Kahfi: 29. yang relevan.
Kahfi : 29.  Mampu
 Mendiskusi menterjemahkan
kan Al-Qur’an surat

10
terjemah Al Kafirun,
Al-Qur’an Yunus: 40-41
surat Al dan Al Kahfi:
Kafirun, 29.
Yunus: 40-
41 dan Al
Kahfi: 29.

1.3 Membiasa
kan  Q.S. Al-  Mengidentif  Mampu Jenis tagihan: 2 jam - Al-Qur’an dan
Kafirun ikasi mengidentifikasi Tugas terjemah.
perilaku
 Q.S. perilaku perilaku Individu - Buku PAI
bertoleran
Yunus: 40- bertoleransi bertoleransi Ulangan untuk SMA
si seperti
41 sesuai sesuai dengan Kelas XII, Edisi
terkandun
 Q.S. Al dengan Al- Al-Qur’an surat Bentuk KTSP/Standar
g dalam
Kahfi: 29 Qur’an surat Al Kafirun, instrumen: Isi 2006,
Q.S. Al-
Al Kafirun, Yunus: 40-41 Uraian bebas Syamsuri,
Kafiruun,
Yunus: 40- dan Al Kahfi: Penerbit
Q.S.
41 dan Al 29. Erlangga, 2007,
Yunus:
Kahfi: 29.  Mampu Hlm. 1-17.
40-41,
 Mempraktik mempraktikkan - Buku-buku
dan Q.S.
kan perilaku perilaku yang relevan.
Al-Kahfi:
29 bertoleransi bertoleransi
sesuai sesuai dengan
dengan Al- Al-Qur’an surat
Qur’an surat Al Kafirun,
Al Kafirun, Yunus: 40-41
Yunus : 40- dan Al Kahfi:
41 dan Al 29.
Kahfi : 29.  Mampu
 Menunjukka menunjukkan
n perilaku perilaku

11
bertoleransi bertoleransi
sesuai sesuai dengan
dengan Al- Al-Qur’an surat
Qur’an surat Al Kafirun,
Al Kafirun, Yunus: 40-41
Yunus : 40- dan Al Kahfi:
41 dan Al 29.
Kahfi : 29.

G. Pengertian dan Prinsip Penyusunan RPP


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi
dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Tugas guru yang
paling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalah menjabarkan silabus ke dalam
RPP yang lebih operasional dan rinci, serta siap dijadikan pedoman atau scenario dalam
pembelajaran. Dalam pengembangan RPP guru diberikan kebebasan untuk mengubah,
memodifikasi dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta
dengan karakteristik peserta didik.14
RPP pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk
memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk
mengkoordinasikan komponen pembalajaran, yakni: kompetisi dasar, meteri standar,
indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetisi dasar berfungsi mengembangkan
potensi peserta didik: materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetisi
dasar; indikator hasil belajar berfungsi menunjukan keberhasilan pembentukan
kompetensi peserta didik; sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan
kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar
belum terbentuk atau belum tercapai.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan RPP dalam
menyukseskan implementasi KTSP, yaitu:

14
E. Mulyasa, kurikulum tingkat satuan pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009),h.212

12
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas makin konkret kompetensi
makin mudah diamati dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
untuk membentuk kompetensi tersebut
2. Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program disekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim(team teaching/ moving class).
Dalam kaitannya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat beberapa
hal yang peting diperhatikan yaitu:
1. Persiapan merupakan suatu proses yang diarahkan pada tindakan mendatang.
2. Persiapan diarahkan pada tindakan dimasa mendatang.
3. Rencana pembelajaran erat hubungannya dengan bagaimana sesuatu dapat
dikerjakan, Karen RPP yang baik harus dapat dilaksanakan secara optimal dalam
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.15

H. Langkah-Langkah Penyusunan RPP


Adapun langkah-langkah penyusunan RPP sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi
Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dipelajari,
dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberi ilustrasi,
menampilkan slide animasi (jika memungkinkan), fenomena alam, fenomena
sosial, atau lainnya.
b. Apersepsi
Memberikan apersepsi awal kepada peserta didik tentang tema yang akan
diajarkan.
c. Motivasi

15
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam , (Jakarta: kalam mulia, 2005), h. 219

13
Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari tema yang akan
diajarkan.
d. Pemberi acuan
1) Berkaitan dengan tema yang akan dipelajari.
2) Menjelaskan tema dan materi dari beberapa mata pelajaran.
3) Memberi arahan pembagian kelompok belajar.
4) Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan
rencana langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun).
2. Kegiatan Inti
a. Proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi inti.
b. Dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi).
c. Menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan tema.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk membuat
rangkuman/kesimpulan.
b. Guru memberikan tes atau tugas, dan arahan tindak lanjut pembelajaran ,
dapat berupa kegiatan diluar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.16

I. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bidang Studi PAI


dalam Konteks Pengembangan Kurikulum 2006
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Alokasi Waktu per Semester : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : (Al-Qur’an) Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang
anjuran bertoleransi
A. Standar Kompetensi

1. Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi.

16
Neliwati, Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Medan: Fakultas Ilmu Tarbiyah
Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019), h. 103-104

14
B. Kompetensi Dasar

1.1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29


1.2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
1.3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS Al-
Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
C. Indikator Pencapaian Kompetensi:

Nilai Budaya dan Karakter


Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
 Mampu membaca QS Al kafirun, QS Yunus: Religius, jujur, santun, disiplin,
40-41 dan QS Al Kahfi : 29 dengan baik dan tanggung jawab, cinta ilmu,
benar ingin tahu, percaya diri,
 Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al menghargai keberagaman,
kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : patuh pada aturan, sosial,
29 dengan benar bergaya hidup sehat, sadar akan

 Mampu mengartikan masing-masing kata hak dan kewajiban, kerja keras,


yang terdapat dalam QS Al Kafirun, QS dan adil.
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu mengartikan ayat QS Al Kafirun, QS
Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu menterjemahkan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu mengidentifikasi perilaku
bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun,
QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu mempraktikkan perilaku bertoleransi
sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus :
40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu menunjukkan perilaku bertoleransi
sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus :
40-41 dan QS Al Kahfi : 29.

15
 Mampu mengidentifikasi perilaku
bertoleransi
 Mampu mempraktikkan perilaku yang
menunjukkan bertoleransi.
 Mampu menunjukkan perilaku yang
menunjukkan bertoleransi.
C. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
 Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
 Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
 Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
 Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
 Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
 Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
D. Materi Ajar (Materi Pokok)
 QS Al-Kafirun
 QS Yunus; 40-41
 QS Al-Kahfi; 29
E. Metode Pembelajaran:
 Ceramah , tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
 Mampu membaca QS Al kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29
dengan baik dan benar
 Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al
Kahfi : 29 dengan benar
 Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Al Kafirun,
QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu mengartikan ayat QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi :
29.

16
 Mampu menterjemahkan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi :
29.
 Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu mempraktikkan perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
 Mampu menunjukkan perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
G. Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri


 Membaca Al-Qur’an  Mengartikan per-kata  Siswa mampu
surat Al Kafirun, Yunus: Al-Qur’an surat Al mempraktikkan perilaku
40-41 dan Al Kahfi : 29. Kafirun, Yunus: 40- bertoleransi sesuai
 Mengidentifikasi tajwid 41 dan Al Kahfi: 29. dengan QS Al Kafirun,
Q.S. Al Kafirun, Yunus:  Mengartikan per-ayat QS Yunus : 40-41 dan
40-41, dan Al Kahfi : 29. Al Kafirun, Yunus: QS Al Kahfi : 29.

 Mendiskusikan terjemah 40-41, dan Al Kahfi :  Siswa mampu


Al-Qur’an surat Al 29. menunjukkan perilaku
Kafirun, Yunus: 40-41 bertoleransi sesuai
dan Al Kahfi: 29. dengan QS Al Kafirun,
QS Yunus : 40-41 dan
QS Al Kahfi : 29.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan
basmalah dan kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurán
- Secara bersama membaca Al Qurán selama 5 – 10 menit

17
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
Elaborasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi
pembelajaran Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi,
- guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
- Pernahkah kalian mendengar tentang toleransi ?
- Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Qur’an tentang anjuran
bertoleransi ?
- Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Qur’an tentang
anjuran bertoleransi ?
- Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca QS Al Kafirun,
QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29, untuk memimpin teman-
temannya membaca bersama-sama di bawah bimbingan guru 2 sampai
dengan 3 kali.
- Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk membaca QS Al Kafirun.
- Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk membaca QS Yunus, 40-41
- Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk membaca QS Al Kahfi : 29.
- Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang
terdapat dalam QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
Eksplorasi
- Selanjutnya siswa membaca arti QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS
Al Kahfi : 29 dengan berpedoman kepada Al Qur’an dan terjemahannya
atau sumber bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.

18
- Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti QS Al
Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 kepada siswa.
- Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin
QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 berikut artinya
dengan benar.
Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".(Q.S. Al-Kafirun).

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku


dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku
kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah kamu
dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka
tidak mengerti.(Q.S.Yunus.40-41.)

“Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka


barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang
siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah
sediakan bagi orang-orang lalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka
akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat
istirahat yang paling jelek” (Q.S Al-Kahfi.29).

19
- Setelah selesai menyalin QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al
Kahfi : 29 berikut artinya, guru menjelas hukum bacaan (tajwid) yang
terdapat pada ayat tersebut.
- Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam QS
Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
- Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang proses awal
kejadian manusia sebagaimana yang terkandung dalam isi QS Al Kafirun,
QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 secara berkelompok.
- Selanjutnya guru menugaskan kepada siswa untuk berdiskusi tentang
hukum bacaan (tajwid) yang terdapat pada QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-
41, dan QS Al Kahfi : 29 secara berkelompok.
- Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi
- Dalam QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 banyak
mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu sikap
toleransi, kebebasan dalam mengimani ajaran dan tidak memaksakan
ajaran kepada orang lain.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca QS Al Kafirun, QS
Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah isi
kandungan QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca
hamdalah/doá.
- Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan
siswa menjawab salam.
H. Penilaian
 Tes perbuatan (Performance Individu)
 Tes tertulis
I. Bahan/Sumber Belajar

20
 Al-Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
 Buku pelajaran PAI SMA kelas 3

21
BAB III
KESIMPULAN

 Desain dalam sebuah istilah diambil dari kata design dalam bahasa Inggris, yang
berarti perencanan atau rancangan, persiapan. Dalam hal ini pembelajaran
memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk
membelajarkan siswa. Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan
berbagai teori untuk merancangnya agar rencana pembelajaran yang disusun
benar-benar dapat melalui tahapan dan tujuan pembelajaran.
 Fungsi yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran PAI adalah
sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing
kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
 Sebelum guru melaksanakan tugas mengajar di dalam kelas, kegiatan guru
secara administratif harus mempersiapkan perangkat yang digunakan,
diantaranya:
a. Menyiapkan bahan ajar, yang diambil dari beberapa sumber (buku-buku
referensi, surat kabar, majalah, dan sumber lain yang memuat bahan ajar).
b. Menyiapkan media, alat atau sarana yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan pengajaran.
c. Menyiapkan perangkat administrasi pembelajaran yang berupa: silabus, RPP,
menyusun daftar hadir, daftar nilai siswa, jurnal pertemuan tatap muka.
 Silabus merupakan seperangkat dan pelaksanaan pembelajaran beserta
penilaiannya. Oeh karena itu, silabus harus disusun secara sistematis dan
berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target
pencapaian kompetensi dasar.
 Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:
1. Ilmiah
2. Relevan
3. Sistematis
4. Konsisten
5. Memadai

22
6. Aktual dan kontekstual
7. Fleksibel
8. Menyeluruh
 Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
3. Melakukan Pemetaan Kompetensi
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
6. Penentuan Jenis Penilaian
7. Menentukan Alokasi Waktu
8. Menentukan Sumber Belajar
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus.
 Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan RPP dalam
menyukseskan implementasi KTSP, yaitu:
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas
2. Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh
5. Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program disekolah,
terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim(team teaching/
moving class).
 Langkah-langkah penyusunan RPP sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
2. Apersepsi
3. Motivasi
4. Pemberi acuan

23
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup

24
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Arifin, Zainal, 2013. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Aziz, Abdul dan Syuaeb Kurdi, 2006. Model Pembelajaran Efektif, Bandung: Pustaka
Bani Quraisy.
Buna’i, 2013. Perencanaan Pembelajaran PAI, Surabaya: Pena Salsabila.
E. Mulyasa, 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Hamalik, Oemar, 1995. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayati, Wiji, 2012. Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Pedagogia.
Khoiri, Nur, 2010. Metodologi Pembelajaran PAI, Jepara: INISNU.
Komalasari, Kokom, 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, Bandung:
Refika Aditama.
Majid, Abdul, 2012. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Neliwati, 2019. Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Medan: Fakultas Ilmu
Tarbiyah Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Ramayulis, 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Salim, Ahmad, 2009. Merancang Kurikulum dan Buku Ajar Bahasa Arab, Bandung:
Zein Al-Bayan.
Udin, Syamsuddin, 2007. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komperehensif,
Bandung: PT Rosdakarya.
Uno, Hamzah B, 2008. Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

25

Anda mungkin juga menyukai