KIMIA DASAR 1
KROMATOGRAFI
DISUSUN OLEH :
NIM : B1A020092
KELOMPOK : C1
FAKULTAS BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
PURWOKERTO
2020
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI.........................................................................................................i
KROMATOGRAFI.................................................................................................1
I. TUJUAN...........................................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................1
III. METODOLOGI PERCOBAAN....................................................................4
3.1 ALAT..........................................................................................................4
3.2 BAHAN......................................................................................................4
3.3 CARA KERJA............................................................................................4
3.4 SKEMA KERJA.........................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................6
4.1 DATA PENGAMATAN............................................................................6
4.2 PEMBAHASAN.........................................................................................6
V. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................13
5.1 KESIMPULAN.........................................................................................13
5.2 SARAN.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................ii
i
KROMATOGRAFI
I. TUJUAN
Dengan adanya praktikum ini bertujuan untuk :
As
Kₐ =
Am
Jika koefisien distribusi sampel saling berlainan maka pemisahan antar senyawa
dapat terjadi. Komponen yang memiliki nilai K yang lebih besar akan lebih
lambat terpisah dibandingkan dengan komponen yang memiliki nilai K yang kecil
(Adam, Rurini, dan Akham,2008)
1
2
(Maria, 2017)
saat bermigrasi dengan fasa gerak sampai ke titik detector. Setiap analit individu
akan dideteksi oleh detector, yang akan direkam hasilnya di computer dan
menghasilkan kromatogram (Harris, 2010)
(Maria, 2017)
4
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 ALAT
Alat yang digunakan pada praktikum kromatografi ini adalah ruang
pemisah, pipet kapiler, pengering rambut, labu semprot, klip, dan lain-lain.
3.2 BAHAN
Bahan yang digunakan pada praktikum kromatografi ini adalah eluen
campuran dari HNO₃ dan methanol 24:76, larutan sampel dari sistein, larutan
standar Pb(NO₃)₂, larutan standar Hg(NO₃)₂, larutan standar Bi(NO₃)₂, dan
larutan perwarna 0,5% KI.
5
6
Diberi garis start setinggi 2,5 cm dari tepi bawah dan diberi garis
front di atas garis start setinggi 10 cm
Dibuat empat buah titik pada garis start dengan jarak 3 cm dari tepi
kiri kertas
Dibuat bercak dari larutan Pb, Hg, Bi, dan larutan sampel dengan
diameter maksimal 4 mm pada keempat titik yang ada di tengah
Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perlakuan Pengamatan
Diberi garis start setinggi 2,5 cm dari Garis dibuat
tepi bawah dan diberi garis front di atas
garis start setinggi 10 cm
Dibuat empat buah titik pada garis start Titik dibuat dengan jarak 3 cm dari tepi
dengan jarak 3 cm dari tepi kiri kertas kiri kertas
Dibuat bercak dari larutan Pb, Hg, Bi, Keempat titik telah diteteskan larutan
dan larutan sampel dengan diameter standar Pb, Hg, dan Bi, dan larutan
maksimal 4 mm pada tengah-tengah di sampel dengan diameter maksimal 4
keempat titik mm
Kertas kromatografi dimasukkan ke Kertas kromatografi dimasukkan ke
dalam ruang pemisah yang sudah diisi dalam ruang pemisah
dengan eluen dan tinggi permukaan
tidak boleh melebihi tinggi garis start
Ruang pemisah ditutup dengan rapat Ruang pemisah telah ditutup dengan
rapat
Setelah eluen naik dan mencapai garis Kertas kromatografi telah diangkat dan
front, kertas kromatografi diangkat dan telah dikeringkan
dikeringkan
Kertas kromatografi disemprotkan Kertas kromatografi disemprotkan
dengan larutan perwarna 0,5% KI larutan perwarna kemudian dikeringkan
sampai timbul warna kembali
4.2 PEMBAHASAN
7
8
As
Kₐ =
Am
(Maria, 2017)
Logam timbal (Pb) adalah kelompok unsur utama dalam golongan karbon
dan termasuk logam berat yang secara alami terdapat di kerak bumi. Timbal dapat
digunakan untuk melapisi logam, sehingga tidak mudah berkarat. Timbal sendiri
disebut dengan timah hitam. Logam timbal diperoleh melalui proses geologi, dan
timbal terkonsentrasi pada endapan logam. Biasanya timbal dikombinasikan
dengan Zn, Cu, dan As. Timbal memiliki sifat kimia, yaitu memiliki titik leleh
yang rendah, mudah dibentuk, dan memiliki sifat kimia yang aktif (Pangabean,
2020:20)
Merkuri atau air raksa, yang artinya berasal dari Bahasa latin yaitu
hydrogyrum (Hg), berarti perak cair. Nomor atom merkuri adalah 80, berat atom
200,6 g/mol, berat jenis 13,6 g/cm3, dan titik didih 357⁰C. Merkuri adalah satu-
satunya logam dengan bentuk berupa larutan/cair, pada suhu kamar 25⁰C dan
pada suhu 0⁰C merkuri masih berbentuk cair, merkuri sangat mudah menguap dan
membeku pada suhu -38,87⁰C. Dalam fase cair, merkuri memiliki warna putih
keperakan sedangkan pada fase padat, merkuri memiliki warna abu-abu. Merkuri
9
yang digunakan untuk tujuan komersial biasanya dibentuk dari bijih cinnabar,
yang dimurnikan melalui proses oksidasi (Handayanto dkk, 2017)
Bismuth (Bi) merupakan salah satu dari unsur logam dengan nomor atom
83. Bismuth terletak di antara Pb dan Po pada periode 6 dalam table periodic
unsur. Bismuth merupakan logam dengan berat atom sebesar 208,98, sebagai
logam berat bismuth merupakan logam yang memiliki tingkat berbahaya yang
rendah dibandingkan dengan Pb dan Po. Bismuth merupaka logam yang memiliki
radioaktif lemah, dengan waktu peluruhan kira-kira 19 ×1019 tahun yang
merupakan satu miliar kali perkiraan usia alam semesta. Bismuth memiliki
karakteristik khas, seperti diamagnetisme yang kuat, konduktivitas termal yang
rendah, serta sebagian logam bismuth merupakan logam non-toksik (Zhou dkk,
2018)
Gambar 4.2.1
Pembuatan garis start dan garis front pada kertas Whatman no.1
Gambar 4.2.2
Gambar 4.2.3
Gambar 4.2.4
Gambar 4.2.5
1. Larutan Pb
4,0 cm
Rf = = 0,4 cm
10 cm
2. Larutan Hg
0 cm
Rf = = 0 cm
10 cm
3. Larutan Bi
3,8 cm
Rf = = 0,38 cm
10 cm
4. Larutan sampel
13
3,7 cm
Rf = = 0,37 cm
10 cm
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum yang sudah dilakukan :
1. Harga Rf dari ion Pb, Hg, dan Bi yaitu 0,4; 0; dan 0,38 dengan bercak
noda berwarna kuning.
2. Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan kecepatan rambatan komponen dalam medium
3. Kromatografi kertas memiliki nilai Rf dengan perhitungan :
jarak noda dari titik awal
Rf =
jarak yang ditempuh pelarut darititik awal
5.2 SARAN
Praktikan lebih baik memperhatikan dan lebih berhati-hati saat
menotolkan larutan di dalam empat titik, agar hasilnya totolan tidak terlalu besar
dan lebih teliti dalam mengukur jarak noda dari titik awal noda
15
DAFTAR PUSTAKA
Adam, W., Rurini, R., Akhmad, S. 2008. Kimia Analitik. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan : Jakarta.
Wulandari, Lestyo. 2011. Kromatografi Lpais Tipis. PT. Taman Kampus Presindo
: Jember
Harris, G.D., 2010. Quantitative Chemical Analytical Jilid 8. W.H. Freeman and
Company
ii