“Kromatografi”
Disusun oleh
Nama : Cindy Sahera
NIM : 205040200111237
Kelas :N
Asisten : Bagas Hadameon
2.5 Definisi Rf
Harga Rf =
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
No. Alat Fungsi
1. Bejana Wadah pelarut
2. Mortal Wadah penghalus daun bayam
3. Pistil Penggiling/.penghalus daun bayam
4. Pipet tetes Pemindah larutan pengamatan ke kertas saring
5. Beakerglass Penampung larutan
6. Gelas ukur Mengukur larutan
7. Timbangan analitik Menimbang daun bayam
8. Kertas saringan Alat pengamatan
9. Pia film Wadah daun bayam
10. Penggaris dan pensil Pembuat batas tetes pada kertas saring
3.1.2 Bahan
Rf = = = 0,33 cm
b. Klorofil B
U1 = 2,0
U2 = 2,9
Rf =
Rf= = = 0,245 cm
Bayam merah
a. Klorofil A ( Hijau Tua)
U1 = 1,8
U2 = 3,6
Rf =
Rf = = = = 0,27 cm
b. Klorofil B ( Hijau Muda)
U1 = 2,6
U2 = 2,4
Rf =
Rf = = = = 0,25 cm
4.3 Pembahasan Umum
4.3.1 Perbandingan nilai Rf bayam merah dan bayam hijau
Dari data yang telah didapatkan pada pengamatan kromatografi dengan metode
kromatografi kertas yang dilakukan pada bahan percobaan bayam hijau dan bayam
merah didapatkan hasil bahwa pada profil A nilai Rf pada bayam hijau lebih besar
dibandingkan nilai Rf pada bayam merah yaitu dengan nilai 0,33 cm sedangkan pada
bayam merah hanya 0,27. Namun pada klorofil B didapatkan hasil pengamatan
adalah pada nilai Rf pada bayam hijau dan bayam merah beda tipis yaitu dengan nilai
Rf bayam hijau 0,24cm sedangkan pada bayam merah adalah 0,25 cm.
4.3.2 Hubungan antara nilai Rf dengan identifikasi pigmen
Pengamatan nilai Rf merupakan parameter analisis kualitatif yang nantinya
digunakan untuk mengetahui ada tidaknnya analit dalam sampel. Kisaran nilai Rf
feofitin a (abu-abu) 0,25-0,78, klorofil a (hijau biru) 0,38-0,57; klorofil b (hijau
kuning) 0,12-0,53 (Aiso, 2019). Hasil pegamatan menunjukkan bahwa nilai Rf pada
profil A bayam hijau adalah 0,33cm dan pada bayam merah adalah 0,27 cm,
sedangkan klorofil a (hijau biru) 0,38-0,57 hal ini menunjukkan bahwa nilai klorofil
A tidak sesuai dengan nilai kisaran Rf klorofil maka tidak terdapat kesesuai dalam
warna pigmen dan harga Rf nya. Pada pengujian klorofil B didapatkan hasil bahwa
nilai Rf pada bayam hijau adalah 0,24 cm sedangkan pada bayam merah 0,25 cm,
sedangkan nilai kisaran Rf pada klorofil b (hijau kuning) 0,12-0,5 yang menunjukkan
bahwa nilai hasil pengamatan sesuai dengan nilai kisaran pada Rf.
Harga Rf adalah perbandingan jarak rambat suatu senyawa tertentu dengan
jarak perambatan baku pembanding. Jika zat uji yang diidentifikasidan baku
pembanding itu sama terdapat kesesuaian dalam warna dan harga Rf. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain gen, cahaya, dan unsur
N, Mg, Fe sebagai pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Semua tanaman
hijau mengandung klorofil a dan klorofil b. Klorofil a menyusun 75 % dari total
klorofil. Kandungan klorofil pada tanaman adalah sekitar 1% berat kering (Subandi,
2008 dalam Pratama dan Laily, 2015)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran atau larutan senyawa
kimia dengan absorpsi memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir
melalui kolom zat penyerap, misalnya kapur, alumina dan semacamnya sehingga
penyusunnya terpisah menurut tingkat kepolaran senyawa, pada sebagian senyawa
perbedaan tersebut dapat dicirikan oleh adanya perbedaan warna.
Kromatograf terdiri dari kromatograf kertas, kromatograf kolom, kromatograf
lapis tipis, kromatograf gas dan kromatograf cair vakum. Sedangkan pigmen warna
pada tumbuhan terdiri dari klorofil a yang terdiri dari warna hijau tua, klorofil b yang
terdiri dari warna hijau muda, xantofil yang terdiri dari warna kuning, antosianin
bewarna merah ataupun ungu, dan karoten bewarna orange.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan data bahwa nilai Rf pada
klorofil a daun bayam merah maupun hijau tidak sesuai dengan interval profil a
melainkan lebih sesuai dengan interval klorofil b, namun pada hasil Rf klorofil b
sesuai dengan kisaran interval klorofil b. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pembentukan klorofil antara lain gen, cahaya, dan unsur N, Mg, Fe sebagai
pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
5.2 Saran
Pratikum daring ini berjalan dengan baik namun materi tidak terlalu dapat difami
dikarenakan hanya menerima materi saja tanpa pratek lapang. Semoga pratikum
selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar serta ilmunya dapat dimengerti dan
dimanfaatkan dengan baik.
Daftar Pustaka
Aisoi, Leonardo Elisa. 2019. Analisis Kandungan Klorofil Daun Jilat (Villebrune
rubescens, Bl.) Pada Tingkat Perkembangan Berbeda. Jurnal SIMBIOSA, 8 (1):
50-58
Aulia, S. Silma.,I. Sopyan dan Muchtaridi.2014. Penetapan Kadar Simvastatin
Menggunakan Kromatorafi Cair Kinerja Tinggi (Kckt) :Review. Jurnal Farmaka,
14 (4)
Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pertanian. 2018. Melaksanaka Analisis Secara Kromatografi Konvensional
Mengikuti Prosedur. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta.
Rizalina, Hartias.,dkk. 2018. Optimasi Penentuan Kadar Metanol dalam Darah
Menggunakan Gas Chromatography. Indo. J. Chem. Sci. 7 (3)
Susanti, Meri dan Dachariyanus. 2005. Kromatografi Cair Kerja Tinggi. Universitas
Andalas : Padang