TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemisahan Kimia
Pemisahan merupakan salah satu teknik yang penting dalam analisis alam
sekitar, seperti analisis air dan udara. Teknik pemisahan juga digunakan
(Sanagi, 2001: 1). Dalam suatu metode pemisahan maka tujuan pemisahan dapat
merupakan untuk mendapatkan semua komponen yang terkandung dalam bahan yang
Apabila tujuan pemisahan hanya untuk mendapatkan salah satu atau beberapa
komponen saja yang ada dalam bahan awal maka disebut dengan pemisahan
pengotor dari suatu bahan yang dikehendaki yang didasarkan pada sifat fisika seperti
2017: 6).
digunakan, yaitu:
1. Kristalisasi/rekristalisasi
senyawa pada temperatur yang berbeda-beda. Pada campuran yang berbentuk cairan,
kelarutan zat pengotor dinaikkan atau kelarutan senyawa yang diinginkan diturunkan
3
4
kristal yang tidak larut. Sedangkan untuk campuran yang berbentuk padatan, terlebih
dahulu dilarutkan dengan pelarut yang tepat pada suhu tinggi kemudian didinginkan
2. Sublimasi
kristal dengan memgubah fasanya menjadi gas terlebih dahulu. Teknik ini hanya
3. Destilasi
4. Ekstraksi
Cara ini didasrkan pada perbedaan kelarutan suatu senyawa pada pelarut yang
berbeda-beda. Dengan memiliki pelarut yang tepat maka suatu senyawa dapat
5. Kromatografi
perkembangannya, teknik ini dapat dipakai sebagai metode analisis baik kualitatif
maupun kuantutatif.
B. Kromatografi
Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh ahli botani dari Rusia Mikhail
S. Tswett yang melakukan teknik pemisahan pigmen tanaman berwarna. Teknik ini
dua kata dari Bahasa Yunani, yaitu chroma yang berarti warna dan graphein yang
berarti menulis sehingga awalnya kromatografi berarti menulis dengan warna untuk
5
mengindikasikan pita-pita warna yang teramati oleh Tswett dalam risetnya. Pada saat
yang bersamaan Tswett juga berhasil melakukan pemisahan bahan-bahan yang tidak
suatu campuran dapat dipisahkan telah menjadi salah satu metode analisis yang utama
yang dituju antara 2 fase yang tidak saling campur. Fase pertama disebut fase diam
karena tidak bergerak di dalam suatu kolom atau diikatkan dalam suatu pendukung,
sedangkan fase yang kedua disebut dengan fase gerak karena fase gerak didorong
melalui fase diam. Fase-fase ini dipilih secara teliti sehingga komponen-komponen
sampel mempunyai kelarutan/afinitas yang berbeda pada tiap fase (Rohman, 2020: 2).
menentukan jati diri campuran, memisahkan pengotor atau senyawa tertentu yang
hari yaitu digunakan dalam perusahaan farmasi untuk penentuan jumlah bahan aktif
komponen dalam darah pada tubuh pasien, dan dalam bidang penegakan hukum
digunakan untuk menguji barang bukti khusus yang dijumpai di tempat kejadian
C. Macam-Macam Kromatografi
1. Kromatografi partisi
Dalam kromatografi partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu kali proses.
Contoh khas kromatografi partisi adalah kromatografi kolom yang digunakan luas
adalah kromatografi kolom karena sangat efisien untuk pemisahan senyawa organik.
2. Kromatografi kertas
amino memiliki sifat yang sangat mirip dan asam-asam amino larut dalam air dan
tidak mudah menguap. Karena pemisahan asam amino merupakan masalah yang
cukup sulit maka penemuan kromatografi kertas merupakan berita baik bagi para
kimiawan.
3. Kromatografi gas
Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Metode ini sangat
baik untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan
ester. Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam buah telah sukses dilakukan
4. HPLC
Ciri teknik ini adalah penggunaan tekanan tinggi untuk mengirim fase gerak
ke dalam kolom. Dengan memberikan tekanan tinggi, laju dan efisiensi pemisahan
dapat ditingkatkan dengan besar. Kromatografi penukar ion telah berhasil digunakan
D. Kromatografi Kolom
yang sama dengan jenis kromatografi lain yaitu berkaitan dengan perbedaan antara
gaya-gaya antar molekul dalam sampel dengan fase gerak dan antar komponen
7
dengan fasa diam. Tekniknya bergantung pada kombinasi fasa diam dan fasa gerak
yang dipilih sehingga interaksi yang timbul juga demikian (Rubiyanto, 3017: 22).
digunakan untuk memisahkan suatu sampel yang berupa campuran dengan berat
beberapa gram. Prinsip dasar kromatografi kolom adalah suatu pemisahan yang
didasarkan pada prinsip adsorpsi. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan meletakkan
sampel-sampel pada ujung atas kolom dan pelarut yang digunakan dialirkan secara
terus-menerus. Eluen atau pelarut tersebut akan melewati kolom dengan adanya
Dalam sebuah kromatografi kolom, bagian atas kolom diisi dengan campuran
zat terlarut untuk dipisahkan (hijau). Sedangkan dengan penambahan pelarut, zat
Prinsip kerja kromatografi kolom yaitu zat cair sebagai fasa gerak akan
membawa cuplikan senyawa mengalir melalui fasa diam sehingga terjadi interaksi
komponen tersebut dalam cuplikan tertahan oleh padatan penyerap dalam kolom.
Hasil berupa fraksi-fraksi senyawa (eluat) yang ditampung pada bagian bawah kolom
penukar ion merupakan fasa diam yang digunakan pada kolom kromatografi ion
Resin penukar ion juga digunakan dalam metode pemisahan atau pemekatan
dengan menggunakan penukaran kesetaraan. Resin penukar ion dapat dibagi menjadi
resin penukar kation dan resin penukar anion. Resin penukar kation adalah resin yang
mengandung kation yang dapat dipertukarkan. Sedangkan resin penukar anion adalah
resin yang mengandung anion yang dapat dipertukarkan (Sukmaladewi, 2017: 16-17).
reaktif seperti sulfonat, fenolat, dan karboksilat. Resin ini dapat mengionisasi dan
dapat dimuati dengan kation yang dipertukarkan. Sedangkan resin penukar anion
kuartener dan amina. Resin ini dapat dimuati dengan anion yang dapat dipertukarkan
(Sani, dkk., 2019: 68). Sifat-sifat penting bagi resin penukar ion yaitu kapasitas
penukar ion, selektivitas, derajat ikat silang (crosslinking), porositas, dan kestabilan