TINJAUAN PUSTAKA
A. Termodinamika
energi. Energi biasa didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Semua
perubahan energi yang langsung dihasilkan oleh suatu proses (Ratulani, 2017: 115).
Temodinamika juga membahas perubahan antar kalor dan bentuk-bentuk energi yang
(state a system), yang didefinisikan sebagai nilai-nilai semua sifat makroskopis yang
relevan, seperti susunan, energi, suhu, tekanan, dan volume. Energi, tekanan, volume,
dan suhu dikatakan sebagai fungsi keadaan (state function), yaitu sifat-sifat yang
ditentukan oleh keadaan sistem, terlepas bagaimana keadaan tersebut dicapai. Besar
perubahan dalam setiap fungsi keadaan hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir sistem dan tidak bergantung pada bagaimana perubahan itu dilakukan
Sistem adalah bagian tertentu dari alam yang menjadi pusat perhatian untuk
dipelajari. Disamping ada sistem ada lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu
yang berada di luar sistem. Saat mempelajari reaksi kimia dalam tabung reaksi maka
zat kimia yang ada dalam tabung disebut sistem, sedangkan yang diluar zat kimia
3
4
Batas antara sistem dan lingkungan disebut dinding yang bersifat diatermal
(tembus energi) atau adiatermal (tidak tembus energi). Akibatnya ada sistem terbuka,
tertutup dan tersekat (terisolasi). Terdapat tiga jenis sistem. Sistem terbuka adalah
sistem yang dapat mengadakan pertukaran materi dan energi dengan lingkungannya.
Contoh sistem terbuka dapat terdiri dari sejumlah air dalam wadah terbuka seperti
ditunjukkan gambar 2.1 a . Saat wadah terbuka tersebut ditutup seperti gambar 2.1b
sedemikian rupa sehingga tidak ada uap air ynag dapat lepas dari atau mengembun ke
wadah maka tercipta sistem tertutup. Sistem tertutup mempunyai dinding diatermal
sehingga hanya terjadi pertukaran energi tetapi bukan massanya. Air yang
ditempatkan dalam wadah yang disekat seluruhnya, maka mambuat sistem terisolasi.
Sistem terisolasi tidak mengadakan pertukaran materi dan energi dengan lingkungan
Gambar 2.1 Tiga sistem yang diwakili oleh air dalam botol.
Sistem disebut dalam keadaan setimbang jika tidak terjadi perubahan yang
berarti antara sistem dengan lingkungannya, bila keduanya mengadakan kontak satu
sama lain. Kesetimbangan ada tiga macam yaitu (Ratulani, 2017: 116-117) :
5
1. Keadaan mekanik
karena resultan gaya terhadap sistemnya nol. Contohnya, sebuah pompa yang
pistonnya diam karena tekanan gas dalam pompa sama dengan tekanan luar.
2. Kesetimbaangan termal
Kesetimbaangan termal terjadi bila energi yang masuk dan keluar sistem sama
jumlahnya dalam saat bersamaan. Hal ini terjadi jika suatu sistem dan lingkungan
sama.
3. Kesetimbangan listrik
Keadaan sistem dan lingkungan yang mempunyai potensial listrik yang sama
B. Termokimia
termokimia, yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Reaksi kimia
termasuk proses isothermal dan bila dilakukan di udara terbuka maka kalor reaksi.
qp = ΔH (2.1)
dan tekanan 1 atm. Dengan demikian, perhitungan termokimia pada keadaan standar
yaitu, contoh:
ΔH0 adalah lambang (notasi) perubahan entalpi reaksi pada keadaan standar
C. Entalpi
mungkin untuk dilakukan. Kebanyakan reaksi kimia terjadi pada keadaan tekanan
konstan (biasanya tekanan atmosfer). Jika reaksi itu menghasilkan peningkatan total
jumlah mol gas, maka sistem itu melakukan kerja pada lingkungan (pemuaian).
Berdasarkan fakta bahwa agar gas yang terbentuk dapat memasuki atmosfer, gas
tersebut harus menekan lingkungannya. Sebaliknya jika lebih banyak molekul gas
yang bereaksi daripada yang dihasilkan, kerja dilakukan pada sistem oleh lingkungan
(pemampatan). Akhirnya, tidak ada kerja yang dilakukan jika tidak terdapat
perubahan total jumlah mol gas dari reaktan menjadi produk (Chang, 2004: 167-168).
dalam kasus ini dapat disamakan dengan perubahan entalpi. Untuk setiap reaksi
Reaktan → produk
didefinisikan sebagai perubahan entalpi yang disebut entalpi reaksi, ΔH, sebagai
Entalpi reaksi dapat bernilai positif atau negatif, bergantung pada prosesnya.
positif (yaitu, ΔH > 0). Untuk proses eksotermik (kalor dilepaskan oleh sistem ke
diantaranya:
pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya, diberi simbol. Disepakati bahwa
perubahan entalpi semua zat yang diukur pada suhu 298,15 k (untuk mempersingkat
selanjutnya, ditulis 298 K ) dan tekanan 1atm dinyatakan sebagai perubahan entalpi
standar. Berdasarkan perjanjian, entalpi standar unsur dalam bentuknya yang paling
Kalor yang terjadi pada reaksi pembakaran/oksidasi sempurna satu mol zat
pada suhu dan tekanan yang tetap didefinisikan sebagai perubahan entalpi
pembakaran.
Hukum hess sangat bermanfaat untuk menentukan entalpu reaksi yang sulit
ditentukan secara eksperimen. Hukum hess menyatakan bahwa, entalpi reaksi adalah
jumlah total perubahan entalpi untuk setiap tahapnya dengan kata lain kalor reaksi itu
hanya bergantung ada keadaan awal (pereaksi) dan pada keadaan akhir (produk).
D. Kalor
bentuk energi yang dapat dipertukarkan oleh sistem dan lingkungan karena adanya
kalor dari lingkungan. Sebaliknya, q bernilai negatif apabila sistem melepaskan kalor
ke lingkungan. Kerja, w atau W adalah setiap bentuk energi yang bukan kalor yang
8
dipertukarkan antara sistem dan lingkungan. Untuk beberapa buku, perjanjian nilai
diberi nilai negatif apabila sistem melakukan kerja. Sedangkan apabila sistem
sifat dari sistem secara keseluruhan dan mempunyai satuan J.K -1. Suatu percobaan
dimana dua sistem sistem yang mengandung zat bermassa sama dipanaskan untuk
volume tetap dan sistem 2 pada tekanan tetap. Semua energi yang diperoleh pada
sistem 1 digunakan untuk menaikkan suhu gas dan dengan kata lain kecepatan
molekul gas dalam volume yang tetap. Tetapi dalam sistem 2, sebagian dari energi
gas yang sama dengan perubahan suhuyang sama. Kedua fungsi kapasitas kalor harus
didefinisikan. Cp sebagai kapasitas kalor pada tekanan tetap dan Cv pada volume
tetap. Untuk sistem tertentu Cp lebih besar dari Cv. Perbedaan ini bisa menjadi cukup
besar untuk gas, tetapi biasanya diabaikan untuk zat padat dan cair, di mana satu-
satunya perubahan volume yang terjadi pada tekanan tetap hanyalah ekspansi atau
E. Integrasi Ayat
9
Terjemahan:
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya.
8. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat (balasan)nya pula.
Bila ayat tersebut dikaitkan dengan termokimia artinya kita akan menuai
kebaikan jika kita mengerjakan (bahkan walau hanya berniat) kebaikan(energi positif)
dan bila kita menanam (berniat) kejahatan (energy negatif) maka kita akan menuai